Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TINOMBO
Jl. Hasanuddin No 43 Desa Tinombo Kecamatan Tinombo
Kode pos 94375

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYULUHAN KASUS JIWA
UPTD PUSKESMAS TINOMBO

I. PENDAHULUAN
Masih banyak orang belum mengetahui apa sebenarnya narkoba itu, karena
bersimpang siurnya pemakaian dari istilah dan penafsirannya. Hal ini bisa terjadi karena
istilah ini baru saja disosialisasikan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adaktif
lainya,yaitu nama seglongan zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Kadang disebut
juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif).
Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti Halusinasi,
ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan,
dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap
adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan.
Narkoba pada prinsipnya adalah zat atau bahan yang dapat mempengaruhi
kesadaran, fikiran dan prilaku yang dapat menimbulkan ketergantungan kepada
pemakaianya. Bila hal terakhir ini kejadian pada seseorang, maka dapat dipastikan
berakhirlah semua masa depan gemilangnya. Dari itu dihimbau kepada seluruh
putra/putrid tercinta anak bangsa, jangan sentuh itu narkoba.
Dampak kejahatan Narkoba akan terimbas kepada seluruh keluarga. Merusak
tatanan dan tata karma yang pernah ada. Angka kejahatan narkoba berkembang pesat
diseluruh Indonesia, kejahatan tersebut tidak hanya dilakukan warga Indonesia tapi juga
orang asing. Itu berarti sindikat internasinal sudah menjadikan Indonesia tidak saja
sebagai transit atau peredaran saja melainkan sebagai sarang produksi Narkoba
internasional.
II. LATAR BELAKANG
Terlepas dari berbagai alasan mendukung atau menolak penggunaan narkoba,
tahukah anda berapa banyak jumlah pengunaan narkoba? Berdasarkan Laporan Akhir
Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba tahun anggaran 2014, jumlah
penyalahguna narkoba diperkirakan ada sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang yang
pernah memakai narkoba dalam setahun terakhir (current users) pada kelompok usia 10-
59 tahun di tahun 2014 di Indonesia. Jadi, ada sekitar 1 dari 44 sampai 48 orang berusia
10-59 tahun masih atau pernah pakai narkoba pada tahun 2014. Angka tersebut terus
meningkat dengan merujuk hasil penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional
(BNN) dengan Puslitkes UI dan diperkirakan pengguna narkoba jumlah pengguna
narkoba mencapai 5,8 juta jiwa pada tahun 2015. Jenis narkoba yang paling banyak
disalahgunakan adalah ganja, shabu dan ekstasi. Jenis narkoba tersebut sangat terkenal
bagi Pelajar/mahasiswa, pekerja, dan rumah tangga. Sebagian besar penyalahgunaan
berada pada kelompok coba pakai terutama pada kelompok pekerja. Alasan penggunakan
narkoba karena pekerjaan yang berat, kemampuan sosial ekonomi, dan tekanan
lingkungan teman kerja merupakan faktor pencetus terjadinya penyalahgunaan narkoba
pada kelompok pekerja.
Umumnya pengguna yang berada di kelompok 15–20 tahun menggunakan
narkotika jenis ganja dan psikotropika seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Megadon.
Sejak 2010 sampai 2013 tercatat ada peningkatan jumlah pelajar dan mahasiswa
yang menjadi tersangka kasus narkoba. Pada 2010 tercatat ada 531 tersangka narkotika,
jumlah itu meningkat menjadi 605 pada 2011. Setahun kemudian, terdapat 695 tersangka
narkotika, dan tercatat 1.121 tersangka pada 2013.
Naiknya angka pengguna narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa akibat
minimnya keinginan melakukan rehabilitasi.Setiap tahun, baru ada sekitar 18 ribu
pengguna yang mendaftarkan diri ke program rehabilitasi. Untuk kelompok pelajar
sendiri, pada 2013 tercatat ada 456 pelajar dan 391 mahasiswa yang mengikuti program
rehabilitasi dari BNN.
III. TUJUAN
A. Tujuan umum
Penyuluhan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif
kepada masyarakat tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi muda. Sehingga
para generasi muda mengetahui pengaruh buruk dari narkoba, sebab narkoba dapat
merusak masa depan generasi muda yang menjadi tumpuan harapan orangtua, agama,
bangsa dan negara.
B. Tujuan khusus.
Penyuluhan ini juga diharapkan, masyarakat terutama para pengajar, orang tua
serta generasi muda lebih mengenali narkoba sehingga dapat mengetahui solusi dan
upaya penyembuhan narkoba,serta untuk memberikan informasi tentang narkoba dan
bahayanya agar kita tidak terjerumus didalamnya serta kita bisa menjadi penerus
bangsa yang bersih dari narkoba.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok
Melakukan Penyuluhan Kasus Jiwa
B. Rincian Kegiatan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Petugas berangkat menggunakan kendaraan sepeda motor
2. Mengemukakan maksud dan tujuan kepada kepala desa
3. Mengemukakan maksud dan tujuan kepada keluarga penderita
4. Menjelaskan tentang penyakit jiwa, pentingnya minum obat secara teratur
5. Mendengarkan dan mencatat keluhan penderita
6. Menyimpulkan dan memberi saran serta solusi kepada penderita dan keluarga
7. Menyerahkan SPPD untuk di tanda tangani kepada kepala desa
8. Pulang ke puskesmas dengan kendaraan sepeda motor
VI. SASARAN
1. Pasien penderita ganguan jiwa
2. Masyarakat
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN

NO NAMA KEGIATAN. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pelacakan Kasus Jiwa

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan evaluasi kegiatan di lakukan satu kali dalam satu bulan selama 11
bulan,dan kemudian di laporkan pada kepala puskesmas.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaksana program membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Tinombo Pengelola kesehatan Jiwa

ASWINI DIMPLE, SKM FITRIATI A.Md,Kep


NIP.19700820199003100

Anda mungkin juga menyukai