Anda di halaman 1dari 5

TUGAS HEMATOLOGI SEMESTER II

PRODI ANALIS MEDIS FAKULTAS VOKASI UNAIR


dr. Yulia Nadar Indrasari, SpPK

1. Pada pemeriksaan laboratorium pre-transfusi diperlukan tes kompatibilitas. Jelaskan


apa itu tes kompatibilitas!
Jawab :
- Definisi : serangkaian pemeriksaan atau prosedur yang dilakukan sebelum
dilakukan transfusi darah untuk memastikan bahwa unit darah donor cocok
dengan resipien (kompatibel). Walaupun darah donor memiliki gol darah ABO
dan Rh yang sama dengan resipien, dapat terjadi inkompatibilitas karena antibodi
non-ABO dan non Rh seperti anti-Kell, anti-Duffy, dan anti-Kidd (delayed
hemolytic transfusion reaction).
- Tujuan : Untuk memprediksi serta mencegah reaksi antigen-antibodi sebagai
hasil transfusi sel darah merah. Donor dan penerima donor darah harus di periksa
adanya antibodi yang tidak baik.
2. Sebutkan 4 aspek pemeriksaan pre-transfusi tersebut!
Jawab :
 Catatan tentang transfusi yang pernah dialami penderita sebelumnya.
 Penentuan gol darah ABO dan Rhesus pada resipien dan donor
 Screening antibodi pada resipien dan donor
 Cross match (reaksi silang)
3. Jelaskan penentuan golongan darah sistem ABO dengan metode forward grouping
dan reverse grouping (buatlah tabel hasil secara singkat)!
Jawab :
Penentuan golongan darah sistem ABO dengan metode forward grouping dan reverse
grouping.
a. Metode Forward Grouping
Pasien Sel pasien diperiksa dengan…. Interpretasi forward
Anti A Anti B grouping
1 - - O
2 + - A
3 - + B
4 + + AB
b. Metode Reserve Grouping
Serum pasien diperiksa dengan….. Interpretasi forward
Sel A Sel B grouping
+ + O
- + A
+ - B
- - AB

4. Nomenklatur sistem Rh (Rhesus) terbagi menjadi 3, sebutkan!


Jawab :
Nomenklatur sistem rhesus
- Fisher race
- Weiner
- Rosenfield nomenclature
5. Jelaskan secara singkat mengenai nomenklatur sistem Rhesus Fisher-Rice!
Jawab :
Nomenklatur sistem rhesus fisher race :
- Rh warisan dikendalikan oleh 3 lokus yabg berkaitan erat pada setiap kromosom
pasangan homolog.
- Setiap lokus memiliki rangkaian alel sendiri, yaitu: Dd, Cc, dan Ee.
- Gen D dominan terhadap gen d, tetapi Cc dan Ee adalah co-dominan.
- 3 lokus sangat terkait erat yang tidak mengalami pindah silang, dan 3 gen pada satu
kromosom selalu diwariskan bersama.
6. Jelaskan tahap pemeriksaan cross match mayor dan minor (4 fase)!
Jawab :
Pemeriksaan reaksi silang fase I
- Menyiapkan 2 tabung mayor dan minor. Tabung mayor diisi dengan 2 tetes serum
pasien dan 1 tetes suspensi sel 5% donor, untuk tabung minor diisi 2 tetes serum
donor dan 2 tetes suspensi sel 5% pasien.
- Masing-masing tabung dicampur dan diputar disentrifuge pada 1000 rpm selama 1
menit.
- Goyangkan hati-hati dan periksa adanya aglutinasi dan hemolisis.
- Bila hasil Mayor dan minor negatif, pemeriksaan dilanjutkan ke fase II
- Bila hasil Mayor dan minor positif, pemeriksaan tidak dilanjutkan (tidak cocok)
Pemeriksaan reaksi silang fase II
- Tabung dari fase I diinkubasi pada suhu 370C selama 15 menit
- Putar selama 1 menit pada 1000 rpm disentrifuge.
- Baca adanya aglutinasi dan hemolisis dengan menggoyang perlahan-lahan sama
dengan fase I, bila negatif dilanjutkan ke fase III
Pemeriksaan reaksi silang fase III
- Tabung mayor dan minor dari fase II dicuci dengan PZ 3 kali.
- Tambahkan 2 tetes serum Coombs pada kedua tabung mayor dan Minor test.
- Inkubasi pada suhu 370c selama 15 menit.
- Putar pada sentrifuge 1000 rpm selama 1 menit.
- Baca adanya aglutinasi dan hemolisis dengan menggoyang perlahan-lahan sama
dengan fase I secara makroskopis.
Uji validasi
- Tambahkan 1 tetes coombs control cell pada tabung mayor dan minor dari fase III.
- Putar pada sentrifuge 1000 rpm selama 1 menit.
- Baca adanya aglutinasi dan hemolisis dengan menggoyang perlahan-lahan.
- Hasil test harus (+), jika hasil test (-) harus diulang disemua langkah.
Kesimpulan : setelah penambahan coombs control cell hasilnya (+), maka
interpretasi hasilnya adalah (-).
7. Sebutkan kelebihan dan kekurangan cross match dengan metode tabung maupun
metode gel!
Jawab :
 Kelebihan metode tabung
1) Menggunakan teknik yang lebih ketat.
 Kekurangan metode tabung
1) Hasil subyektif
2) Membutuhkan waktu yang lama
3) Perlu mikroskop
4) Pencucian kurang sempurna yang mengakibatkan false (-)
5) Tidak dapat didokumentasikan secara visual
 Kelebihan metode gel
1) Semua tahapan terstandarisasi, karena semua konsentrasi reagen terukur
2) Sederhana dan cepat
3) Hasil obyektif
4) Hasil reaksi stabil, tidak perlu terburu-buru dalam melakukan pembacaan hasil
reaksi
5) Sampel yang diperlukan hanya sedikit ( 5 mikroliter sel darah merah ), hal ini
sangat membantu untuk melakukan uji silang cocok pada bayi yang
membutuhkan darah
6) Tidak ada tahap pencucian sehingga menghindari terjadinya reaksi “false
negatif” karena kurang sempurnanya tahap pencucian, dengan tidak adanya
tahap pencucian maka penambahan Coombs Control Cells pada reaksi negatif
tidak diperlukan lagi
7) Pembacaan reaksi secara makroskopis sehingga penggunaan mikroskop tidak
diperlukan lagi
8) Lebih sensitive dibandingkan metode konvensional sehingga meminimalisir
ditemukannya reaksi false negatif yang berbahaya bagi penerima darah
9) Hasil reaksi secara visual dapat didokumentasikan
10) Mengurangi limbah di laboratorium karena semua limbah berada dalam kartu
11) Masa kadaluarsa panjang (satu setengah tahun sejak tanggal produksi)
 Kekurangan metode gel
1) Biaya lebih mahal
2) Alat tidak dapat menampung sampel dalam jumlah volume kurang dari 1 ml
dengan perbandingan sel darah merah dan serum atau plasma 1:1.
8. Jelaskan secara singkat tentang golongan darah O Bombay!
Jawab :
O-Bombay merupakan jenis golongan darah langka dari sistem ABO yang terjadi
karena antigen H tidak terekspresi. Golongan darah ini sepintas mirip O, akan tetapi
berbeda. Selama ini kita melakukan uji golongan darah memakai antigen A dan
antigen B, maka jika tidak terekspresi pada keduanya akan disebut golongan darah O.
Antigen A dan antigen B dibentuk oleh sebuah molekul bernama antigen H. Antigen
H ini memiliki hubungan erat dengan golongan darah O. Bila antigen H tidak
terekspresi (hh), maka yang muncul adalah golongan darah O-Bombay, yang cirinya
ditandai dengan adanya penggumpalan pada orang yang memiliki golongan darah
langka ini menerima transfusi dari golongan darah O. Karena itulah, golongan darah
O-Bombay ini hanya dapat menerima transfusi darah dari sesama golongan darah O-
Bombay juga. Kebanyakan golongan darah ini muncul dari sesama pasangan
bergolongan darah O yang membawa genotip Hh, pasangan yang memiliki golongan
darah O-Bombay juga, atau bisa juga dari perkawinan sesama kerabat.

Anda mungkin juga menyukai