Anda di halaman 1dari 6

Nitrimetri

Prinsip Titrasi Nitrimetri Prinsipnya adalah reaksi diazotasi :


1. Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer (amin aromatic sekuder
dan gugus nitro aromatic);
2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder;
3. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan
4. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan
asam nitrit dalam suasana asam.

Analisis titrimetri adalah pemeriksaan atau penentuan sesuatu bahan dengan teliti. Analisis
ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaituanalisis kuantitatif dan analisis kulitatif. Analisis
kulitatif adalahpemeriksaan sesuatu berdasarkan komposisi atau kualitas, sedangkananalisisi
kuantitatif adalah pemeriksaan berdasarkan jumlahnya ataukuantitinya . Pada saat ini yang
dibahas hanyalah analisis kuantitatif.Salah satu cara analisis kuntitatif adalah titirimetri, yaitu
analisispenentuan konsentrasi dengan mengukur volume larutan yang akanditentukan
konsentrasinya dengan volume larutan yang telah diketahuikonsentrasinya dengan teliti atau
analisis yang berdasarkan pada reaksikimia. Reaksi pada penentuan ini harus berlangsung
secara kuantitatif.Jenis reaksi yang terjadi pada titrimetri ini dapat dibagi menjadi 2bagian
yaitu :1. reaksi yang tidak mengalami perubahan bilangan oksidasiatau reaksi yang tidak
terjadi transfer/perpindahan
elektron;2. reaksi yang mengalami perubahan bilangan oksidasi ataureaksi yang terjadi
transfer/ perpindahan elektron.Pada saat ini yang akan dipelajari adalah reaksi yang
tidakmengalami perubahan bilangan oksidasi, karena dasar yang dipelajaribaru sampai tahap
ini. Reaksi yang tidak mengalami perubahan bilangan

oksidasi meliputi (1)reaksi penetralan(asam-basa), reaksi pembentukanendapan, reaksi


pembentukan kompleks. Untuk kegiatan ini reaksi yangdibahas hanyalah reaksi asam-basa
karena dasar-dasar mengenai teoriini sudah diperoleh yaitu teori asam-basa, sifat-sifat unsur
golongan IA(1),IIA(2), IVA(16), IIVA(17), larutan, dan konsentrasi larutan. Reaksi asambasa
adalah reaksi yang terjadi antara larutan asam dengan larutan basa,hasil reaksi ini dapat
bersifat netral disebut juga reaksi penetralan, asam,dan basa tergantung pada larutan yang
direaksikan. Larutan yangdireaksikan ini salah satunya disebut larutan baku.Titrasi redoks
banyak digunakan dalam pemeriksaan kimiakarena berbagai zat organik dan zat anorganik
dapat ditentukan dengancara ini. Namun demikian agar tirasi redoks ini berhasil dengan baik,
makapersyaratan berikut harus dipenuhi (1).Salah satu metode yang termasuk dalam titrasi
redoks adalahdiazotasi (nitritometri). Titrasi diazotasi berdasarkan pada pembentukangaram
diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang direaksikandengan asam nitrit, dimana asam
nitrit ini diperoleh dengan caramereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam (2:114).Salah
satu metode yang termasuk dalam titrasi redoks adalahdiazotasi (nitritometri). Titrasi
diazotasi berdasarkan pada pembentukangaram diazonium dari gugus amin aromatis bebas
yang direaksikandengan asam nitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan caramereaksikan
natrium nitrit dengan suatu asam (2:114).
Untuk meyakinkan apakah benar-benar sudah terjadi titik akhirtitrasi, maka pengujian seperti
di atas dilakukan lagi setelah dua menit
Indikator Dalam
Indikator dalam terdiri atas campuran tropeolin OO dan metilenbiru. Tropeolin OO
merupakan indicator asam-basa yang berwarna merahdalam suasana asam dan berwarna
kuning bila dioksidari oleh adanyakelebihan asam nitrit, sedangkan metilen biru sebagai
pengkontras warnasehingga pada titik akhir titrasi akan terjadi perubahan dari ungu
menjadibiru sampai hijau tergantung senyawa yang dititrasi.Pemakaian kedua indicator ini
ternyata memiliki kekuarangan.Pada indicator luar harus dikerahui dulu perkiraan jumlah
titran yangdiperlukan, sebab kalau tidak tahu perkiraan jumlah titra yang dibutuhkan,maka
sering melakukan pengujian apakah sudah tercapai titik akhir titrasiatau belum. Di samping
itu, kalau sering melakukan pengujian,dikhawatirkan akan banyak larutan yang dititrasi
(sampel) yang hilangpada saat pengujian titik akhir sementara itu pada pemakaian
indicatordalam walaupun pelaksanaannya mudah tetapi seringkali untuk mengatasihal ini,
maka digunakan metode pengamatan titik akhir secarapotensiomerti.
Metode Potensiometri
Metode yang baik untuk penetapan titik akhir nitrimetri adalahmetode potensiometri dengan
menggunakan electrode kolomelplatinayang dicelupkan ke dalam titrat. Pada saat titik akhir
titrasi (adanya

kelebihan asam nitrit), akan terjadi depolarisasi elektoda sehingga akanterjadi perubahan arus
yang sangat tajam sekitar +0,80 Volt sampai +0,90Volt. Metode ini sangat cocok untuk
sampel dalam bentuk sediaan sirupyang berwarna.Titrasi diazotasi dapat digunakan untuk
:a. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mempunyai gugusamin aromatis primer bebas
seperti selfamilamid.b. Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mana gugus aminaromatic
terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol,ftalil sulfatiazol dan
parasetamol.c. Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus nitro aromatisseperti
kloramfenikol.Pada penetapan kadar senyawa yang mempunyai gugus aromaticyang terikat
dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisislebih dahulu sehingga
diperoleh gugus amin aromatis bebas untukselanjutnya bereaksi dengan natrium nitrit dalam
suasana asammembentuk garam diazonium.Senyawa-senyawa nitro aromatis dapat
ditetapkan kadarnyasecara nitrimetri setelah direduksi terlebih dahulu untuk
menghasilkansenyawa amin aromatis primer.Kloramfenikol yang mepunyai gugus nitro
aromatis direduksi terlebihdahulu dengan Zn/HCI untuk menghasilkan senyawa amin
aromatis

primer yang bebas yang selanjutnya bereaksi dengan asam nitric untukmembentuk garam
diazonium.
Titrasi nitrimetri merupakan titrasi yang dipergunakan dalam analisa senyawa-
senyawa organik, khususnya untuk persenyawaan amina primer. Penetapan kuantitas
zat didasari oleh reaksi antara fenil amina primer (aromatic) dengan natrium nitrit
dalam suasana asam menbentuk garam diazonium. Reaksi ini dikenal dengan reaksi
diazotasi, dengan persamaan yang berlangsung dalam dua tahap seperti dibawah ini :

NaNO2 + HCl → NaCl + HNO2

Ar- NH2 + HNO2 + HCl → Ar-N2Cl + H2O

(Zulfikar, 2010).

Reaksi ini tidak stabil dalam suhu kamar, karena garam diazonium yang
terbentu mudah tergedradasi membentuk senyawa fenol dan gas nitrogen. Sehingga
reaksi dilakukan pada suhu dibawah 15o C. Reaksi diazotasi dapat dipercepat dengan
panambahan garam kalium bromida (Hamdani, 2013).

Reaksi dilakukan dibawah 15 o C, sebab pada suhu yang lebih tinggi garam
diazonium akan terurai menjadi fenol dan nitrogen. Reaksi diazonasi dapat dipercepat
dengan menambahkan kalium bromida (Hamdani, 2013).

Penentuan titik akhir titrasi dapat dilakukan secara :

1. Visual
Dengan indikator dalam, dengan tropeolin-OO (5 tetes) dan metilen
blue (3 tetes). Indikator dalam adalah indicator yang dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer, penggunaan indicator dalam mempunyai kelebihan dan
kekurangan, yaitu :
a) Kelebihan :
1. cara kerja cepat dan praktis
2. dapat dilakukan pada suhu kamar
b) Kekurangan :
penggunaan terbatas hanya untuk beberapa zat saja, untuk beberapa
zat lainnya perubahannya tidak jelas.

Dengan indicator luar, dengan pasta kanji-KI. Indikator luar diletakkan


diluar Erlenmeyer.
a) Kelebihan
1. Untuk beberapa zat lebih tepat dipakai karena perubahan
warna lebih jelas
b) Kekurangan
1. Cara kerja tidak praktis
2. terlalu sering menotol menyebabkan adanya kemungkinan zat
terbuang
3. titrasi harus dilakukan pada suhu dibawah 15o C
2. Elektrometri (potensiometri)
Elektroda yang digunakan adalah sepasang elektroda platinum, atau
elektroda natrium. Titik akhir ditandai dengan terdepolarisasinya
elektroda tersebut sehingga jarum petunjuk pada galvanometer tidak
kembali ketempat semula.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam nitrimetri :
Apabila digunakan indicator luar, suhu harus dibawah 15o C karena
bila suhu tinggi garam diazonium akan pecah uap NO hasil tidak akurat,
bila menggunakan indicator dalam suhunya tidak harus 15o C tetapi harus
tetap dijaga supaya tidak terlalu tinggi.
Penetesan NaNO2 dari buret jangan terlalu cepat karena pembentukan
garam diazonium memerlukan waktu yang lama. Bila penetesan terlalu
cepat HONO belum bereaksi dengan sampel begitu diteteskan dengan
indicator luar akan menimbulkan warna biru langsung, maka hasil tidak
akurat. pH harus asam karena apabila keasaman kurang maka titik akhir
titrasi tidak jelas dan garam diazonium yang terbentuk tidak sempurna
karena garam diazonium tidak stabil pada suasana netral atau basa
pemakaian KBr boleh dilakukan ataupun tidak, tetapi apabila tidak
ditambahkan KBr suhu harus dibawah 15o C bila menggunakan indicator
luar, hati-hati pada reaksi titik akhir palsu.
Prinsip Titrasi Nitrimetri Prinsipnya adalah reaksi diazotasi :
1. Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer
(amin aromatic sekuder dan gugus nitro aromatic)
2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder
3. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan
4. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi
dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam. III. Alat
dan Bahan Alat yang digunakan Bahan yang diguna

Kimia analisis mencakup analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.


Analisissecara kualitatif menunjukkan keberadaan suatu zat atau unsur tertentu dalam
suatusampel, sedangkan analisis secara kuantitatif menyatakan jumlah suatu zat
atauunsur dalam sampel. Analisa kualitatif dapat dilakukan dengan cara klinik
maupun instrumental yaitu dengan menggunakan alat modern. Cara klasik dapat
dibagimenjadi beberapa metode diantaranya adalah volumetri.
Berdasarkan pengukuran, analisa kuantitatif dibagi atas 3 bagian yaitu
analisatitrimetri, analisa gravimetrik dan analisa instrumental. Analisa titrimetri
melibatkanpengukuran volume suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui
yangdiperlukan untuk bereaksi dengan analit.
Nitrimetri merupakan cara analisa volumetri yang berdasarkan pada reaksi
pembentukan garam diazonium. Garam diazonium itu terbentuk dari hasil
reaksiantara senyawa yang mengandung gugus amin aromatis bebas, pada suhu
dibawah 15°C dalam senyawa asam. Titrasi diazotasi berdasarkan
pada pembentukangaram diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang direaksikan
dengan asamnitrit, dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium
nitrit dengansuatu asam (Harmita, 2006).
Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan dengan metode nitrimetri antara
laingolongan sulfonamida seperti sulfamerazin, sulfadiazin dan sulfanilamid.
Senyawa-senyawa ini dalam dunia farmasi sangat bermanfaat seperti sulfanilamid
sangatberguna sebagai obat antimikroba. Selain senyawa-senyawa tersebut,
pemanisbuatan seperti natrium siklamat bisa ditetapkan kadarnya menggunakan
metodenitrimetri. Melihat kegunaannya maka nitrimetri merupakan salah satu
metodeanalisis yang diperlukan untuk menganalisis senyawa-senyawa tersebut.
Oleh karena itu disusun makalah tentang nitrimetri ini untuk mengetahui
teroititrasi nitrimetri/diazotasi, prinsip reaksi nitrimetri, indikator nitrimetri, dan
aplikasianalisis nitrimetri/diazotasi dalam analisis obat.
Seorang farmasis dituntun untuk menguasasi berbagai metode yang digunakan
untuk menetapkan kadar maupun pembakuan suatu bahan atau menganalisis senyawa
obat salah satunya adalah dengan titrasi nitrimetri yang termasuk kedalam titrasi
volumetric. Nitrimetri umumnya digunakan sebagai penentuan sebagian besar obat
sulfonamida dan obat-obat lain sesui penggunaannya.
Nitritometri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif dengan
menggunakan larutan baku natrium nitrit..Nitritometri disebut juga dengan metode
titrasi diazotasi. Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan kadarnya dengan metode
nitritometri diantaranya adalah penisilin dan sulfamerazin. Penetapan kadar senyawa
ini dilakukan untuk mengetahui kemurnian zat tersebut dalam satu sample.
Reaksi diazotasi telah digunakan secara umum untuk penetapan gugusan
amino aromatis dalam industri zat warna dan dapat dipakai untuk penetapan
sulfanilamida dan semua senyawa-senyawa yang mengandung gugus amino aromatis.
Tujuan titrasi Nitrimetri adalah untuk Memperoleh molaritas larutan baku
serta menetapkan kadar zat dalam sampel secara nitrimetri.
Titrasi diazotasi berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus
amin aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit, dimana asam nitrit ini
diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam.

Anda mungkin juga menyukai