Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA BERMAIN

PADA ANAK USIA PRESCHOOL


DI RUANG 15 ( BEDAH ANAK )
RSSA MALANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Profesi Pada Departemen Anak

Oleh:
1. Zaky Soewandi A NIM : 0810720078
2. Dyah Pratiwi Ningrum NIM : 08107200

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW
MALANG
2012
PENERAPAN TERAPI BERMAIN "MEWARNAI GAMBAR"
PADA ANAK USIA PRE SCHOOL YANG DI RAWAT
DI RUANG BEDAH ANAK 15 ANAK RSSA MALANG

1. Latar Belakang
Anak yang masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan
pengalaman traumatik pada anak, yakni ketakutan dan ketegangan atau stress
hospitalisasi. Stres ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya perpisahan dengan
orang tua, kehilangan kontrol dan perlakuan tubuh akibat tindakan invasif yang
menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya pada anak akan menimbulkan berbagai reaksi seperti
menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif terhadap
aktifitas sehari-hari serta menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Pada usia preschool anak merasa takut bila mengalami perlukaan, karena ia
menganggap bahwa tindakan dan prosedur yang dilakukan di rumah sakit semuanya
dapat mengancam integritas tubuhnya. Anak masuk rumah sakit akan bereaksi dengan
agresif, ekspresi verbal dan dependensi. Maka sulit bagi anak untuk percaya bahwa
mengukur suhu, mengukur tekanan darah, mendengarkan suara napas dan prosedur
lainnya tidak akan menimbulkan perlukaan. Jika hal ini berlanjut maka tindakan
keperwatan dan pengobatan tidak akan berhasil sehingga masalah anak tidak teratasi.
RSSA Malang merupakan rumah sakit rujukan yang memfasilitasi pemeriksaan anak
lebih modern dan beragam jenisnya juga merupakan penyebab stress bagi anak, orang tua
atau pengasuh anak yang mendampinginya untuk dilakukan pemeriksaan. Dalam hal ini
rumah sakit juga memfasilitasi dan berupaya ke arah positif sehingga anak merasa
nyaman, dapat beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit, begitu juga orang
tua/pengasuh yang mendampingi anak. Upaya yang dilakukan adalah meminimalkan
pengaruh negatif dari hospitalisasi yaitu melakukan kegiatan "Play Therapy Program"
Manfaat Play Therapy Program dalam penanganan anak yang dirawat di rumah sakit
maka akan memudahkan anak menyatakan rasa kecemasan dan ketakutan lewat
permainan, mempercepat proses adaptasi di rumah sakit, anak dapat berkumpul dengan
teman sebayanya di rumah sakit sehingga tidak merasa terisolir, anak mudah diajak
bekerja sama dengan metode pendekatan proses keperawatan di rumah sakit.
Karena pentingnya manfaat Play Therapy Program dalam penanganan anak sakit dan
perawat harus mampu melaksanakan hal ini maka rencana penerapan terapi bermain
2
terhadap anak usia toddler berupa mewarnai gambar yang dirawat di ruang bedah anak 15
RSSA Malang

2. Tujuan
a. Tujuan Umum:
 Setelah mengikuti terapi bermain dapat terbina trust pada petugas kesehatan
sehingga stressor hospitalisasi pada anak berkurang dan dapat mempercepat
proses kesembuhan anak.
b. Tujuan Khusus:
 Meningkatkan perkembangan mental dan kreativitas anak usia pre school
 Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam mewarnai
gambar.
 Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga anak
tidak kehilangan waktu bermain.

3. Prinsip Bermain di Rumah Sakit


a. Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis
b. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien
c. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien
d. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak
e. Permainan melibatkan orangtua untuk melancarkan proses kegiatan

4. Hambatan yang mungkin muncul


a. Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia
b. Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan
c. Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang bersamaan

5. Antisipasi hambatan
a. Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama
b. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan
c. Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan lainnya.

3
6. Waktu dan tempat
a. Waktu permainan:
 Hari / Tanggal : 6 Juli 2012
 Waktu / Durasi : Pkl. 10.30 WIB / 45 menit
b. Tempat bermain.
Ruang bermain di ruang 15 RSSA Malang

7. Susunan Acara Bermain


NO
WAKTU KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :
 Leader membuka Menjawab salam
kegiatan dengan mengucapkan
salam. Mendengarkan
 Leader Memperhatikan
memperkenalkan nama
mahasiswa PSIK Memperhatikan
 Leader menjelaskan
tujuan dari permainan
 Kontrak waktu
2. 25 menit Pelaksanaan :
 Leader dibantu oleh co Berpindah posisi
leader dan fasilitator untuk
mengatur posisi dengan satu
bed untuk dua orang pasien
anak Menerima kertas dan pensil
 Fasilitator membagikan warna
kertas bergambar dan pensil
warna kepada pasien. Menjawab
 Fasilitator mengajak dan
memotivasi klien (anak) untuk
mengungkapkan gambar apa
yang ada pada kertas. Mewarnai gambar

 Memulai mewarnai gambar


4
didampingi oleh fasilitator.
 Leader dan co leader
memberi semangat pada anak
selama proses mewarnai
 Fasilitator memotivasi anak
untuk dapat memilih warna
yang disukainya
 Apabila anak tidak mau
aktif, melibatkan orang
tua/pendamping anak untuk
membantu anak mewarnai
gambar yang telah diberikan.

3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada
anak tentang pemilihan warna
yang telah dilakukan untuk
mewarnai gambarnya Menjawab pertanyaan
 Menanyakan tentang
perasaan anak setelah diberi
terapi bermain mewarnai
4. 5 menit Terminasi :
 Leader menutup acara Memperhatikan
permainan dengan memberikan Menerima reward
reward kepada seluruh peserta
 Salam penutup Menjawab salam

8. Peserta
Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien di Ruang perawatan bedah anak 15
Anak RSSA Malang :
- Usia preschool (yang berusia 3-6 tahun)
- Tidak mempunyai keterbatasan fisik
- Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga
- Pasien kooperatif

5
Peserta terdiri dari:
 Anak usia preschool sebanyak 4 -5 orang
 Perawat ruangan 1 - 2 orang.

9. Sarana dan Media


a. Sarana:
 Ruangan tempat bermain dengan luas 12 x 8 meter persegi.
b. Media:
 Kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai.

10. Pengorganisasian
Jumlah leader 1 orang, co leader 1 orang, fasilitator 6 orang dan 1 orang observer dengan
susunan sebagai berikut:
Leader : Zaky S.A S.Kep
Co Leader : Dyah Pratiwi N, S.Kep
Fasilitator : Zaky S.A, S.Kep
Observer : Dyah Pratiwi N, S.Kep

Pembagian tugas sebagai berikut:


a. Leader, tugasnya:
 Membuka acara permainan
 Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.
 Mengarahkan permainan.
 Memandu proses permainan.
b. Co Leader, tugasnya :
 Membantu leader mengatur jalannya permainan
 Membantu memberi motivasi pada peserta bersama dengan leader
 Bersama dengan leader memandu dan mengarahkan proses bermain
c. Fasilitator, tugasnya:
 Membimbing anak bermain.
 Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam mewarnai
 Memperhatikan respon anak saat bermain.
 Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan keluarganya.
6
d. Observer, tugasnya:
 Mengawasi jalannya permainan.
 Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan.
 Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.
 Menyusun laporan dan menilai hasil permainan

11. Denah Bermain

Klien
Klien

Klien

Klien

Klien

Keterangan :

: bed pasien : observer

: fasilitator : leader

: co leader
12. Evaluasi
a) Evaluasi Struktur
 Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
 Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
 Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
 Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain
dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
b) Evaluasi Proses
7
 Leader dibentu co leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir
kegiatan
 Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
 Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
 Anak mau dan dapat mewarnai gambar dengan baik didampingi oleh
fasilitator
 Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain
 Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan baik
 Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
c) Evaluasi Hasil
 Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
 Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang dieukainya
 Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir
 Pasien / anak ikut berpartisipasi aktif dalam terapi bermain dan dapat
menyelesaikan proses mewarnai hingga selesai.

DAFTAR PUSTAKA

8
Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Keshatan Anak Nelson, Vol 3, Editor bahasa Indonesia: A.
Samik Wahab-Ed.15- EGC : Jakarta
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta
Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Ed.4- EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai