Tinea Versikolor
Tinea Versikolor
I. PENDAHULUAN
II.DEFINISI
III.EPIDEMIOLOGI
Pitiriasis versikolor lebih sering terjadi di daerah tropis dan mempunyai kelembabab
tinggi. Walaupun kelainan kulit lebih terlihat pada orang berkulit gelap, namun angka
kejadian pitiriasis versikolor sama di semua ras. Beberapa penelitian mengemukakan angka
kejadian pada pria dan wanita dalam jumlah yang seimbang. Di Amerika Serikat, penyakit ini
banyak ditemukan pada usia 15-24 tahun, dimana kelenjar sebasea (kelenjar minyak) lebih
aktif bekerja. Angka kejadian sebelum pubertas atau setelah usia 65 tahun jarang ditemukan.
Di negara tropis, penyakit ini lebih sering terjadi pada usia 10-19 tahun.2
IV.ETIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Malasezia furfur. Jamur ini juga ditemukan di kulit yang
sehat, namun baru akan memberikan gejala bila tumbuh berlebihan. Beberapa faktor dapat
meningkatkan angka terjadinya pitiriasis versikolor, diantaranya adalah turunnya kekebalan
tubuh, faktor temperature, kelembabab udara, hormonal dan keringat.2
V. PATOGENESIS
Pada kulit terdapat flora normal yang berhubungan dengan timbulnya pitiriasis
versikolor ialah Pytirosporum orbiculare yang berbentuk bulat atau Pytirosporum ovale yang
berbentuk ovale. Keduanya merupakan organisme yang sama, dapat berubah sesuai dengan
lingkungannya, misalnya suhu,media, dan kelembaban.
Malassezia furfur merupakan fase spora dan miselium. Faktor predisposisi menjadi patogen
dapat endogen maupun eksogen. Endogen dapat disebabkan diantaranya oleh defisiensi imun.
Eksogen dapat terjadi karena faktor suhu, kelembaban udara, maupun keringat.3
VI.GEJALA KLINIK
Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang gatal bila,berkeringat. Bisa
pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh karena malu oleh
adanya bercak tersebut.1
Pada orang kulit berwarna, lesi yang terjadi tampak sebagai bercak hipopigmentasi,
tetapi pada orang yang berkulit pucat maka lesi bisa berwarna kecoklatan ataupun
kemerahan. Di atas lesi terdapat sisik halus.1
VIII.DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar gambaran klinis, pemeriksaan efloresensi, lesi kulit dengan
lampu Wood, dan sediaan langsung.3
IX.DIAGNOSIS BANDING
1. Eritrasma
Etiologi : Corynebacterium minutissima.
Dengan sinar Wood : efloresensi coral red.4
Gbr. 3. Eritrasma
2. Pitiriasis Rosea
Efloresensinya sejajar dengan garis-garis kulit,
Ada medallion atau herald patch.
Kerokan kulit : hifa, spora negatif
Sinar Wood : Negatif.4
X.PENATALAKSANAAN
Umumnya haru menjaga higiene perseorangan. Dan secara khusus, kita menggunakan
pengobatan topikal. Bentuk makular diberikan salep Whitfield atau larutan natrium tiosulfit
20%, dioleskan setiap hari.Bentuk folikular dapat dipakai tiosulfas natrikus 20-30%.4
XI.PROGNOSIS
TINEA VERSIKOLOR