Dijumpainya kadar gula darah pada tes pembebanan 75 g pada kehamilan (umumnya 24 hingga 30 minggu) antara 140 – 200 mg/dl Diabetes militus dengan kehamilan: dijumpainya kadar gula darah baik dalam kehamilan maupun diluar kehamilan > 200 mg/dl Prinsip Dasar Kadar gula darah yang melebihi ambang batas normal dapat menyebabkan: 1. induksi proliferasi sel sehingga memungkinkan terjadinya makrosomia. 2. toksik terhadap sel endotel sehingga terjadi kerusakan sel endotel dan terjadi hipoperfusi yang mengakibatkan terjadinya pertumbuhan terhambat, preeklampsia, IUFD. 3. toksik terhadap sel-sel germinal sehingga jika terjadi pada masa konsepsi dan embriogenesis dapat mengakibatkan kelainan kongenital. Kadar gula darah yang berfluktuasi tajam dapat mengakibatkan terjadinya ketoasidosis pada janin yang dapat menyebabkan kematian janin. Kadar gula yang terkontrol dalam batas normal (80 – 120 mg) memberikan hasil yang sama dengan populasi normal. Pengontrolan gula darah dalam kehamilan harus sesegera mungkin baik dengan diit maupun insulin. Diagnosa Kadar Gula darah 1. Tes toleransi glukosa beban 75 g 2. Kurva darah harian 3. HbA1C Pertumbuhan janin dan kesejahteraan janin Fungsi kardiovaskular Toleransi feto maternal Manajemen Upayakan kadar gula darah antara 80 – 120 mg%, dan kadar HbA1c < 5,5% baik dengan maupun tanpa insulin Kelahiran diupayakan pada usia gestasi 38 minggu kecuali dijumpai: 1. PJT 2. Preeklampsia 3. Kelainan kongenital 4. Ketoasidosis Penentuan persalinan pervaginam ataupun perabdominam tergantung kondisi janin maupun ibunya. Prognosis Tergantung terkontrolnya kadar gula darah