PENDAHULUAN
pada tahun 2005 dimana 60% kematian diantaranya terjadi pada penduduk
kematian sebesar 28% dari seluruh kematian yang terjadi di kawasan Asia
meningkat secara kronis. Kejadian tersebut terjadi karena jantung bekerja lebih
keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari
pada orang dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah manusia saat pagi dan malam dalam satu hari juga
berbeda.Tekanan darah paling tinggi didapat pada waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari. (Sigarlaki, 2006). Tekanan darah yang
dianggap normal menurut WHO adalah kurang dari 130/85 mmHg. Peningkatan
tekanan darah sistolik sama atau lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik sama
atau lebih dari 90 mmHg dinyatakan sebagai penderita hipertensi (Triyanto, 2014)
bahwa pada umur 25-44 tahun prevalensi hipertensi sebesar 29%, pada umur 45-
64 tahun sebesar 51% dan pada umur > 65 tahun sebesar 65%. Penelitian
Hasurungan (2002) pada lansia menemukan bahwa dibanding umur 55-59 tahun,
pada umur 60-64 tahun terjadi peningkatan risiko hipertesi sebesar 2,18 kali, umur
65-69 tahun 2,45 kali dan umur >70 tahun 2,97 kali.
urutan ketiga sebagai penyakit yang paling sering diderita oleh pasien rawat jalan.
Pada tahun 2006, hipertensi menempati urutan kedua penyakit yang paling sering
diderita pasien oleh pasien rawat jalan Indonesia (4,67%) setelah ISPA (9,32%)
(Depkes, 2008).
dengan konsumsi garam, obesitas, umur, rokok dan alkohol. Dari seluruh faktor
tersebut didapatkan faktor resiko paling dominan adalah obesitas (Sianturi, 2008).
Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah faktor risiko
apa saja yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah
Pasuruan.
Kota Pasuruan.
2. Manfaat Bagi Masyarakat
pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian secara baik dan benar
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
1. Curah jantung
Faktor utama dalam mengontrol tekanan arterial ialah output jantung dan
tekanan darah arterial akan meningkat, kecuali jika pada waktu yang
Lumbantobing, 2008).
(Lauralee, 2001).
tekanan darah yang normal, dan gangguan pada mekanisme ini dapat
berikut :
perifer ditentukan bukan oleh arteri yang besar atau kapiler, melainkan
2. Sistem renin-angiotensin
2008).
(Lumbantobing, 2008).
meningkatkan ekskresi garam dan air dari ginjal, jadi sebagai semacam
faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah.
1) Umur
usia diatas 45 tahun dan serangan darah tinggi baru muncul sekitar
2003).
tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu
2) Jenis kelamin
wanita secara alami, yang umurnya mulai pada wanita umur 45-55
3) Keturunan (genetik)
(2012) juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada hubungan
4) Etnis
1) Merokok
Jika kadar HDL turun maka jumlah kolesterol dalam darah yang
akan diekskresikan melalui hati juga akan berkurang. Hal ini dapat
2004).
sistolik 10-25 mmHg dan menambah detak jantung 5-20 kali per
dari satu bungkus per hari dan telah berlangsung lebih dari satu
2) Kegemukan
lambat dari keadaan normal. Berat badan harus selalu dimonitor agar
(Anggraeni, 2012).
melihat keadaan status gizi sekarang dan keadaan yang telah lalu.
(Anggraeni, 2012).
darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30
normal.
(Almatsier, 2004).
standar yang ada. Selain itu untuk penentuan satus gizi dapat juga
IMT =
IMT hanya untuk orang dewasa berumur diatas 18 tahun dan tidak
4) Latihan Fisik
daripada yang aktif.Oleh karena itu, latihan fisik antara 30-45 menit
sangat aktif), dan time yaitu berapa lama misalnya sebulan untuk
(Altmatsier, 2003).
sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu,
per hari, terutama orang yang peka terhadap garam. Diet garam yang
tetap aktif, orang harus mengontrol suhu tubuh. Jika kandungan air
menguap dari kulit, sehingga kulit akan dingin dan menjaga suhu
aliran darah dalam pembuluh koroner juga naik, yang nantinya akan
Asupan Lemak Berdasarkan hasil uji chi square antara asupan lemak
hipertensi.
artherosklerosis.
Lemak merupakan simpanan energi bagi manusia.Lemak
otot, lemak dan sel-sel lain begitu juga pada trigliserida dalam aliran
darah dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim
LDL oleh reseptor yang ada di dalam hati akan mengeluarkan LDL
protein dan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium yang akhirnya
Serat dapat dibedakan atas serat kasar (crude fiber) dan serat
yang berasal dari tanaman yang tidak dapat dicerna oleh enzim
makanan yang larut (misalnya: pektin, gum) dan yang tidak dapat
makanan berkisar 2-3 kali serat kasar.Serat bukanlah zat yang dapat
resiko penyakit jantung koroner fatal sebesar 11% bagi mereka yang
memperoleh zat gizi adalah buah dan sayur (Hardinsyah & Briawan,
200-300 gram atau 2-3 potong sehari sedangkan porsi sayuran dalam
bentuk tercampur yang dianjurkan sehari adalah 150-200 gram atau
serat yang tinggi (Depkes, 2008). Asupan serat yang cukup dapat
LDL, HDL), dapat mengangkut asam empedu, selain itu, serat juga
8) Konsumsi Alkohol
Terapi Farmakologi
1. Diuretik
1998).
Efek Samping
1998).
Golongan obat
renin dan lebih efektif pada pasien dengan aktivitas renin plasma yang
Efek Samping
Golongan Obat
guanfasin)
reserpin)
fenoksibenzamin, fentolamin)
Efek Samping
mendapat obat ini. Hipotensi yang berat dapat terjadi pada pasien
ginjal.
Golongan obat :
Efek samping
samping hipotensi dan gagal ginjal masih dapat terjadi pada pasien
1998).
Golongan obat
(Benowitz, 1998).
Efek samping
Efek samping yang paling sering pada calcium antagonis ialah nyeri
Golongan obat
Diltiazem, verapamil.
(Lumbantobing, 2008).
Penurunan tekanan
Menurunkan berat
BMI 18,5 – 24,9 sistol 5-20/10 kgBB
badan
turun
Aktivitas fisik Gerak badan teratur, Penurunan sistol bisa
misalnya jalan 30 4-9
menit/hari mmHg
Diet Makan kaya buah, Penurunan sistol bisa
sayur, susu rendah 8-14
lemak dan lemak mmHg
total
Diit Garam dikur angi Penurunan sistol bisa
menjadi tidak lebih 2-8
dari 100mEq/L (2,4g mmHg
natrium atau 6 gram
garam dapur) sehari
BAB III
KERANGKA KONSEP
faktor yang dapat berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah yaitu faktor
yang tidak dapat dikontrol dan faktor yang dapat dikontrol. Penelitian ini
menekankan pada faktor yang tidak dapat dikontrol seperti, faktor umur dan jenis
kelamin.
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat.
kenaikan tekanan darah. Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun
Tekanan darah pada perempuan adalah 5-10 mmHg lebih rendah dari pria
Hipotesis Penelitian
berikut:
H0 : Tidak ada hubungan antara faktor risiko yang tidak dapat dikontrol dan
H1 : Ada hubungan antara faktor risiko yang tidak dapat dikontrol dan dapat
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
1. Populasi
1) Kelompok kasus:
Random.
2) Kelompok kontrol
b. Kriteria eksklusi
a. Besar Sampel
D. Variabel penelitian
Variabel bebas : Faktor risiko yang tidak bisa dikontrol dan bisa dikontrol
Analisis Data :
Odds ratio
Hasil akhir
G. Analisis Data
bentuk distribusi frekuensi dan tabel silang dengan program SPSS. Data yang
diolah secara analitik dengan menggunakan metode odds ratio. Odds Ratio
faktor risiko dan efek. Odds Ratio dapat dianggap mendekati risiko relatif
apabila (Sastroasmoro,2002):
1. Insiden penyakit yang diteliti kecil, tidak lebih dari 20% populasi terpajan
2014):
(tanpa matching).
Interpretasi nilai yaitu RO yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa faktor yang
berarti bukan faktor risiko, dan bila kurang dari 1 berarti merupakan faktor