Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari orang-orang tak menyadari adanya penerapan
Hukum kirchoff,contohnya pada saat kita terkena setrum. Para ilmuan sebelum
kita telah meneliti walaupun deskripsinya tadi mungkin belum terlalu jelas.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak disekitar kita sesuatu yang
berhubungan dengan listrik, seperti lampu,kipas angin,televisi,dan sebagainya.
Listrik memerlukan suatu jalur agar dapat mengalir. Jalur ini disebut rangkaian.
Agar listrik dapat mengalir diperlukan rangkaian yang tertutup. Disepanjang
rangkaian ini ditempatkan komponen-komponen elektronika tertentu sesuai
dengan kebutuhan.
Hukum kirchoff dibuat oleh G.R. Kirchoff (1824-1887) di pertengahan abad
ke-19. Hukum ini didefinisikan dalam dua istilah,suatu titik cabang dalam suatu
jaringan adalah tempat bertemunya beberapa buah konduktor. Hukum kirchoff
juga dapat ditulis sebagai berikut. Hukum kirchoff pertama disebut hukum titik
cabang dan hukum kirchoff kedua disebut hukum loop.
Hukum titik cabang,jumlah aljabar arus yang masuk kedalam suatu titik
cabang suatu jaringan adalah nol ∑ 𝑖 = 0 nyata, bahwa hukum titik cabang ini
tidak lain adalah hukum kekekalan muatan.
Oleh karena itu, dilakukan percobaan tentang hukum kirchoff agar hukum-
hukum dasar tentang listrik dapat dipelajari dan dipahami sehingga akan kita
peroleh perspektif yang luas. Selanjutnya hal itu akan membantu kita
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Menerapkan hukum kirchoff terhadap suatu rangkaian seri dan paralel
2. Dapat mengetahui suatu aliran listrik dengan rumus-rumus yang
digunakan,contohnya apabila mencari kuat arus,hambatan,dan tegangan
3. Mengetahui aplikasi hukum kirchoff

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Kirchoff I ?
2. Apayang dimaksud dengan Hukum Kirchoff II ?
3. Apa aplikasi hokum kirchoff dalam kehidupan sehari-hari ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hukum Kirchoff


Di dalam rangkaian listrik (terdiri dari sumber tegangan dan komponen-
komponen), maka akan berlaku hukum-hukum kirchoff. Hukum ini terdiri dari
hukum-hukum kirchoff arus (Kirchoff Current Law atau KCL) hukum kirchoff
tegangan.
Hukum ini menyebutkan bahwa didalam suatu loop tertutup maka jumlah
sumber tegangan serta tegangan jatuh adalah nol.

+ 𝑉1 − + 𝑉2 −

E 𝐼

+ 𝑉4 − + 𝑉3 −

Sepeti yang dilihatkan pada gambar 2.1 diatas,rangkaian ini terdiri dari
sumber tegangan dijumlah dengan tegangan jatuh pada keempat
komponen,maka hasilnya adalah nol. Seperti ditunjukkan oleh persamaan
berikut.
𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 + 𝑉4 − 𝐸 = 0 ………………… (2.1)

2.2 Hukum Kirchoff Arus


Hukum Kirchoff arus menyebutkan bahwa dalam suatu simpul
percabangan,maka jumlah arus listrik yang menuju simpul percabangan dan
yang meninggalkan percabangan adalah nol.
I2 I1

I6

I5
I3 I4

Gambar 2.2 percabangan arus listrik dalam suatu simpul


Gambar diatas adalah contoh percabangan arus listrik,dalam suatu simpul.
Dalam gambar 2.2 terdapat tiga komponen arus yang menuju simpul. Jika
keenam komponen arus ini dijumlahkan maka hasilnya adalah nol,seperti
diperlihatkan dalam persamaan berikut.
Ι1 + Ι2 + Ι6 − Ι3 − Ι4 − Ι5 = 0 ………………… 2.2
Hukum ohm menyatakan bahwa besarnya tegangan besarnya tegangan pada
suatu cabang (V) yang mengandung resistor (R) yang dialiri arus sebesar (I)
adalah sama dengan hasil resistansi dengan arus yang mengalir pada cara
tersebut. Jika ditulis dengan bentuk persamaan adalah sebagai berikut:
V = I.R ………………… 2.3
Sedangkan hukum Kirchoff arus menyatakan bahwa jumlah arus yang
masuk pada suatu titik percabangan dengan jumlah arus yang keluar dari titik
percabangan tersebut.
Jika ditulis dalam bentuk rumusan adalah sebagai berikut:
∑ 𝑖 masuk +∑ 𝑖 keluar = 0 …………………. 2.4

Hukum Kirchoff tegangan mempunyai pernyataan yang hampir sama


dengan hukum Kirchoff arus tetapi juga merupakan pengembangan dari hukum
ohm,yang bahwa jumlah tegangan yang ada pada komponen pada suatu loop
(jaringan tertutup sama dengan nol)
Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan matematis sebagai berikut :
ΣV + Σ.I.R = 0 ………………… 2.5
Berdasarkan hukum ohm dan hukum kirchoff,maka kita dapat mengetahui
mengetahui dan menyelidiki adanya arus maupun tegangan dalam suatu
rangkaian dengan beberapa tahanan.
Pada analisis disini dipakai rangkaian R yang linser meskipun hal tersebut
berlaku juga pada sumber bolak-balik.
Pada gambar 2.3,tiga buah tahanan R1,R2,dan R3 dihubungkan secara seri
didapat rumus sebagai berikut :
eR1 = I . R1 , eR2 = I . R1 , eR3 = I . R3
𝑅2
I = 𝑅1+𝑅2+𝑅3 x E ……………………………………………….(2.6)

𝑅1

E 𝑅2

𝑅3

Gambar 2.3

Dari rangkaian gambar 2.3 di dapat

𝐼1 𝐼2 𝐼3

𝐼1 𝑅1 𝑅2 𝑅3
𝐼⁄
𝑅2
𝐼2 = ×𝐼
𝐼⁄ + 𝐼⁄ + 𝐼⁄
𝑅1 𝑅2 𝑅3

( 2.7 )

Hubungan antara tegangan arus dan hambatan ini disebut hukum ohm.
Ditemukan oleh George Simon Ohm dan dipublikasikan pada sebuah paper
pada tahun 1820. The Galvinic Circuit Investigated Mathematicaly. Prinsip
Ohm ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui sebuah pengantar
metal pada rangkaian Ohm menentukan sebuah persamaan yang saling
berhubungan.

E = I . R ………………… (2.8)
𝐸
I= …………………(2.9)
𝑅
Ι
R = Ε …………………(2.10)

Keterangan :
Arus dinyatakan dengan ampere bersimbol I,hambatan dinyatakan dengan
Ohm bersimbol R,tegangan dinyatakan dengan volt bersimbol V atau E.
Hukum ini dapat dinyatakan sebagai :
1. Jumlah aljabar arus sesaat yang memasuki titik cabang setelah nol
2. Jumlah aljabar tegangan terpasang sesaat dalam suatu sosok tertutup
sama dengan jumlah aljabar tegangan balik sesaat dalam sosok tertsebut
arti dari hukum yang pertama jelas jika arus yang menuju ke titik cabang
suatu disebut negatif
Dan hukum keduanya menyatakan integral medan listrik disekeliling
sosok. Namun kita perlu menerapkan perjanjian tanda. Perjanjian ini
dapat dirumuskan :
Q = Stto I (+) dt …………………(2.11)
Setelah kita definisikan variabel-variabel rangkaian, tegangan, dan arus. Dan
telah kita ketahui uraikan unsur-unsur rangkaian itu, serta bagaimana hubungan
antara unsur-unsur tersebut dengan variabel-variabel rangkaian. Sampailah kita
kepada bagaimana hukum-hukum dasar rangkaian itu menguasai gabungan dan
interkoneksi beberapa unsur rangkaian. Ada dua hukum dasar, yang satu
menguraikan bagaimana hubungacn arus bila beberapa unsur rangkaian
bertemu disuatu titik dan yang kedua mengenai bagaimana tegangan- tegangan
bergabung bila unsur-unsur itu disambungkan berturut-turut. Selanjutna akan
diselidiki hubungan-hubungan seri dan partikel untuk resistansi,induktansi,dan
kapasitansi (1981,mismail).

Hukum- hukum dasar rangkaian secara manual mengikuti sifat-sifat


besaran-besaran listrik yang telah diketahui. Hukum-hukum itu secara
langsung menuntun kita menuju cara-cara yang sistematis dalam pembahasan
masalah rangkaian listrik. Hukum-hukum tersebut dikenal sebagai hukum
kirchoff.

Pada peralatan listrik , kita dapat menentukan rangkaian listrik yang


bercabang-cabang untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada
setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik .

Hukum I krchoff

Hukum ini merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang


menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah titik atau sistem
tertutup adalah tetap. Secara sederhana hukum kirchoff I menyatakan bahwa : “
jumlah arus yang masuk pada sebuah titik cabang sama dengan arus yang
keluar dari titik cabang tersebut”.

Kebenaran hukum kirchoff I dapat dibuktian melalui konsep hukum


kekekalan muatan kuat arus adalah muatan yang mengalir persatuan waktu
yang masuk titik cabang tersebut seandainya jumlah muatan persatuan waktu
yang masuk titik cabang lebih besar dari julah muatan persatuan waktu yang
keluar, berarti titik cabang yang akan kelebihan muatan positif. Pada
kenyataanya selalu sistem dalam keadaan normal. Jadi pengandaian diatas tidak
benar. Ini menunjukan bahwa muatan persatuan waktu yang masuk dan yang
keluar dari titik cabang adalah sama.

Pembatasan muatan untuk arus ini adalah tidak adanya muatan yang
tertimbun pada simpul. Pengecualian penting untuk hukum ini timbul jika
simpul tersebut berupa tengah-tengah kapasitor , itu akan membatalkan hukum
tersebut. Dalam teknik frekuensi tinggi adanya kapasitansi ini mungkin tidak
terlalu jelas. Tetapi biasanya suatu simpul tidak lebih besar dari panjang
gelombang frekuensinya. Sehingga hukum ini tetap berlaku. Hal ini juga
merupakan salah satu ciri analisa rangkaian yang sangat jelas berbeda dengan
medan.

Hukum kirchoff II

Disadari hukum kirchof II adalah hukum kekekalan energi yang


diterapkan pada sebuah rangkaian tertutup. Pemakaian hukum kirchoff II pada
rangkaian tertutup. Yaitu karena ada rangkaian yang tidak dapat disederhanakan
menggunakan kombinasi seri dan pararel umumnya ini terjadi jika dua atau
lebih ggl dalam rangkaian yang dihubungkan dengan cara rumit sehingga
penyederhanaan. Rangkaian seperti ini memerlukan teknis khusus untuk dapat
menjelaskan atau mengoprasikan rangkaian tersebut yang berbunyi “Jumlah
algebrais dari semua tegangan aktif ( sumber tegangan) dari dalam suatu
rangkaian tertutup sama besarnya dengan jumlah algebrais dari semua hasil
perkalian antara kuat arus dan tegangan yang terdapat pada cabang rangkaian
itu”.

Hukum kedua ini merupakan akibat dari prinsip kekekalan tenaga yang
setara dengan kesetimbangan tenaga karena tenaga yang diberikan sama
dengan yang diserap oleh rangkaian itu.
Secara umum penyelesaian persamaan rangkaian meliputi penentuan
arus dan tegangan dalam unsur-unsur rangkaian tertentu juga arus atau
tegangan dalam unsur-unsur rangkaian yang lain diketahui penentuan variabel-
variabel arus dan tegangan itu sembarang, meskipun biasanya dipakai aturan-
aturan tertentu untuk mengurangi kemngkinan terjadinya kesalahan. Jadi
variabel-variabel arus dan tegangan pada resistensi R , Induktensi L, dan
kapasitansi C harus sesuai yang telah tub negative berikan , sedangkan untuk
sumber juga sesuai yang diberikan.untuk selanjutnya kita menggunakan
ketentuan-ketentuan untuk persamaan – persamaan yang mengikutinya.

Sumber tegangan memiliki polaritas yang berlawanan dengan jatuh


tegangan. Jika kita menelusuri rangkaian seri secara jarum jam,jatuh tegangan
memiliki polaritas kutub positif pada setiap tahanan adalah tetap pada ujung
terdekat dengan kutub positif pada sumber tegangan. Kutub negative adalah
pada ujung terjauh dengan jutub negat yang ada padavsumber tegangan.

Jika beberapa elemen listrik dihubungkan kemudian dialiri listrik,


maka suatu hukum yang membahas hal tersebut dikenal sebagai hukum ohm,
meliputi Hukum kirchoff arus dan Hukum kirchoff tegangan.

Hukum kirchoff arus hal ini menjelaskan mengenai kuat arus yang
mengalir dalam rangkaian, bunyi hukum kirchoff I “jumlah kuat arus yang
masuk suatu cabang sama dengan jumlah kuat arus yang meninggalkan titik
cabang tersebut.

Hukum kirchoff tegangan hukum ini membahas mengenai beda


tegangan, bunyi hukum kirchoff tegangan “ Beda tegangan listrik antara dua
buah titik suatu rangkaian sama untuk setiap jalur yang menghubungkan
kedua titik tersebut.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk


membatasi arus listrik yang melewati dalam suatu rangkaian sesuai dengan
kegunaannya maka resistor mempunyai sifat resesif (menghambat) yang
umumnya terbuat dari bahan karbon.

warna Nilai sebagai angka Nalai sebagai pengali

Hitam 0 1
Coklat 1 101
Merah 2 102
Orange 3 103
Kuning 4 104
Hijau 5 105
Biru 6 106
Ungu 7 107
Abu-abu 8 108
putih 9 109

PCB ( Printed Circuit Bodard) adalah suatu papan rangkaian tercetak


yang terbuat dari bahan ebonite atau fiber glas yang satu atau dua
permukaannya dilapisi dengan tembaga. Fungsinya adalah sebagai penghantar
atau sebagai penghubung antara satu komponen dengan komponen lainnya
atau dengan kata lain sebagai pengganti sistem dari rangkaian

Aplikasi hukum kirchoff dalam kehidupan sehari-hari dalah pengunaan


bel rumah, menggunakan susunan seri dan pada warnet-warnet susunan LAN
kadang menggunakan susunan pararel dan seri.

Hukum kirchoff I merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang


menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem
tertutup adalah tetap. Kuat arus adalah jumlah muatan persatuan waktu
yang masuk titik cabang sama besar dengan jumlah muatan persatuan waktu
yang keluar.

Huku kirchoff II merupakan hukum kekekalan energi yang diterapkan


pada sebuah rangkaian tertutup. Pemakaian hukum ini umumnya digunakan
apabila terjadi dua atau lebih GGL didalam rangkaian yang dihubungkan
dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian ini memerlukan teknik
khusus untuk mengoprasikan rangkaian tersebut

Pengukuran besaran-besaran dalam hukum kirchoff untuk menentukan


besaran-besaran yang tidak diketahui tersebut yaitu melalui persamaan-
persamaan bebas. Banyaknya persamaan bebas menurut hukum kirchoff untuk
arus sama dengan banyaknya simpul dalam rangkaian dikurang satu.
Banyaknya persamaan bebas menurut hukum kirchoff untuk tegangan sama
dengan banyaknya rangkaian tertutup bebas.

Penerapan hokum kirchoff adalah alat yang dapat menimbulkan beda


potensial listrik. Sebuah sumber tegangan memiliki energi yang dapat
digunakan untuk mengalirkan arus listrik disebut GGL, E. sumber-sumber
tegangan pada umumnya memiliki hambatan yang disebut hambatan dalam r.
secara umum sebuah rangkaian listrik selalu berlaku hokum ohm dan hokum
kirchoff I. kebenaran hokum kirchoff I dapat dibuktikan melalui konsep hukum
kekentalan muatan.

PCB ( Printed Circuit Bodard) adalah suatu papan rangkaian tercetak


yang terbuat dari bahan ebonite atau fiber glas yang satu atau dua
permukaannya dilapisi dengan tembaga. Fungsinya adalah sebagai penghantar
atau sebagai penghubung antara satu komponen dengan komponen lainnya
atau dengan kata lain sebagai pengganti sistem dari rangkaian
Aplikasi hukum kirchoff dalam kehidupan sehari-hari dalah pengunaan
bel rumah, menggunakan susunan seri dan pada warnet-warnet susunan LAN
kadang menggunakan susunan pararel dan seri.
Hukum kirchoff I merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang
menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem
tertutup adalah tetap. Kuat arus adalah jumlah muatan persatuan waktu
yang masuk titik cabang sama besar dengan jumlah muatan persatuan
waktu yang keluar.
Huku kirchoff II merupakan hukum kekekalan energi yang diterapkan
pada sebuah rangkaian tertutup. Pemakaian hukum ini umumnya digunakan
apabila terjadi dua atau lebih GGL didalam rangkaian yang dihubungkan
dengan cara rumit sehingga penyederhanaan rangkaian ini memerlukan teknik
khusus untuk mengoprasikan rangkaian tersebut
Pengukuran besaran-besaran dalam hukum kirchoff untuk menentukan
besaran-besaran yang tidak diketahui tersebut yaitu melalui persamaan-
persamaan bebas. Banyaknya persamaan bebas menurut hukum kirchoff untuk
arus sama dengan banyaknya simpul dalam rangkaian dikurang satu.
Banyaknya persamaan bebas menurut hukum kirchoff untuk tegangan sama
dengan banyaknya rangkaian tertutup bebas.
Hukum kirchoff arus hal ini menjelaskan mengenai kuat arus yang
mengalir dalam rangkaian, bunyi hukum kirchoff I “jumlah kuat arus yang
masuk suatu cabang sama dengan jumlah kuat arus yang meninggalkan titik
cabang tersebut.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat Percobaan


Praktikum fisika dasar 2 ini dengan judul Hukum Kirchoff dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 12 Maret 2012 pukul 07.30 – 10.00 wita bertempat di
gedung C lantai 3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Mulawarman.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Pipa rangkaian (PCB)
3.2.2 Amperemeter
3.2.3 Voltmeter
3.2.4 Power supply
3.2.5 Kabel penghubung
3.2.6 Multiammeter

3.3 Prosedur Percobaan


3.3.1 dibuat rangkaian seperti terdapat gambar 3a , nilai tegangan dan
resistor ditentukan oleh asisten penanggung jawab.
3.3.2 Dihubungkan dengan powersupply DC sebelum di ON-kan dicatat
kembali tegangan yang keluar, apa sudah sesuai dengan yang
diinginkan.
3.3.3 Diukur dan dicatat besarnya kuat arus yang mengalir terdapat tiap-
tiap cabang
3.3.4 Diulangi percobaan No 1-3 pada gambar 3b
𝐼1 𝑅1

𝐼2 𝑅2
𝐼3 𝑅3

+ 𝐸 −

Gambar 3a

𝐼2

+ 𝐼1 𝐼4 +

- 𝐸1 𝑅1 𝑅4 -

𝐼3 𝑅3

Gambar 3b
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN

4.1 Data Pengamatan


4.1.1 Rangkaian I

𝐸 𝐼 𝐼1 𝐼2 𝐼3 𝑉 𝑉1 𝑉2 𝑉3
2 0,04 A 0,02 0,02 0,01 1,6 0,6 0,6 0,8

4 0,09 A 0,04 0,03 0,01 3,2 0,8 0,8 0,8

6 0,13 A 0,06 0,04 0,02 5,0 1,2 1,2 1,2

4.1.2 Rangkaian II

𝑉⁄ 𝑉⁄ 𝐼1 𝐼2 𝐼3 𝐼4 𝑉1 𝑉2 𝑉3 𝑉4
𝑡1 𝑡2
2 2 0,05 0,05 0,08 0,08 3 2 4 3
4 4 0,09 0,23 0,05 0,145 3 7 5 6
6 6 0,125 0,03 0,04 0,04 6 9 8 8

R = Orange, orange , hitam , emas = 33 ± 5 % Ω

R1 = coklat, hijau, hitam, emas = 15 ± 5 % Ω

R2 = Merah, merah, hitam, emas = 22 ± 5 % Ω

R3 = kuning, ungu, hitam, emas = 47 ± 5 % Ω

4.2 Perhitungan

4.2.1 Perhitungan Tanpa KTP

Rangkaian I
𝑉
I=𝑅

(E=2)
𝑉
I total = 𝑅

1,6
Itotal = = 0,048 A
33

𝑉1
I1 = 𝑅1

0,6
I1= = 0,04 A
15

𝑉2
I2 = 𝑅2

0,6
I2 = = 0,027 A
22

𝑉3
I3 = 𝑅3

0,8
I3 = = 0,017 A
47

(E=4)
𝑉
Itotal = 𝑅

3,2
Itotal = = 0,096 A
33

𝑉1
I1 = 𝑅1

0,8
I1 = = 0,053 A
15

𝑉2
I2 = 𝑅2

0,8
I2 = = 0,036 A
22

𝑉3
I3 =
𝑅3

0,8
I3 = = 0,01702 A
47

(E=6)
𝑉
Itotal = 𝑅
5,0
Itotal = 33 = 0,15 A

𝑉1
I1 = 𝑅1

1,2
I1 = = 0,08 A
15

𝑉2
I2 = 𝑅2

1,2
I2 = = 0,054 A
22

𝑉3
I3 = 𝑅3

1,2
I3 = = 0,025 A
47

Rangkaian 2

(𝐸 = 2)

𝑉1
𝐼1 =
𝑅1

3
=
33
= 0,09𝐴

𝑉2
𝐼2 =
𝑅2

2
=
15
= 0,133𝐴

𝑉3
𝐼3 =
𝑅3

4
=
22
= 0,18𝐴
𝑉4
𝐼4 =
𝑅4

3
=
47
= 0,063𝐴

(𝐸 = 4)

𝑉1
𝐼1 =
𝑅1

3
=
33
= 0,09𝐴

𝑉2
𝐼2 =
𝑅2

7
=
15
= 0,46𝐴

𝑉3
𝐼3 =
𝑅3

4
=
22
= 0,18𝐴

𝑉4
𝐼4 =
𝑅4

6
=
47
= 0,127𝐴

( 𝐸 = 6)
𝑉1
𝐼1 =
𝑅1

6
=
33
= 0,18𝐴

𝑉2
𝐼2 =
𝑅2

9
=
15
= 0,6𝐴

𝑉3
𝐼3 =
𝑅3

8
=
22
= 0,36𝐴

𝑉4
𝐼4 =
𝑅4

8
=
47
= 0,17𝐴

4.2.2 rumus dengan KTP

Rangkaian I dan II

Untuk E = 2
1
NB = 2 NST volt

1
∆V = 2 x 0,5 = 0,25

1
∆R = 2 x Nst ohm – meter = 0,1

= 0,05
4.2.2.1 Resistor I
1
𝑖 𝐼 2
∆𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = {( × ∆𝑣)2 + (− 2 × ∆𝑅)2 }
𝑅 𝑅
1
1 1 2
= {( × 0,25)2 + (− × 0,05) 2
}
33 (33)2
1
= {0,000057394 + 0,000000002 }2

= √0,000057394

=0,0075 𝐴
1
𝐼 𝐼 2
∆𝐼1 = {( × ∆𝑣)2 + (− 2 × ∆𝑅)2 }
𝑅 𝑅
1
1 1 2
= {( × 0,25)2 + (− × 0,05) 2
}
15 (15)2
1
= {0,000277 + 0,000000049 }2

= √0.000277049

=0,166 𝐴

1
𝐼 𝐼 2
∆𝐼2 = {( × ∆𝑣)2 + (− 2 × ∆𝑅)2 }
𝑅 𝑅
1
1 1 2
= {( × 0,25)2 + (− × 0,05) 2
}
22 (22)2
1
= {0,000129132 + 0,00000001 }2

= √0,000129142

= 0,1136 𝐴
1
𝐼 𝐼 2
∆𝐼3 = {( × ∆𝑣)2 + (− 2 × ∆𝑅)2 }
𝑅 𝑅
1
1 1 2
= {( × 0,25)2 + (− 2
× 0,05)2 }
47 (47)
1
= {0,000028293 + 5,123285723 }2

= √5,123314016

= 2,26347 𝐴

4.2.3 KTP Relatif

Rangkaian I

( 𝐸 = 2)

∆𝐼 0,0075
× 100% = × 100% = 15, 625 %
𝐼 0,048
∆𝐼1 0,166
× 100% = × 100% = 415 %
𝐼1 0,04

∆𝐼2 0,1136
× 100% = × 100% = 420, 74 %
𝐼2 0,027

∆𝐼3 2,26347
× 100% = × 100% = 133114,5 %
𝐼3 0,017

( 𝐸 = 4)

∆𝐼 0,0075
× 100% = × 100% = 7,8 %
𝐼 0,096
∆𝐼1 0,166
× 100% = × 100% = 313,2 %
𝐼1 0,053

∆𝐼2 0,1136
× 100% = × 100% = 315,5 %
𝐼2 0,036

∆𝐼3 2,26347
× 100% = × 100% = 13298, 8 %
𝐼3 0,01702
( 𝐸 = 6)

∆𝐼 0,0075
× 100% = × 100% = 5 %
𝐼 0,15
∆𝐼1 0,166
× 100% = × 100% = 207,5 %
𝐼1 0,08

∆𝐼2 0,1136
× 100% = × 100% = 210,37 %
𝐼2 0,054

∆𝐼3 2,26347
× 100% = × 100% = 9053,88 %
𝐼3 0,025

Rangkaian II

( 𝐸 = 2)

∆𝐼1 0,0075
× 100% = × 100% = 0,33 %
𝐼1 0,09

∆𝐼2 0,166
× 100% = × 100% = 124,8 %
𝐼2 0,133

∆𝐼3 0,1136
× 100% = × 100% = 63,11 %
𝐼3 0,18

∆𝐼4 2,26347
× 100% = × 100% = 3592,80 %
𝐼4 0,063

( 𝐸 = 4)

∆𝐼1 0,0075
× 100% = × 100% = 8,33 %
𝐼1 0,09

∆𝐼2 0,166
× 100% = × 100% = 36,08 %
𝐼2 0,46

∆𝐼3 0,1136
× 100% = × 100% = 14,2 %
𝐼3 0,8

∆𝐼4 2,26347
× 100% = × 100% = 1782,2 %
𝐼4 0,127
( 𝐸 = 6)

∆𝐼1 0,0075
× 100% = × 100% = 4,16 %
𝐼1 0,18

∆𝐼2 0,166
× 100% = × 100% = 27,6 %
𝐼2 0,6

∆𝐼3 0,1136
× 100% = × 100% = 31,55 %
𝐼3 0,36

∆𝐼4 2,26347
× 100% = × 100% = 1331,4 %
𝐼4 0,17

4.2.4 KTP Mutlak

4.2.3.1 Rangkaian I

(𝐸 = 2)

𝐼 ± ∆𝐼 = 0,048 ± 0,0075 𝐴

𝐼1 ± ∆𝐼1 = 0,04 ± 0,166 𝐴

𝐼2 ± ∆𝐼2 = 0,027 ± 0,1136𝐴

𝐼3 ± ∆𝐼3 = 0,017 ± 2,26347 𝐴

(𝐸 = 4)

𝐼 ± ∆𝐼 = 0,096 ± 0,0075𝐴

𝐼1 ± ∆𝐼1 = 0,053 ± 0,166𝐴

𝐼2 ± ∆𝐼2 = 0,036 ± 0,1136 𝐴

𝐼3 ± ∆𝐼3 = 0,01702 ± 2,26347 𝐴

(𝐸 = 6)

𝐼 ± ∆𝐼 = 0,18 ± 0,0075 𝐴

𝐼1 ± ∆𝐼1 = 0,6 ± 0,166 𝐴

𝐼2 ± ∆𝐼2 = 0,36 ± 0,1136 𝐴


𝐼3 ± ∆𝐼3 = 0,17 ± 2,26347 𝐴

4.2.3.2 Rangkaian II

(𝐸 = 2)

𝐼1 ± ∆𝐼1 = 0,09 ± 0,0075 𝐴

𝐼2 ± ∆𝐼2 = 0,09 ± 0,166𝐵𝐴

𝐼3 ± ∆𝐼3 = 0,18 ± 0,1136 𝐴

𝐼4 ± ∆𝐼4 = 0,063 ± 2,26347 𝐴

(𝐸 = 4)

𝐼1 ± ∆𝐼1 = 0,09 ± 0,0075 𝐴

𝐼2 ± ∆𝐼2 = 0,46 ± 0,166 𝐴

𝐼3 ± ∆𝐼3 = 0,18 ± 0,1136 𝐴

𝐼4 ± ∆𝐼4 = 0,127 ± 2,26347 𝐴

4.2.5 Implementasi Hukum kirchoff

4.2.5.1 Rangkaian I

( 𝐸 = 2)

𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3

0,048 = 0,04 + 0,027 + 0,017

0,048𝐴 < 0,08 𝐴

( 𝐸 = 4)

𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3

0,096 = 0,053 + 0,036 + 0,01702

0,096 𝐴 < 0,10602 𝐴

( 𝐸 = 6)
𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3

0,15 = 0,08 + 0,054 + 0,025

0,15 𝐴 < 0,159

4.2.5.2 Rangkaian II

Loop I E1 - I1 R1

Loop 2 E1 + E2 – I1 R2 – I1 R3

Loop 3 E2 – I4 R4

E1 = E2 = 2

Loop 1 E1 – I1 R1

2 – 0,04 (33) = 0,68

Loop 2 E1 + E2 – I1 R2 – I1 R3

2 + 2 – 0,133 ( 15 ) – 0,18 ( 22 )

= ( -1,955 )

Loop 3 E2 – I4 R4

2 – 0,063 ( 47 ) = ( -0,961)

E1 = E2 = 4

Loop 1 E1 – I1 R1

4 – 0,096 (33) = 103

Loop 2 E1 + E2 – I1 R2 – I1 R3

4 + 4 – 0,133 (15) – 0,18 (22)

= 2,045

Loop 3 E2 – I4 R4

4 – 0,063 (47) = 1,039


E1 = E2 = 6

Loop 1 E1 – I1 R1

6 – 0,18 (33) = 0,06

Loop 2 E1 + E2 – I1 R2 – I1 R3

6 + 6 – 0,6 (15) – 0,36 (22)

= 100,08

Loop 3 E2 – I4 R4

6 – 0,17 (47) = (-1,99)


4.3 Pembahasan

Hukum kirchoff I adalah hukum yang mempelajari tentang arus dimana


jumlah aljabar keseluruhan arus yang menuju titik percabangan adalah nol titik
percabangan itu sendiri yaitu titik pertemuan tiga atau lebih arus dari unsure
rangkaian atau sumber tegangan dalam hokum ini di pakai satu perjanjian
bahwa arus yang menuju titik percabangan di tulis dengan tanda positif dan arus
yang meninggalkan titik cabang di tulis dengan tanda negative
Hukum kirchoff II adalah hukum kirchoff tegangan dimana jumlah
aljabar keseluruhan tegangan (voltage draps) dalam suatu rangkain tertutup atau
Loop yang di baca satu arahtentu sama dengan nol penurunan tegangan dalam
hokum kirchoff ini adalah hubungan dengan satu arah tertentu adalah unsure-
unsur tahanan dan untuk sumber tegangan.
Aplikasi hukum kirchoff digunakan untuk analisa suatu rangkaian-
rangkaian sederhana dalam rangkaian yang kompleks. Seperti pada kehidupan
sehari-hari sebagai penggunaan bel rumah, penggunaan susunan seri dan pada
sambungan warna-warna susunan lain.
Faktor kesalahan dalam percobaan aadalah jika dalam merangkai
rangkaian salah menyambungkan kabel yang dihubungkan dari satu tempat lain
maka angkat dalam alat ukurnya yang digunakan tidak akan menghasilkan data
yang akurat, dan bias saja pada saat sudah dihubungkan dengan benar, tetapi
alat yang digunakan rusak atau tidak berfungsi.
Dalam percobaan ini jika angka yang diperolehtidak dapat
terbaca atau angka atau nilainya terlalu kecil maka dipakai alat ukur yang
menandai seperti pada alat ukur kuat arus atau amperemeter jika tidak bisa
digunakan maka kita harus menggunakan miliammeter atau multimeter atau
multitester yang dapat membaca nilai yang kecil.
Dan dari praktikum ini dapat diketahui bahwa ada kaitannya atau
hubungan antara hokum ohm dengan hokum kirchoff. Hukum kirchoff
membahas tentang tegangan pada kuat arus listrik, dan itu digunakan dalam
mengukur tegangan rangkaian arus cabaang pada hokum kirchoff tentang
tegangan .
Hasil dari pengamatan pada bab ini adalah pada awalnya kita
merangkai\rangkaian seri dan pararel sesuai prosedur percobaan lalu setelah itu
di tentukan nilai ε yaitu 2,4,6 pada nilai e hitung kuat arus dan tegangannya
sebanyak tiga kali. Namun pada rangkaaian pararel kita menentukan nilai e
sebanyak tiga kali juga 2,4,6 pada rangkaian seri kita mendapat data I2 = 0,004
I1(2) = 0,02 I3(2) = 0,01 dan V(2) = 1,6 ,V(3) = 0,6 , V3(2) = 0,8
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Hukum kirchoff pada rangkaian seri

R1 R2 R3

Pada rangkaian resistor seri berlaaku rumus R total = R1 +R2+R3


Pada rangkaian pararel berlaku rumus
𝐼 𝐼 𝐼 𝐼
= 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

R1

R2

R3

2. Rumus Hukum Kirchoff arus


ΣI = I1 + I2 + I3 + ……….+ In
Rumus hokum kirchoff tegangan
ΣI1R1 = ΣI2 (R2 + R3 )
R5 = R1 + R3 + ……………….Rn RS = hambatan seri
𝑅1 𝑅2 𝑅3
Rp = 𝑅1𝑅2+𝑅2𝑅3+𝑅1𝑅3 RP = rangkaian pararel

3. Hokum kirchoff digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian yang


kompleks. Hokum kirchoff aawalnya disebut hokum titik cabang dan
suatu rangkaian adalah tempat bertemunya konduktor.
5.2 Saran
Sebaiknya pada percobaan hokum kirchoff ini tidak hanya
menggunakan tegangan 2v, 4v, dan 6v tetap, digunakan juga tegangan yang
lebih tinggi lagi, seperti 8v, atau 10v agar praktikan lebih memahami tentang
percobaan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 1997. FisikaTeknik. RenekaCipta : Malang.

Daryanto. 2006. PengetahuanDasarListrik. SinarGrafika : Jakarta.

Sodoro. 2001. FisikaDasar. AndiOffset : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai