Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : Interaski Belajar Mengajar

Nama : Defri Ekomoyo


NIM :C3216220121
Program Studi : PSKK PTMO
1. Sesuai dengan penjelasan Roberts dalam Lapono (2008: 1-1), jenis teori belajar yang banyak
mempengaruhi pemikiran tentang proses pembelajaran dan pendidikan adalah teori behaviourisme,
kognitivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
a) Teori belajar behaviourisme
Prinsip utama bagi teori ini ialah faktor rangsangan (stimulus), Respon (response) serta
penguatan (reinforcement). Teori ini menganggap faktor lingkungan sebagai rangsangan dan
respon peserta didik terhadap rangsangan itu ialah responsnya.
b) Teori belajar kognitivisme
Konsep belajar menurut teori perkembangan kognitif adalah belajar merupakan kegiatan
mengasimilasikan dan mengakomodasikan berbagai informasi atau pengetahuan dari
lingkungan hingga menjadi suatu skemata atau struktur mental tertentu.
c) Teori belajar Kontruktivisme
Konstruktivisime merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana
pengetahuan disusun dalam diri manusia. Dalam proses belajar mengajar, guru tidak serta
merta memindahkan pengetahuan kepada peserta didik dalam bentuk yang serba
sempurna. Peserta didik harus membangun suatu pengetahuan itu berdasarkan
pengalamannya masing-masing. Pembelajaran adalah hasil dari usaha peserta didik itu
sendiri.
d) Teori belajar Humanisme
Kajian konsep dasar belajar dalam teori humanisme didasarkan pada pemikiran bahwa
belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seeorang dalam upaya memenuhi kebutuhan
seperti, kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan dan cinta
orang lain. Dalam proses pembelajaran, kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu diperhatikan
agar peserta didik tidak merasa dikecewakan. Apabila peserta didik merasa upaya pemenuhan
kebutuhannya terabaikan maka kemungkinan besar di dalam dirinya tidak akan motivasi
berprestasi dalam belajarnya

e) Aliran Cybernetisme memandang otak manusia aktif memproses informasi seperti


halnya teknologi informasi alau komputer, namun manusia aktif mencari bukan hanya pasif
menerima. Peserta didik menangkap rangsangan melalui panca indranya, baik dalam bentuk
obyek benda, data, maupun peristiwa kemudian memperhatikan atau mengabaikan, memilih
sebagian atau menerima seluruhnya, dan membuat reaksi dengan membuat respons-respons.
Manusia bukan mesin yang pasif yang selalu tertib dan teratur memproses informasi
tersebut, melainkan aktif mencari dan me-manipulasi. Suatu ketika ia cepat sekali, sedang-
sedang saja, atau lambat sekali tergantung pada kesegaran pikiran, perasaan, dan kebugaran
fisik yang muncul pada saat itu. Berbeda dengan mesin yang berbentuk benda mati, manusia
cenderung mencari pengalaman yang mengarah pada perolehan pengetahuan bam,
keterampilan baru, atau sikap dan pandangan baru yang lebih memihak kepada dirinya atau
pihak lain. Melalui proses seperti ilu peserta didik selalu berubah atau berkembang.

2. Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning) sebagai situasi dimana terdapat dua atau
lebih orang belajar secara bersama-sama, dengan memanfaatkan sumber daya dan keterampilan
satu sama lain (meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau
pekerjaan satu sama lain, dll.).
Sementara, pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) secara umum dapat
diartikan sebagai suatu proses pembelajaran yang didesain untuk membantu siswa agar dapat
berinteraksi dan bekerjasama secara kolektif, melalui tugas-tugas terstruktur guna mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dikembangkan ke dalam berbagai teknik, seperti:
Think Pair Share, Jigsaw, STAD, TGT dan sebagainya.
3. kontribusi yang sudah daya berikan untuk memajukan kegitn pembelajaran deangan menerapkan

A. 1 menerapkan metode pembelajaran yang menarik sehingga siswa tidak merasa bosan dalam
menjalani proses pembelajaran efeknya adalah ilmu yang disepat oleh siswa lebih mudah
diserap

2. Pemilihan dan penggunaan pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir


siswa salah satunya dengan model open ended dengan hal itu siswa dihadapkan pada masalah
yang mengandung berbagai macam jawaban dan berbagai macam penyelesaian

B. kedisiplinan yang saya terapkan saya berusaha disiplin waktu pada setiap kgiatan yang
meliatkan siswa di sekolah dalam kedisiplina kerja saya sebagai seorang guru selalu berusaha
untuk menunaikan tanggung jawab saya sebagai seorang tenaga pendidik seperti menerpakan
etika yang berlaku dalam mengajar siswa sehingga saya dapat menjadi teladan bagi siswa dan
dan menjadi contoh baik bagi siswa, karena jika kita tidak bisa mlaksanaakannya maka jika
perbuatan kita buruk maka akan di tiru oleh siswa secara tidak langsung

Anda mungkin juga menyukai