Anda di halaman 1dari 23

Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 4 Gowa


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian: Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Kompetensi Keahlian : Teknologi Konstruksi dan Properti
Mata Pelajaran : Konstruksi Jalan dan Jembatan
Kelas/Semester : XI / I (Ganjil)
Materi Pelajaran : Klasifikasi Jalan
Alokasi Waktu : ( 5 X 45 menit) / Pertemuan
Pertemuan ke- :1
Tahun Pelajaran : 2017/2018

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive, dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara
multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Desain Pemodelan dan
Informasi Bangunan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kerja Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Menampilkan kinerja
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar :
3.1 Mempelajari klasifikasi jalan
4.1 Menyajikan/mempresentasikan perkembangan klasifikasi jalan

Indikator :
1. Menjelaskan Pengertian Jalan
2. Mengemukakan klasifikasi jalan menurut sistem jaringan, fungsi jalan, status
jalan, kelas jalan, dan menurut medan jalan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian jalan dengan baik dan benar
2. Siswa dapat mengemukakan klasifikasi menurut sistem jaringan, fungsi jalan,
status jalan, kelas jalan, dan menurut medan jalan dengan baik dan benar.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Jalan
2. Klasifikasi jalan menurut sistem jaringan, fungsi jalan, status jalan, kelas jalan,
dan menurut medan jalan.
E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

2. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific)


3. Metode Pembelajaran : Ceramah, presentasi, dan diskusi
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Alat dan Media : Proyektor LCD dan Laptop
2. Sumber Belajar :
- Konstruksi Jalan Raya (Buku I : Geometrik Jalan). Saodang Hamirhan Ir.
Bandung : Penerbit Nova, 2004
- Internet https://id.wikipedia.org/wiki/Pengelompokan_jalan
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Pertemuan ke 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam 15 menit


2. Guru dan peserta didik berdoa bersama
(meminta salah satu peserta didik untuk
memimpin doa)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Guru meminta beberapa orang peserta didik
mengemukakan pengetahuan awal
mengenai jalan
Mengamati
Kegiatan Inti 195 Menit
1. Guru mendemonstrasikan materi
melalui power point.
2. Siswa mengamati dan/atau membaca
informasi melalui tayangan slide power
point tentang KD yang dibahas
Menanya
1. Guru menginstruksikan kepada siswa
untuk membentuk kelompok.
2. Guru membagikan Lembar Kegiatan
Peserta Didik (LKPD) sebagai bahan
diskusi kepada masing-masing siswa.
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

3. Siswa diberikan kesempatan untuk


mengumpulkan data/informasi dan
mendiskusikan dengan teman
kelompoknya
4. Guru memantau kerja dari tiap
kelompok dan membimbing siswa
yang mengalami kesulitan.
5. Siswa diberi kesempatan untuk
mempresentasikan hasil keja
kelompoknya
6. Siswa diberi kesempatan untuk
menanggapi hasil presentasi
kelompok.
7. Guru melengkapi jawaban dari
pertanyaan kelompok lainnya
Mengumpulkan Informasi/eksperimen
1. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengerjakan soal-soal
LKPD dengan waktu yang ditentukan.
2. Guru membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka
berdiskusi dan mengerjakan tugas
mereka
Mengasosiakan
1. Guru meminta siswa untuk
menyimpulkan tentang klasifikasi
jalan.
2. Guru mengamati aktifitas diskusi dan
mengendalikan situasi bila dipandang
perlu, serta melaksanakan penilaian
sikap.
3. Siswa mengumpulkan informasi dari
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

sumber belajar mengenai klasifikasi


jalan
Mengkomunikasikan
1. Guru memberikan penguatan dengan
memberikan ulasan singkat
membetulkan yang salah ketika
melaksanakan diskusi dan memberikan
apresiasi bagi yang berhasil secara
individu maupun kelompok yang
terbaik.
2. Siswa mempresentasikan atau
membuat kesimpulan hasil belajar
mengenai klasifikasi jalan.
1. Guru membuat rangkuman/simpulan
Kegiatan 20 menit
pelajaran yang telah dilaksanakan
Akhir
dengan melibatkan siswa.
2. Guru merefleksi kegiatan KBM yang
sudah dilakukan
3. Guru menginformasikan hal-hal yang
perlu disiapkan untuk pertemuan
berikutnya
4. Guru mengkondisikan siswa dan kelas
sebelum pelajaran diakhiri
 Cek kebersihan
 Cek jumlah siswa
 Berdo’a
 Salam
H. Penilaian (terlampir)
Penilaian Proses dan Hasil Belajar :
1. Penilaian Sikap Spiritual :
a. Aspek yang dinilai :
1) Rasa syukur
2) Cinta tanah air
3) Menjaga kelestarian lingkungan hidup
b. Teknik Penilaian :
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

1) Observasi
c. Bentuk Penilaian :
1) Observasi langsung
2) Penilaian diri/penilaian antar teman
d. Instrumen Penilaian :
1) Lembar Observasi
2) Lembar penilaian diri/lembar penilaian antar teman
2. Penilaian Sikap :
a. Aspek yang dinilai :
1) Toleransi
2) Gotong royong/kerja sama
3) Santun
4) Disiplin
5) Jujur
6) Tanggung jawab
7) Percaya diri
b. Teknik penilaian :
1) Observasi
c. Bentuk penilaian :
1) Observasi langsung
2) Penilaian diri/penilaian antar teman
d. Instrumen Penilaian :
1) Lembar Observasi
2) Lembar penilaian/penilaian antar teman
3. Penilaian Pengetahuan :
Kisi-kisi, soal,kunci jawaban dan rubrik penilaian (terlampir)
a. Aspek yang dinilai :
1) Ingatan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
5) Evaluasi
b. Teknik Penilaian :
1) Tes akhir
2) Penugasan
3) Tanya jawab
c. Bentuk Penilaian :
1) Tes tertulis
2) Soal latihan
d. Instrumen Penilaian :
1) Lembar soal evaluasi
2) Lembar soal latihan
4. Penilaian Psikomotorik/Penilaian Kinerja/Penilaian Produk :
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

a. Aspek yang dinilai :


1) Persiapan kerja
2) Proses kerja
3) Hasil kerja
4) Sikap kerja
5) Waktu pelaksanaan
b. Teknik penilaian :
1) Pengamatan
2) Penugasan
c. Bentuk penilaian :
1) Tes perbuatan
d. Instrumen penilaian:
1) Lembar Kerja (Job Sheet)
2) Lembar penilaian psikomotorik/lembar penilaian produk
3) Lembar soal evaluasi

Pallangga, 20 Juli 2018


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 4 Gowa, Guru Mata Pelajaran

Drs. H. KAMARUDDIN, M.Pd SULASTRI SASMITA, S.Pd


Pangkat: Pembina TK I. Nip. 19850526 201101 2 016
Nip. 19650715 199003 1 017

LAMPIRAN
A. Penilaian Pengetahuan
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

No Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal No. Soal


1 Memahami klasifikasi Mengidentifikasi klasifikasi Tes Tertulis 1-3
jalan menurut sistem jaringan, fungsi
jalan, status jalan, kelas jalan,
dan menurut medan jalan

Kisi-kisi dan Soal, Kunci Jawaban, Instrumen dan Rubrik Penilaian.

Soal uraian :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!
1. Berikut contoh klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya. Jalan yang diberi tanda X
merupakan jalan?

2. Apakah perbedaan dari jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa?
3. Jelaskan mengenai jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lokal!
4. Jelaskan mengenai klasifikasi jalan menurut medan jalan!
5. Jelaskan karakteristik jalan kolektor primer.

Kunci jawaban soal :


1. Berdasarkan gambar tersebut, jalan yang diberi tanda X adalah jalan arteri
2. Perbedaan jalan pro provinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa adalah :
a. Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau
antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

b. Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer
yang tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan
ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan
pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam
sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis
kabupaten.
c. Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
3. Jalan Arteri yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan
jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
Sedangkan jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan
ciri-ciri perjalanan sedang, kecepatan sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Sedangkan jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan
ciri-ciri perjalanan jarak pendek, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi.
4. Klasifikasi menurut medan jalan yaitu medan jalan yang diklasifikasikan
berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang diukur tegak
lurus garis kontur.
5. Jalan Kolektor Primer adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua
dengan kota jenjang kedua atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota
jenjang ketiga.

Rubrik penilaian
K.D 3.1 Memahami klasifikasi jalan

No Nama Siswa Skor setiap nomor soal Jumlah Skor Nilai


Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

No. No. No. No.


No. 3
1 2 4 5
1.
2.
Dst
.

Indikator Penilaian Pengetahuan

1. Jika menjawab tepat, lengkap dan sistimatis, diberi skor 4


2. Jika menjawab tepat, kurang lengkap dan kurang sistimatis, diberi skor 3
3. Jika menjawab kurang tepat, diberiskor 2
4. Jika menjawab tidak tepat, diberi skor 1

Rumus pengolahan nilai adalah :


Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 3
Jumlah skor maksimal

B. Materi Pembelajaran :
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari
suatu
tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah
semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan
bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
pergerakan lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,
dibawah permukaan tanah dan / atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan kabel ( Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006
Tentang Jalan ).
Jalan dapat diklasifikasikan menurut sistem jaringan jalan, fungsi jalan, status
jalan, kelas jalan, dan menurut medan jalan .

1. Klasifikasi jalan menurut fungsinya

a. Jalan Arteri.

Yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan


jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara
efisien.

Biasanya jaringan jalan ini melayani lalu lintas tinggi antara kota-kota
penting. Jalan dalam golongan ini harus direncanakan dapat
melayani lalu lintas cepat dan berat.

b. Jalan Kolektor.
Yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri
perjalanan jarak sedang, kecepatan sedang, dan jumlah jalan masuk
dibatasi. Biasanya jaringan jalan ini melayani lalu lintas cukup
tinggi antara kota- kota yang lebih kecil, juga melayani daerah
sekitarnya.
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

c. Jalan Lokal

Yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri


perjalanan jarak pendek, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi.

Biasanya jaringan jalan ini digunakan untuk keperluan aktifitas


daerah, juga dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan-jalan
dari golongan yang sama atau berlainan.

2. Sistem jaringan
jalan
Sistem jaringan
jalan adalah
satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-pusat
pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya
dalam satu hubungan hierarki.

a. Sistem Jaringan Jalan Primer

i. Jalan Arteri Primer


Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

Jalan yang menghubungkan kota jenjang ke satu dengan kota jenjang


ke satu yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota
jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua.
Karakteristik jalan arteri primer :

a. Didesain paling rendah dengan kecepatan 60


km/jam.
b. Lebar badan jalan tidak kurang 8,00 meter
c. Kapasitas lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata
d. Lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik,
lalu lintas lokal dan kegiatan lokal
e. Jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien sehingga kecepatan 60
km/jam dan kapasitas besar tetap terpenuhi
f. Persimpangan harus dapat memenuhi ketentuan kecepatan dan
volume lalu lintas.
ii. Jalan Kolektor Primer.
Jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang
kedua atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.

Karakteristik jalan kolektor primer :

a. Didesain untuk kecepatan rencana paling rendah 40 km/jam.


b. Lebar badan jalan tidak kurang 7,00 meter
c. Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata
d. Jumlah jalan masuk dibatasi dan direncanakan sehingga dapat
dipenuhi kecepatan paling rendah 40 km/jam.
e. Jalan tidak terputus walaupunn memasuki kota.

iii. Jalan Lokal Primer.


Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

Jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan persil atau


menghubungkan kota jenjang kedua dengan persil atau
menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga, kota
jenjang ketiga dengan kota jenjang dibawahnya, kota jenjang ketiga
dengan persil, atau kota dibawah jenjang ketiga sampai persil.
Karakteristik jalan lokal primer :
a. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20
km/jam.
b. Lebar badan jalan tidak kurang 6,00 meter
c. Jalan tidak terputus walaupunn memasuki desa
Kota jenjang kesatu :
Kota yang berperan melayani seluruh satuan wilayah pengembangannya,
dengan kemampuan pelayanan jasa yang paling tinggi dalam satuan
wilayah pengembangannya serta memiliki orientasi keluar wilayahnya.
Kota jenjang kedua :
Kota yang berperan melayani sebagian dari satuan wilayah pengembangannya
dengan kemampuan pelayanan jasa yang lebih rendah dari kota jenjang
kesatu dalam satuan wilayah pengembangannya dan terikat jangkauan
jasa ke kota jenjang kedua serta memiliki orientasi ke kota jenjang kesatu.
Kota jenjang ketiga :

Kota yang berperan melayani sebagian dari satuan wilayah


pengembangannya, dengan kemampuan pelayanan jasa yang lebih rendah dari
kota jenjang kedua dalam satuan wilayah pengembangannya dan terikat
jangkauan jasa ke kota jenjang kedua serta memiliki orientasi ke kota jenjang
kedua dan ke kota jenjang kesatu.

Kota di bawah jenjang ketiga :


Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

Kota yang berperan melayani sebagian dari satuan wilayah


pengembangannya, dengan kemampuan pelayanan jasa yang lebih rendah dari
kota jenjang ketiga dan terikat jangkauan serta orientasi yang mengikuti
prinsip-prinsip di atas.
Tabel 1. Hubungan Antar Hirarki Kota Dengan Peranan Ruas
Jalan Dalam Sistem Jaringan Jalan Primer.
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

b. Sistem Jaringan Jalan Sekunder

i. Jalan Arteri Sekunder

Jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder


kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder
kesatu dengan kawasan sekunder kedua.
Karakteristik jalan arteri sekunder :

1) Didesain berdasarkan kecepatan paling rendah 30 km/jam

2) Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata

3) Lebar badan jalan tidak kurang 8,00 meter

4) Lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
Persimpangan jalan dengan pengaturan tertentu
harus memenuhi kecepatan tidak kurang dari 30 km/jam.

ii. Jalan Kolektor Sekunder

Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan


kawasan sekunder kedua atau menghubungkan kawasan sekunder
kedua dengan kawasan sekunder ketiga.

Karakteristik jalan kolektor sekunder :

1) Didesain berdasarkan kecepatan paling rendah 20 km/jam

2) Lebar badan jalan tidak kurang 7,00 meter

iii. Jalan Lokal Sekunder

Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan


perumahan, atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

perumahan, atau menghubungkan kawasan sekunder ketiga dengan


perumahan.

Karakteristik jalan lokal sekunder :

1) Didesain berdasarkan kecepatan paling rendah 10 km/jam


2) Lebar badan jalan tidak kurang 5,00 meter

3) Dengan kecepatan paling rendah 10 km/jam, bukan diperuntukan


untuk roda tiga atau lebih
4) Yang tidak diperuntukan kendaraan roda tiga atau lebih harus
mempunyai lebar jalan tidak kurang dari 3,5 meter.

Kawasan :
Wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan lingkup pengamatan fungsi tertentu.
Kawasan Primer : Kawasan kota yang mempunyai fungsi primer yaitu fungsi kota
dalam hubungannya dengan kedudukan kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi
kebutuhan pelayanan kota, dan wilayah pengembangannya.
Kawasan Sekunder : Kawasan kota yang mempunyai fungsi sekunder yaitu fungsi
kota dihubungkan dengan pelayanan terhadap warga kota itu sendiri yang lebih
berorientasi ke dalam dan jangkauan lokal.
Tabel 2. Hubungan Antara Kawasan Kota Dengan Peranan Ruas Jalan Dalam Sistem
Jaringan Jalan Sekunder.
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Normatif
(RPP)
Adaptif

Produktif

3. Klasifikasi jalan menurut kelas.


Klasifikasi jalan menurut kelas berkaitan dengan kemampuan jalan
untuk menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu
terberat (MST) dalam satuan ton.
Tabel 3. Klasifikasi Jalan Menurut Kelas Jalan.

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga,
1997.
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

4. Klasifikasi menurut medan jalan

Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar


kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur.

Tabel 4. Klasifikasi Jalan Menurut Medan Jalan

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina
Marga, 1997.

5. Klasifikasi Menurut Wewenang Pembinaan Jalan

Klasifikasi jalan menurut wewenang pembinaannya sesuai PP Nomor 34


tahun 2006 tentang jalan, bahwa wewenang pembinaan jalan dikelompokkan
menjadi jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, jalan
desa/nagari, dan jalan khusus.
a. Jalan Nasional

Yang termasuk kelompok jalan nasional adalah :

i. Jalan arteri primer


ii. Jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibu kota provinsi

iii. Jalan tol


Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

iv. Jalan lain yang mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan


nasional.

Penetapan status suatu jalan sebagai jalan nasiona


dilakukan dengan Keputusan Menteri.

b. Jalan Provinsi
Yang termasuk kelompok jalan Provinsi adalah :

1) Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibu kota Provinsi


dengan ibu kota Kabupaten atau Kota.
2) Jalan Kolektor primer yang menghubungkan antar ibu kota
Kabupaten atau Kota.
3) Jalan lain yang mempunyai kepentingan strategis terhadap
kepentingan Provinsi.
4) Jalan dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang tidak termasuk
jalan Nasional.
Penetapan status suatu jalan sebagai jalan Provinsi dilakukan
dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri atas usul Gubernur yang
bersangkutan.

c. Jalan Kabupaten
Yang termasuk kelompok jalan Kabupaten adalah :

1) Jalan lokal primer yang menghubungkan ibu kota Kabupaten


dengan ibu kota Kecamatan, ibu kota Kabupaten dengan Pusat
Desa/Nagari, antar ibu kota Kecamatan, ibukota Kecamatan
dengan Desa/Nagari, dan antar Desa/Nagari.

2) Jalan sekunder (arteri sekunder, kolektor sekunder, dan lokal


sekunder) dan jalan lain yang tidak termasuk dalam
kelompok jalan Nasional, jalan Provinsi.
Normatif

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Adaptif


(RPP)
Produktif

Penetapan status suatu jalan sebagai jalan Kabupaten dilakukan


dengan Keputusan Gubernur, atas usul Pemerintah Kabupaten
yang bersangkutan.

d. Jalan Kota

Yang termasuk kelompok jalan Kota adalah jaringan jalan


sekunder di dalam kota.

Penetapan status suatu ruas jalan arteri sekunder dan atau ruas
jalan kolektor sekunder sebagai jalan kota dilakukan dengan
keputusan Gubernur atas usul Pemerintah Kota yang bersangkutan.

Penetapan status suatu ruas jalan lokal sekunder sebagai jalan Kota
dilakukan dengan Keputusan Walikota yang bersangkutan.

e. Jalan Desa/Nagari

Jalan Desa/Nagari adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal


sekunder yang tidak termasuk jalan Kabupaten di dalam kawasan
Pedesaan/Nagari, dan merupakan jalan umum yang menghubungkan
kawasan dan/atau antar permukiman di dalam Desa/Nagari.

f. Jalan Khusus.

Yang termasuk kelompok jalan khusus adalah jalan yang dibangun


dan dipelihara oleh instansi/badan hukum/perorangan untuk
melayani kepentingan masing-masing.

Penetapan status suatu ruas jalan khusus dilakukan oleh


instansi/badan hukum/perorangan yang memiliki ruas jalan khusus
tersebut dengan memperhatikan pedoman yang ditetapkan oleh
Menteri Pekerjaan Umum.

Anda mungkin juga menyukai