Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN POST OP GANGGUAN


SISTEM ENDOKRIN : STRUMA NODUSA NON TOKSIK

A. PENGKAJIAN
a) Identitas
Nama : Tn. A
Umur : 41 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 10
Tanggal masuk RS : 30 September 2018
Tanggal Pengkajian : 1 Oktober 2018

b) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Nyeri pada daerah post operasi
2. Riwayat kesehatan sekarang
Tn. A (41 tahun) mengeluh nyeri pada daerah post operasi, kesulitan menelan,
pernafasan cepat dan terdapat sekret dikerongkongan.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Sebelumnya pasien belum pernah di rawat di rumah sakit dan belum pernah
menderita penyakit kronis.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan yang dialami
pasien, tidak mempunyai penyakit menular maupun penyakit keturunan.

c) Pola Fungsional
1. Pola nutrisi dan metabolisme
Pasien mengalami penurinan berat badan karena sakit untuk menelan sehingga
tidak nafsu makan, pasien lebih banyak minum. Adanya asupan dengan diit
makanan lunak.
2. Pola eliminasi
Tidak ada gangguan pola eliminasi, tetapi saat intake pasien kurang BAK jadi
berkurang atau jarang.
3. Pola istirahat tidur
Pasien mengalami gangguan tidur apabila nyeri timbul pada malam hari atau saat
tidur.
4. Pola aktivitas
Aktivitas pasien terganggu karena nyeri dan dan di bentu oleh keluarga. Pasien
dianjurkan banyak istirahat setelah operasi sampai keadaannya pulih.

d) Pemeriksaan Fisik
1. Status kesehatan umum
keadaan umum : lemas
kesadaran : compos mentis
TTV : TD 135/70mmHg, N 26x/mnt, S 37°C, RR 22x/mnt
2. Head to toe
Kepala : bentuk mesochepal, bersih, tidak ada benjolan
Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, ada secret
Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis
Telinga : bentuk simetris, bersih
Leher : ada luka post operasi strumektomi di leher bagian depan
Thorax : bentuk simetris, tidak ada lesi
Abdomen : tak ada keluhan
Punggung : tidak terdapat adanya skoliasis, kifosis, dekubitus dan tampak
bersih
Ekstremitas : pada lengan kiri terpasang infus RL 24 tpm, pada vena
radialis. Tidak ada luka dan spasme otot
Kulit : turgor kering, hangat, tidak ada luka, bersih
B. ANALISA DATA

No Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem


1 30/09/2018 DS : Agens cedera Nyeri akut
Klien mengatakn nyeri pada fisik (luka bekas
daerah post op operasi
Klien mengatakan sulit tidur strumektomi)
Klien merasa gelisah
P : nyeri timbul saat bergerak
Q : nyeri hilang timbul
R : daerah bekas operasi
S : skala 6
T : 3-5 menit

DO :
Klien tampak meringis kesakitan
Adanya perubahan frekuensi
pernafasan (RR = 26x/menit)
Perubahan tekanan darah (TD =
135/70 mmHg)
2 30/09/2018 DS : Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
Klien mengatakan susah untuk menelan makan nutrisi kurang dari
menelan kebutuhan tubuh
Klien mengatakan tidak nafsu
makan, serta sulit bicara
Klien hanya makan 5 sendok per
porsi

DO :
Membran mukosa pucat
Penurunan BB, 57 kg saat dikaji
53 kg
Kelemahan otot untuk menelan
3 DS : Mukus dalam Ketidakefektifan
Klien mengatakan sulit berbicara jumlah berlebih bersihan jalan nafas
Ada dahak dalam tenggorokan
Sesak nafas
Sulit menelan
Gelisah
DO :
Klien terlihat sulit berbicara
Adanya perubahan irama nafas
Tampak gelisah
Sianosis

PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agens cedera fisik (luka bekas operasi
strumektomi)
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus dalam jumlah
berlebih
C. INTERVENSI

No
gl/Jam Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
9/2018 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala, letak, tipe, 1. Nyeri hebat
keperawatan selama 3x24 jam frekuensi dan durasi mendadak dapat
diharapkan masalah tindakan nyeri menandakan
keperawatan dapat teratasi dengan 2. Ajarkan teknik distraksi prforasi daerah
kriteria hasil: relaksasi operasi
Nyeri berkurang (skala 6-3) 3. Atur posisi nyaman 2. Untuk
Frekuensi pernafasan kembali 4. Tingkatkan istirahat mengurangi
normal (RR 16-14x/menit) 5. Berikan analgetik untuk kontraksi daerah
Insomnia dapat teratasi mengurangi nyeri post operasi
3. Nyeri akan
bertambah bila
posisi tidak
nyaman
4. Istirahat yang
cukup dapat
mengurangi
nyeri
5. Nyeri berkurang
lebih cepat
9/2018 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan diit lunak 1. Makanan yang
keperawatan selama 3x24 jam 2. Monitor adanya lunak dapat di
diharapkan masalah tindakan penurunan berat badan telan dengan
keperawatan dapat teratasi dengan 3. Berikan makanan mudah
kriteria hasil: sedikit tapi sering 2. Untuk
Dapat menelan dengan normal 4. Monitor turgor kulit mengetahui
Berat badan normal 5. Kolaborasi dengan ahli adanya
Intake makanan dan cairan normal gizi kekurangan atau
kelebihan massa
tubuh
3. Untuk memenuhi
asupan nutrisi
4. Untuk
mengetahui
adanya
kekurangan
cairan
5. Untuk
menentukan
jumlah kalori
dan nutrisi yang
dibutuhkan
pasien
3 Setelah dilakukan tindakan
1. berikan O2 sesuai 1. pemberian O2 dapat
keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan mengurangi sesak
diharapkan masalah tindakan
2. posisikan pasien semi nafas
keperawatan dapat teratasi dengan fowler 2. posisi semi fowler
kriteria hasil: 3. auskultasi suara nafas memaksimalkan
sesak nafas berkurang 4. lakukan fisio terapi dada ventilasi
sekret berkurang/tidak ada sekret bila perlu, ajarkan batuk 3. memantau adanya
suara nafas berkuranf efektif suara nafas tambahan
frekuensi nada dan pernafasan
5. kolaborasi dengan dokter 4. mengeluarkkan
dalam rentan normal untuk pemberian ekspektoran sekret secara manual
5. untuk mengencerkan
sekret

D. IMPLEMENTASI

Tgl/Jam No Dx Implementasi Evaluasi Formatif Ttd


01/10/2018 1 1. Mengkaji skala, letak, tipe, 1. Warna dan bau urine normal
frekuensi dan durasi nyeri 2. Minum sesuai kebutuhan
2. Mengajarkan teknik distraksi tubuh, membantu
relaksasi mengaluarkan batu
3. Memposisikan pasien 3. Tidak ada batu, tidak ada
dengan nyaman (semi keluhan eliminasi urin
fowler) 4. Pasien tidak mengalami
4. Menganjurkan meningkatkan ansietas dan lebih merasa
istirahat nyaman
5. Memerikan analgetik untuk 5. pH urine meningkat, batu
mengurangi nyeri asam menurun
01/10/2018 2 1. Memeikan diit lunak 1. Skala nyeri dapat berkurang
2. Memonitor adanya 2. Nyeri abdomen maupun
penurunan berat badan nyeri post op dapat berkurang
3. Menganjurkan untuk 3. Pasien dapat melakukan
memberikan makanan sedikit teknik nafas dalam, relaksasi
tapi sering dan distraksi saat nyeri
4. Memonitor turgor kulit timbul
5. Mengkolaborasikan dengan 4. Ekspresi wajah pasien lebih
ahli gizi rileks
5. Nyeri berkurang/hilang
setelah diberi analgetik
1. Memberikan O2 sesuai 1. Sesak nafas berkurang
kebutuhan (2 liter) 2. Pasien merasa lebih nyaman
2. Memposisikan pasien semi dan sesak nafas berkurang
fowler 3. Tidak ada suara nafas
3. Mengauskultasi suara nafas tambahan
4. Mengajarkan batuk efektif 4. Mengeluarkkan sekret secara
5. Berkolaborasi dengan dokter manual untuk mengencerkan
untuk pemberian sekret
ekspektoran
E. EVALUASI

Tgl/jam No Dx SOAP Ttd


1 S : klien mengatakan masih nyeri, skala nyeri 5
O: klien tampak gelisah, RR = 25x/menit, TD = 130/70 mmHg
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi untuk kaji skala, letak, tipe, frekuensi dan durasi
nyeri, ajarkan teknik distraksi relaksasi, Berikan posisi
nyaman, tingkatkan istirahat, berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
2 S: klien mengatakan sudah dapat menelan makanan sedikit- sedikit,
menghabisakan ½ porsi makanan
O: membran mukosa tidak lagi pucat, turgor kulit masih kering
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi untuk beikan diit lunak, monitor adanya
penurunan berat badan, berikan makanan sedikit tapi sering
3 S: klien mengatakan sesak nafas berkurang dan sekret berkurang
O: tidak ada suara nafas tabahan dan irama nafas normal
A: masalah sebagian teratasi
P: lanjutkan intervensi posisikan pasien semi fowler, auskultasi suara
nafas, anjurkan untuk melakukan batuk efektif saat merasa banyak sekret
di tenggorokan

Anda mungkin juga menyukai