Anda di halaman 1dari 2

1.

Tauhid Normatif
Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tauhid normatif
adalah kepercayaan seorang muslim akan kesaan Allah SWT baik eksistensi, sifat-sifat, dan
kekuasaannya serta hal-hal matafisis (gaib) yang dikabarkannya. Mengawali semuanya,
seorang yang akan masuk agama islam harus mengucapkan kalimat syahadat ( kalimat
persaksian) yaitu: asyahadu alla illaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullah
(saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa muhammad adalah
utusan Allah). Kalimat pertama disebut dengan syahadat tauhid.
Dari segi bahasa, kata tauhid dalam bahasa arab, berasal dari kata wahhada,
yuwahhidu, tauhidan, yang berarti mengesakan dan menyatukan. Tauhid bisa dimaknai
dengan keyakinan dan kesaksian bahwa “tidak ada tuhan selain Allah”.

Mengesakan Allah adalah bagian palin fundamental dari ajaran agama islam dan inti
sejatinya merupakan pesan utama dari seluruh ajaran Allah SWT yang dibawa oleh para
utusannya sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW.

Inti dari konsep tauhid secara sederhana diformulasikan dalam kalimat “la ilaha
illallah” (tiada Tuhan selain Allah). Kalimat ini menggambarkan secara tepat dan mendalam
tentang keimanan umat islam. Kalimat tauhid mengantarkan umat islam pada dua
kesadaran dan keyakinan: pertama keyakinan untuk mengingkari tuhan –tuhan yang palsu,
dan yang kedua memusatkan kepercayaan hanya kepada Allah SWT.

Dalam ilmu kalam, konsepsi tauhid ini kemudian dikembangan dalam tiga aspek
ketauhidan; tauhid rububiyyah, tauhid mulkiyyah dan tauhid uluhiyyah.

a. Tauhid rububiyyah
Tauhid rububiyah yang berkenaan dengan kesadaran dan keyakinan bahwa Allah
adalah Tuhan yang menciptakan dan memelihara seluruh makhluk di alam jagad
raya.
b. Tauhid mulkiyyah
Tauhid mulkiyyah adalah kesadaran dan keyakinan bahwa Allah saja yang
berdaulat secara absolut atas seluruh alam semesta, menguasai manusia, dan
Dia-lah penguasa Hari Kiamat.
c. Tauhid uluhiyyah
Tauhid uluhiyyah adalah konsekuensi yang logis dari tauhid rububiyyah.
Keyakinan bahwa Allah saja yang menciptakan semua yang ada merupakan
dasar peribadatan dalam ajaran islam. Tauhid uluhiyyah mengandung makna :
1. Lâ hubban illa lillâh, (tiada yang berhak dicintai kecuali hanya Allah SWT)
2. Lâ khasyyatan illa lillâh, (tiada yang berhak ditakuti kecuali hanya Allah SWT)
3. Lâ thâ’atan illa lillâh, (tiada yang berhak ditaati Allah SWT)
4. Lâ ibadatan illa lillâh, (tiada yang berhak disembah kecuali hanya menyembah
kepada Allah SWT)
Konsep akidah islam, kaitannya dengan tauhid normatif ini, pada umumnya dijabarkan
kedalam enam hal yang disebut “Rukun Iman“. Jadi rukun iman inilah hal asasi yang harus diyakini
oleh seorang muslim.

Anda mungkin juga menyukai