Anda di halaman 1dari 26

http://diaryforberti.blogspot.co.id/2014/12/makalah-mencuci-tangan.

html

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri
yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan
kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal
(Effendy, 1997).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana
individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah
terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih
hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraandan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata,
telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya
pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri
tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam
mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan
menciptakan kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan
keperawatan kesehatan diri. Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap
praktek yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada praktek
yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 1997).

1.2 Rumusan masalah


 Apa pengertian dari mencuci tangan ?
 Apa macam macam dari mencuci tangan ?
 Bagaimana cara mencuci tangan yang benar dan steril ?

1.3 Tujuan
 Mengetahui pengertian dari mencuci tangan.
 Mengetahui macam macam mencuci tangan.
 Mengetahui cara mencuci tangan yang benar dan steril.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Mencuci Tangan

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan


tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual
keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan berbeda
dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi
sehat saat perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam
angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya
(maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan ini isolasi dan
pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih
dalam jumlah yang mencukupi.

2.2 Macam Macam Mencuci Tangan


a. Mencuci tangan dengan air

Wadah pencuci tangan dan jeruk nipis yang disediakan di Rumah Makan
Ritual mencuci tangan di dunia dipraktikan sebagai bagian dari budaya maupun
praktik keagamaan. Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Bahá'í,
dalam agama Yahudi dinamakan tevilah dan netilat yadayim. Praktek yang mirip
adalah ritual lavabo untuk agama Kristen, wudhu untuk agama Islam, dan Misogi
di kuil Shinto.
Di beberapa rumah makan di Indonesia seperti rumah makan padang, rumah
makan sunda, atau warung-warung makan lainnya dimana mengonsumsi makanan
dirasakan lebih umum dengan menggunakan tangan langsung (tanpa alat makan
seperti sendok dan garpu), penjual kadang-kadang menyediakan wadah berupa
mangkuk kecil berisi air (sering juga disebut dengan kobokan) untuk mencuci
tangan disertai dengan irisan jeruk nipis untuk menghilangkan bau sesudah
makan. Praktek mencuci tangan yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan
dibawah air yang mengalir, karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk
mencuci tangan yang kotor bisa menjadi tempat sup kuman karena berkumpulnya
kotoran yang mungkin mengandung kuman penyakit di satu tempat dan
menempel lagi saat tangan diangkat dari wadah mencuci tangan tersebut.

b. Mencuci tangan dengan air panas


Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci tangan
dengan air panas lebih efektif untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini
tidak disertai dengan pembuktian ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat
menahan panas air tidak efektif untuk membunuh kuman. Beberapa pendapat lain
menyatakan bahwa air panas dapat membersihkan kotoran, minyak, ataupun zat-
zat kimia, namun pendapat populer ini sebenarnya tidak terbukti, air panas tidak
membunuh mikro organisme. Temperatur yang nyaman untuk mencuci tangan
adalah sekitar 45 derajat celsius, dan temperatur ini tidak cukup panas untuk
membunuh mikro organisme apapun. Namun temperatur yang jauh lebih panas
(umumnya sekitar 100 derajat celsius) memang dapat membunuh kuman. Tidak
efektifnya temperatur air untuk membunuh kuman juga dinyatakan dalam
prosedur standar mencuci tangan untuk operasi medis dimana air keran dibiarkan
mengalir deras hingga 2 galon per menit dan kederasan air inilah yang
membersihkan kuman, sementara tinggi rendahnya temperaturnya tidak
signifikan.

c. Mencuci tangan dengan sabun


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mencuci tangan dengan sabun
Mencuci tangan dengan sabun adalah praktik mencuci tangan yang paling umum
dilakukan setelah mencuci tangan dengan air saja. Walaupun perilaku mencuci
tangan dengan sabun diperkenalkan pada abad 19 dengan tujuan untuk memutus
mata rantai kuman, namun pada praktiknya perilaku ini dilakukan karena banyak
hal di antaranya, meningkatkan status sosial, tangan dirasakan menjadi wangi, dan
sebagai ungkapan rasa sayang pada anak.
Pada fasilitas-fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, mencuci tangan
bertujuan untuk melepaskan atau membunuh patogen mikroorganisme (kuman)
dalam mencegah perpindahan mereka pada pasien. Penggunaan air saja dalam
mencuci tangan tidak efektif untuk membersihkan kulit karena air terbukti tidak
dapat melepaskan lemak, minyak, dan protein dimana zat-zat ini merupakan
bagian dari kotoran organik. Karena itu para staf medis, khususnya dokter bedah,
sebelum melakukan operasi diharuskan mensterilkan tangannya dengan
menggunakan antiseptik kimia dalam sabunnya (sabun khusus atau sabun anti
mikroba) atau deterjen. Untuk profesi-profesi ini pembersihan mikro organisme
tidak hanya diharapkan "hilang" namun mereka harus bisa memastikan bahwa
mikro organisme yang tidak bisa "bersih" dari tangan, mati, dengan zat kimia
antiseptik yang terkandung dalam sabun. Aksi pembunuhan mikroba ini penting
sebelum melakukan operasi dimana mungkin terdapat organisme-organisme yang
kebal terhadap antibiotik.

d. Mencuci tangan dengan cairan


 Pada akhir tahun 1990an dan awal abad ke 21, diperkenalkan cairan
alkohol untuk mencuci tangan (juga dikenal sebagai cairan pencuci tangan,
antiseptik, atau sanitasi tangan) dan menjadi populer. Banyak dari cairan ini
berasal dari kandungan alkohol atau etanol yang dicampurkan bersama dengan
kandungan pengental seperti karbomer, gliserin, dan menjadikannya serupa jelly,
cairan, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan menghindari perasaan
kering karena penggunaan alkohol. Cairan ini mulai populer digunakan karena
penggunaannya yang mudah, praktis karena tidak membutuhkan air dan sabun.
 Penggunaan cairan sanitasi tangan berbentuk jel dan berbahan dasar
alkohol dalam sebuah penelitian di Amerika pada 292 keluarga di Boston
menunjukkan bahwa cairan ini mengurangi kasus diare di rumah hingga 59
persen. Dr. Thomas J. Sandora, seorang dokter di Divisi Penyakit Menular pada
RS Anak-anak Boston (Division of Infectious Diseases at Children's Hospital
Boston) dan juga penulis untuk buku "Tangan Sehat, Keluarga Sehat" ("Healthy
Hands, Healthy Families.") mengemukakan bahwa penelitian ini adalah penelitian
pertama yang menunjukkan bahwa penggunaan cairan sanitasi tangan
menunjukkan bahwa perilaku ini mengurangi penyebaran kuman di rumah.
Keluarga yang direkrut untuk penelitian ini adalah keluarga yang menitipkan
anak-anaknya di tempat penitipan anak dan menunjukkan aktivitas mencuci
tangan dengan sabun dengan frekuensi yang sama saat direkrut untuk penelitian.
Lalu separuh dari keluarga itu diberikan cairan sanitasi tangan dan selebaran yang
memberitahu tentang pentingnya kebersihan tangan. Sementara separuhnya lagi,
befungsi sebagai kontrol dan menerima selebaran tentang nutrisi dan diminta
untuk tidak menggunakan cairan pencuci tangan. Hasilnya keluarga yang
menggunakan cairan sanitasi tangan mengindikasikan 59 persen angka diare yang
lebih rendah dibandingkan kelompok yang berfungsi sebagai kontrol. Penelitian
lain oleh Harvard Medical School dan RS Anak-anak Boston (Division of
Infectious Diseases at Children's Hospital Boston) yang dipublikasikan pada
bulan April 2005 menunjukkan efek perlindungan pada penderita ISPA dalam
keluarga yang menggunakan cairan sanitasi tangan atas inisyatif mereka sendiri.
Cairan sanitasi ini menjadi alternatif yang nyaman bagi para orang tua yang tidak
sempat berulangkali ke wastafel untuk mencuci tangan mereka saat harus merawat
anak mereka yang sakit. Walaupun mencuci tangan dengan sabun dan air efektif
untuk mengurangi penyebaran sebagian besar infeksi namun untuk melakukannya
dibutuhkan wastafel, dan sebagai tambahan rotavirus (virus yang paling sering
ditemukan dalam kasus diare di tempat penitipan anak di Amerika), tidak dapat
dibersihkan secara efektif dengan sabun dan air, namun dapat dimatikan dengan
alkohol.
 Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga cairan pembersih
tangan non alkohol. Namun apabila tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik
oleh tanah, darah, ataupun lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk
mencuci tangan lebih disarankan karena cairan pencuci tangan baik yang
berbahan dasar alkohol maupun non alkohol walaupun efektif membunuh kuman
cairan ini tidak membersihkan tangan, ataupun membersihkan material organik
lainnya.
 Dalam perdebatan yang mana perilaku yang lebih efektif di antara
menggunakan cairan pembersih tangan atau mencuci tangan dengan sabun,
Wallace Kelly, Infection Control R.N. (Paramedik untuk Pengendalian Infeksi)
berpendapat bahwa keduanya efektif dalam membersihkan bakteria-bakteria
tertentu. Namun cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak efektif
dalam membunuh bakteria yang lain seperti e-coli dan salmonela. Karena alkohol
tidak menghancurkan spora-spora namun dengan mencuci tangan dengan sabun
spora-spora tersebut terbasuh dari tangan. Menurutnya metode terbaik adalah
menentukan saat keadaan tidak memungkinkan untuk mengakses air dan sabun,
maka cairan pencuci tangan jauh lebih baik daripada tidak menggunakan apapun.
 Di Amerika Serikat cairan pencuci tangan dilarang oleh Departemen
Pemadam Kebakaran dari sekolah-sekolah karena kekhawatiran bahwa cairan
tersebut dapat merangsang api menjadi besar, namun Rumah Sakit Tallahasee
Memorial Hospital diperbolehkan untuk menaruh cairan pencuci tangan dalam
jumlah tertentu. Cairan pencuci tangan yang disarankan adalah yang mengandung
paling sedikit 60 persen alkohol dan bahan pelembab.
 Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif untuk
mematikan materi organik, dan virus-virus tertentu seperti norovirus, spora-spora
bakteria tertentu, dan protozoa tertentu. Untuk membersihkan mikro organisme -
mikro organisme tersebut tetap disarankan menggunakan sabun dan air.

e. Mencuci tangan dengan tisu basah


Rediwipes tisu basah yang dinyatakan dapat membunuh bakteri E-coli dan
Salmonella. Tisu basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak
hanya tangan, tetapi juga kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan
untuk peralatan rumah tangga laiinya. Menurut Center for Disease Control and
Prevention (CDC) (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular) di
Amerika serikat sebayak 76 juta dari 300 juta orang yang tinggal di AS sakit
setiap tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan dengan masuknya
makanan. Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang
meninggal dunia karena penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya makanan.
Tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan
dengan sabun karena lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu basah
telah mengembangkan kandungan wewangian beralkohol, atau anti bakteri,
ataupun minyak almond untuk menjaga kulit tangan agar tidak terasa kering.
Namun menurut dr. Handrawan tisu basah tidak baik untuk mencuci tangan
karena hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.
Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan tisu basah
yang berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9 persen bakteri
yang terdapat dirumah termasuk bakteri Salmonella dan E. coli. Tisu ini
dianjurkan untuk digunakan dalam membersihkan tangan dan peralatan dapur
lainnya sebelum masak agar mencegah kontaminasi bakteri silang antara tangan,
bahan masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak menyebaran.

2.3 Cara Mencuci Tangan Yang Benar Dan Steril


Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari
penyakit.Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak
yang masih kecil, karna salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia
adalah diare, yang dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci
tangan.
Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan yang dapat dicegah dengan
mencuci tangan dengan benar dan bersih :
– diare,
– cacingan,
– Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
– TBC,
– penyakit yang mematikan seperti SARS,
– flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1).
Cara mencuci tangan yang bersih harus menggunakan sabun dan di bawah air
yang mengalir.
Berikut langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar :

A. PERSIAPAN ALAT & BAHAN

1. Sabun anti mikroba

2. Kertas Tisue

3. Handuk steril

4. Kikir pembersih kuku

5. Tempat handuk kotor

6. Bengkok

7. Sikat

8. Spon
 Prinsip perawat cuci tangan steril sebelum asisten pembedahan di ruang
operasi

 Jangan sampai mengenai pakaian yang dikenakan perawat

 Saat dan setelah cuci tangan jangan sampai menyentuh benda yang tidak
steril

B. PROSEDUR KERJA

1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang ditarik ke atas

2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka

3. Berdiri di depan westafel jaga agar tangan dan seragam tidak menyentuh
westafel

4. Seragam yang digunakan harus tetap kering

5. Tuangkan sabun 2 - 5 cc kedalam tangan, sabun tangan lengan hingga 5


cm di atas siku

6. Bersihkan kuku bila kotor dengan kikir dan letakan pada tempat atau
bengkok

7. Basahi sikat / spon dan beri sabun kembali

8. Jumlah gerakan 20 gerakan untuk tangan, 30 gerakan untuk kuku, sikat di


pegang tegak lurus terhadap kuku

9. Sikat jari - jari termasuk sela jari, sikat telapak tangan, punggung tangan

10. Basahi sikat dan beri sabun kembali

11. Bagi tangan menjadi 3 bagian, 1/3 pergelangan tangan bawah dengan arah
memutar, lanjutkan 1/3 bagian tengah dan 1/3 bagian atas. tangan dalam
posisi fleksi dengan jari - jari menghadap ke atas selama prosedur

12. Ulangi langkah ini pada yang satunya lagi (tangan kiri)

13. Dengan tangan posisi fleksi bilas dengan seksama ujung jari ke siku
tangan kiri dan ulangi pada tangan kanan

14. Matikan kran dengan siku


15. Ambil handuk steril yang ada di atas kemasan pastikan tidak ada apapun
atau benda dekat dari jangkauan anda

16. Buka handuk steril secara maksimal pagang satu bagian putar dari jari ke
siku

17. Dengan hati - hati pindahkan handuk ke lengan satunya

18. Buang handuk pada tempat yang disediakan

19. Bila akan menggunakan sarung tangan steril dapat dikeringkan hanya dengan
kertas tisu.

C. Manfaat Mencuci Tangan


Manfaat yang diperoleh apabila kita mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun yaitu :
a. Dengan penggunaan sabun yang lebih serta air bersih yang cukup akan
menurunkan insiden diare pada anak dan bayi usia enam sampai delapan belas
bulan.
b. Mencuci tangan dengan air bersih dan sebelum menyiapkan makanan efektif
menurunkan insiden diare.
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Dari hasil studi oleh Khan (1982) tentang manfaat mencuci tangan dengan sabun
sesudah buang air besar, sebelum makan dan menyiapkan makanan membuktikan
bahwa perilaku tersebut merupakan cara yang efektif untuk menurunkan insidens
penyakit.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih.
Macam macam mencuci tangan :
a. Mencuci tangan dengan air
b. Mencuci tangan dengan air panas
c. Mencuci tangan dengan sabun
d. Mencuci tangan dengan cairan
e. Mencuci tangan dengan tisu basah
Tujuan melakukan cuci tangan dengan baik dan steril supaya kita tidak
terjangkit penyakit seperti diare dan cacingan. Perilaku hidup sehat harus
ditanamkan dari sejak kecil.

3.2 Saran
Mencintai hidup sehat sebagai perilaku hidup kita sehari hari adalah
sebuah cara dasar untuk jauh dari penyakit yang menular serta berbahaya.
Sebaiknya agar tercapai hidup sehat, dari kita kecil kita sudah menanamkan
perilaku sehat seperti mencuci tangan, membuang sampah pada tempatnya agar
tercapainya lingkungan yang sehat.

Daftar Pustaka

http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/pengertian-mencuci-tangan.html
http://adelinecalonperawat.blogspot.com/2009/03/sap-penyuluhan-cuci-
tangan.html
http://www.infeksi.com.Pusat Informasi Penyakit Infeksi, Andy Baex, 6 Februari
2007

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Link Sumber : http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/makalah-mencuci-


tangan.html#ixzz3pjkEKMw6
http://arruhhtajdid101.blogspot.co.id/2014/01/makalah-cara-mencuci-tangan-
yang-benar.html

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Infeksi dalam dunia kebidanan masih menjadi penyebab kematian nomor tiga di
Indonesia. Selain itu dengan adanya berbagai penyakit yang dapat menular
disebabkan oleh cara kerja tenaga kesehatan yang kurang bersih atau bahkan
petugas kesehatan tertular dari pasien yang dirawatnya.
Ini artinya para pemberian pelayanan kebidanan harus melihat kembali upaya
-upaya pencegahan infeksi yang selama ini telah dilakukannya, upaya-upaya
tersebut antara lain:
1.Cuci tangan.
2.Dekontaminasi.
3.Mencuci dan bilas bahan dan alat pakai ulang.
4.Desinfeksi.
5 Sterilisasi.
6. Penempatan alat dan bahan yang sudah diproses.
7. Bersih-bersih ruangan pelayanan.
8. Pembuangan limbah kebidanan dan teknik aseptik lainnya.
Kesempatan kali ini kita membahas tentang cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan. Cuci tangan secara benar masih merupakan cara yang paling
penting untuk mencegah infeksi silang. Memakai sabun biasa (kalau ada PH
netral), tanpa zat tambahan apapun seperti pewangi yang keras atau menggunakan
alkohol yang cenderung mengeringkan kulit terutama bagi mereka yang frekuensi
mencuci tangan sering.
Mencuci tangan yang benar, tidak cukup hanya sekedar mencuci tangan saja tetapi
harus disertai dengan kapan cuci tangan itu sendiri diperlukan dan bagaimana cara
mengeringkan tangan setelah dicuci.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan mencuci tangan ?
2. Apa tujuan dari mencuci tangan ?
3. Kapan kita harus mencuci tangan ?
4. Apa saja prinsip dalam mencuci tangan ?
5. Bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar?
6. Apa saja macam-macam mencuci tangan ?
7. Apa saja karakteristik responden yang berhubungan dengan mencuci tangan?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.Mengetahui pengertian dari mencuci tangan.
2. Mengetahui tujuan mencuci tangan.
3. Mengetahui kapan saja kita harus mencuci tangan.
4. Mengetahui prinsip dalam mencuci tangan
5. Mengetahui teknik mencuci tangan yang benar.
6. Mengetahui macam-macam tekhnik dalam mencuci tangan
7. Mengetahui karakteristik responden yang berhubungan dengan mencuci tangan.

1.4. Manfaat Penulisan


Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
khususnya kepada mahasiswi untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai hal-hal yang berhubungan dalam mencuci tangan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat
secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air
mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin. Ada
dua prosedur pencucian tangan yang dapat dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat
dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan
kesehatan, penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai
kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah (Boyce dan Pitter, 2002).
Cuci tangan dianggap sebgai salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi
penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi.
Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa atau kontak langsung
dengan pasien,sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT setelah
kedua tangan terkontaminasi (memegang instrumen yang kotor dan alat lainnya ;
menyentuh selaput lendir,darah/duh tubuh lainnya;kontak yang lama dan intensif
dengan pasien) setelah melepas sarung tangan.
2.2 Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh dimana tindakan ini dilakuakn
dengan tujuan :
 Menghilangkan kotoran yang melekat di tangan
 Menghilangkan bau yang melekat di tangan
 Mencegah penyebaran infeksi silang
 Menjaga kondisi tangan agar tetap steril
 Memberikan perasaan yang segar dan bersih

2.3 Indikasi Mencuci Tangan


Dalam kehidupan sehari-hari banyak penyebaran penyakit yang melalui
tangan, oleh karena itu berikut indikasi mencuci tangan :
1. Sebelum dan setelah kontak dengan kulit bayi atau cairan tubuh
2. Sebelum melakukan teknik aseptic
3. Sebelum memegang makanan
4. Bila terlihat kotor
5. Setelah dari toilet
6. Setelah kontak dengan peralatan yang kotor atau berpotensi
terkontaminasi
7. Setelah melepaskan sarung tangan
2.4 Prinsip Mencuci Tangan
Dalam mencuci tangan terdapat beberapa prinsip, antara lain :
1. Anggap bahwa semua alat terkontaminasi : jangan terlalu sering memegang
keran, tempat sabun, wastafel, alat pengering, terutama setelah mencuci tangan :
dianjurkan untuk menggunakan tempat sampah yang dapat dibuka tutup
menggunakan injakan kaki, keran yang diputar dengan siku.
2. Jangan memakai perhiasan : cincin meningkatkan jumlah mikroorganisme
yang ada ditangan; perhiasan juga menimbulkan kesulitan dalam mencuci tangan
secara seksama.
3. Gunakan air hangat yang mengalir, alirannya diatur sedemikian rupa demi
kenyamanan; air yang terlalu panas akan membuka pori-pori dan menyebabkan
iritasi kulit; cegah terjadinya percikan air, terutama kebaju, karena
mikroorganisme akan berpindah dan berkembang biak di tempat yang lembab.
4. Gunakan sabun yang tepat dan gunakan sampai muncul busa: sabun akan
mengemulsikan lemak dan minyak serta mengurangi tegangan permukaan,
sehingga memudahkan pembersihan.
5. Gunakan gerakan memutar, menggosok dan bergeser: gerakan ini
mengangkat dan menghilangkan kotoran dan mikroorganisme.
6. Gunakan handuk atau tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan : handuk
ini lebih sedikit menyebarkan mikroorganisme dibandingkan pengering udara
panas atau handuk.
2.5 Macam-macam cuci tangan & cara cuci tangan
Cara untuk melakukan cuci tangan dapat dibedakan dalam beberapamacam antara
lain sebagai berikut ini:
a. Cuci tangan biasa
Cuci tangan biasa adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir.
Ø Peralatan dan perlengkapan
1. sabun biasa/ antiseptik
2. handuk bersih atau tisu
3. wastafel atau air mengalir
Ø Prosedur pelaksanaan

1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan


2. Lepas cincin, jam tangan, dan gelang.
3. Basahi kedua tangan degan menggunakan air mengalir,
4. Tuangkan sabun secukupnya
5. Ratakan sabun pada kedua telapak tangan
6. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
7. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
8. Bersihkan punggung jari dengan gerakan mengunci
9. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan
sebaliknya
10. Bersihkan ujung jari tangan kanan dengan gerakan memutar pada telapak
tangan kiri dan lakukan sebaliknya
11. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan, dan
lakukan sebaliknya
12. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
13. Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai sampai benar-benar kering
14.Gunakan tisu tersebut untuk menutup keran
b. Cuci Tangan Bedah
Cuci tangan bedah adalah menghilangkan kotoran, debu dan organisme sementara
secara mekanikal dan mengurangi flora tetap selama pembedahan. Tujuannya
adalah mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme dari kedua belah tangan.
Cuci tangan dengan sabun biasa dan air yang diikuti dengan panggunaan
penggosok dengan bahan dasar alkohol tanpa air yang mengandung klorheksidin
menunjukkan pengurangna yang lebih besar pada jumlah mikrobial pada tangan,
meningkatkan kesehatan kulit dan mereduksi waktu dan sumber daya (Larson dkk
2001)
Peralatan Dan Perlengkapan
1. Sabun biasa/antiseptik
2. Bahan antiseptik
3. Sikat lembut DTT
4. Spon
5. Handuk steril / lap bersih dan kering
6. Wastafel atau air mengalir

Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Peralatan cuci tangan steril

2. Lepas cincin, jam tangan dan gelang.


3. Basahi kedua tangan dengan menggunakan air mengalir sampai siku.
Gunakan sabun kearah lengan bawah, lakukan hal yang sama pada sebelah tangan.
4. Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atur sikat lembut kearah luar,
kemudian bersihkan jari hingga siku dengan gerakan sirkular dengan spon. Ulangi
hal yang sama pada lengan yang lain. Lakukan selama minimal 2 menit.
5. Membilas tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir, setelah
bersih tahan kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air
bilasan mengalir ke area bersih.
6. Menggosok seluruh permukaan kedua belah tangan, jari dan lengan bawah
dengan antiseptik minimal selama 2 menit.
7. Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir,
setelah bersih tahan kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan
air bilasan mengalir ke area tangan.
8. Menegakkan kedua tangan kea arah atas dan jauhkan dari badan, jangan sentuh
permukaan atau benda apapun.

9.Mengeringkan tangan menggunakan handuk steril atau diangin-anginkan. Seka


tangan dimulai dari ujung jari hingga siku. Untuk tangan yang berbeda gunakan
sisi handuk yang berbeda.
10. Pakai sarung tangan bedah yang steril atau DTT pada kedua tangan.

2.6 Karakteristik Responden Yang Berhubungan Dengan Mencuci Tangan ‘


a. Umur
Semakin bertambah umur seseorang maka semakin tinggi tingkatkesadaran
seseorang akan kebersihan dan mengetahui akan pentingnya melakukan cuci
tangan yang baik dan benar sesuai pengalaman hidupnya.
b. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin berbeda pula cara pandang
seseorang terhadap kesehatan, khusunya dalam hal mencuci tangan.
c. Sumber Informasi
Semakin banyak sumber informasi yang diperoleh tentang kesehatan,maka
semakin bertambah pengetahuan akan kebersihan, terutama dalam mencuci
tangan.
d. Pengetahuan
Semakin luas pengetahuan seseorang semakin banyak ilmu yang didapat tentang
pengetahuan mencuci tangan maka semakin tinggi pula kesadarannya untuk
mencuci tangan. Sehingga dalam mencuci tangan, tingkat pengetahuan seseorang
juga sangat berpengaruh.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat
secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air
mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin.
Mencuci tangan bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang melekat di
tangan,menghilangkan bau yang melekat di tangan,mencegah penyebaran infeksi
silang,menjaga kondisi tangan agar tetap steril,memberikan perasaan yang segar
dan bersih.
Mencuci tangan dilakukan dengan dua cara yaitu mencuci tangan biasa
dan mencuci tangan bedah.
3.2 Saran
Di harapkan Makalah ini semoga bermanfaat dan dapat di jadikan
Penambah Wawasan dalam mengetahui cara mencuci tangan . dan bagi
Mahasiswi juga dapat di Jadikan Sebagai Bahan untuk Memberikan Penjelasan
kepada Masyarakat .
http://merry-creations.blogspot.co.id/2012/02/konsep-dasar-mencuci-tangan.html

Konsep Dasar Mencuci Tangan

1 Pengertian Mencuci Tangan


Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat
secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air
mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin. Ada
dua prosedur pencucian tangan yang dapat dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat
dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan
kesehatan, penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai
kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah (Boyce dan Pitter, 2002).
Cuci tangan dianggap sebgai salah satu langkah paling efektif untuk mengurangi
penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi.
Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa atau kontak
langsung dengan pasien,sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT
setelah kedua tangan terkontaminasi (memegang instrumen yang kotor dan alat
lainnya ; menyentuh selaput lendir,darah/duh tubuh lainnya;kontak yang lama dan
intensif dengan pasien) setelah melepas sarung tangan.
2 Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh dimana tindakan ini dilakuakn
dengan tujuan :

1. Menghilangkan kotoran yang melekat di tangan

2. Menghilangkan bau yang melekat di tangan

3. Mencegah penyebaran infeksi silang

4. Menjaga kondisi tangan agar tetap steril

5. Memberikan perasaan yang segar dan bersih

3 Indikasi Mencuci Tangan


Dalam kehidupan sehari-hari banyak penyebaran penyakit yang melalui
tangan, oleh karena itu berikut indikasi mencuci tangan :
1. Sebelum dan setelah kontak dengan kulit bayi atau cairan tubuh
2. Sebelum melakukan teknik aseptic
3. Sebelum memegang makanan
4. Bila terlihat kotor
5. Setelah dari toilet
6. Setelah kontak dengan peralatan yang kotor atau berpotensi
terkontaminasi
7. Setelah melepaskan sarung tangan
4 Prinsip Mencuci Tangan
Dalam mencuci tangan terdapat beberapa prinsip, antara lain :
1. Anggap bahwa semua alat terkontaminasi : jangan terlalu sering memegang
keran, tempat sabun, wastafel, alat pengering, terutama setelah mencuci tangan :
dianjurkan untuk menggunakan tempat sampah yang dapat dibuka tutup
menggunakan injakan kaki, keran yang diputar dengan siku.
2. Jangan memakai perhiasan : cincin meningkatkan jumlah mikroorganisme yang
ada ditangan; perhiasan juga menimbulkan kesulitan dalam mencuci tangan secara
seksama.
3. Gunakan air hangat yang mengalir, alirannya diatur sedemikian rupa demi
kenyamanan; air yang terlalu panas akan membuka pori-pori dan menyebabkan
iritasi kulit; cegah terjadinya percikan air, terutama kebaju, karena
mikroorganisme akan berpindah dan berkembang biak di tempat yang lembab.
4. Gunakan sabun yang tepat dan gunakan sampai muncul busa: sabun akan
mengemulsikan lemak dan minyak serta mengurangi tegangan permukaan,
sehingga memudahkan pembersihan.
5. Gunakan gerakan memutar, menggosok dan bergeser: gerakan ini mengangkat
dan menghilangkan kotoran dan mikroorganisme.
6. Gunakan handuk atau tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan : handuk ini
lebih sedikit menyebarkan mikroorganisme dibandingkan pengering udara panas
atau handuk.
5 Macam-macam cuci tangan & cara cuci tangan
Cara untuk melakukan cuci tangan dapat dibedakan dalam beberapa
macam antara lain sebagai berikut ini:
a. Cuci tangan biasa
Cuci tangan biasa adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir.
 Peralatan dan perlengkapan
1. sabun biasa/ antiseptik
2. handuk bersih atau tisu
3. wastafel atau air mengalir
 Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2. Lepas cincin, jam tangan, dan gelang.
3. Basahi kedua tangan degan menggunakan air mengalir
4. Tuangkan sabun secukupnya
5. Ratakan sabun pada kedua telapak tangan
6. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
7. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
8. Bersihkan punggung jari dengan gerakan mengunci
9. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan sebaliknya
10. Bersihkan ujung jari tangan kanan dengan gerakan memutar pada telapak tangan
kiri dan lakukan sebaliknya
11. Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan, dan lakukan
sebaliknya
12. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
13. Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai sampai benar-benar kering
14.Gunakan tisu tersebut untuk menutup keran

b. Cuci Tangan Bedah


Cuci tangan bedah adalah menghilangkan kotoran, debu dan organisme
sementara secara mekanikal dan mengurangi flora tetap selama pembedahan.
Tujuannya adalah mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme dari kedua
belah tangan. Cuci tangan dengan sabun biasa dan air yang diikuti dengan
panggunaan penggosok dengan bahan dasar alkohol tanpa air yang mengandung
klorheksidin menunjukkan pengurangna yang lebih besar pada jumlah mikrobial
pada tangan, meningkatkan kesehatan kulit dan mereduksi waktu dan sumber daya
(Larson dkk 2001)
 Peralatan Dan Perlengkapan
1. Sabun biasa/antiseptik
2. Bahan antiseptik
3. Sikat lembut DTT
4. Spon
5. Handuk steril / lap bersih dan kering
6. Wastafel atau air mengalir

 Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2. Lepas cincin, jam tangan dan gelang.
3. Basahi kedua tangan dengan menggunakan air mengalir sampai siku. Gunakan
sabun kearah lengan bawah, lakukan hal yang sama pada sebelah tangan.
4. Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atur sikat lembut kearah luar, kemudian
bersihkan jari hingga siku dengan gerakan sirkular dengan spon. Ulangi hal yang
sama pada lengan yang lain. Lakukan selama minimal 2 menit.
5. Membilas tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir, setelah
bersih tahan kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan air
bilasan mengalir ke area bersih.
6. Menggosok seluruh permukaan kedua belah tangan, jari dan lengan bawah
dengan antiseptik minimal selama 2 menit.
7. Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir,
setelah bersih tahan kedua tangan mengarah ke atas sebatas siku. Jangan biarkan
air bilasan mengalir ke area tangan.
8. Menegakkan kedua tangan kea arah atas dan jauhkan dari badan, jangan sentuh
permukaan atau benda apapun.
9. Mengeringkan tangan menggunakan handuk steril atau diangin-anginkan. Seka
tangan dimulai dari ujung jari hingga siku. Untuk tangan yang berbeda gunakan
sisi handuk yang berbeda
10. Pakai sarung tangan bedah yang steril atau DTT pada kedua tangan.

.6 Karakteristik Responden Yang Berhubungan Dengan Mencuci Tangan ‘


a. Umur
Semakin bertambah umur seseorang maka semakin tinggi tingkat kesadaran
seseorang akan kebersihan dan mengetahui akan pentingnya melakukan cuci
tangan yang baik dan benar sesuai pengalaman hidupnya.
b. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin berbeda pula cara pandang
seseorang terhadap kesehatan, khusunya dalam hal mencuci tangan.
c. Sumber Informasi
Semakin banyak sumber informasi yang diperoleh tentang kesehatan,maka
semakin bertambah pengetahuan akan kebersihan, terutama dalam mencuci
tangan.
d. Pengetahuan
Semakin luas pengetahuan seseorang semakin banyak ilmu yang didapat tentang
pengetahuan mencuci tangan maka semakin tinggi pula kesadarannya untuk
mencuci tangan. Sehingga dalam mencuci tangan, tingkat pengetahuan seseorang
juga sangat berpengaruh.

7 LANGKAH CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR MENURUT WHO


Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur
yang benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan
anda pakai sabun baik sebelum makan atau pun sebelum memulai pekerjaan,
akan menjaga kesehatan tubuh anda dan mencegah penyebaran penyakit melalui
kuman yang menempel di tangan. Bagaimana langkah cuci tangan yang benar?

Teknik khusus mencuci tangan pakai sabun dalam 7 langkah

Pengertian cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan
sabun untuk membersihkan jari – jari, telapak dan punggung tangan dari semua
kotoran, kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit.

Tahukah anda? Tanggal 15 oktober adalah hari cuci tangan sedunia pakai sabun
yang dicanangkan oleh PBB sebagai salah satu cara menurunkan angka kematian
balita serta mencegah penyebaran penyakit.

Manfaat melakukan 7 langkah mencuci tangan yaitu membersihkan dan


membunuh kuman yang menempel secara cepat dan efektif karena semua bagian
tangan akan dicuci menggunakan sabun.
Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air


yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan


5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara


memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang maupun cair sangat
disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal.

7 langkah mencuci tangan di atas umumnya membutuhkan waktu 15 – 20 menit.


Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar
kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri
berpindah dari tangan ke tubuh anda.

http://aciilsem.blogspot.co.id/2013/06/7-langkah-cara-mencuci-tangan-yang.html

Anda mungkin juga menyukai