Anda di halaman 1dari 3

A.

Kondisi Tenaga Keperawatan di Puskesmas Kelay


Puskesmas Kelay terletak di kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
dengan luas wilayah 6.134,60 km2. Jarak puskesmas Kelay ke ibukota kabupaten 103 km
ditempuh dengan waktu 180 menit. Terdapat 14 kampung Kecamatan Kelay, dengan 32
RT dan memiliki jumlah penduduk 5.590 jiwa yang terdiri dari 1.472 KK, terdiri dari 1
puskesmas induk dan 14 Puskesmas pembntu (pustu). Puskesmas induk mempunyai 6
perawat dimana status kepegawaian PNS 5 orang dan pegawai kontrak 1 orang.
Berdasarkan jenjang pendidikannya lulusan SPK 4 orang, 1 perawat lulusan D3, 1
perawat tugas belajar D3 sedangkan tenaga perawat pustu terdiri 11 orang jenjang
pendidikannya perawat lulusan SPK 10 dan 1 perawat lulusan D3. Walaupun
background tingkat pendidikan perawat puskesmas induk SPK namun skill mereka sudah
memenuhi standart. Skill tersebut mereka dapatkan pengalaman kerja di perusahaan dan
Rumah Sakit baik negeri maupun swasta selain semenjak di puskesmas mendapatkan
pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Propensi. Tetapi, bagi tenaga perawat
pustu dari Skill masih minim hal itu dikarenakan jarak yang jauh dan letak geografis
yang tidak memungkinkan menjadi kendala tenaga perawat pustu mengikuti pelatihan
medis di puskesmas induk.
Rawat jalan di pukesmas buka dari hari senin-sabtu pukul 08.00-12.00 WITA dan
selepasnya masuk UGD. Tugas tenaga perawat dipuskesmas kelay terdiri dari tugas
fungsional dan Struktural. Tugas fungsional yaitu memberikan asuhan keperawatan,
Apoteker, penanganan persalinan, KB, registrasi pasien dan memberikan resep obat
ketika Dokter tidak ada ditempat walaupun sebenarnya itu bukan wewenang perawat.
Sedangkan fungsi struktural yaitu memengang program diantaranya program Gizi,
Promkes, PHBS, Kesling, Imunisasi dan P2P, farmasi dan Laboratarium. Sumber daya
manusia tenaga perawat di puskesmas masih kurang mengingat selain melaksanakan
tugas fungsional namun di bebankan juga dengan memegang lebih dari 1 program.
Sedangkan untuk MTBS bagi perawat puskesmas belum mendapatkn pelatihan sehingga
belum dijalankan. Berbeda halnya dengan rawat inap, perawat selalu konsultasi jika ada
pasien. Jadwal piket jaga rawat inap telah dibuat namun tidak terlalu berjalan efektif. Pegawai
puskesmas yang bersedia jaga hanya beberapa.
Kondisi keberadaan perawat di puskesmas induk 1 perawat tugas belajar, 3 orang
standby dan 2 perawat jarang berada di puskesmas karena menemui keluarga inti di kota
dengan waktu tempuh ±4 jam. Sedangkan untuk keberadaan perawat pustu secara
bergantian dengan bidan dalam meninggalkan pustu untuk menemui keluarga di kota
namun jika tidak ada meminta izin kepada kepala kampung terlebih dahulu. Namun ada
juga perawat yang lama meninggalkan pustu. Dengan adanya hal diatas, perlu peningkatan
kedisiplinan pegawai puskesmas Kelay. Hal ini dapat dimulai dari Kepala Puskesmas (Kapus).
Namun, karena beliau juga jarang masuk, maka pegawai lain pun semakin jarang masuk kerja.
Kapus jarang datang karena jarak yang terlalu jauh dari tempat tinggal keluarga dengan
puskesmas.

B. Kegiatan Keperawatan : Pendekatan Proses Keparawatan

Asuhan keperawatan yang merupakan ciri khas dari profesi perawat belum berjalan
sebagaimana mestinya. Dalam status pasien rawat inap belum ada formulir khusus untuk
tindakan keperawatan. Perawat puskesmas yang berperan sebagai penanggung jawab rawat
inap mengungkapkan bahwa formulir asuhan keperawatan sedang dirancang dan butuh
bimbingan. Oleh karena itu, perlu adanya bimbingan dari Dinas Kesehatan terutama bagian
Perkesmas untuk membimbing para perawat Puskesmas, PPNI, dan Pencerah Nusantara.

2. Kegiatan diluar puskesmas

Kegiatan perawat PN bersama dengan anggota tim PN dan tenaga puskesmas di luar
puskesmas antara lain melakukan kegiatan need asassment, promkes di posyandu, pengajian
dan sekolah, senam sehat, jumat sehat, kerja sama lintas sektor dengan PKK, BKKBN dan
pihak kecamatan Kelay, Inspenksi TTU dan TPM, Imunisasi di posyandu, Revitalisasi
Posyandu (pelatihan kader mengenai juknis KMS dan management posyandu), Revitalisasi
Posbindu, Operasi timbang, kelas ibu hamil, sweeping ibu hamil, Pembinaan UKS,
Pembentukan dan Pelatihan dokcil.

Perawat PN berperan sebagai penanggungjawab Revitalisasi Posyandu, revitalisasi


posbindu, Program pojok gizi dan promkes. Kegiatan Revitalisasi Posyandu dimulai dengan
melakukan survei terlebih dahulu mengenai pelaksanaan dan status posyandu di setiap
kampung terlebih dahulu. Melihat sarana dan prasarana yang kurang maka pihak Puskesmas
Kelay dan Tim PN melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan PKK Kab. Berau terkait
melengkapi sarana dan Prasarana Posyandu. Sarana dan prasarana tersebut diantaranya
penyediaan Microtoise, Buku KIA, Buku KMS, Balok SKDN dan Lembar balik penyuluhan.
Selain itu, baik dalam dan setelah kegiatan posyandu kami melakukan pelatihan kader
terkait cara mengukur dan menimbang Balita yang benar, Pelatihan pengisian dan
intrepetasikan KMS, pelatihan pengisian balok SKDN, penyuluhan, management posyandu,
kelas ibu hamil dan Preview Posyandu.
KegiatanPojok gizi dimulai dengan make over ruangan klinik dengan memberi warna dan
gambar yang menarik. Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota PN dan staff puskesmas
kelay, bekerjasama untuk membuat klinik sanitasi dan pojok gizi. Klinik sanitasi memiliki
kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung, untuk kegiatan di dalam gedung atau ruangan
melakukan konsultasi dan konseling kepada klien atau pasien terkait lingkungan. Sedangkan
untuk kegiatan di luar gedung melakukan surveilans, monitoring, informasi dan kesehatan
terkait masalah gizi di lapangan. Melihat program ini masih baru maka kami akan melakukan
sosialisai pojok gizi kepada masyarakat dan advokasi kepada dinas kesehatan guna
melengkapi peralatan antropometri dan buku panduan pojok gizi. Konseling pojok gizi
dilakukan setiap jam kerja yang telah ditentukan dan membuat laporan hasil kegiatan di luar
dan dalam gedung.
Kegiatan Revitalisasi Posbindu dimulai dengan melakukan survei terlebih dahulu
mengenai pelaksanaan dan status posbindu di Kp. Long Beliu sedangkan untuk Kp.
Sidobangen baru tahap pnghidupan kembali posbindu yang sempat di bat namun belum
pernah berjalan. Melihat sarana dan prasarana yang kurang maka pihak Puskesmas Kelay
dan Tim PN melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan terkait melengkapi sarana dan
Prasarana Posbindu. Sarana dan prasarana tersebut diantaranya penyediaan Microtoise dan
buku KMS lanjut usia. Mengingat letak geografis Kec. Kelay yang begitu Luas, iklim yang tak
dapat diduga dan tingginya biaya transportasi maka kegiatan revitalisasi posbindu ini baru
dilakukan di dua kampung dari empat belas kampung di Kec. Kelay.

Perawat PN juga mengikuti kegiatan rutin komisariat PPNI. Di dalamnya terdapat diskusi
keprofesian dan pengisian materi. Perawat PN juga diminta untuk mengisi materi.

Anda mungkin juga menyukai