2. Tujuan Sebagaiacuanpenerapanlangkah-langkahpetugasdalampenanganan
KTD,KTC, KPC dan KNC.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang penanganan KTD,KTC, KPC dan
KNC.
7. BaganAlir
Petugas tim pengendali mutu menetapkan
sasaran-sasaran keselamatan pasien
–
8. Hal hal yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Kepala puskesmas
Penanggung jawab klinis
Tim peningkatan mutu pelayanan klinis
Dokter
Perawat
Bidan
10. Dokumenterkait Blangko Manajemen KTD,KTC,KNC dan KPC
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
1. Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan teknik :
a. Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal di atas selaput mukosa seperti mata, hidung,
faring.
b. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan di sekitar tempat lesi, luka atau insisi. Cara
infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan
larutan obat disuntikkan intradermal atau subcutan.
c. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke
saraf utama atau pleksus saraf.
d. Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan
analgetik lokal intravena.
Obat anestesi lokal / regional adalah obat yang menghambat hantaran
saraf bila dikenakan secara lokal. Anestesi lokal idealnya adalah yang
tidak mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen, batas
keamanan lebar, mula kerja singkat, masa kerja cukup lama, larut dalam
air, stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalamiperubahan
dan efeknya reversibel.
Contoh obat anestesi lokal :
- Lidokain
digunakan(Liqnikaon, xylocain)
secara topical adalahEfek
dan suntikan. anestesi lokallebih
anestesi kuat kuat,
yang
cepat, ekstensif dibanding prokain.
- Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan mula kerja
lambat dan masa kerja panjang.
7. BaganAlir
Petugas mengidentifikasi pasien
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :
6. Langkah –
langkah 1. Petugas menyambut pasien dengan ramah
2. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan menjelskan hal
yang mungkin terjadi selama periksaan : rasa kurang nyaman,
sedikit nyeri, sedikit mengganggu privasi pasien.
3. Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan di lakukan.
4. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung kemih
membersihkan genitalia dan melepaskan pakaian dalam.
5. Petugas menanggapi reaksi pasien.
6. Petugas memposisikan pasien sesuai dengan prosedur
pemeriksaan.
Petugas menjaga privasi pasien,
7. BaganAlir
8. Hal – hal yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Unit KIA
10. Dokumenterkait
1. Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan teknik :
e. Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal di atas selaput mukosa seperti mata, hidung,
faring.
f. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan di sekitar tempat lesi, luka atau insisi. Cara
infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan
larutan obat disuntikkan intradermal atau subcutan.
g. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke
saraf utama atau pleksus saraf.
h. Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan
analgetik lokal intravena.
Obat anestesi lokal / regional adalah obat yang menghambat hantaran
saraf bila dikenakan secara lokal. Anestesi lokal idealnya adalah yang
tidak mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen, batas
keamanan lebar, mula kerja singkat, masa kerja cukup lama, larut dalam
air, stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalamiperubahan
dan efeknya reversibel.
Contoh obat anestesi lokal :
- Lidokain (Liqnikaon, xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang
digunakan secara topical dan suntikan. Efek anestesi lebih kuat,
cepat, ekstensif dibanding prokain.
- Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan mula kerja
lambat dan masa kerja panjang.
19.
20. Petugas
Petugas mencatat anamnesa
menidurkan pasienpasien ke rekam
di ruang medismemposisikan
tindakan,
luka yang akan dilakukan anestesi terlihat kasat mata
21. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga
KESEHATAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI 10
tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan
22. Pasien menandatangani lembar informed consent setelah diberi
informed consent oleh petugas
23. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan
tindakan anestesi
24. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan
25. Petugas menggunakan sarung tangan steril
26. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit
dibantu dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi
27. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan
penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit
28. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke lesi, luka
dan sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikkan
intradermal atau subcutan
29. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan
pasien sudah tidak merasakan sakit pada luka dan sekitarnya
30. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan
rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri atau
tidak dan sudah merasa baal / kesemutan pada kulit sekitar luka
31. Setelah pasien tidak merasa nyeri, petugas membersihkan luka
yang terkena kotoran dengan larutan NaCl 0,9%
32. Petugas melakukan tindakan bedah minor
7. BaganAlir
Petugas mengidentifikasi pasien