Anda di halaman 1dari 11

66Makalah Wawasan Kemaritiman

DEFINISI MARITIM,KEPULAUAN
DAN NUSANTARA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1
NOVITA SAFIUDDIN A1G115094
NUR AULIA A1G115095
NUR SALAM PILAMI A1G115096
RIZKI HIDAYAT A1G115099

KELAS II B
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat

dan hidayahNyalah akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

“Definisi Maritim,Kepulauan dan Nusantara” untuk memenuhi salah satu tugas dari

mata kuliah Wawasan Kemaritiman.

Dalam penulisan makalah ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada

dosen pembimbing mata kuliah “Wawasan Kemaritiman” dan teman-teman yang

membantu dan memberikan dorongan moral didalam penyelesaian makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini,kami merasa masih banyak kekurangan. Baik

pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kami adalah manusia yang juga

memiliki salah. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi

penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat membantu memperluas wawasan mahasiswa

ataupun para pembacanya tentang definisi maritim,kepulauan dan nusantara.

Kendari,26 Februari 2016

Penyusun

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….. 1
C. Tujuan Makalah……………………………………………………………. 2
D. Manfaat…………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….. 3
A. Pengertian Maritim dan Kemaritiman……………………………………... 3
B. Pengertian Kepulauan……………………………………………………… 4
C. Pengertian Nusantara………………………………………………………. 5
BAB III PENUTUP………………………………………………………………... 7
a. Kesimpulan………………………………………………………………… 7
b. Saran……………………………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa maritim berhubungan dengan laut. Dimana segala
sesuatunya dibahas tentang positif dan negative yang terjadi dalam dunia maritim.
Maritim merujuk kepada kata maritime yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti
navigasi atau maritim.Pemahaman maritim yaitu segala aktifitas pelayaran dan
perniagaan yang berhubungan dengan kelautan atau biasa disebut dengan pelayaran
niaga. Berdasarkan terminologi maritim berarti ruang/wilayah permukaan laut yang
terdapat kegiatan seperti pelayaran, lalu lintas, jasa-jasa kelautan, dan lain
sebagainya.
Negara maritim adalah Negara yang memiliki perairan yang menyamai sebuah
Negara,seperti Indonesia. Kemaritiman menjadi sangat penting bagi kelanjutan
pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia. Sebagaimana diketahui, dua
pertiga atau 63% wilayah Indonesia adalah laut, dengan panjang 81.000 Km. Laut
merupakan potensi sumber daya maritim yang sangat kaya. Sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km² yang terdiri
dari wilayah teritorial sebesar 3,1 juta km² dan wilayah ZEEI 2,7 juta km²,
mempunyai 17.480 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km. Dengan
potensi yang sedemikian besar, secara otomatis terkandung keanekaragaman
sumberdaya alam laut baik hayati maupun non hayati menjadikan sektor kelautan
sebagai penunjang perekonomian penting bagi Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud maritim dan kemaritiman ?
2. Apa yang dimaksud negara kepulauan ?
3. Apa yang dimaksud nusantara ?
1
C. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui pengertian maritim dan kemaritiman
2. Untuk mengetahui pengertian kepulauan
3. Untuk mengetahui pengertian nusantara

D. Manfaat makalah

Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada yang
membaca untuk menambah wawasan mengenai kemaritiman khususnya di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Maritim dan Kemaritiman

Istilah maritim berasal dari bahasa Inggris yaitu maritime, yang berarti navigasi,
maritim atau bahari. Dari kata ini kemudian lahir istilah maritime power yaitu
negara maritim atau negara samudera. Pemahaman maritim merupakan segala
aktivitas pelayaran dan perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan
atau disebut pelayaran niaga, sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalah
Terminologi Kelautan dan Maritim berkenaan dengan laut, yang berhubungan dengan
pelayaran perdagangan laut.

Maritim adalah Negara yang daerah teritorial lautnya lebih luas daripada daerah
teritorial daratnya dengan kata lain Negara Maritim adalah negara yang menyandang
predikat Negara Kepulauan. Kenapa Indonesia disebut sebagai negara maritim hal ini
dikarenakan Negara Indonesia merupakan negara Kepualauan dan 2/3 wilayah
Indonesia merupakan lautan dan 1/3-nya merupakan daerah daratan.

Pengertian kemaritiman yang selama ini diketahui oleh masyarakat umum adalah
menunjukkan kegiatan di laut yang berhubungan dengan pelayaran dan
perdagangan,sehingga kegiatan di laut yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi atau
penangkapan ikan bukan merupakan kemaritiman. Sedangkan pengertian lain dari
kemaritiman yang berdasarkan pada termonologi adalah mencakup ruang/wilayah
permukaan laut, pelagik dan mesopelagik yang merupakan daerah subur di mana
pada daerah ini terdapat kegiatan seperti pariwisata, lalulintas, pelayaran dan jasa-jasa
kelautan.
Salah satu penunjang perekonomian Indonesia adalah sektor pelayaran, ini juga
didukung oleh letak strategis Negara Indonesia yang berada di daerah persilangan

3
dunia yang juga membuat indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam
mengembangkan laut.
Indonesia seperti yang telah dijelaskan merupakan negara kemaritiman, dimana
kondisi Indonesia yang lebih banyak daerah perairan dari pada daerah daratan.
Kondisi inilah yang membentuk budaya indonesia menjadi budaya yang lebih
merujuk pada budaya kemaritiman, yang masyarakat lebih banyak berprofesi sebagai
nelayan pada daerah pesisir.
Budaya Indonesia sebagai budaya kemaritiman, maka pembangunan yang
dilaksanakan di Indonesia haruslah berparadigma kemaritiman, dimana maritim
menjadi pusat pembangunan bangsa. Hal ini dapat diwujudkan melalui pembangunan
berkelanjutan kemaritiman yang dirancang oleh pemerintahan seperti: penangkapan
ikan alami, pelestarian daerah pesisir, pengolahan energi alam di bawah laut
menggunakan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), dan penangkaran/
pelestarian biota laut yang dianggap punah, dan membangun pariwisata bahari.

B. Pengertian Negara Kepulauan

Negara Kepulauan (bahasa Inggris: archipelagic State) adalah hasil keputusan


Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut yang berarti suatu
Negara yang seluruhnya terdiri dari satu gugus besar atau lebih kepulauan dan dapat
mencakup pulau-pulau lain.

Gugusan kepulauan berarti suatu gugusan pulau-pulau termasuk bagian pulau,


perairan di antara gugusan pulau-pulau tersebut dan lain-lain wujud alamiah yang
hubungannya satu sama lainnya demikian eratnya sehingga gugusan pulau-pulau,
perairan dan wujud alamiah lainnya tersebut merupakan suatu kesatuan geografi dan
politik yang hakiki, atau secara historis telah dianggap sebagai satu kesatuan dengan
demikian wilayah sebuah Negara Kepulauan dapat menarik garis dasar/pangkal lurus
kepulauan yang menghubungkan titik-titik terluar pulau-pulau dan karang kering
terluar kepulauan ini.

4
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan panjang garis pantai lebih dari
95.000 km dan juga memiliki lebih dari 17.504 pulau. Keadaan tersebut menjadikan
Indonesia termasuk kedalam Negara yang memiliki kekayaan sumberdaya perairan
yang tinggi dengan sumberdaya hayati perairan yang sangat beranekaragam.
Keanekaragaman sumberdaya perairan Indonesia meliputi sumberdaya ikan maupun
sumberdaya terumbu karang.Terumbu karang yang dimiliki Indonesia luasnya sekitar
7000 km2 dan memiliki lebih dari 480 jenis karang yang telah berhasil
dideskripsikan.Luasnya daerah karang yang ada menjadikan Indonesia sebagai
Negara yang memiliki kenekaragaman ikan yang tinggi khususnya ikan-ikan karang
yaitu lebih dari 1.650 jenis spesies ikan.

Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau, dan perairan di
antara pulau-pulau tersebut, dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannya satu
sama lain demikian eratnya sehingga pulau-pulau, perairan, dan wujud alamiah
lainnya itu merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi, pertahanan keamanan, dan
politik yang hakiki, atau yang secara historis dianggap sebagai demikian.

C. Pengertian Nusantara

Nusantara merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan wilayah


kepulauan yang membentang dari Sumatra sampai Papua, yang sekarang sebagian
besar merupakan wilayah negara Indonesia. Kata ini tercatat pertama kali dalam
literatur berbahasa Jawa Pertengahan (abad ke-12 hingga ke-16) untuk
menggambarkan konsep kenegaraan yang dianut Majapahit. Setelah sempat
terlupakan, pada awal abad ke-20 istilah ini dihidupkan kembali oleh Ki Hajar
Dewantara[1] sebagai salah satu nama alternatif untuk negara merdeka pelanjut Hindia
Belanda yang belum terwujud. Ketika penggunaan nama "Indonesia" (berarti
Kepulauan Hindia) disetujui untuk dipakai untuk ide itu, kata Nusantara tetap dipakai
sebagai sinonim untuk kepulauan Indonesia. Pengertian ini sampai sekarang dipakai
di Indonesia.
5
Akibat perkembangan politik nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta
menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai
tujuan nasional selanjutnya, istilah ini kemudian dipakai pula untuk menggambarkan
kesatuan geografi-antropologi kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan
Australia, termasuk Semenanjung Malaya namun biasanya tidak mencakup Filipina.
Dalam pengertian terakhir ini, Nusantara merupakan padanan bagi Kepulauan
Melayu (Malay Archipelago), suatu istilah yang populer pada akhir abad ke-19
sampai awal abad ke-20, terutama dalam literatur berbahasa Inggris.
Bangsa Indonesia melahirkan Wawasan Nusantara.Pandangan itu adalah satu
konsepsi geopolitik dan geostrategi yang menyatakan bahwa Kepulauan Nusantara
yang meliputi seluruh wilayah daratan, lautan dan ruang angkasa di atasnya beserta
seluruh penduduknya adalah satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan-keamanan.Agar bangsa Indonesia mencapai tujuan perjuangannya, yaitu
terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila,
Wawasan Nusantara harus diaktualisasikan dan tidak tinggal sebagai semboyan atau
potensi belaka.

6
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan

Maritim adalah Terminologi Kelautan dan Maritim berkenaan dengan laut,


yang berhubungan dengan pelayaran perdagangan laut. Atau maritim jg bisa di
definisikan adalah Negara yang daerah teritorial lautnya lebih luas daripada daerah
teritorial daratnya dengan kata lain Negara Maritim adalah negara yang menyandang
predikat Negara Kepulauan.

Kemaritiman adalah mencakup ruang/wilayah permukaan laut, pelagik dan


mesopelagik yang merupakan daerah subur di mana pada daerah ini terdapat kegiatan
seperti pariwisata, lalulintas, pelayaran dan jasa-jasa kelautan.

Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau, dan perairan
di antara pulau-pulau tersebut, dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannya satu
sama lain demikian eratnya sehingga pulau-pulau, perairan, dan wujud alamiah
lainnya itu merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi, pertahanan keamanan, dan
politik yang hakiki, atau yang secara historis dianggap sebagai demikian.

Nusantara merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan wilayah


kepulauan yang membentang dari Sumatra sampai Papua, yang sekarang sebagian
besar merupakan wilayah negara Indonesia.

b. Saran

Negara Indonesia memiliki berbagai budaya dan adat istiadat yang harus di
junjung tinggi nilai-nilai yang dianutnya. Pembaca juga harus mengerti pengertian
dari maritim dan kemaritiman,kepulauan dan nusantara agar kita dapat mengetahui
dan memahami apa saja yang ada dalam Negara kita sendiri.

7
Daftar Pustaka

 Anonim. 2012. Kemaritiman Indonesia. http://sayidiman.suryohadiprojo.com/.


Diakses pada tanggal 8 Mei 2013 pukul 02.00 wita
 A. M Djuliati Suroyo, dkk, Sejarah Maritim Indonesia 1 (Semarang : Jeda, 2007)
hlm. 206.
 http://asfarsyafar.blogspot.com/2013/10/makalah-wawasan-sosial-budaya-
maritim.html
 https://bugiskha.wordpress.com/2012/03/21/definisi-nusantara/
 http://www.google.com

Anda mungkin juga menyukai