Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 4

Tamara Amelia 1506722020


Rhanda Rumana 1506722
Kaitan Obat Bioteknologi dengan Kanker dan Stem-Cell

Obat antibodi monoklonal merupakan salah satu bentuk obat bioteknologi yang dapat
digunakan untuk penyembuhan kanker. Antibodi monoklonal meniru antibodi tubuh secara
alami dan menghasilkan sebagian besar dari respon sistem kekebalan tubuh terrhadap benda
asing. Ketika antibodi monoklonal menempel pada sel kanker, dapat membuat sel kanker lebih
terlihat pada sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh manusia akan menyerang benda
asing dalam tubuh, tetapi tidak untuk sel kanker karena kemiripannya dengan sel normal pada
umumnya. Antibodi monoclonal diberikan secara IV. Beberapa obat antibody monoclonal
digunakan dalam kombinasi dengan perawatan lain, seperti kemoterapi dan terapi hormon.
Obat antibodi monoklonal awalnya hanya digunakan untuk mengobati kanker stadium lanjut
yang tidak merespons kemoterapi atau kanker yang kembali. Namun, karena pengobatan ini
telah terbukti efektif, pengobatan antibodi monoklonal digunakan dalam pengobatan awal.
Berikut contoh antibody monoclonal dan kanker yang dilawan oleh antibodi tersebut, yaitu
Alemtuzumab (Campath) – Leukimia Limfotik Kronis (CLL), Bevacizumab (Avastin) –
Kanker serviks, kanker kolorektal, kanker paru-paru non-small cell, kanker ginjalm dan
beberapa kanker otak;Rituximab (Rituxan) – Limfoma Non-Hodgkin; Trastuzumab
(Herceptin) – Kanker payudara dan kanker lambung Selain antibodi monoklonal, terdapat
beberapa imunoterapi lainnya salah satunya adalah CAR-T (Chimeric Antigen Receptor T
Cell). CAR-T bekerja dengan memicu system kekebalan tubuh untuk mengenali tumor dengan
demikian mengaktifkan lisis sel kanker. Singkatnya, sel T pasien/donor diambil lalu
dimodifikasi secara in vitro untuk mengekspreksikan CAR yang mengenali antigen tumor
tertentu.
Stem cell atau sel punca merupakan sebuah sel tunggal yang dapat bereplikasi sendiri
menjadi sel serupa atau berdiferensiasi menjadi aneka jenis sel yang sama sekali berbeda
(pluripoten). Bioteknologi sel punca adalah bidang bioteknologi yang mengembangkan alat
dan terapi melalui modifikasi dan rekayasa sel punca. Bioteknologi sel punca penting dalam
pengobatan regeneratif. Salah satu penerapan bioteknologi sel punca yaitu dalam pengobatan
tumor glioblastoma. Glioblastoma merupa kanker otak yang paling agresif dan mematikan
dimana pengobatan standar seperti kemoterapi, operasi dan radioterapi tidak bisa
menyembuhkan. Penelitian mengenai resistensi obat yang tinggi dan kekambuhan
glioblastoma dengan adanya populasi kecil sel disebut tumor-inisiating cells (TICs) di dalam
massa tumor. TICs memiliki ciri sebagai sel punca seperti diferensiasi dan pembaruan diri.
para peneliti telah merekomendasikan bahwa membunuh atau mendiferensiasi glioblastoma
TIC ini merupakan pendekatan yang menjanjikan untuk mengobati atau menyembuhkan
glioblastoma. TIC sangat berharga untuk mengembangkan obat baru untuk mengobati
glioblastoma. Sebagai contoh, banyak penelitian telah menerapkan TIC dikultur ini untuk
penemuan dan pengembangan obat. TIC disuspensikan dan dibiakkan dalam tabung hidrogel
alginat mikro (atau AlgTubes) yang tersuspensi dalam sel medium kultur dalam bejana kultur.
(Li et al., 2018)
REFERENSI
http://doktersehat.com/antibodi-monoklonal-inhibitor-checkpoint-dan-vaksin-kanker-pada-
imunoterapi/
https://labiotech.eu/the-ultimate-review-on-how-biotech-changed-cancer-treatments/
Li, Q., Lin, H., Rauch, J., Deleyrolle, L. P., Reynolds, B. A., Viljoen, H. J., … Lei, Y. (2018).
Scalable Culturing of Primary Human Glioblastoma Tumor-Initiating Cells with a Cell-
Friendly Culture System. Scientific Reports, 8(1), 1–13. https://doi.org/10.1038/s41598-
018-21927-4

Anda mungkin juga menyukai