faktor penentu utama perolehan laba suatu perusahaan dan dianggap sebagai suatu
added human capital (VAHU), yaitu kalkulasi dari kemampuan sumber daya
manusia perusahaan, dan structural capital value added (STVA), yaitu kalkulasi
lainnya, yaitu kinerja keuangan, yang dalam penelitian ini adalah Return on Assets
(ROA). Variabel dependen yang digunakan didalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan yang diintepretasikan oleh discounted free cash flow, yaitu merupakan
Net Present Value dari free cash flow to firm (FCFF) yang diproyeksikan.
! 27
Universitas Sumatera Utara
Tan et al. (2007) dan Chen et al. (2005) menemukan bahwa secara statistik
Gambar 3.1.
VAICTM
X1!(VAHU)!
H4!
H1!
H5!
Y2!(Nilai!
X2!(VACA)! intrinsik!
H2! H7!
Perusahaan)!
Y1!(ROA)!
H3!
H6!
X3!(STVA)!
berdasarkan teori yang telah ada, penelitian ini mengadopsi penelitian Chen et al.
! 28
Universitas Sumatera Utara
3.2. Hipotesis
! 29
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
VAICTM dengan kinerja keuangan yang diukur dengan ROA, serta pengaruhnya
terhadap nilai intrinsik perusahaan yang diukur dengan metode discounted free
cash flow. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis yang diajukan terkait
4.1. Populasi
di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dan secara
rutin melaporkan posisi keuangannya kepada bursa efek Indonesia. Total populasi
tiga puluh satu perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan metode sensus,
! 30
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI (2012)
! 31
Universitas Sumatera Utara
Perlakuan human capital dalam hal ini terkait dengan gaji, pelatihan,
Indonesia tahun 2012 , yang beralamat di Jakarta Stock Exchange Building, jalan
BEI. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan periode Desember 2010, 2011, dan 2012. Laporan keuangan tersebut
diperoleh melalui website resmi BEI. Data penelitian adalah cross section selama
yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh physical capital
(VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA). Kombinasi dari
ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama VAIC yang dikembangkan
! 32
Universitas Sumatera Utara
Formulasi dan tahapan perhitungan VAIC adalah sebagai berikut:
VA dihitung sebagai selisih antara output dan input (Pulic, 1999). Value added
disebut juga value created efficiency yang merupakan nilai tambah yang timbul
akibat pengaruh intangible assets yang dalam hal ini diproyeksikan oleh
intellectual capital.
VA = OUT - IN
Dimana:
OUT = Output ; Total penjualan dan pendapatan lain
IN = Input; Beban penjualan dan biaya lain (selain biaya karyawan)
VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical
capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE
VACA = VA/CE
Dimana :
VACA = Value Added Capital Employee
VA = Value Added
CE = Capital Employee, dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)
! 33
Universitas Sumatera Utara
Tahap Ketiga:
VAHU menunjukkan berapa banyak value added dapat dihasilkan dengan dana
yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan pengaruh yang
dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam human capital terhadap
Dimana:
VAHU = Value Added Human Capital
VA = value added
HC = Human Capital: beban karyawan (gaji, biaya pelatihan)
Tahap Keempat:
menghasilkan 1 rupiah dari value added dan merupakan indikasi sejauh mana
Dimana:
STVA = Structural Capital Value Added.
SC = Structural Capital : VA – HC
VA = value added
! 34
Universitas Sumatera Utara
Tahap Kelima:
dengan menggunakan metode discounted free cash flow. Metode ini merupakan
income selama tiga tahun ke depan dan kemudian melakukan proses diskonto.
Versi umum nilai perusahaan dari pendekatan FCFF adalah sebagai berikut :
daripada ROE adalah karena total ekuitas yang merupakan denominator ROE
adalah salah satu komponen dari VACA. ROA dikalkulasi dengan formula:
! 35
Universitas Sumatera Utara
Keseluruhan variabel dan definisi operasional yang digunakan di dalam
Nilai Nilai pasar perusahaan, nilai Nilai kini dari proyeksi Rasio
Intrinsik penghargaan pasar terhadap FCFF perusahaan untuk
Perusahaan suatu perusahaan 3 tahun ke depan
(Y2) ditambah dengan nilai
terminal.
! 36
Universitas Sumatera Utara
4.5 Teknik Analisis Data
Di dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path
langsung (direct effect) dan efek tidak langsung (indirect effect) dari variabel-
variabel yang dapat diukur secara langsung, sehingga analisis jalur merupakan
langsung.
hubungan VAHU (X1), VACA (X2), dan STVA (X3), serta VAIC (X4) dengan
! 37
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Diagram Jalur Penelitian
Keterangan :
Y1 = Variabel endogen ROA
Y2 = Variabel endogen Nilai intrinsik perusahaan
X1 = Variabel eksogen VAHU
X2 = Variabel eksogen VACA
X3 = Variabel eksogen STVA
!X1Y1 = koefisien jalur X1 ke Y1
!X2Y1 = koefisien jalur X2 ke Y1
!X3Y1 = koefisien jalur X3 ke Y1
!X1Y2 = koefisien jalur X1 ke Y2
!X2Y2 = koefisien jalur X2 ke Y2
!X3Y2 = koefisien jalur X3 ke Y2
!Y1Y2 = koefisien jalur Y1 ke Y2
Model penelitian ini sebagaimana disajikan dalam Gambar 4.1 terbagi atas
terhadap ROA.
2. Sub struktur kedua, menganalisa pengaruh VAHU, VACA, STVA, dan ROA
! 38
Universitas Sumatera Utara
4.5.2.1. Estimasi Analisis Jalur substruktur pertama
! 39
Universitas Sumatera Utara
4.6. Pengujian Asumsi Klasik
menentukan ketepatan model. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik harus memiliki data normal
atau mendekati normal (Ghozali, 2010). Apabila tidak memenuhi asumsi ini,
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. Pengujian
test dan analisis grafik histogram serta P-P plot. Menurut Ghozali (2010), jika
dalam uji one sample kolmogorov-smirnov test variabel yang mempunyai asymp.
Sig (2-tailed) di bawah tingkat signifikansi sebesar 0.05 maka diartikan bahwa
ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen.
dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang
! 40
Universitas Sumatera Utara
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Model regresi yang
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi
heteroskedastisitas yaitu melihat grafik plot antara variabel terikat yaitu ZPRED
grafik scatterplot tidak terjadi pola tertentu, dan titik-titik menyebar di atas dan di
frekuensi yang teramati cocok dengan frekuensi yang diharapkan. Untuk melihat
goodness of fit dari hipotesis tersebut maka perlu dilakukan uji sebagai berikut
yaitu :
! 41
Universitas Sumatera Utara
dependennya. Seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel
Jika F-hitung < F-tabel, maka hipotesis ditolak, sebaliknya jika F-hitung > F-tabel
regresi lebih kecil dari t-tabel, maka variabel independen secara individu tersebut
Sebaliknya jika t-hitung lebih besar daripada t-tabel, maka variabel independen
diterima.
!
!
!
!
!
!
!
!
! 42
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
a. Hutang
dari ekuitas maupun hutang sebagai sarana melakukan produksi, hasil dari
beban bunga yang diterima dari kreditur. Sehingga pada laporan laba rugi
adalah baja mentah diolah menjadi produk yang dapat dijual kembali
bahan baku (raw material) adalah hutang yang “dijual” kembali dengan
! 43
Universitas Sumatera Utara
b. Regulasi Pemerintah
finansial. Jadi, beban atau biaya tetap sebenarnya merupakan risiko yang
keuangan.
! 44
Universitas Sumatera Utara
Dalam perusahaan perbankan, akibat tingginya tingkat leverage,
nasabah, akan menyebabkan Bank menanggung beban yang tinggi. Hal ini
perbankan.
periode tahun 2010 sampai tahun 2012 diperoleh gambaran penelitian yang
dilakukan dengan statistik deskriptif untuk seluruh variabel yang dianalisis yaitu
VAIC (Value Added Intellectual Capital) yang terdiri dari VAHU (Value Added
Human Capital), VACA (Value Added Capital Employee) dan STVA (Value
karakteristik dari variabel yang dianalisis secara terperinci yang meliputi jumlah
sampel, range, rata-rata, minimum, maksimum dan standar deviasi. Tabel 5.1
! 45
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
sebesar 0,731 (Bank QNB Kesawan, Tbk) dan nilai maksimum 3,697 (Bank Pan
Indonesia, Tbk). Nilai Mean VAHU adalah 2,264 dengan standar deviasi 0,723
dengan jumlah sampel pengamatan sebesar 31 data, hal ini dapat dijelaskan bahwa
Bank Pan Indonesia, Tbk adalah Bank yang paling mampu menciptakan nilai
Nilai minimum VACA adalah sebesar 0,025 (Bank ICB. Bumiputra, Tbk)
dan maksimum untuk VACA adalah 1,037 (Bank Pundi Indonesia, Tbk). Nilai
tersebut maka Bank Pundi Indonesia adalah perusahaan yang paling mampu
diteliti.
! 46
Universitas Sumatera Utara
organisasinya adalah Bank Pan Indonesia, Tbk (0,730), sementara rata-rata STVA
3,108, sementara Bank Pan Indonesia, Tbk. memiliki skor VAIC tertinggi (4,657).
berikut :
adalah 3,108.
perbankan berdasarkan VAIC pada tahun 2012, disajikan dalam tabel 5.3 berikut :
! 47
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Peringkat Bank Berdasarkan Kinerja VAICTM (Intellectual Capital)
VAIC(Intellectual
Peringkat Perusahaan Perbankan 2012 Capital)
1 Bank Pan Indonesia Tbk. 4,657
2 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 4,562
3 Bank Central Asia Tbk. 4,519
4 Bank Mandiri (Persero) Tbk. 4,455
5 Bank CIMB Niaga Tbk. 4,039
6 Bank Victoria International Tbk. 4,014
7 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 3,839
8 Bank Bukopin Tbk. 3,720
9 Bank of India Indonesia Tbk. 3,484
10 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 3,484
11 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 3,476
12 BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. 3,459
13 Bank Mega Tbk. 3,322
14 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. 3,291
15 Bank Mayapada Tbk. 3,257
16 Bank Agroniaga Tbk. 3,219
17 Bank Danamon Indonesia Tbk. 3,137
18 Bank Sinarmas Tbk. 3,095
19 Bank Windu Kentjana Int.Tbk. 3,043
20 Bank Bumi Artha Tbk. 2,829
21 Bank OCBC NISP Tbk. 2,810
22 Bank Capital Indonesia Tbk. 2,786
23 Bank Permata Tbk. 2,673
24 Bank Internasional Indonesia Tbk. 2,574
25 Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2,573
26 Bank Mutiara Tbk. 2,346
27 Bank Pundi Indonesia Tbk. 2,260
28 Bank Ekonomi Raharja Tbk. 2,066
29 Bank Artha Graha Internasional Tbk. 1,754
30 Bank ICB Bumiputera Tbk. 1,106
31 Bank QNB Kesawan Tbk. 0,499
Sumber : Sampel Penelitian yang diolah (2012)
Menurut hasil penelitian ini, bahwa pada tahun 2012 tidak ada perusahaan
perbankan yang menempati klasifikasi “Top Performance”, dan hanya enam Bank
! 48
Universitas Sumatera Utara
5.1.2.2 Kinerja Keuangan Perusahaan
sering disebut dengan ROA. Perusahaan perbankan yang memiliki ROA tertinggi
di dalam penelitian ini adalah Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebesar 0,034 (3.4%).
Peringkat Bank berdasarkan ROA dalam penelitian ini, dapat disajikan pada Tabel
5.4 berikut :
! 49
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 (Lanjutan)
28 Bank Pundi Indonesia Tbk. 0,61%
29 Bank Artha Graha Internasional Tbk. 0,31%
30 Bank ICB Bumiputera Tbk. 0,01%
31 Bank QNB Kesawan Tbk. -0,63%
Sumber : Sampel Penelitian yang diolah (2012)
namun pada sub bab ini, penulis berusaha memaparkan lebih jelas mengenai nilai
VAICTM(VAHU, VACA, dan STVA) serta ROA (return on assets) yang relatif
ini, penulis menggunakan kurang lebih 2/3 dari total keseluruhan waktu penelitian
Pembahasan mengenai nilai intrinsik perusahaan, tidak dapat dipisahkan dari free
cash flow to firm (FCFF), growth (pertumbuhan), discount rate, terminal value,
FCFF dapat diartikan sebagai aliran kas tunai bersih bebas yang dimiliki
! 50
Universitas Sumatera Utara
FCFF = Operating income(1-Tax) – (capex-depresiasi)-NWC
a. Operating income adalah laba bersih perusahaan dalam waktu satu tahun
ditentukan dengan cara mengurangkan fix assets tahun t dengan fix assets
tahun t-1. Contoh perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5.5, sedangkan
! 51
Universitas Sumatera Utara
c. Working Capital
(1994) kas merupakan wasting assets, yang berarti, bahwa kas tidak dapat
! 52
Universitas Sumatera Utara
Non-cash working capital bernilai negatif, menurut Damodaran
modal kerja, hal ini dianggap masih layak apabila untuk jangka waktu
dalam jangka waktu panjang, hal ini disebabkan oleh biaya modal hutang
yang negatif tidak diperbolehkan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu,
! 53
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini adalah pertumbuhan total assets perusahaan pada tahun
dan obligasi.
perhitungan biaya modal obligasi yang dikeluarkan oleh perbankan, hal ini
! 54
Universitas Sumatera Utara
f. Free cash flow to firm (FCFF)
perbankan yang terdaftar di BEI. Tabel 5.7 di bawah ini adalah contoh
pada Lampiran 13
g. Proyeksi FCFF
! 55
Universitas Sumatera Utara
h. Terminal Value
!"!!! !!!(!!!)
TV =
!!!
saham dan nilai buku perusahaan, penulis tidak berhasil menemukan penelitian
mengasumsikan bahwa nilai intrinsik identik dengan nilai pasar, berdasarkan teori
pasar yang tidak efisien, bahwa pasar diasumsikan melakukan “kesalahan” dalam
menentukan nilai, dan diasumsikan seiring dengan waktu akan melakukan koreksi
! 56
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini perusahaan perbankan yang memiliki nilai intrinsik
tertinggi adalah Bank Central Asia, Tbk dengan nilai intrinsiknya adalah Rp.130,6
trilliun, sementara Rata-rata perbankan adalah Rp. 16,99 trilliun. Pada Tabel 5.8
! 57
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Analisis Statistik Inferensi
Analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path
analysis). Diagram jalur penelitian ini dibangun untuk menguji pengaruh VAHU,
VACA, STVA terhadap ROA dan nilai intrinsik perusahaan. Model penelitian
VAHU, VACA dan STVA terhadap ROA, sedangkan substruktur kedua menguji
pengaruh VAHU, VACA, STVA dan ROA terhadap nilai intrinsik perusahaan.
substruktur pertama dan kedua serta penilaian goodness of fit substruktur pertama
dan kedua.
2. Uji Multikolinieritas
0,1. Nilai VIF masing-masing lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan
Lampiran 2
! 58
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Heteroskedastisitas
Dengan uji Glejser ditemukan bahwa nilai signifikansi uji adalah lebih
besar dari alpha 5% yang menunjukkan bahwa data terbebas dari masalah
2. Uji Multikolinieritas
dari 0.1. Nilai VIF masing-masing lebih kecil dari 10. Hal ini
3. Uji Heteroskedastisitas
Dengan uji Glejser ditemukan bahwa nilai signifikansi uji adalah lebih
besar dari alpha 5% yang menunjukkan bahwa data terbebas dari masalah
! 59
Universitas Sumatera Utara
5.1.3.2 Penilaian Goodness of Fit Model
lampiran 7.
2. Uji F
lampiran 8.
3. Uji t
0,130) terhadap ROA, STVA juga tidak signifikan (p-value bernilai 0,107)
terhadap ROA
! 60
Universitas Sumatera Utara
5.1.3.2.2 Analisa Goodness of Fit Sub Struktur Kedua
pada Lampiran 9.
2. Uji F
Lampiran 10.
3. Uji t
bernilai 0,538) terhadap Nilai Perusahaan. Serta STVA tidak signifikan (p-
! 61
Universitas Sumatera Utara
Berikut dapat disajikan ringkasan hasil penelitian seperti yang terlihat
5.2 Pembahasan
kedua yaitu pengaruh Value Added Human Capital (VAHU), Value Added
Capital Employee (VACA) dan Value Added Structural Capital (STVA) terhadap
kinerja keuangan perusahaan (ROA) serta nilai intrinsik perusahaan, maka dapat
X1!(VAHU)!
E2=0.760
-
0.104
X2!(VACA)! Y2!(Nilai!
0.729 Perusahaan)!
0.274 Y1!(ROA)! *
*
-
0.562 * Signifikan
0.396
X3!(STVA)!
! 62
Universitas Sumatera Utara
5.2.1 Pembahasan Hipotesis Substruktur Pertama
menggambarkan pengaruh VAHU (X1), VACA (X2) dan STVA (X3) terhadap
ROA (Y1).
X1!(VAHU)!
Tidak!Sig,!0.369!
Sig,!0.274!
X2!(VACA)! Y1!(ROA)!
Tidak!Sig,!0.396!
X3!(STVA)!
Variabel ROA
Koefisien Total Signifikansi
Langsung
VAHU 0,369 0,369 Tidak Sig. (0,130)
VACA 0,274 0,274 Sig. (0,022)
STVA 0,396 0,396 Tidak Sig. (0,107)
Sumber : Hasil output SPSS (diolah)
terhadap ROA sebesar 0,274 dan signifikan, kemudian STVA juga berpengaruh
! 63
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.1 Value Added Human Capital (VAHU) terhadap Return on Assets
(ROA)
hitung sebesar 1,561, dengan tingkat signifikansi adalah 0,130 yang mana lebih
besar dari ∝!= 0,05, sehingga disimpulkan bahwa VAHU tidak mempengaruhi
memberikan perhatian yang lebih besar dan terfokus terhadap upaya untuk
capital.
berpengaruh pada kinerja keuangan perbankan adalah rendahnya gaji tenaga kerja
di Indonesia dibandingkan dengan gaji tenaga kerja di negara lain, bahkan untuk
tenaga kerja asing di Indonesia memiliki gaji yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan tenaga kerja Indonesia asli. Gaji profesional tenaga kerja asing digaji lebih
tinggi 30-50% lebih tinggi dibandingkan dengan gaji tenaga profesional dalam
negeri (Investor Daily, 2007) sebagai contoh PT. Freeport Indonesia sudah sejak
! 64
Universitas Sumatera Utara
dengan konsultan Indonesia, padahal mereka memiliki kualifikasi dan keahlian
sama.
menemukan bahwa dari tiga komponen VAIC, hanya VAHU yang signifikan
Ulum (2007) menemukan bahwa ada value creation yang dilakukan oleh
tidak maksimal.
(ROA)
hitung sebesar 2,427, dengan tingkat signifikansi adalah 0,022 yang mana lebih
terhadap sektor industri lainnya, hal ini dapat dilihat dari modal kerja perusahaan
memiliki ekuitas yang sangat kecil apabila dibandingkan dengan hutangnya (dana
terletak pada penggunaan modal yang kecil untuk mendapatkan value creation
yang besar, sehingga nilai VACA juga menjadi signifikan, sehingga dapat
! 65
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa pada perusahaan perbankan di Indonesia pada tahun 2012,
kinerja keuangan lebih dipengaruhi oleh capital employee (physical and finance)
Tan et al. (2007) dan Chen et al. (2005) menemukan bahwa secara
masa depan. Sementara penelitian ini menghasilkan bukti bahwa hanya VACA
Hal ini sejalan dengan penelitian Firer dan Williams (2003) untuk kasus
keuangan perusahaan, dan bahwa tidak semua ukuran kinerja keuangan yang
perusahaan.
untuk perusahaan perbankan, komponen VAIC yang signifikan dan relevan adalah
! 66
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.3 Value Added Structural Capital (STVA) terhadap Return on Assets
(ROA)
hitung sebesar 1,668 dengan tingkat signifikansi adalah 0,107 yang mana lebih
besar dari ∝!= 0,05 , sehingga disimpulkan bahwa STVA signifikan tidak
Sekali lagi hasil ini sejalan dengan penelitian Mavridis (2005) dan Kamath
yang signifikan dan relevan adalah VAHU dan VACA, sedangkan STVA tidak
berpengaruh signifikan.
organisasi, sistem informasi, dan hak milik basis data. Karena keberagamannya
ini, maka modal struktural dapat diklasifikasikan lebih jauh lagi menjadi modal
structural capital tidak dapat menciptakan nilai tambah pada kinerja keuangan
perusahaan, hal ini disebabkan kompleksitas organisasi perbankan yang jauh lebih
! 67
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Pembahasan Hipotesis Substruktur Kedua
X1!(VAHU)!
Tidak Sig, 0.436
!
Y2!(Nilai!
Tidak Sig, -0.562 Intrinsik)!
X3!(STVA)!
Sig, 0.729
Y1!(ROA)!
Pada Tabel 5.13 berikut disajikan pengaruh langsung dan tidak langsung
Tabel 5.13 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Substruktur Kedua
! 68
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 5.13 VAHU berpengaruh langsung terhadap nilai
perusahaan sebesar 0,436 dan secara total berpengaruh sebesar 0,705 namun tidak
signifikan.
sebesar -0,104, namun tidak signifikan dan secara tidak langsung berpengaruh
sebesar 0,1997 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa hubungan VACA
nilai perusahaan.
0,562, dan pengaruh tidak langsung adalah sebesar 0,2887, namun STVA tidak
0,729.
Hasil regresi model substruktur kedua menunjukkan nilai t-hitung sebesar 1,332,
! 69
Universitas Sumatera Utara
dengan tingkat signifikansi adalah 0,198 yang mana lebih besar dari ∝!= 0,05,
VAHU terhadap nilai intrinsik perusahaan adalah sebesar 0,2690 yang lebih kecil
pengaruh mediasi ROA terhadap hubungan antara VAHU dengan nilai intrinsik
perusahaan.
kerja yang tidak efisien dapat menjadi kemungkinan bahwa human capital tidak
menciptakan value added pada nilai intrinsik perusahaan perbankan, hal ini
memberi perhatian terhadap sumber daya fisik yang dimiliki oleh perusahaan
perbankan.
baik secara langsung maupun dengan dimediasi oleh kinerja keuangan (ROA),
! 70
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.2 Value Added Capital Employee (VACA) Terhadap Nilai Intrinsik
sebesar -0,625, dengan tingkat signifikansi adalah 0,538 yang mana lebih besar
dari ∝!= 0,05, sehingga disimpulkan bahwa VACA berpengaruh negatif dan tidak
langsungnya -0,104, yang artinya ada pengaruh mediasi ROA terhadap hubungan
modal tidak efisien. Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin rendah
sebaliknya apabila penggunaan modal semakin besar (tidak efisien) , maka nilai
bahwa VACA mempunyai pengaruh positif secara tidak langsung terhadap harga
perbankan mampu menggunakan modalnya secara efisien, maka hal tersebut akan
! 71
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan kinerja keuangannya dan peningkatan kinerja keuangan akan
sebesar -1,682, dengan tingkat signifikansi adalah 0,105 yang mana lebih besar
dari ∝!= 0,05 , sehingga disimpulkan bahwa STVA tidak signifikan dan
adalah sebesar 0,2887 yang lebih besar dibandingkan dengan koefisien hubungan
langsungnya -0,562, yang artinya ada pengaruh mediasi ROA terhadap hubungan
terhadap nilai intrinsik perusahaan, baik secara langsung maupun secara tidak
terhadap nilai tambah yang dihasilkan oleh structural capital , melainkan lebih
kepada sumber daya fisik yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan
! 72
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.4 Return on Assets (ROA) Terhadap Nilai Intrinsik Perusahaan
Hasil regresi model substruktur kedua menunjukkan nilai t-hitung sebesar 2,828,
dengan tingkat signifikansi adalah 0,009 yang mana lebih kecil dari ∝!= 0,05,
investor memberikan penilaian yang lebih baik kepada perusahaan yang mampu
sumber daya fisik maupun intelektualnya dengan optimal mendapat respon positif
dari pasar, hal ini sejalan dengan penelitian Sunarsih dan Mendra (2011) yang
sehingga meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dan hal ini
! 73
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Sintesis Penelitian
nilai perusahaan, perbedaan antara nilai buku perusahaan terhadap nilai pasar
penelitian ini adalah nilai wajar atau disebut juga nilai intrinsik.
capital) yang terdiri dari human capital (VAHU), capital employed (VACA) dan
(return on assets) dan nilai intrinsik perusahaan merupakan nilai kini dari
proyeksi free cash flow to firm perusahaan yang diproyeksikan tiga tahun ke
perusahaan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Solikhah et. al (2010) yang juga
menguji pengaruh IC terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan pada
! 74
Universitas Sumatera Utara
perusahaan perbankan, Solikhah et.al (2010) menemukan bahwa IC hanya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA namun tidak signifikan terhadap
nilai pasar perusahaan. Suhendah (2012) juga tidak menemukan pengaruh positif
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! 75
Universitas Sumatera Utara
BAB 6
6.1 Kesimpulan
perusahaan (ROA).
perusahaan (ROA).
(ROA).
(ROA).
perusahaan.
! 76
Universitas Sumatera Utara
8. Temuan penelitian ini secara umum adalah intellectual capital tidak dapat
6.2 Saran
1. Bagi Penilai
menentukan growth perusahaan yang lebih relevan, namun penilai harus mampu
2. Bagi Investor
investasi high risk high return, low risk low return, maka investor harus lebih
! 77
Universitas Sumatera Utara
Para investor disarankan untuk lebih jeli mengamati hal-hal yang tidak
3. Bagi Akademisi
intellectual capital terhadap nilai buku, nilai pasar saham, dan nilai
intrinsik.
! 78
Universitas Sumatera Utara
pemodalan asing (PMA), karena pada penelitian ini, human capital tidak
! 79
Universitas Sumatera Utara