Anda di halaman 1dari 4

Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)

Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan


peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem
Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada
prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan
baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi
yang berbasis pada komputer.
Electronic Data Processing (EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data
komersial. Sebagai bagian dari teknologi informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara
berulang kali terhadap data yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana.
Sebagai contoh, pemrosesan data elektronik dipakai untuk pemutakhiran (update) stock dalam
suatu daftar barang (inventory), pemrosesan transaksi nasabah bank, pemrosesan booking
untuk tiket pesawat terbang, reservasi kamar hotel, pembuatan tagihan untuk suatu jenis
layanan, dan lain-lain. Selain itu, Pengertian Electronic Data Processing ( EDP ) secara umum
adalah penggunaan metode automatis dalam pengolahan data komersil. Biasanya penggunaan
edp ini relatif simple, aktivitas yg berulang untuk memproses informasi dalam jumlah yg besar.
Misalnya : update stok barang untuk dimasukkan ke dalam inventaris, transaksi banking untuk
dimasukkan ke dalam account dan master file pelanggan, booking dan pemesanan tiket ke
sistem reservasi maskapai penerbangan, dan lain-lain.
5 rangkaian kegiatan komputer dalam kegiatan pengolahan data :
1. Inputing
2. Processing
3. Outputing
4. Print out
5. Controlling
Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan
kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah
dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. DSS bertujuan untuk menyediakan
informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi
agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik. DSS merupakan
implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu
seperti operation research dan management science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu
untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan secara manual
(biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC
telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu
relatif singkat. Contoh : DSS berbasis spreadsheet untuk menganalisis biaya penyelenggaraan
pendidikan. Manajemen lembaga pendidikan memerlukan alat bantu dalam perencanaan
anggaran yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan manajemen terhadap anggaran
operasional, dan menghasilkan informasi keuangan untuk digunakan dalam menetapkan
alternatif pemodelan anggaran yang akan diterapkan.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:
1) Database
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS,
diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi
dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).
2) Model Base
Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format
kuantitatif (misal: model matematika) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan,
termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,
batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
3) Communication (dialog subsystem/user interface)
Keunikan lainnya dari DSS adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan
sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem
dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna/user dapat
berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem yang dibuat ini yaitu
dengan menyediakan antarmuka.
Manfaat DSS :
1. DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi
bagi pemakainya.
2. DSS membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu DSS mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi
oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil
keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai
alternatif pemecahan.

Office Automation (OA) ialah penggunaan alat elektronik untuk memudahkan


komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dengan
orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Awalnya
penggunaan office automation atau otomatisasi kantor hanya terbatas pada kalangan pabrik
industri saja. Namun, saat ini penggunaannya sudah menyebar hingga kalangan perkantoran.
Otomatisasi kantor dimulai pada tahun 1964, ketika IBM memasarkan mesin yang disebut
Magnetic Tape / Selectric Typewriter ( MT/ST) yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-
kata yang telah direkam dalam pita magnetik secara otomatis.
Office Automation (OA) System mendukung pekerjaan pada suatu perusahaan secara
luas, biasanya digunakan untuk meningkatkan aliran pekerjaan dan komunikasi antar sesama
pekerja, tidak peduli apakah pekerja tadi berada di satu lokasi yang sama ataupun tidak.
Contoh: Surat elektronik, voice email, video Conference, dan lain-lain.
Expert System (Sistem Pakar) merupakan sistem yang mempekerjakan pengetahuan
manusia yang ditangkap dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya
membutuhkan keahlian manusia. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para
pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar
mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis
pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu.
Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan
dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
Ciri-ciri dari Sistem Pakar
1. Memiliki informasi yang handal
2. Mudah dimodifikasi
3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer
4. Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi

Keuntungan dan Kelemahan dari Sistem pakar


Ada banyak keuntungan yang dapat kita ambil dengan adanya system pakar,yaitu:
1. Kemampuan menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar.
2. Kemampuan menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam
suatu bentuk yang tertentu.
3. Kemampuan mengerjakan perhitungan secara tepat dan tepat dan tanpa jemu mencari
kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi.
Adapula kelemahan dari sistem pakar ini, diantaranya:
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan, hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar
dibidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.

Komponen-kompenen yang mungkin ada dalam sebuah sistem pakar adalah:


1. User Interface
User interface memungkinkan manajer untuk memasukkan instruksi dan informasi ke
dalam expert system dan menerima informasi darinya.
2. Knowledge Base
Knowledge base berisi pengetahuan penting untuk pengertian, formulasi dan
pemecahan masalah. Basis pengetahuan memasukkan dua elemen (1) fakta (facts)
seperti situasi masalah dan teori dari area masalah dan (2) heuristic khusus atau rule-
rule yang menghubungkan penggunaan pengetahuan untuk pemecahan masalah
spesifik dalam sebuah domain khusus. Informasi dalam basis pengetahuan tergabung
dalam basis pengetahuan tergabung dalam sebuah program komputer oleh proses yang
disebut dengan representasi pengetahuan.
3. Inference Engine
Merupakan komponen atau bagian dari expert system yang melakukan penalaran
dengan menggunakan isi dari knowledge base dengan urutan tertentu.
4. Development Engine
Development engine digunakan untuk menciptakan expert system. Ada dua cara dasar
penciptaan, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman dan menggunakan shell
expert system.
Dibawah ini merupakan beberapa contoh penerapan dengan adanya sistem pakar:
MYCIN : Diagnosa penyakit
DENDRAL : Mengidentifikasi struktur molekular campuran yang tak dikenal
XCON & XSEL : Membantu konfigurasi sistem komputer besar
SOPHIE : Analisis sirkuit elektronik
PROSPECTOR : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan
deposit
FOLIO : Membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam hal stok broker dan
investasi
DELTA : Pemeliharaan lokomotif listrik disel.

Anda mungkin juga menyukai