Anda di halaman 1dari 4

Jurnal 1

Nurulain Mat Zin, MSc, Ahmad Shahir, MSc, Asma


Penulis
Hassan, PhD, Abdul Mutalib, MS
Hambatan Perawat Primer Untuk Operasi Katarak Dizona
Judul Semanjung Malaysia, Sebuah Interpretasi Fenomena Logis
Analisis.
Serapan bedah dan ketidakpatuhan untuk
menindaklanjuti.3 Tidak memadai
Pendidikan kedokteran berkelanjutan yang efektif di antara
yang utama Penyedia perawatan menghasilkan
pengetahuan yang buruk dan tidak efisien Praktisi
kesehatan menyebabkan keterlambatan diagnosis dan
Perawatan berikutnya.
3. Penolakan pengobatan oleh penyedia adalah
Latar Belakang Dilaporkan sebagai bentuk penghalang di Peru tetapi tidak
di negara bagian lain. Amerika Latin.4 Di NES2, hanya
5,3% pasien yang diidentifikasi Kebutaan katarak ditolak
perawatan bedah oleh Penyedia di zona Utara.1 Dalam
rangka mengurangi Prevalensi kebutaan katarak di
Malaysia, kita perlu Meningkatkan serapan operasi katarak
dengan mengidentifikasi Hambatan di tingkat perawatan
primer.

Responden 11 partisipan
Jenis Penelitian kualitatif
jenis instrumen yang dipakai adalah dengan teknik wawancara
Metode Penelitian
mendalam
Intervensi
Hambatan utama diidentifikasi pada perawatan primer
level adalah 1) tidak mengetahui masalah penglihatan mereka
berasal dari kebutuhan terlambat mereka untuk penglihatan yang lebih
baik,
Hasil kesadaran yang tertunda akan status visual dan sosial mereka
stigma dan 2) masalah yang terkait dengan pasien
miskomunikasi dan rujukan yang tertunda. Utama pertama
Tema menjelaskan keyakinan mereka untuk tidak memerlukan operasi

Hubungan
Dengan demikian, pendekatan yang tepat menargetkan ini
penghalang khusus di tingkat perawatan primer akan dapat
mendeteksi,
Kesimpulan memotivasi dan membantu pasien untuk serapan katarak secara dini
operasi ekstraksi untuk meningkatkan penglihatan mereka dan
mencegah parah
Jurnal 2

Sofia Arditya K dan Fifin L. Rahmi


Penulis Fakultas kedokteran universitas diponegoro- semarang
E-mail : thendon-jounotoph-yahoo.com
Hubungan pengetahuan dengan sikap terhadap operasi katarak
Judul pada pasien katarak senilis di RSUP Dr. Kariadi sembarang
Katarakan penyebab paling utama kebutaan 90% ada dinegara
berkembang tidak terkecuali diindonesia. Pengetahuan, sikap
dan prilaku masyarakat indonesia masih memperihatikan.
Sehingga menyebabkan terlambat berobat. Hal ini menyebabkan
Latar Belakang
gangguan resibe menjadi kadaluarsa . Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan dengan sikap terhadap operasi
katarak pada pasien katarak senilis diyunit rawat jalan mata di
RSUP Dr. Kariadi semarang
50 orang yang terdiri dari laki-laki 56% dan perempuan 44%. 50
Responden orang penderita katarak tersebut dipilih secara sampel random
sampling
Jenis Penelitian kuantitatif
Metode Penelitian Cross secctional penelitian analitik dilakukan pada tahun 2009
Intervensi Penyebaran kuisioner
Karakteristik responden nsco %
1. jenis kelamin
Hasil 2. umur
3. pekerjaan
4. tingkat ekonomi
Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan
Hubungan tingkat pendidikan responden, namun tidak demikian halnya
dengan sikap operasi katarak
Pada penelitian yang dilakukan pada 50 orang responden ini
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. proporsi tersebar tingkat pengetahuan pasien katarak senilis
dirumah sakit Dr. Kariadi semarang adalah tingkat pengetahuan
sedang.
Kesimpulan 2. proporsi terbesar sikap pasien katarak senilis dirumah sakit
Dr. Kariadi semarang adalah katagori sikap sedang.
3. terdapat keeratan hubungan yang kurang antar pengetahuan
sikap pasien katarak senilis terhadap operasi katarak
4. Terdapat keeratan hubungan yang kurang antara pengetahuan
dengan sikap pasien katarak senilis terhadap operasi katarak
Jurnal 3

Penulis Yi-Ju Ho, Chi-Chin sun and Hung-Chi-Chen


Judul Cataract Surgery in Patient Wth Cornea Opacities
Phacomelsification adalah operasi katarak yang outcome paling
bagus tetapi tidak umum dilakukan pada pasien. Tujuan
Latar Belakang penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dan keamanan
metode Phacomelsification dengan penanaman 10 L pada
kornea yang keruh.
Semua pasien pasien yang dilakukan tindakan
Phacomelsification dan copflurorhexis tanpa penyulit dengan
Responden rata-rata usia 72 tahun (selama 15-18 bulan). 23 mata dari 19
pasien dengan katarak dimana lensa nya keruh yang dilakukan
penanaman 10 L dengan metode Phacomelsification.
Jenis Penelitian Retrospektif study
Metode Penelitian Retrospektif study
Tidak ada intervensi karena menggunakan data sekunder.
Intervensi Kekurangan dari penelitian ini tebatas pada data yang didapat
atau yang tercatat.
Hasil
Hubungan
Phacomelsification dan implantasi 10 L aman untuk kasus
katarak dan kapasitas kornea dapat memberikan visi untuk
Kesimpulan
jangka panjang . tetapi pada kasus Kleratoplasti beresiko tinggi
kegagalan cangkok.
Jurnal 4

Ayuningsih, Sahrudin, Karma Ibrahim


Penulis
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
Analisis Faktor Resiko Kebisaan Merokok, Paparan Sinar Ultra
Violet Dan Komsumsi Antioksidan Terhadap Kejadian Katarak
Judul Di Poli Mata Rumah Sakit Umum Bahtera Mas Kendari
Propinsi Sulwesi Tenggara Tahun 2017
Katarak merupakan keadaan lensa mata yang biasanya jernih
dan bening menjadi keruh. Berdasarkan WHO katarak yang
Latar Belakang menyebabkan kebutaan lebih dari 17 juta penduduk di dunia. 3
alasan terbanyak penderita katarak sebanyak 51,6% karena tidak
mampu membiayai 11,6% karena takut operasi 8,1%
52 responden pasien yang berobat jalan di Poli Mata Rumah
Responden Sakit Umum Bahtera Mas Kendari Propinsi Sulwesi Tenggara
tahun 2017
Kuantitatif dengan Desain Case Control Study dengan Prosedur
Jenis Penelitian Non Matching menggunakan Teknik Purpose Sampling
Metode Penelitian -
Intervensi -
Hasil -
Hubungan -
1. Ada hubunngan antara merokok dengan kejadian katarak
pada pasien di Poli Mata Rumah Sakit Umum Bahtera Mas
Kendari Propinsi Sulwesi Tenggara tahun 2017 dengan nilai
sebesar 2,845 dan P : 0,032 kurang dari α (0,05).
2. Tidak ada hubungan antara paparan sinar Ulatra Violet
dengan kejadian katarak tahun 2017 dengan nilai P : 0,77
lebih dari α (0,05) dengan nilai or 4,779 pada interval
Kesimpulan kepercayaan 95%
3. Ada hubungan antara konsumsi antioksidan dengan kejadian
katarak Rumah Sakit Umum Bahtera Mas Kendari Propinsi
Sulwesi Tenggara tahun 2017 dengan nilai or sebesar 2,430
dan P : 0,046 kurang dari α (0,05). Dengan demikian pasien
yang konsumsi antioksidan kurang, mempunyai resiko
terkena katarak 2 kali lebih besar dari mengkonsumsi
antioksidan cukup

Anda mungkin juga menyukai