Anda di halaman 1dari 2

Tips Berpuasa Bagi Penderita Maag

Dispepsia yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan maag adalah perasaan tidak nyaman
atau nyeri pada saluran pencernaan bagian atas (perut, kerongkongan, atau usus dua belas
jari). Secara umum sakit maag dengan istilah medis yang sering digunakan Dispepsia dibagi
menjadi 2 kelompok besar yaitu sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Diagnosis kadang
muncul setelah pasien melakukan pemeriksaan endoskopi atau upper gastrointestinal tract, yakni
pasien dicek pencernaannya dengan kamera yang dimasukkan melalui mulut.

Pada saat berpuasa, terutama setelah 6-8 jam perut kosong akan terjadi peningkatan asam lambung
yang dapat menyebabkan gejala sakit maag.Keadaan ini biasanya berlangsung hanya pada 1 pekan
puasa pertama dan gejala ini Insya Allah tidak dirasakan lagi pada minggu-minggu berikutnya.
Pada orang yang sehat, keadaan ini dapat diatasi dengan pilihan makan yang tepat saat berbuka
dan sahur, serta kegiatan yang tidak menyebabkan terjadinya peningkatan udara di dalam lambung,
serta peningkatan asam lambung.
Adapun pada orang yang memang terdapat kelainan organik,puasa akan memperberat kondisi sakit
lambungnya jika tidak diobati dengan tepat. Namun, jika sakit lambungnya diobati, mereka yang
mempunyai sakit lambung tadi dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal umumnya.
Karena itu, disampaikan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi para penderita sakit maag
untuk pergi ke dokter mengevaluasi apakah sakit maag yang diderita, termasuk yang mempunyai
kelainan organik atau fungsional. Dengan begitu,pada saat di bulan Ramadhan nanti sudah siap
untuk melaksanakan ibadah puasa.

Ada beberapa tips yang bisa dipraktekkan bagi penderita sakit maag, tapi tetap ingin menjalankan
ibadah puasa dengan lancar.

Makanan selama puasa


Selama berpuasa,asupan makanan dan minuman harus menjadi perhatian terutama pada penderita
sakit maag. Kita sebaiknya menghindarkan diri dari makanan yang menyebabkan atau
memperberat gejala sakit maag,antara lain menghindari makanan minuman yang banyak
mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain sayuran tertentu (sawi, kol), buah-buahan
tertentu (nangka, pisang ambon), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan),.
Hindari makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal
ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan
asam lambung, antara lain makanan berlemak,kue tar,cokelat,dan keju.Hindari makanan yang
secara langsung merusak dinding lambung, yaitu makanan yang mengandung cuka dan
pedas,merica dan bumbu yang merangsang. Makanan yang melemahkan klep kerongkongan
bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan, antara lain alkohol,
cokelat, makanan tinggi lemak,dan gorengan.

Selain makanan minuman di atas, ada beberapa sumber karbohidrat yang harus dihindarkan bagi
penderita sakit maag,antara lain beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung,ubi singkong,tales,dan
dodol. Kegiatan yang meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindarkan, antara lain
makan permen khususnya permen karet dan merokok.

Selain itu disarakan menghindari tidur setelah makan, hal ini bisa meningkatkan resiko terkena
stomach acid reflux atau kondisi di mana cairan lambung dimuntahkan kembali. Penderita maag
sebaiknya juga menghindari stress, karena stres hanya akan meningkatkan volume asam lambung.

Minum yang Banyak


Minum air putih minimal 8 gelas untuk mengganti cairan yang hilang selama puasa. Minum susu
saat sahur atau berbuka bisa mengurasi gejala maag. Minum air putih, air buah yang tidak asam,
dan minuman yang mengandung banyak potasium membuat tubuh bisa beradaptasi dengan kondisi
selama berpuasa. Hindari Minuman yang mengandung gas (seperti minuman bersoda). Hindari
makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain: kopi, minuman beralkohol,
anggur putih, sari buah sitrus atau susu full cream.

Anda mungkin juga menyukai