Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

MATERI PERKULIAHAN

OLEH

ANNA MARIA SELVIANA


NIM : 023160003

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2017
A. STRUKTUR SHEAR WALL DAN BEARING WALL
Shear Wall adalah jenis struktur dinding yang berbentuk beton bertulang yang biasanya
dirancang untuk menahan geser, gaya lateral akibat gempa bumi. Dengan adanya Shear Wall /
dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding
geser tersebut. Shear Wall diklasifikasikan menjadi;
1. Bearing Wall (Struktur Dinding Pemikul)
Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagian besar beban gravitasi.
Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi antar apartemen yang berdekatan.
Bearing wall adalah jenis dinding geser yang mempunyai fungsi lain sebagai penahan beban
gravitasi.
2. Frame walls
Frame Wall adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimana beban gravitasi
berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini dibangun diantara baris kolom. Dinding
ini terletak di antara dua kolom struktur.
3. Core wall
Core wall adalah jenis dinding geser yang terletak di pusat-pusat massa bangunan yang
berfungsi sebagai pengaku bangunan gedung. Biasanya core wall diletakkan pada lubang Lift
yang berfungsi sebagai dinding lift sekaligus.

Fungsu-Fungsi Shear Wall


Fungsi utama Shear Wall berdasarkan ketahanan yaitu;
1. Kekuatan
Dinding geser harus memberikan kekuatan lateral yang diperlukan untuk melawan kekuatan
gempa horizontal. Ketika dinding geser cukup kuat, mereka akan mentransfer gaya horizontal
ini ke elemen berikutnya dalam jalur beban di bawah mereka, seperti dinding geser
lainnya, lantai, pondasi dinding, lembaran atau footings.
2. Kekakuan
Dinding geser juga memberikan kekakuan lateral untuk mencegah atap atau lantai di atas
dari goyangan gempa yang berlebihan. Ketika dinding geser cukup kaku, mereka akan
membingkai lantai dan anggota atap dan mendukung mencegahnya bergerak. Bangunan yang
cukup kaku biasanya akan mengalami kerusakan akibat kurang nonstruktural.
Fungsi Dinding Geser secara umum;
1. Memperkokoh Gedung
Dengan struktur dinding beton bertulang, maka dinding bukan hanya sebagai penyekat ruangan
tetapi berfungsi juga sebagai struktur bangunan yang ikut memikul gaya-gaya beban yang
bekerja pada balok dan kolom sekitarnya.
2. Meredam Goncangan akibat Gempa.
Secara geografis negara kita pada umumnya dan daratan Flores pada khususnya adalah tempat
yang sangat rentan terhadap gempa, dengan dinding sistem Shear wall maka gaya gempa yang
terjadi akan direduksi, sehingga mampu mengurangi akibat yang terjadi pada bentuk bangunan
yang ada.
3. Mengurangi Biaya Perawatan Gedung.
Dengan semakin kokohnya gedung yang menggunakan Shear wall, maka kerusakan-kerusakan
yang timbul akibat guncangan gedung akibat gempa bisa di minimalisir sehingga akan
mengurangi biaya perawatan yang seharusnya dikeluarkan apabila gedung tidak menggunakan
jenis dinding ini.
4. Daya pikul beban disekitar dinding mampu ditingkatkan.
Dengan dinding jenis Shear wall maka kemampuan lantai beton diatasnya untuk menerima beban
semakin naik, besarnya kekuatan lantai akan berbanding lurus dengan ketebalan shear wall itu
sendiri.
5. Umur pakai gedung semakin lama.
Apabila suatu gedung memiliki struktur yang kuat, maka sudah pasti gedung tersebut akan tahan
terdahap berbagai beban dan guncangan secara struktural yang berarti gedung akan berumur
panjang.
Sejauh ini penggunaan shear wall lebih banyak
digunakan pada bangunan high rise building karena semakin
tinggi bangunan semakin besar gaya gempa yang bekerja.
Letak shear wall pada bangunan gedung sangat tergantung
dari beberapa faktor antara lain tingkat simetrisitas bangunan,
tinggi bangunan, dan asumsi dari perencana. Penentuan
lokasi dan perhitungan shear wall tentu dilakukan oleh perencana struktur dengan dasar-dasar
perencanaan yang kuat. Shear wall pada gedung biasanya menggunakan mutu beton di atas Fc 30
Mpa.

B. STRUKTUR KANTILEVER
Struktur Kantilever slab atau plat cantilever merupakan suatu sistem struktur dimana
pemikul sistem lantai dari pusat inti pusat bangunan tinggi (Core) yang akan memungkinkan
sebuah ruangan dalam bangunan ini bebas dari kolom seperti aula. Struktur kantilever dibagi
menjadi 2 bentuk yaitu;
1. Cantilever satu sisi
Cantilever bersisi satu ini lebih digunakan untuk menghasilkan
tampak pada bangunan. Cantilever ditentukan oleh tebalnya
tembok dinding padat, hal ini mampu menahan gaya angin. Balok
Cantilever harus dihubungkan secara organis kerangkanya, sebab
balok cantilever dan rangka bangunan merupakan satu kesatuan
yang kaku (rigid).
2. Cantilever dua sisi
Cantilever dua sisi menunjukan bagaimana cara rangka grid lebar membagi ratakan beban pada
kolom-kolom sudut. Dimana kolom sudut mendapat beban yang
sama dengan kolom tengah. Ekspresi tampak beasal dari dinding
tirai yang geometris yang terencana. Apabila dinding tirai terbuat
dari rangka padat maka akan terkesan berat dan tidak adanya
kesatuan antara bagian luar dan kerangka yang didalam.

Contoh Struktur Cantilever

C. STRUKTUR TABUNG
Struktur tabung atau juga dikenal dengan tube in tube merupakan
struktur yang menyerupai tabung dan berdiri sendiri seperti
cerobong asap. Pada bangunan tinggi struktur tabung merupakan
struktur yang paling baik digunakan untuk menahan beban lateral.
Struktur tabung ini membentuk seperti struktur core (inti
bangunan) yang tidak hanya berfungsi sebagai penahan beban
vertical namun juga menahan beban lateral. Struktur yang digunakan pun hampir sama dengan
struktur pada core (inti bangunan), yaitu menerus secara vertical.

Anda mungkin juga menyukai