Analisis SWOT Garuda
Analisis SWOT Garuda
Oleh:
Natalia Nerissa
BHP Semester 6
NIM: 10101007
Bisnis Hospitaliti
BAB I
PENDAHULUAN
Jumlah Penumpang
Sumber : http://www.bps.go.id
Tabel 1.2 Jumlah Penumpang Pesawat Garuda Indonesia, Lion Air dan
Sriwijaya Air
Periode 2006-2010
No Alasan Jumlah %
.
4 keamanan/keselamatan 37 6.17
6 kenyamanan 34 5.67
8 kebiasaan 19 3.17
10 fasilitas 13 2.17
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sejauh mana kekuatan pasar
(market share) dari Garuda dibandingkan dengan pesaing usaha lain. Dalam
melihat hal ini apakah akan melihat pasar secara sempit yaitu hanya jalur
penerbangan Jakarta-Surabaya ataukah semua jalur penerbangan yang dilalui oleh
Garuda. Dalam melihat apakah PT. Garuda Indonesia mempunyai kedudukan
monopoli atau memiliki posisi dominan dapat dilihat pada parameter yang
dipenuhi yaitu ada tidaknya pesaing yang berarti di pasar yang bersangkutan, atau
mempunyai posisi yang tertinggi dalam kaitannya dengan kemampuan keuangan,
kemampuan akses pada pasokan atau penjualan, serta kemampuan untuk
menyesuaikan pasokan. Meskipun pelaku usaha memiliki posisi pasar yang kuat
tidak dengan sendirinya melanggar ketentuan ini karena harus ada pembuktian
bahwa pemusatan kekuatan pasar tersebut mengakibatkan dikuasainya produksi
atau pemasaran sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat
merugikan kepentingan umum.
Merupakan tugas akhir semester untuk memenuhi salah satu syarat tugas
akhir di semeter enam untuk menerapkan atau mengaplikasikan teori-teori
yang telah dipelajari selama masa perkuliahan di semester enam.
Website: www.garuda-indonesia.com
Data primer adalah data ang diperoleh langsung oleh penulis melalui
hasil wawancara mengenai manajemen strategi yang telah dilakukan
oleh pihak PT. Garuda Indonesia dalam usaha mempertahankan
eksistensi dan persaingan di tengah-tengah perang tarif yang terjadi di
di pasar penerbangan.
1.6.2.2.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh dan diolah secara
langsung melainkan hasil data olahan suatu bahan usaha riset dan atau
lembaga lain misalnya data target dan realisasi tingkat penjualan, data
kontribusi dan saluran distribusi, dan data price berdasarkan
competitor di PT. Garuda Indonesia.
Kekuatan (Strenghts)
Kelemahan (Weakness)
Peluang (Opportunities)
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
2.3 SWOT
1. Peluang (opportunities)
2. Ancaman (threats)
3. Kekuatan (strenghts)
4. Kelemahan (weaknesses)
a. Kekuatan (Strenght)
Merupakan karakteristik positif internal yang dapat
dieksploitasi organisasi unruk meraih sasaran kinerja strategi.
b. Kelemahan (Weakness)
c. Peluang (Opportunity)
d. Ancaman (Treath)
Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis
apa perusahaan beroprasi, dan arah mana perusahaan menuju ke masa depan serta
ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam
menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Manfaat dari analisis SWOT adalah
merupakan strategi bagi para stakeholder untuk menetapkan sarana-sarana saat ini
atau kedepan terhadap kualitas internal maupun eksternal.
PEMBAHASAN
B. Misi Perusahaan
Misi yang diemban perusahaan ini meliputi tiga buah hal, yaitu :
Setelah status GMF berubah menjadi PT. GMF Aero Asia, maka
secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu
bagian dari PT Garuda Indonesia menjadi terpisah dan berdiri sendiri. Struktur
Organisasi PT. GMF Aero Asia:
GAMBAR 1
1. Engine Maintenance (TR), unit ini bertanggung jawab atas jasa perawatan
mesin.
2. Base Maintenance (TB), unit ini yang bertanggung jawab dalam
perawatan pesawat yang meliputi berbagai layanan, mulai dari perawatan
rutin menengah hingga overhaul, pelaksanaan perbaikan struktur dan sistem
pesawat yang ringan hingga perawatan besar, termasuk modifikasinya.
6. Trade & Asset Management (TM) unit ini bertugas dalam mengelola
asset, mengelola pergudangan (logistic), penjualan asset terutama yang tidak
terpakai dan mengenai eksport maupun import
Pemilihan strategi yang tepat oleh suatu perusahaan akan bergantung kepada
analisis lingkungan usaha untuk menentukan peluang dan ancaman yang bertujuan
untuk memperoleh keunggulan.bersaing (Competity Advantage).
Hal itu sangat dipengaruhi oleh sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan.
Beberapa strategi yang dapat menujang keunggulan perusahaan dalam persaingan
(Purnama dan Setiawan, 2003):
a. Kinerja Optimum
Agar perusahaan memiliki keunggulan dari para pesaingnya, maka perusahaan
harus mampu memproduksi barang atau jasa yang sejenis dengan barang atau jasa
yang diproduksi oleh perusahaan pesaing dengan harga yang lebih rendah.
b. Adaptif
Agar perusahaan tetap mampu survive dizaman yang selalu mengalami perubahan,
maka hal yang harus diperhatikan adalah adaptif. Perubahan menuntut perusahaan
untuk menyesuaikan diri agar keberadaannya tetap diakui oleh masyarakat. Agar
perusahaan selalu mampu malakukan adaptif terhadap perubahan, maka perusahaan
memerlukan informasi yang lengkap mengenai yang ada disekitarnya.
c. Continuous Improvement
Merupakan suatu strategi untuk memperbaiki kualitas barang atau jasa yang
dihasilkan perusahaan secara terus menerus. Strategi ini merupakan salah satu
faktor yang mendukung keunggulan dalam persaingan.
d. Implementasi Sistem
1. Kekuatan (Strengths):
• Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui
di pasar domestik;
2. Kelemahan (Weakness):
1. Peluang (Opportunities):
2. Ancaman (Threats)
• Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb
yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan;
• Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin
banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan
lain;
Kekuatan
Kelemahan
Adanya faktor teknis dan flight 0.05 3 0.15
operations seperti keterbatasan
jumlahcockpit dan cabin
crew sehingga menyebabkan
keterlambatan penerbangan
Total 1 3.52
Peluang
Total 1 3.30
Garuda bersaing dengan maskapai yang berbeda pada setiap rute internasional yang
dilayani, seperti di Asia, antara lain: Japan Airlines, Korean Air, China Southern
Airlines, Singapore Airlines, Malaysia Airlines dan Thai Airways untuk rute-rute
dari dan ke Jepang, Korea, China, Singapura, Malaysia dan Thailand. Pada pasar
Australia, Garuda bersaing dengan Qantas dan Jetstar, pada pasar Timur Tengah,
bersaing dengan Saudi Airlines, Emirates, dan Qatar Airways, sedangkan untuk
pasar Eropa bersaing dengan KLM, Singapore Airlines, dan Emirates.
Kekuatan yang timbul dari perusahaan persaing tersebut dibandingkan dengan
perusahaan Garuda ialah:
Untuk rute domestik, Garuda merupakan satu-satunya maskapai FSC (Full Service
Carrier) yang memberikan layanan maksimum dengan tarif yang juga premium
dengan sasaran para pebisnis sehingga Garuda memiliki pangsa pasar tersendiri.
Sedangkan untuk segmen budget traveler, Garuda bersaing dengan maskapai jenis
LCC (Low Cost Carrier) seperti Lion Air, Air Asia, Sriwijaya Air dan sebagainya
yang menawarkan harga dibawah Garuda dengan pelayanan berstandard medium
dan minimum.
Garuda bersaing dengan perusahaan layanan kargo udara yang terintegrasi seperti
DHL dan UPS yang memiliki ground transport sendiri. Garuda juga bersaing
dengan Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Cathay Pasific, Korean Air dan
China Airlines yang mengoperasikan armada yang lebih besar dengan pesawat
berbadan lebar dibandingkan dengan Garuda yang memiliki kapasitas kargo yang
terbatas.
3.Garuda Indonesia secara khusus memberikan potongan harga sebesar 10% bagi
penumpang yang membeli tiket pulang pergi (return ticket) dari sebelumnya hanya
sebesar 5%. Garuda Indonesia juga memberikan harga khusus berupa potongan
sebesar 25%. bagi anak – anak (umur 2 – 12 tahun), penyandang cacat dan atau
veteran, serta orang lanjut usia (60 tahun ke atas) untuk sub kelas C, Y, M dan L.
4. Walau dengan tiket yang mahal, Garuda memberikan full service airlines yang
mengutamakan keramahan seluruh karyawan dan awak kabin Garuda dalam
melayani penumpangnya. Sehingga Garuda memiliki pangsa pasarnya tersendiri.
5.Dari sisi pemasok, dalam memenuhi bahan bakar pesawat, Garuda telah
melakukan upaya dengan melakukan negosiasi dengan Pertamina. Negosiasi
tersebut bertujuan agar memperoleh bahan baku yang memadai dalam melakukan
kegiatan operasionalnya dan untuk mendapatkan harga yang terbaik. Dari
perjanjian itu pula, Garuda mendapatkan pengadaan 70% bahan bakar
dibandingkan maskapai penerbangan yang lain. Dengan adanya perjanjian tersebut
maka Garuda mendapatkan persediaan bahan baku yang didahulukan dibandingkan
maskapai penerbangan yang lainnya.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
David, Fred R. (2004) Manajemen Strategis Konsep-konsep. Edisi ke-9. Ahli bahasa
Kresno Sansu. Indeks,Jakarta
Kluyver, Cornelis A.De dan John A.Pearce II. (2006). Strategy : A View From The
Top (An Executive Perspective). Edisi Kedua. Pearson Education, Inc,Upper Saddle
River,New jersey.
Michaelson, Gerald A. (2004). The Art Of War For Managers. Interaksara, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
David, Fred R. 2005. Strategic Management, Concept & Cases, 10th edition.
Prentice Hall. New Jersey.
Jatmiko, RD. 2004. Pengantar Bisnis, Edisi I, UMM Press 2004. Malang