ELEKTRONIKA DASAR II
“PELEPAS GANDENGAN DC”
Dosen Matakuliah
Drs. Muhammad Ali, M.Si
I Ketut Alit Adi Untara, S.Pd., M.Pd.,
Kelompok 2
A241 14014 Ni Putu Astini
A241 14020 — Ma’firani Syam
A 241 14 023 Dewi Rahayu
+ A241 14026 Tmawati
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA,
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016PENGUAT GANDENGAN DC.
1. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah mengenai penguat gandengan DC ini adalah:
1. Dapat mengetahui dan memahami penguat dua transistor
2. Dapat mengetahui dan memahami tanggapan panjar balik
Dapat mengetahui dan memahami pelepas gandengan
Dapat mengetahui dan memahami hubungan Darlinton
Dapat mengetahui dan memahami hubungan npn-pnp dan pnp-npn
q
a
Dapat mengetahui dan memahami penguat diferens
Il. PEMBAHASAN
Dalam banyak hal perlu dihubungkan satu transistor dengan transistor lain
secara langsung yaitu apabila diinginkan penguatan arus yang besar untuk isyarat de
‘maupun ac. Selai
itu, penggandengan langsung antara dua transistor juga dilakukan
untuk membuat rangkaian lebih sederhana, ringkas, dan mempunyai titik operasi
yang lebih mantap, yaitu tak mudah berubah.
. Penguat dengan dua transistor dihubungkan langsung.
Gambar —dibawah menunjukkan dua transistor npn yang.
digandengkan langsung secara biasa, dimana kolektor transistor pertama dihubungkan
dengan basis transistor kedua, Hal ini berfungsi agar penguat bekerja dengan baik,
yaitu mampu menghasilkan isyarat keluaran yang besar tanpa cacat, titik-q haruslah
ditengah garis beban, Penguat dengan tegangan panjar seperti ini disebut penguat
kelas-A.Gambar 2.1 Penguat dengan dua transisitor bergandengan langsung
Karena kedua transistor berhubungan langsung, yaitu tanpa kapasitor
penyekat DC, maka tegangan panjar pada satu transistor akan mempengaruhi
tegangan panjar transistor yang lain. Agar transistor Qo mendapat tegangan panjar
elas A, yaitu dengan titik kerja di tengah garis beban , maka Voe (q) untuk
Q haruslah sama dengan 10 V, sehingga emitor Qzmempunyai tegangan 10 V
terhadap tanah, Oleh karena Re
sama dengan 10 mA. Informasi ini diperlukan untuk menghitung fye2. Oleh Karena
1 KQ, maka Ir (q) untuk transistor Q> haruslah
kolektor Q; berbeda satu Vpe diatas emitor Qe maka tegangan kolektor Q; haruslah
kira-kira 10.6 V. selanjutnya ini berarti
cc Ve (Qs) _ 94V
Ret 10K
la= 0,94mA
dan tegangan emitor transistor Q, haruslah pada (Rei+Re2) lei (q) = 0.5 V tethadap
5
tanah, Kemudian tegangan basis Qy haruslah pada tegangan Ve= Ve+ Vue
+0.%%= 1.15 V. nilai tegangan pada basis Q; dapat juga kita hitung dari:
Ryo 6,2
ae 8 as
Ve(Q1) = RareRa Vee 1062
X20V =1,17V