DAMPAK
1. Gelombang tsunami
2. Kerusakan bangunan
3. Mengubah topografi atau bentuk muka bumi
4. Keretakan permukaan bumi
5. Perubahan tata air tanah
6. Mengakibatkan trauma psikis atau mental
PENANGGULANGAN
Mengetahui pintu-pintu keluar masuk untuk keadaan darurat.
Barang/benda yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh dan stabil
terhadap guncangan.
Pipa saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak bocor dan tertutup baik saat
tidak digunakan untuk mencegah bencana pengiring gempa seperti kebakaran dan
gangguan sanitasi.
Kabel-kabel listrik ditata rapi untuk menghindari hubungan singkat akibat guncangan
dan dipastikan sekering berfungsi dengan baik.
2. KEBAKARAN
Contoh kasus kebakaran yang pernah terjadi
1. Kebakaran di Riau
2. Kebakaran Peshtigo (2500 meninggal)
3. Kursha-2 (1200 meninggal)
4. Kebakaran Cloquet (453 meninggal)
5. The Great Hinckley Fire (418 meninggal)
6. The Great Thumb Fire (282 meninggal)
DAMPAK
Kebakaran hutan akan menyebarkan sejumlah emisi gas karbon ke wilayah
atmosfer dan berperan dalam fenomena penipisan lapisan ozon.
Dengan terbakarnya hutan, satwa liar akan kehilangan rumah tempat mereka hidup
dan mencari makan. Hilangnya satwa dalam jumlah yang besar tentu akan
berakibat pada ketidakseimbangan ekosistem.
Hutan identik dengan pohon. Dan pepohonan identik sebagai pendaur ulang udara
serta akarnya berperan dalam mengunci tanah serta menyerap air hujan. Jika
pepohonan berkurang, dipastikan beberapa bencana akan datang seperti bajir atau
longsor.
Kebakaran hutan di Indonesia akan membuat bangsa kita kehilangan bahan baku
industri yang akan berpengaruh pada perekonomian.
Jumlah hutan yang terus berkurang akan membuat cuaca cenderung panas.
Kebakaran hutan bisa berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan yang
berkunjung ke sebuah Negara.
Asap dari hutan akan membuat masyarakat terganggu dan terserang penyakit yang
berhubungan dengan pernapasan.
PENANGGULANGAN
CARA MODERN : yaitu proses pemadaman api dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana moder atau teknologi masa kini, seperti: Unit Mobil Pemadam, pompa
portebel, APAR, dll yang biasanya digunakan oleh pasukan pemadam kebakaran
1. SISTEM URAI
2. SISTEM PENDINGINAN
3. SISTEM ISOLASI
4. SISTEM LOKALISASI
SISTEM URAI: Memadamkan api pada benda yang terbakar dengan cara diganthol atau
dirobohkan sehingga semua benda yang terbakar berada dibawah, dan dapat
mempermudah proses pemadaman.
SISTEM PENDINGINAN: Memadamkan api dengan cara mengurangi suhu panas benda
yang terbakar dengan cara disiram air sehingga makin lama benda yang terbakar tersebut
dingin, dan api akan padam (hanya untuk klas A).
SISTEM ISOLASI: Mengisolir benda yang terbakar sehingga tertutup permukaannya dari
udara luar (O2), udara tidak berhubungan dengan benda yang terbakar.
SISTEM LOKALISASI: Dengan cara melokalisasi areal kebakaran agar api tidak menjalar
dan meluas ke wilayah lain.
Penyelamatan diri
JENIS-JENIS BANJIR
Banjir air : Penyebab banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan
karena hujan terus menerus sehingga air akan meluber lalu menggenangi daratan.
Banjir bandang :Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini
juga mengangkut material air berupa lumpur dan dapat menghayutkan benda-benda
berat seperi pohon.
Banjir rob (laut pasang) : Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya
air laut.
Banjir lahar dingin : Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung
berapi yang mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan
yang ada di bawahnya
Banjir lumpur : Banjir ini disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan
menggenangi daratan dan juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang
berbahaya.
DAMPAK
1. Kerusakan berbagai jenis struktur
2. Korban jiwa
3. Terputusnya transportasi
4. Kesulitan ekonomi karena rusaknya pemukiman
5. Langkanya air bersih
PENANGGULANGAN
Membuat lubang serapan air
Tidak membuang sampah di sungai/selokan
Memperbanyak daerah resapan air
Meninggikan bangunan rumah
4. TANAH LONGSOR
CONTOH KEJADIAN
Dua tanah longsor terpisah yang dipicu oleh hujan lebat di Indonesia barat telah
menewaskan sedikitnya sembilan orang, termasuk empat pekerja geothermal dan 17
lainnya hilang. Demikian dikatakan pejabat Minggu (27/1).
Pejabat urusan bencana Ade Edward mengatakan 20 rumah tertimbun lumpur dan
batu-batuan yang jatuh dari bukit sekitarnya pada dini hari Minggu di desa Tanjung Sani,
distrik Agam, Sumatra Barat.
"Penyelamat mengeluarkan lima jenazah dan masih mencari 17 orang lainnya
yang dilaporkan terkubur dibawah timbunan lumpur," kata Ade Edward. Tiga penduduk
desa yang cedera dirawat di sebuah rumah sakit.
Para pejabat urusan bencana mengatakan, longsor di Kerinci, Jambi,
menewaskan empat pegawai geotermal di lokasi pemboran milik PT Pertamina
Geothermal Energy.
Menurut pejabat perusahaan tersebut, Adiatma Sardjito, hujan lebat telah memicu
insiden tanah longsor di lokasi tersebut, Sabtu sore (26/1). Menurutnya, PT Pertamina
Geothermal Energy telah mengerahkan peralatan berat untuk membantu usaha
mengeluarkan jenazah dari timbunan lumpur.
Hujan lebat dan penebangan atau penggundulan hutan adalah penyebab tanah
longsor dan banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia setiap tahun.
JENIS
1. Longsoran translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
2. Longsoran rotasi
Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang
gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok
batu.
4. Runtuhan batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain
bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas.
5. Rayapan tanah
Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus.
6. Aliran bahan rombakan
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air.
Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan
meter jauhnya.
DAMPAK
GEJALA UMUM
5. TSUNAMI
CONTOH KEJADIAN
Gempa bumi dahsyat terjadi di Samudra Hindia, lepas pantai Aceh. Gempa
menyebabkan gelombang tsunami yang menewaskan sedikitnya 250.000 jiwa di belasan
negara di Asia dan Afrika. Bencana nasional, seluruh surat kabar membuka dompet
kemanusiaan.
Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia,
lepas pantai barat Aceh.
Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N
95.854° EKoordinat: 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam
10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan
gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh,
ikhtisar lokasi gempa Intensitas Seismografis Densitas Peta GoogleSumatera Utara,
Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan
sampai Pantai Timur Afrika.
Gempa bumi merupakan salah satu akibat terjadinya tsunami. Gempa yang menyebabkan
tsunami :
PENANGGULANGAN
1. Melaksanakan evakuasi secara intensif.
2. Melaksanakan pengelolaan pengungsi.
3. Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah.
4. Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta
pendistribusian logistik yang diperlukan
5. Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota.
6. Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan lumpur.
7. Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan gunakan pula
dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri.
8. Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.