Anda di halaman 1dari 27

Oleh:

Esti Puji Lestari Wigatiningrum


NPM 1102014087

Pembimbing : dr. H. Rizky Drajat, Sp.P


ANATOMI PLEURA

• Pleura adalah suatu membran serosa


yang kuat berasal dari mesoderm

Pleura Parietal
• membatasi dinding dada, yang
tersusun dari otot dada dan
tulang iga, serta diafragma,
mediastinum dan struktur servikal

Pleura viseral
• membatasi permukaan luar
parenkim paru
CAIRAN PLEURA

• Rongga pleura berisi cairan 10-20 ml


• Cairan pleura mengandung 1.500 – 4.500 sel/ mL, terdiri dari
makrofag (75%), limfosit (23%), sel darah merah dan
mesotel bebas.
• Cairan pleura normal mengandung protein 1 – 2 g/100 mL.
• pH cairan pleura lebih tinggi dibandingkan pH plasma.
FISIOLOGI CAIRAN PLEURA

• Cairan pleura masuk ke dalam rongga


pleura dari pleura parietalis dan
mengalir meninggalkan rongga pleura
menembus pleura viseralis
• Aliran cairan pleura sepenuhnya
bergantung perbedaan tekanan
hidrostatik dan osmotik kapiler sistemik
dengan kapiler pulmoner.
• Akumulasi cairan pleura dapat terjadi jika
terdapat peningkatan tekanan hidrostatik
(mis: pada gagal jantung) atau jika terjadi
penurunan tekanan osmotik (mis: pada
hipoalbuminemia.
• Efusi pleura adalah
akumulasi cairan yang
berlebihan pada rongga
pleura.
DEFINISI
• Cairan dalam jumlah
yang berlebihan dapat
mengganggu pernapasan
dengan membatasi
peregangan paru selama
inhalasi.
PENYEBAB EFUSI PLEURA
Peningkatan pembentukan cairan pleura

• Peningkatan cairan interstitial di paru (gagal jantung kiri, pneumoni,


emboli paru)
• Peningkatan tekanan intravaskular di pleura (gagal jantung, sindrom
vena kava superior)
• Peningkatan kadar protein cairan pleura
• Penurunan tekanan pleura (atelektasis, peningkatan recoil elastic paru)
• Asites atau dialisis peritoneal
• Sumbatan duktus torasikus

Penurunan absorbsi cairan pleura

• Obstruksi saluran limfe parietal


• Peningkatan tekanan vaskuler sistemik (sindrom vena kava, gagal
jantung kanan)
JENIS CAIRAN PADA EFUSI PLEURA

• Cairan pada efusi pleura dapat digolongkan menjadi transudat dan eksudat.
• Efusi pleura tipe transudat dan eksudat dapat dibedakan dengan mengukur
LDH dan protein di dalam cairan pleura.
ETIOLOGI
• Gagal jantung kongestif • Neoplasma (karsinoma
• Sirosis hepatis bronkogenik, metastasis,
• Emboli paru limfoma)
• Sindrom nefrotik • Infeksi (pneumonia, TB,
empiema, infeksi jamur, dll)
• Dialisis peritoneum
• Imunologik (SLE, artritis
• Obstruksi vena cava superior reumatoid)
• Myxedema • Penyakit intraabdominal
• Hipoalbuminemia (abses hepar)

Efusi Efusi
Transudat Eksudat
Jenis Efusi Lainnya

Hemotoraks
• (darah di dalam rongga pleura) biasanya terjadi karena cedera di dada

Empiema
• (nanah di dalam rongga pleura) bisa terjadi jika pneumonia atau abses paru
menyebar ke dalam rongga pleura

Chylothorax
• (cairan seperti susu di dalam rongga dada) disebabkan oleh suatu cedera pada
saluran getah bening utama di dada (duktus torakikus) atau oleh penyumbatan
saluran karena adanya tumor.
Cholesterol Effusion
• Rongga pleura yang terisi cairan dengan kadar kolesterol yang tinggi terjadi karena
efusi pleura menahun yang disebabkan oleh tuberkulosis atau artritis rematoid.
MANIFESTASI KLINIS

Sesak Nyeri dada Batuk


Pemeriksaan Fisik

• Pergerakan dada tidak simetris


Inspeksi • Tampak lebih cembung pada sisi yang mengandung
akumulasi

Palpasi • Penurunan fremitus vokal/taktil

Perkusi • Pekak

Auskultasi • Suara napas melemah


Pemeriksaan
penunjang

Foto toraks (x ray)

• Posisi PA : terdapat
perselubungan homogeny,
radio-opak (putih), sudut
kostofrenikus tumpul,
permukaan atas cekung
• Lateral : akumulasi cairan
subpulmonic di posterior sulcus
costophrenic
• Lateral dekubitus : untuk
mendiagnosis efusi pleura yang
sedikit (50-100ml).
USG toraks

• Penampilan khas dari efusi pleura merupakan lapisan anechoic antara


pleura visceral dan pleura parietal.
• setidaknya zona anechogenic memiliki ketebalan 3mm diantara pleura
parietal dan visceral dan atau perubahan ketebalan lapisan cairan antara
ekspirasi dan inspirasi,

Pungsi pleura (torakosintesis) dan Analisa cairan pleura

• Makroskopik : warna, turbiditas, bau. Transudate (jernih, agak kuning, tidak


berbau), eksudat (warna lebih gelap, keruh), empyema (opak, kental), efusi
kaya kolesterol (berkilau), kilotoraks (cairan menyerupai susu).
• Mikroskopik dan sitologi : leukosit >1000/mL (eksudat), leukosit
>10.000/mL (empiema), limfosit matur, (neoplasia, limfoma, TBC); leukosit
PMN yang mendominasi (pneumonia, pankreatitis).
Sitologi

• Sel neutrofil: menunjukkan adanya infeksi akut.


• Sel limfosit: menunjukkan adanya infeksi kronik seperti
pleuritis tuberkulosa atau limfoma maligna.
• Sel mesotel: bila jumlahnya meningkat, ini menunjukkan
adanya infark paru. Biasanya juga ditemukan banyak sel
eritrosit.
• Sel mesotel maligna: pada mesotelioma.
• Sel-sel besar dengan banyak inti: pada artritis reumatoid.
• Sel L.E: pada lupus eritematosus sistemik.
• Sel maligna: pada parulmetastase.
Biokimia

• Kadar ph dan glukosa. Biasanya merendah


pada penyakit-penyakit infeksi, artritis
reumatoid dan neoplasma.
• Kadar amilase. Biasanya meningkat pada
pankreatitis dan metastasis adenokarsinoma.
DIAGNOSIS BANDING

•Tumor paru
•Pneumonia
•Pneumothorak
•Fibrosis paru
TATALAKSANA

Meringankan gejala simptomatik dengan


cara mengeluarkan akumulasi cairan
dari cavum pleura dan menangani
penyebab efusi pleura.

• Thoracosintesis
• Untuk mengambil spesimen cairan pleura
untuk pemeriksaa analisa, mikrobiologi dan
sitologi.
• Mengatasi gangguan respirasi yang
diakibatkan penumpukan cairan di dalam
rongga pleura.
TATALAKSANA

• Water Seal Drainage (chest tube)


Jika jumlah cairan cukup banyak,
sebaiknya dipasang selang toraks
dihubungkan dengan WSD, sehingga
cairan dapat dikeluarkan secara lambat
dan aman.
• Pleurodesis.
• Bertujuan melekatkan pleura viseralis dengan pleura parietalis,
merupakan penanganan terpilih pada efusi pleura keganasan.
• Setelah 13 hari, jika berhasil, akan terjadi pleuritis obliteratif yang
menghilangkan rongga pleura, sehingga mencegah penimbunan
kembali cairan dalam rongga tersebut.
KOMPLIKASI

• Efusi pleura berulang, terlokalilsasi


• Empyema
• Gagal nafas.
PROGNOSIS

•Tergantung penyakit yang mendasari, pada kasus


tertentu, dapat sembuh sendiri setelah diberi
pengobatan adekuat terhadap penyakit dasarnya.
EFUSI PLEURA MASIF

v sering oleh keganasan


v jumlah cairan banyak dan
produksinya berlangsung
cepat
Terjadi melalui:
EFUSI PLEURA • Implantasi sel-sel tumor pada
GANAS (EPG) permukaan pleura
• Pleuritis yang disebabkan oleh
peritonitis sekunder akibat tumor
• Penumpukan cairan dalam rongga
paru
pleura pada penderita penyakit
keganas an di dalam maupun luar • Akibat obstruksi aliran limfe atau
rongga toraks, akibat metastasis pembuluh darah
maupun proses non metastasis • Erosi pembuluh darah
atau limfe sehingga
pembentukan cairan
pleura meningkat
• Invasi langsung tumor ke
rongga pleura melalui dinding
toraks
• Suatu efusi pleura yang bersifat purulen
• Paling sering disebabkan oleh perluasan
infeksi pada parenkim paru.
• Penyakit yang berkaitan: pneumonia, abses
EMPIEMA
paru, bronkiektasis dan komplikasi tindakan
bedah

Fase eksudatif Fase fibrinolitik Fase perlengketan

• cairan efusi kaya • Cairan pleura • Terjadi


akan protein bertambah kental, perlengketan
tetapi masih dijumpai banyak sehingga cairan
belum kental, sel fibroblas, kadar pleura (pus)
neutrofil glukosa dan pH terperangkap
meningkat, kadar menurun
glukosa dan pH
masih normal
PNEUMOTORAKS

• Keadaan ketika ditemukannya


udara di dalam rongga pleura

• Menyebabkan tekanan di dalam


rongga pleura tidak lagi negatif
→ paru kolaps atau atelektasis
SEKIAN & TERIMA KASIH J

Anda mungkin juga menyukai