NOMOR : 32/RS/SK-DIR/IV/2016
KEBIJAKAN TENTANG
PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA REGINA EYE CENTER
M EMUTUSKAN:
Menetapkan
KELIMA : Seluruh petugas rumah sakit harus memahami perlindungan pasien terhadap
kekerasan fisik;
KEENAM : Petugas rumah sakit tidak diperkenankan melakukan kekerasan fisik terhadap
pasien maupun terhadap keluarga pasien;
KETUJUH : Petugas melakukan pengawasan dan observasi ketat terhadap seluruh pasien
secara periodik dan apabila ada hal yang mencurigakan segera ambil tindakan
dan atau melaporkan kepada Kepala Unit Pelayanan/penanggung jawab
ruangan sesuai kondisi dan situasi;
KEDELAPAN : Apabila terdapat pasien terlantar yang tidak memiliki keluarga dan tidak
memerlukan perawatan inap di rumah sakit, maka untuk pemulangan pasien
segera di laporkan dan di koordinasi dengan Dinas Sosial;
KESEMBILAN : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di : Padang
Pada tanggal : 05 April 2016
Direktur,
LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA REGINA
EYE CENTER PADANG
NOMOR : 32/RS/SK-DIR/IV/2016
KEBIJAKAN TENTANG
PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS MATA REGINA EYE CENTER
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat
maupun sakit.
2. Kekerasanmerupakan tindakan agresi dan pelanggaran ( penyiksaan, pemukulan,
pemerkosaan, dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan menyebabkan
penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas tertentu tindakan menyakiti
binatang dapat dianggap sebagai kekerasan , tergantung pada situasi dan nilai-nilai sosial
yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang. Istilah kekerasan juga mengandung
kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak.
3. Menurut Atkinson, tindak kekerasan adalah perilaku melukai orang lain, secara verbal
(kata-kata yang sinis, memaki dan membentak) maupun fisik (melukai atau membunuh)
atau merusak harta benda.
4. Kekerasan fisik adalahsetiap tindakan yang disengaja atau penganiayaan secara langsung
merusak integritas fisik maupun psikologis korban, ini mencakup antara lain memukul,
menendang, menampar, mendorong, menggigit, mencubit, pelecehan seksual, dan lain-lain
yang dilakukan baik oleh pasien, staff maupun oleh pengunjung.
5. Kekerasan psikologis termasuk ancaman fisik terhadap individu atau kelompok yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada fisik, mental, spiritual, moral atau social termasuk
pelecehan secara verbal.
6. Perlindungan Pasien Pada Kekerasan Fisik adalah suatu upaya rumah sakit untuk
melindungi pasien dari kekerasan fisik oleh pengunjung, pasien lain atau staf rumah sakit.
7. Bayi Baru Lahir ( Neonatus ) adalah bayi dalam kurun waktu satu jam pertama kelahiran.
8. Bayi Yang Lahir Normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
9. Anak – Anak adalah masa yang dimulai dari periode bayi sampai masa pubertas yaitu 13-
14 tahun.
10. Lansia ( Lanjut Usia ) adalah periode dalam kehidupan yang ditandai dengan menurunnya
kemampuan fisik dan psikologis. Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) menggolongkan
lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan ( middle age ) 45-59 tahun, lanjut usia
( elderly ) 60-74 tahun, lanjut usia tua ( old ) 75-90 tahun dan usia sangat tua ( very old )
diatas 90 tahun.
11. Orang Dengan Gangguan Jiwa adalah orang yang mengalami suatu perubahan pada
fungsi kejiwaan. Keadaan ini ditandai dengan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang
menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran
sosial.
12. Perempuan adalah seorang manusiayang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil,
melahirkan dan menyusui anak.
13. Kekerasan Pada Perempuan adalah segala bentuk kekerasan berbasis jender yang
berakibat menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan terhadap perempuan.
14. Koma Dalam Istilah Kedokteran adalah suatu kondisi tidak sadar yang sangat dalam,
sehingga tidak memberikan respons atas rangsangan rasa sakit atau rangsangan cahaya.
15. Pasien Koma adalah pasien yang tidak dapat dibangunkan, tidak memberikan respons
normal terhadapat rasa sakit atau rangsangan cahaya, tidak memiliki siklus tidur bangun,
dan tidak dapat melakukan tindakan sukarela. Koma dapat timbul karena berbagai kondisi,
termasuk keracunan, keabnormalan metabolik, penyakit sistem saraf pusat, serta luka
neorologis akut seperti stroke dan hipoksia, geger otak karena kecelakaan beratterkena
kepala dan terjadi pendarahan didalam tempurung kepala. Koma juga dapat secara sengaja
ditimbulkan oleh agen farmasentika untukmempertahankan fungsi otak setelah timbulnya
trauma otak lain.
Ditetapkan di : Padang
Pada tanggal : 05 April 2016
Direktur,