A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive, dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara
multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Desain Pemodelan dan
Informasi Bangunan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kerja Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Menampilkan kinerja
Normatif
mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar :
3.1 Mempelajari klasifikasi jalan
4.1 Menyajikan/mempresentasikan perkembangan klasifikasi jalan
Indikator :
1. Menjelaskan Pengertian Jalan
2. Mengemukakan klasifikasi jalan menurut sistem jaringan, fungsi jalan, status
jalan, kelas jalan, dan menurut medan jalan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian jalan dengan baik dan benar
2. Siswa dapat mengemukakan klasifikasi menurut sistem jaringan, fungsi jalan,
status jalan, kelas jalan, dan menurut medan jalan dengan baik dan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Jalan
2. Klasifikasi jalan menurut sistem jaringan, fungsi jalan, status jalan, kelas jalan,
dan menurut medan jalan.
E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
Normatif
1) Observasi
c. Bentuk Penilaian :
1) Observasi langsung
2) Penilaian diri/penilaian antar teman
d. Instrumen Penilaian :
1) Lembar Observasi
2) Lembar penilaian diri/lembar penilaian antar teman
2. Penilaian Sikap :
a. Aspek yang dinilai :
1) Toleransi
2) Gotong royong/kerja sama
3) Santun
4) Disiplin
5) Jujur
6) Tanggung jawab
7) Percaya diri
b. Teknik penilaian :
1) Observasi
c. Bentuk penilaian :
1) Observasi langsung
2) Penilaian diri/penilaian antar teman
d. Instrumen Penilaian :
1) Lembar Observasi
2) Lembar penilaian/penilaian antar teman
3. Penilaian Pengetahuan :
Kisi-kisi, soal,kunci jawaban dan rubrik penilaian (terlampir)
a. Aspek yang dinilai :
1) Ingatan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
5) Evaluasi
b. Teknik Penilaian :
1) Tes akhir
2) Penugasan
3) Tanya jawab
c. Bentuk Penilaian :
1) Tes tertulis
2) Soal latihan
d. Instrumen Penilaian :
1) Lembar soal evaluasi
2) Lembar soal latihan
4. Penilaian Psikomotorik/Penilaian Kinerja/Penilaian Produk :
Normatif
LAMPIRAN
A. Penilaian Pengetahuan
Normatif
Soal uraian :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!
1. Berikut contoh klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya. Jalan yang diberi tanda X
merupakan jalan?
2. Apakah perbedaan dari jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa?
3. Jelaskan mengenai jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lokal!
4. Jelaskan mengenai klasifikasi jalan menurut medan jalan!
5. Jelaskan karakteristik jalan kolektor primer.
b. Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer
yang tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan
ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan
pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam
sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis
kabupaten.
c. Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
3. Jalan Arteri yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan
jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
Sedangkan jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan
ciri-ciri perjalanan sedang, kecepatan sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Sedangkan jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan
ciri-ciri perjalanan jarak pendek, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi.
4. Klasifikasi menurut medan jalan yaitu medan jalan yang diklasifikasikan
berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang diukur tegak
lurus garis kontur.
5. Jalan Kolektor Primer adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua
dengan kota jenjang kedua atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota
jenjang ketiga.
Rubrik penilaian
K.D 3.1 Memahami klasifikasi jalan
B. Materi Pembelajaran :
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari
suatu
tempat ke tempat yang lain. Arti Lintasan disini dapat diartikan sebagai tanah
Normatif
yang diperkeras atau jalan tanah tanpa perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah
semua benda dan makhluk hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan
bermotor, tidak bermotor, manusia, ataupun hewan.
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
pergerakan lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah,
dibawah permukaan tanah dan / atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan kabel ( Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006
Tentang Jalan ).
Jalan dapat diklasifikasikan menurut sistem jaringan jalan, fungsi jalan, status
jalan, kelas jalan, dan menurut medan jalan .
a. Jalan Arteri.
Biasanya jaringan jalan ini melayani lalu lintas tinggi antara kota-kota
penting. Jalan dalam golongan ini harus direncanakan dapat
melayani lalu lintas cepat dan berat.
b. Jalan Kolektor.
Yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri
perjalanan jarak sedang, kecepatan sedang, dan jumlah jalan masuk
dibatasi. Biasanya jaringan jalan ini melayani lalu lintas cukup
tinggi antara kota- kota yang lebih kecil, juga melayani daerah
sekitarnya.
Normatif
c. Jalan Lokal
2. Sistem jaringan
jalan
Sistem jaringan
jalan adalah
satu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-pusat
pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya
dalam satu hubungan hierarki.
2) Kapasitas sama atau lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata
4) Lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
Persimpangan jalan dengan pengaturan tertentu
harus memenuhi kecepatan tidak kurang dari 30 km/jam.
Kawasan :
Wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan lingkup pengamatan fungsi tertentu.
Kawasan Primer : Kawasan kota yang mempunyai fungsi primer yaitu fungsi kota
dalam hubungannya dengan kedudukan kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi
kebutuhan pelayanan kota, dan wilayah pengembangannya.
Kawasan Sekunder : Kawasan kota yang mempunyai fungsi sekunder yaitu fungsi
kota dihubungkan dengan pelayanan terhadap warga kota itu sendiri yang lebih
berorientasi ke dalam dan jangkauan lokal.
Tabel 2. Hubungan Antara Kawasan Kota Dengan Peranan Ruas Jalan Dalam Sistem
Jaringan Jalan Sekunder.
Normatif
Produktif
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga,
1997.
Normatif
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina
Marga, 1997.
b. Jalan Provinsi
Yang termasuk kelompok jalan Provinsi adalah :
c. Jalan Kabupaten
Yang termasuk kelompok jalan Kabupaten adalah :
d. Jalan Kota
Penetapan status suatu ruas jalan arteri sekunder dan atau ruas
jalan kolektor sekunder sebagai jalan kota dilakukan dengan
keputusan Gubernur atas usul Pemerintah Kota yang bersangkutan.
Penetapan status suatu ruas jalan lokal sekunder sebagai jalan Kota
dilakukan dengan Keputusan Walikota yang bersangkutan.
e. Jalan Desa/Nagari
f. Jalan Khusus.