Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media
1. mengapa dalam pembelajaran perlu dilakukan metode-metode
belajar dan apa manfaatnya selain dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki setiap siswa? - Karena di dalam pembelajaran mempunyai tujuan, untuk mencapai tujuan harus ada metode yang jelas, metode adalah cara untuk mencapai tujuan. Misal, tujuan untuk menulis puisi. maka metodenya observasi, presentasi, dan penugasan. Salah satu manfaat metode yaitu meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar. Murid pasif yaitu yang hanya menjadi pendengar. Metode yang terbaik yaitu tanya-jawab. 2. dalam satu kelas belajar terkadang kemampuan dasar anak berbeda- beda. Ada yang lambat dan ada yang cepat. Metode pembelajaran apa yang tepat untuk mengatasi perbedaan kemampuan seperti itu ? - Guru harus menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi. Karena metode yang bervariasi akan membuat keseimbangan dalam kelas yang peserta didiknya memiliki berbagai jenis gaya belajar maupun perbedaan latar belakang kemampuan. Sehingga anak yang kurang pada suatu kemampuan akan melalui penggunaan metode tertentu. Misal, diskusi, simulasi, 3. Mengapa harus dibutuhkan tahap evaluasi dalam pengembangan media dan metode pembelajaran? - Dimisalkan seseorang yang ingin berpergian, harus mempunyai tujuan. Transportasi diibaratkan metode, dan bekal diibaratkan media. Setelah sampai tujuan pasti ada penilaian seperti kelemahan dan kelebihan. Penilaian melalui proses pembelajaran 4. Mengapa heinnich memperkenalkan model assure sebelum menggunakan media pembelajaran? - Model itu digunakan oleh heinnich untuk membantu guru dalam mempersiapkan pembelajaran khususnya untuk mempersiapkan pemanfataan media pembelajaran. 5. Mengapa guru perlu merancang media pembelajaran sebelum pembelajaran? - Karena guru tidak boleh sembarangan menggunakan media karena media pembelajaran itu pemanfaatannya harus disesuaikan dengan : 1. karakterisitik peserta didik (kelas, usia, latar belakang sosial, latar belakang ekonomi) dalam hal ini, karakteristik siswa diharapkan memiliki relevansi dengan pengembangan karakter yang akan dilakukan guru yang meliputi : gotong royong, kemandirian, integritas, nasionalisme, religius. 2. kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik, k-13 dapat dilihat di ( permendikbud, no. 24 tahun 2016) 3. ketersediaan, kalau belum tersedia butuh waktu bagi guru untuk membuat media tersebut 6. Dalam kegiatan pembelajaran, apakah seorang pendidik mengamati dari segi kekuatan atau kelemahan pada diri siswa untuk menentukan metode pembelajaran yang sesuai ? - Untuk menentukan metode bukan guru harus mengamati, karena penetapan metode pembelajaran dilakukan di awal pembelajaran dengan rancangan pembelajaran. Rancangan dibuat berdasarkan : karakteristik, kompetensi dasar, dan ketersediaan. Di tengah-tengah pembelajaran guru boleh mengganti atau mengubah rancangan pembelajaran jika keadaan tidak sesuai yang dibayangkan. 7. Sehubungan dengan nilai-nilai karakter bagaimana cara guru dalam menyampaikan ilmu dengan menyelipkan atau menanamkan nilai- nilai karakter kepada peserta didik dengan mengkombinasikan penggunaan media ?
- Di dalam pembelajaran dengan penggunaan k-13 guru diwajibkan
menanamkan nilai-nilai karakter. Oleh karakter di dalam k-13 kompetensi yang dihadirkan tidak hanya kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi juga kompetensi yang berkaitan dengan sikap yaitu sikap sosial dan sikap religius. Diwujudkan dalam bentuk kompetensi inti (yaitu sebelum kompetensi dasar) religius, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan. Dalam pembelajaran kompetensi inti tersebut dilaksanakan dulu melalui penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu dengan cara menjabarkan kompetensi inti tersebut dalam bentuk rumusan kompetensi dasar untuk kompetensi 1 dan 2 guru tidak mencantumkan secara eksplisit dalam bentuk kompetensi dasar di dalam tujuan pembelajaran oleh karena itu dalam menanamkan nilai2 karakter di kelas guru tidak mengajarkan sikap tetapi menanamkan sikap-sikap dengan melakukan pengamatan secara langsung dan melalui pengarahan atau nasehat agar peserta didik menerapkan nilai-nilai tersebut di dalam kelas. Dengan demikian instrumen penilaian yang digunakan guru dalam menilai sikap adalah instrumen pengamatan langsung terhadap sikap yang muncul dari perilaku siswa di dalam kelas maupun pembelajaran di luar kelas. Selain itu guru menanamkan melalui pembelajaran yang disampaikan dengan menggunakan media yang sudah dirancang dalam RPP.