Anda di halaman 1dari 6

1.

2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai :
1. A p a ya n g d i m a k s u d d e n g a n v i t a m i n ?
2. Bagaimana klasifikasi dari vitamin?
3. Apa saja yang tergolong kedalam vitamin yang larut dalam air. Apa
saja yang tergolong kedalam vitamin yang larut dalam lemak?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Un t u k m e n g e t a h u i p e n g e r t i a n v i t a m i n .
2. U n t u k m e n g e t a h u i k l a s i f i k a s i d a r i v i t a m i n .
3. Untuk mengetahui golongan vitamin yang larut dalam air dan untuk
mengetahui golongan vitamin yang larut dalam lemak.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vitamin
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan
dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan
memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Vitamin adalah senyawa
organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme. Vitamin tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh. Vitamin
berfungsi untuk pertumbuhan sel, mengatur dan memperbaiki fungsi tubuh dan
mengatur penggunaan makanan dan energi. Vitamin membutuhkan vitamin dalam
jumlah sedikit namun terus menerus. (Yazid, 2006)
Istilah Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita
yang berarti “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik
yang mempunyai atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap
demikian. Kelak diketahui bahwa banyak sekali vitamin yang sama sekali tidak
mempunyai atom N. Jika dilihat dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin merupakan kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim.
(Girindra, 1986)

2.2 Klasifikasi Vitamin


Je n i s v i t a m i n b e r d a s a r k a n k e l a r u t a n n y a d i k l a s i f i k a s i k a n
k e d a l a m d u a macam, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air hanya ada dua
yaitu vitamin B dan C. Sedangkan vitamin A, D, E, dan K, mereka larut
dalam lemak. Cara kerja vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam
air berbeda. Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang larut dalam lemak
akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) d a n d i d a l a m h a t i .
Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan
keseluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya
d a p a t d i s i m p a n beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin
lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. Vitamin
yang larut dalam air bererbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak jenis
vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan
pangan dicerna oleh tubuh vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran
darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan
vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. oleh karena hal inilah, tubuh
membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus. (Lehninger, 1998)

2.3 Golongan vitamin yang larut dalam air


Menurut Girindra (1986). Vitamin larut air adalah jenis vitamin yang
diproses bersama air. Vitamin jenis ini diproses lebih mudah dalam tubuh. Tubuh
akan langsung menyerap vitamin B dan C ke dalam peredaran darah. Selanjutnya
vitamin ini langsung beredar bebas dalam aliran darah.
Vitamin B1
Vitamin B1 atau Tiamin adsalah salah satu vitamin yang penting bagi tubuh.
Fungsi Vitamin B1 yaitu untuk menambah nafsu makan dan mengatur fungsi alat-
alat pernapasan dan fungsi saraf. Sumber vitamin B1 yang baik berasal dari biji-
bijian yang masih berkulit ari, kecambah, gandum, ragi, kacang-kacangan kering,
telur, beras, gandum dan lain sebagainya. Kekurangan vitamin B1 akan
menyebabkan gangguan saraf, mudah lelah, pencernaan kurang sempurna dan
menyebabkan penyakit beri-beri.

Vitamin B2
Vitamin B2 atau Riboflavin berfungsi dalam pertumbuhan tubuh, menjaga
kesehatan kulit, menjaga kesehatan rambut, menjaga kesehatan kuku dan
membantu proses metabolisme karbohidrat sehingga mendapatkan energi. Sumber
vitamin B2 diantaranya susu, kacang-kacangan, telur, ragi dan lain sebagainya.

Vitamin B6
Vitamin B6 atau Piridoksin berfungsi dalam pertumbuhan tubuh, menjaga
kesehatan kulit dan rambut, mengurangi rasa mual dan meredakan mabuk
perjalanan, mengurangi kejang lengan, serta mencegah pelagra atau kulit kasar.
Sumber vitamin B6 diantaranya biji-bijian yang masih memiliki kulit ari, jagung,
ikan, ragi, dan lain sebagainya. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan
pelagra, susah tidur, mudah tersinggung dan depresi.

Vitamin B12
Vitamin B12 atau Sianokobalamin berfungsi dalam proses pembentukan sel-sel
darah merah serta memperbaiki daya konsentrasi. Sumber vitamin B12
diantaranya hati, daging, dan telur. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan
anemia, kelelahan dan gangguan kulit.

Vitamin C
Vitamin C atau Asam Askorbat berfungsi dalam proses penyembuhan infeksi
serta menanggulangi alergi dan skorbut. Sumber vitamin C diantaranya jeruk,
tomat, nanas dan sayuran segar.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gusi berdarah, proses penyembuhan
luka terhambat, nyeri pada persendian dan daya tahan terhadap infeksi lemah.

Vitamin D
Vitamin D ini sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan tulang dan
memperkuat rangka. Sumber vitamin D diantaranya minyak ikan, kuning telur,
susu, mentega, dan ikan laut. Sumber vitamin D dari makanan masih berupa
provitamin D. Sinar matahari akan membantu mengubah provitamin D menjadi
vitamin D di permukaan kulit. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan
pertumbuhan terhambat, gigi keropos, kaki bengkok dan kejang otot.

Vitamin E
Vitamin E atau Tokoferol berfungsi mencegah keguguran, kemandulan dan
perdarahan. Sumber vitamin E diantarnya kecambah biji-bijian, minyak zaitun
dan minyak kelapa. Kekurangan vitamin E dapat mengakibatkan gangguan pada
otot dan kemandulan.
Vitamin K
Vitamin K atau Filokuinon berperan pada proses pembekuan darah ketika terjadi
luka. Vitamin K banyak terdapat pada sayuran hijau, kedelai dan tomat.
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah sukar membeku.

Golongan vitamin yang larut dalam lemak


Sementara vitamin A, D, E dan K larut dalam lemak. Vitamin dikatakan
larut dalam lemak karena dalam prosesnya hanya bisa diserap oleh gelembung
lemak yang disebut kilomikron. Jika berlebih vitamin larut dalam lemak dapat
menyebabkan kondisi yang disebut hypervitaminosis, yaitu kelebihan jumlah
vitamin dalam tubuh. Ketika jumlahnya melebihi kebutuhan yang
seharusnya, jenis vitamin ini secara otomatis akan tersimpan di dalam lemak
tubuh. (Pujiadi, 1994). Berikut beberapa jenis dan fungsi vitamin larut dalam
lemak :

Vitamin A

Vitamin A dapat ditemukan di beberapa jenis sayuran seperti wortel, paprika,


bayam, kale, pepaya dan mangga. Memiliki manfaat untuk meningkatkan
kekebalan tubuh terhadap kuman penyakit, menstimulasi pertumbuhan sel-sel di
dalam tubuh, menjaga kesehatan mata dan pembentukan hormon reproduksi bagi
pria.

Vitamin D

Selain dari biji bunga matahari, vitamin D juga bisa didapat dari ikan tuna, keju,
minyak ikan, tomat dan sayuran hijau. Sama dengan vitamin A, vitamin D
berfungsi sebagai penjaga imunitas tubuh, selain itu, dapat mencegah terjadinya
osteoporosis, dan rakhitis (tulang yang tidak kokoh) pada anak-anak.

Vitamin E

Sumber nutrisi yang menghasilkan vitamin E di antaranya adalah ayam, ikan,


kuning telur, kecambah, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Selain menjaga
kesehatan mata, vitamin E terkenal dengan keampuhannya yang menjaga
kesehatan kulit.

Vitamin K

Vitamin K bisa diperoleh dari susu, kuning telur, dan sayur-sayuran. Vitamin K
berguna untuk menghentikan pendarahan ketika tubuh terluka. Selain itu, vitamin
K juga berfungsi menjaga kesehatan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis.

DAFTAR PUSTAKA
Pujiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press.
Girindra A. 1986. Biokimia I. Jakarta: Gramedia
Yazid. 2006. Pengantar Biokimia Edisi Revisi. Malang : Bayumedia.
Lehninger, A. L. 198. Dasar-Dasar Biokimia I. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai