Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “Paradigma Keperawatan Keluarga”.
Makalah ini telah Penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka Penulis menerima segala saran dan kritik dari Pembaca agar
Penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata Penulis berharap semoga makalah tentang “Paradigma Keperawatan
Keluarga” dapat memberikan informasi terhadap Pembaca.
Yogyakarta, 30 September
2018
Penyusun Kelompok 1
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
B. TUJUAN ............................................................................................................ 1
C. RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 3
A. PENGERTIAN KELUARGA ........................................................................... 3
B. STRUKTUR KELUARGA ............................................................................... 4
C. TYPE KELUARGA ........................................................................................... 4
D. PERAN KELUARGA ....................................................................................... 7
E. FUNGSI KELUARGA ...................................................................................... 7
F. PERKEMBANGAN DALAM KELUARGA .................................................... 8
G. PARADIGMA KEPERAWATAN KELUARGA SISTEM SOSIOLOGI ........ 11
H. PARADIGMA KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIKLINIK ........ 16
BAB III PENGKAJIAN ASKEP ................................................................................ 11
A. KASUS .............................................................................................................. 11
B. PENGKAJIAN ................................................................................................... 11
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN ....................................................................... 12
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 21
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 21
B. SARAN .............................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Oleh karena itu penetapan keluarga sebagai klien atau sasaran asuhan
keperawatan adalah hal yang tepat. Keluarga dalam hal ini tidak dipandang dari
jumlah anggotanya, tetapi Kesatuannya yang unik dalam menghadapi
mengahadapi masalah. Keunikannya terlihat dari cara berkomunikasi, mengambil
keputusan, sikap, niali, cita-cita, hubungan dengan masy luas dan gaya hidup
yang tidak sama antara satu keluarga dengan keluarga lainnya. Perbedaan
tersebut dipengaruhi oleh lingkungan, jaman, dan geografis. Keluarga didesa
sangat berbeda dengan dikota dalam hal besarnya keluarga, struktur, nilai, dan
juga gaya hidupnya.
B. TUJUAN
1
3. Mampu menjelaskan struktur keluarga
4. Mampu menjelaskan perkembangan keluarga
5. Mampu menjelaskan peran keluarga
6. Mampu menjelaskan fungsi keluarga
7. Mampu menjelaskan pengertian keperawatan keluarga
8. Mampu menjelaskan urgensi keperawatan keluarga dalam konteks
pembangunan kesehatan
9. Mampu menjelaskan paradigma keperawatan keluarga sebagai system
sosiologi
10. Mampu menjelaskan dan membedakan paradigma keperawatan keluarga
dengan keperawatan diklinik
C. RUMUSAN MASALAH
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. (Effendy, 1998).
3
B. STRUKTUR KELUARGA
C. TYPE KELUARGA
1. TRADISIONAL :
a. The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam saturumah
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan
anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar
karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
4
rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-
nenek), keponakan, dll)
f. The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal
ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan
(menyalahi hukum pernikahan)
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang
sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal
mati
2. NON - TRADISIONAL :
5
saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas
yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui
aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan
e. Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
pasangan suami-istri (marital partners)
f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan
satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga
bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara
dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
6
D. PERAN KELUARGA
1. Peranan ayah :
2. Peranan ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak :
E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Keluarga yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota keluarga yang
sakit TBC akan mempercepat proses penyembuhan. Karena adanya
7
partisipasi dari anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.
b. Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi
Fungsi keluarga mengembangkan dan melatih untuk berkehidupan sosial
sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain.
Tidak ada batasan dalam bersosialisasi bagi penderita dengan lingkungan
akan mempengaruhi kesembuhan penderita asalkan penderita tetap
memperhatikan kondisinya .Sosialisasi sangat diperlukan karena dapat
mengurangi stress bagi penderita.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.Dan juga tempat mengembangkan fungsi reproduksi
secara universal, diantaranya : seks yang sehat dan berkualitas, pendidikan
seks pada anak sangat penting.
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti kebutuhan
makan, pakaian dan tempat untuk berlindung (rumah).Dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan
Berfungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas
keluarga di bidang kesehatan.
8
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun :
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah
anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :
9
a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :
10
7. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi
keduanya meninggal :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e. Melakukan life review (merenungkan hidupnya).
manusia
Lingkungan
11
Paradigma keperawatan terdiri atas 4 konsep dasar :
Manusia
Keperawatan
Sehat-sakit
Lingkungan
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – social – spiritual, kesatuan dari
aspek jasmani dan rohani, dan mempunyai karakter yang unik. Manusia
dimasyarakat dipandang sebagai klien yaitu individu, kelompok, masyarakat
dalam suatu sistem.
a. Manusia sebagai individu yaitu sasaran dalam pemenuhan kebutuhan
dasar manusia berupa kebutuhan fisiologis, keamanan, kenyamanan,
cinta, harga diri dan aktualisasi diri.
12
2. Konsep Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Lokakarya,
1983).
Bentuk asuhan keperawatan yang diberikan :
a. Askep pada klien yang tidka mampu memenuhi kebutuhan dasar
manusia: diberikan untuk memulihkan kebutuhan fisiologis.
b. Askep pada klien yang tidak mau memenuhi kebutuhan dasar manusia :
diberikan melalui Yankep berupa motivasi.
c. Askep pada klien yang tidak tahu dalam memenuhi kebutuhan dasar
manusia: diberikan melalui yankep berupa penkes (individu, keluarga,
dan masyarakat).
3. Konsep kesehatan
Kesehatan manusia dapat dilihat dalam rentang sehat sakit. Dimana
rentang sehat sakit ini digunakan sebagai alat ukur dalam penilaian status
kesehatan yang dinamis dan dapat menjadi batasan oleh seseorang perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan yang jelas.
Rentang sehat sakit (WHO, 1947):
Sehat adalah keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, social,
serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan akan tetapi mampu
hidup produktif. (WHO, 1947).
Karakteristik sehat :
a. Marefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b. Berpandangan terhadpa sehat dalam konteks lingkungan (baik internal
maupn eksternal)
13
c. Kreatif dan produktif.
perkembangan
sosiokultural
Lingkungan
Status kesehatan
4. Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah (
kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor eksternal
yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan mencakup antara lain
lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. Fokus ingkungan yaitu
lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual. Lingkungan dibagi 2
yaitu :
a. Lingkungan dalam terdiri dari:
1) Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,
bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara
bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas.
Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari
14
kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur
sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2) Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif
dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi
pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan
fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan
aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu
pasien dalam mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien
dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh,
komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila
dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien.
Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan
kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa
nyaman.
3) Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang
spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar
data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga
hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien
secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau
lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
4) Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status sosial,
udara, suara, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi budaya )
15
Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena
dengan cara terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam
menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit untuk meningkatkan
pola interaksi yang sehat dengan klien.
Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu apabila
lingkungan kita kotor dan tidak bersih maka akan berpotensi sekali
untuk terciptanya banyak penyakit – penyakit.
1. Pendidik
16
2. Koordinator
3. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik
maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan
langsung.Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga
yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan
keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan
asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit
4. Pengawas kesehatan
5. Konsultan
6. Kolaborasi
17
7. Fasilitator
8. Penemu kasus
9. Modifikasi lingkungan
18
8. Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan
menggunakan proses keperawatan
9. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan
dasar/perawatan di ruma
10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.
19
Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga-keluarga yang rawan
kesehatan, yaitu keluarga yang mempunyai masalah kesehatan atau yang beresiko
terhadap timbulnya masalah kesehatan, baik individu maupun keluarga itu
sendiri.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini
sehingga sedikit banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Disampin itu
kami juga mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehingga kami bisa
berorientasi lebih baik pada makalah kami selanjutnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
iii