PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan dan jenis laporan keuangan publik.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk laporan keuangan sektor publik.
3. Untuk memahami sistem pelaporan keuangan sektor publik.
4. Untuk memahami siklus akuntansi keuangan sektor publik.
5. Untuk mengetahui teknik pelaporan keuangan sektor publik.
BAB II
PEMBAHASAN
PERBEDAAN
Laporan Departemen Pemerintah Laporan Keuangan Sektor Swasta
Fokus Finansial dan Politik Fokus Finansial
Kinerja diukur secara finansial dan non- Sebagian besar diukur secara finansial.
finansial.
Pertanggungjawaban kepada parlemen dan Pertanggungjawaban kepada pemegang
masyarakat luas. saham dan kreditur.
Ada 2 jenis pelaporan yang dikenal dalam Sektor Publik, yaitu Pelaporan
Kinerja dan Pelaporan Keuangan.
Pelaporan Kinerja, merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan
melaporkan kinerja keseluruhan aktivitas serta sumber daya yang harus
dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini juga merupakan wujud dari proses
akuntabilitas. Entitas yang berkewajiban (sebaiknya) untuk membuat laporan ini
antara lain adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, unit kerja pemerintahan,
unit pelaksana teknis, LSM, Partai Politik, Yayasan dan organisasi
kemasyarakatan lainnya.
Pelaporan Keuangan, merupakan refleksi dari posisi keuangan serta transaksi
yang telah dilakukan suatu organisasi sektor publik dalam kurun waktu tertentu.
a. Kontribusi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik
b. Saldo akumulasi surplus dan defisit pada awal periode, pada tanggal pelaporan,
dan pergerakan selama periode
c. Pengungkapan komponen asset/ekuitas neto secara terpisah dan rekonsiliasi
antara nilai tercatat setiap komponen asset/ekuitas neto pada awal dan akhir
periode yang mengungkapkan setiap perubahan
c) Transfer
- Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase) atas
selisih lebih/kurang antara realisasi dengan anggaran transfer.
- Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase) atas
selisih antara transfer periode berjalan dan transfer periode yang lalu.
- Penjelasan atas masing-masing jenis transfer.
d) Pembiayaan
- Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase) atas
selisih lebih/kurang antara realisasi dengan anggaran pembiayaan.
- Penjelasan (dengan menyebut nilai nominal dan persentase) atas
selisih antara pembiayaan periode berjalan dan pembiayaan periode
yang lalu.
- Penjelasan atas masing-masing jenis pembiayaan.
B. Neraca
Pengungkapan akun-akun neraca yaitu :
a) Aset Lancar, menjelaskan akun-akun yang ada pada pos atau bagian aset
lancer seperti kas di Bendahara Pengeluaran dan Penerimaan, Piutang.
b) Investasi Jangka Panjang, menjelaskan akun-akun seperti Penyertaan
modal pemerintahan, investasi dalam obligasi, dan Pinjaman kepada
Perusahaan Daerah
c) Aset Tetap, untuk seluruh akun yang ada dalam kelompok ini
diungkapkan dasar pembukuannya. Juga harus diungkapkan (jika ada)
perbedaan pencatatan perolehan aset tetap yang terjadi antara bagian
keuangan dengan bagian pengelola/pencatat aset. Daftar aset tetap juga
harus dilampirkan dalam laporan keuangan.
d) Aset Lainnya, menjelaskan akun-akun seperti Tagihan Penjualan
Angsuran, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan pihak ketiga.
e) Kewajiban Jangka Pendek, menjelaskan akun-akun seperti Uang Muka
dari Kas Umum Negara (KUN), Pendapatan yang Ditangguhkan, Bagian
Lancar Utang Jangka Panjang dan Utang Bunga.
f) Kewajiban Jangka Panjang, menjelaskan akun-akunseperti Utang Dalam
Negeri Obligasi, Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan, dan Utang Luar
Negeri.
g) Ekuitas Dana Lancar, menjelaskan akun-akun seperi Cadangan Piutang
dan Cadangan Persediaan.
h) Ekuitas Dana Investasi, menjelaskan akun-akun seperti Diinvestasikan
jangka Panjang dan Diinvestasikan dalam Aset Tetap.
D. Pengungkapan Lainnya
Berisi beberapa hal yang mempengaruhi laporan keuangan antara lain:
a. Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan.
b. Kesalahan manajemen pemerintahan lalu yang telah dikoreksi manajemen
pemerintah yang baru.
c. Kontijensi, yaitu kondisi yang belum memiliki kepastian pada tanggal
neraca. Hal ini harus diungkapkan pada catatan atas neraca.
d. Komitmen, yaitu bentuk perjanjian dengan pihak ketiga yang hatus
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
e. Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan.
f. Kejadian yang mempunyai dampak social, seperti pemogokan yang harus
diatasi pemerintah.
g. Kejadian penting setelah tanggal neraca (subsequent event) yang
berpengaruh secara signifikan pada akun yang tersaji di neraca.
2.1.3 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan Sektor Publik
20X8 20X7
Pendapatan operasi
Pajak × ×
Batas jasa, denda, hukuman dan perizinan × ×
Pendapatan dari transaksi pertukaran × ×
Transfer dari entitas pemerintah lain × ×
Pendapatan operasi lainnya × ×
Pendapatan operasi total × ×
Biaya operasi
Jasa publik umum × ×
Pertahanan × ×
Keteraturan dan keamanan publik × ×
Pendidikan × ×
Kesehatan × ×
Proteksi/ jaring pengaman sosial × ×
Fasilitas masyarakat dan perumahan × ×
Rekreasi, budaya dan agama × ×
Masalah ekonomi × ×
Proteksi lingkungan × ×
Biaya operasi total × ×
Surplus/ (Defisit) dari aktiva operasi × ×
Biaya bunga (×) (×)
Surplus penjualan properti, pabrik dan peralatan × ×
Pendapatan (biaya) total non-operasi × ×
Surplus/ (defisit) dari Aktivitas Biasa × ×
20X8 20X7
Surplus/ (defisit) saham partisipasi minoritas × ×
Surplus/ (Defisit) Neto sebelum
Pos Luar Biasa × ×
Pos Luar Biasa × ×
Surplus/ (Defisit); Neto selama Periode Berjalan × ×
20X8 20X7
Pendapatan operasi
Pajak × ×
Batas jasa, denda, hukuman dan perizinan × ×
Pendapatan dari transaksi pertukaran × ×
Transfer dari entitas pemerintah lain × ×
Pendapatan operasi lainnya × ×
Pendapatan operasi total × ×
Biaya operasi
Gaji, upah dan employee benefits × ×
Grants dan pembayaran transfer lain × ×
Perlengkapan dan barang konsumsi yang dipakai × ×
Biaya penyusutan dan amortisasi × ×
Biaya operas lainnya × ×
Biaya operasi total × ×
Surplus/ (Defisit) dari Aktivitas Operasi × ×
Biaya keuangan (×) (×)
Surplus penjualan properti, pabrik dan peralatan × ×
Pendapatan (biaya) total monoperasi × ×
Surplus/ (Defisit) dari Aktiva Biasa × ×
Surplus/ (Defisit) saham partisipasi minoritas × ×
Surplus/(Defisit) Neto Sebelum
Pos Luar Biasa × ×
Pos Luar Biasa × ×
Surplus/(Defisit) Neto selama Periode Berjalan × ×
Tabel: Laporan Arus Kas menurut Metode Tidak Langsung
20X8
ARUS KAS DARI AKTIVA OPERASI
Surplus/(defisit) dari aktivitas biasa Rp ×××
Perubahan Nonkas Rp ×××
Penyusutan ×××
Amortisasi ×××
Peningkatan penyisihan piutang ragu-ragu ×××
Peningkatan utang ×××
Peningkatan pinjaman ×××
Peningkatan penyisihan terkait dengan biaya karyawan ×××
Laba/rugi penjualan properti, pabrik, dan peralatan ×××
Laba/rugi penjualan investasi (×××)
Peningkatan aktivitas lancar lainnya (×××)
Peningkatan investasi karena evaluasi (×××)
Peningkatan piutang (×××)
Pos luar biasa
Arus kas neto dari aktivitas operasi Rp ×××
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian bangunan dan peralatan (×××)
Hasil penjulanan bangunan dan peralatan ×××
Hasil penjualan investasi ×××
Pembelian sekuritas mata uang asing (×××)
Arus kas neto dari aktivitas investasi Rp ×××
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Penerimaan dari pinjaman ×××
Pembayaran kembali pinjaman (×××)
Distribusi/ dividen kepada pemerintah (×××)
Arus kas neto dari aktivitas pembiayaan Rp ×××
Kenaikan/(penurunan) neto kas dan setara kas ×××
Kas dan setara kas awal periode ×××
Kas dan setara kas akhir periode Rp ×××
Tabel: Laporan Arus Kas menurut Metode Langsung
20X8
ARUS KAS DARI AKTIVA OPERASI
Penerimaan
Perpajakan ×××
Penjualan barang dan jasa ×××
Hibah ×××
Penerimaan bunga ×××
Pembayaran
Biaya Karyawan (×××)
Pensiunan (×××)
Penerima bunga (×××)
Penerima lainnya (×××)
Arus kas neto dari aktivitas operasi Rp ×××
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian peralatan (×××)
Hasil penjualan peralatan ×××
Hasil penjualan investasi ×××
Pembelian sekuritas mata uang asing (×××)
Arus kas neto dari aktivitas investasi (×××)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Penermaan dari pinjaman ×××
Pembayaran kembali pinjaman (×××)
Distribusi/ dividen dari BUMD ×××
Arus kas neto dari aktivitas pembiayaan Rp ×××
Kenaikan/ (penurunan) neto kas dan setara kas ×××
Kas dan setara kas awal periode ×××
Kas dan setara kas akhir periode Rp ×××
e. Utang
Utang usaha kenaikan utang, sekuritas jangka pendek yang dipegang oleh
masyarakat, obligasi pemerintah yang dipegang oleh masyarakat.
3.1 Kesimpulan
Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi
internal organisasi laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan
evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan
keuangan merupakan alat pertanggungjawaban terhadap publik dan sebagai dasar
untuk mengambil keputusan.
Akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi yang bertujuan
untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik, dan sebagai bukti
pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi informasi yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan
keuangan pemerintahan dan laporan keuangan komersial memiliki perbedaan.
Perbedaan tersebut meliputi jenis laporan yang dihasilkan, elemen laporan keuangan,
tujuan laporan keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan.