Analisis titrimetri adalah pemeriksaan atau penentuan sesuatu bahan dengan teliti. Analisis
ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaituanalisis kuantitatif dan analisis kulitatif. Analisis
kulitatif adalahpemeriksaan sesuatu berdasarkan komposisi atau kualitas, sedangkananalisisi
kuantitatif adalah pemeriksaan berdasarkan jumlahnya ataukuantitinya . Pada saat ini yang
dibahas hanyalah analisis kuantitatif.Salah satu cara analisis kuntitatif adalah titirimetri, yaitu
analisispenentuan konsentrasi dengan mengukur volume larutan yang akanditentukan
konsentrasinya dengan volume larutan yang telah diketahuikonsentrasinya dengan teliti atau
analisis yang berdasarkan pada reaksikimia. Reaksi pada penentuan ini harus berlangsung
secara kuantitatif.Jenis reaksi yang terjadi pada titrimetri ini dapat dibagi menjadi 2bagian
yaitu :1. reaksi yang tidak mengalami perubahan bilangan oksidasiatau reaksi yang tidak
terjadi transfer/perpindahan
elektron;2. reaksi yang mengalami perubahan bilangan oksidasi ataureaksi yang terjadi
transfer/ perpindahan elektron.Pada saat ini yang akan dipelajari adalah reaksi yang
tidakmengalami perubahan bilangan oksidasi, karena dasar yang dipelajaribaru sampai tahap
ini. Reaksi yang tidak mengalami perubahan bilangan
kelebihan asam nitrit), akan terjadi depolarisasi elektoda sehingga akanterjadi perubahan arus
yang sangat tajam sekitar +0,80 Volt sampai +0,90Volt. Metode ini sangat cocok untuk
sampel dalam bentuk sediaan sirupyang berwarna.Titrasi diazotasi dapat digunakan untuk
:a. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mempunyai gugusamin aromatis primer bebas
seperti selfamilamid.b. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mana gugus aminaromatic
terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol,ftalil sulfatiazol dan
parasetamol.c. Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus nitro aromatisseperti
kloramfenikol.Pada penetapan kadar senyawa yang mempunyai gugus aromaticyang terikat
dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisislebih dahulu sehingga
diperoleh gugus amin aromatis bebas untukselanjutnya bereaksi dengan natrium nitrit dalam
suasana asammembentuk garam diazonium.Senyawa-senyawa nitro aromatis dapat
ditetapkan kadarnyasecara nitrimetri setelah direduksi terlebih dahulu untuk
menghasilkansenyawa amin aromatis primer.Kloramfenikol yang mepunyai gugus nitro
aromatis direduksi terlebihdahulu dengan Zn/HCI untuk menghasilkan senyawa amin
aromatis
primer yang bebas yang selanjutnya bereaksi dengan asam nitric untukmembentuk garam
diazonium.
Titrasi nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam analisa senyawa-
senyawa organik, khususnya untuk persenyawaan amina primer. Penetapan kuantitas
zat didasari oleh reaksi antara fenil amina primer (aromatic) dengan natrium nitrit
dalam suasana asam menbentuk garam diazonium. Reaksi ini dikenal dengan reaksi
diazotasi, dengan persamaan yang berlangsung dalam dua tahap seperti dibawah ini :
(Zulfikar, 2010).
Reaksi ini tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam diazonium yang
terbentu mudah tergedradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Sehingga
reaksi dilakukan pada suhu dibawah 15o C. Reaksi diazotasi dapat dipercepat dengan
panambahan garam kalium bromida (Hamdani, 2013).
Reaksi dilakukan dibawah 15 o C, sebab pada suhu yang lebih tinggi garam
diazonium akan terurai menjadi fenol dan nitrogen. Reaksi diazonasi dapat dipercepat
dengan menambahkan kalium bromida (Hamdani, 2013).
1. Visual
Dengan indikator dalam, dengan tropeolin-OO (5 tetes) dan metilen
blue (3 tetes). Indikator dalam adalah indicator yang dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer, penggunaan indicator dalam mempunyai kelebihan dan
kekurangan, yaitu :
a) Kelebihan :
1. cara kerja cepat dan praktis
2. dapat dilakukan pada suhu kamar
b) Kekurangan :
penggunaan terbatas hanya untuk beberapa zat saja, untuk beberapa
zat lainnya perubahannya tidak jelas.