1 LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi diera globalisasi saat ini berlangsung sangat cepat. Teknologi
informasi sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan sebuah keharusan dalam segala
aspek kehidupan. Tak hanya itu, saat ini teknologi informasi bahkan telah menjadi
dasar kebutuhan manusia dalam penyediaan dan pemberian informasi. Keberadaan
sebuah informasi yang realtime, cepat, dan akurat menjadi hal yang sangat penting
bagi masyarakat saat ini. Data dan informasi yang diperlukan tentu harus mudah
diakses dengan efektif dan efisien oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Dalam
hal ini, Bidang Pengelolaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Provinsi Banten banyak melaksanakan peningkatan dalam
bidang jaringan irigasi yang tersebar di Provinsi Banten.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 Pemerintah Provinsi Banten mempunyai wewenang
dan tanggungjawab melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer
dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnnya 1000 ha-3000 ha, dan daerah irigasi
lintas daerah kabupaten/kota. Daerah irigasi yang dimaksud merupakan irigasi
permukaan. Pada Lampiran II Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015, ditetapkan bahwa daerah irigasi
yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Banten adalah
sebagai berikut :
1. DI. Cisangu Atas
2. DI. Cicinta
3. DI. Kadugenep
4. DI. Cikarang Udik
5. DI. Ciwaka Bawah
6. DI. Cilemer
7. DI. Cibanten
8. DI. Cisata
9. DI. Pasir Eurih
10. DI. Cikalumpang
11. DI. Cipari/Ciwuni
12. DI. Cisangu Bawah
13. DI. Cibinuangeun
14. DI. Cilangkahan I
15. DI. Cikamunding I
16. DI. Cikamunding II
17. DI. Cisiih
18. DI. Cipalabuh
19. DI. Cimanyangray
20. DI. Cihara
Salah satu cara untuk menjawab kebutuhan di atas adalah dengan menyajikan segala
informasi mengenai daerah irigasi melalui suatu peta daerah irigasi. Peta yang telah
terisi berbagai informasi melalui suatu sistem komputer tersebut sering disebut dengan
Sistem Informasi Geografis/Geography Information System (SIG/GIS). Geographic
Information System (GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem informasi geografis adalah
bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan
menggunakan peta sebagai antar muka. Sistem Informasi Geografis (SIG) bertujuan
untuk menyelesaikan permasalahan geografis. Kemampuan dasar dari SIG adalah
mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query, menganalisisnya serta
menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya.
Khusus mengenai sistem informasi geografis daerah irigasi, data yang sangat
dibutuhkan untuk ditampilkan diantaranya adalah informasi mengenai data lokasi dan
teknis bendung dan bangunan irigasi lainnya, data kondisi, panjang dan jumlah
jaringan/saluran irigasi, data luas sawah yang dapat diberikan air irigasi (luas baku
maupun luas potensial) serta data kontur dan kemiringan lereng di daerah irigasi.
Dengan tersedianya data tersebut proses pengambilan keputusan seperti
pembangunan/peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi pada suatu
daerah irigasi maupun informasi lainnya dapat terukur secara cepat, tepat dan akurat.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Database GIS DI. Cicinta adalah :
1. Membangun peta dasar dan tematik Daerah Irigasi berbasis SIG/GIS, yang
menampilkan data panjang dan jumlah jaringan/saluran irigasi, data luas
sawah yang dapat diberikan air irigasi (luas fungsional) serta data kontur
dan kemiringan lereng di daerah irigasi.
2. Tersedianya sistem informasi database daerah irigasi yang dapat menjadi
acuan dan dasar penetapan penanganan irigasi sebagai pendukung
kegiatan pertanian secara cepat dan tepat
3. Tersedianya database GIS DI.Cicinta dalam skala rinci yang dapat
membantu memudahkan proses pengambilan keputusan dan dapat
digunakan bersama dengan peta tematik lainnya seperti peta sebaran
daerah pertanian, dan lain sebagainya.
1.2.3 Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini diantaranya adalah :
1. Tersedianya database DI.Cicinta yang akurat dalam format digital dan
hardcopy.
2. Tersedianya database DI.Cicinta yang dapat di diperbaharui dan dijajaki
ulang dengan cepat untuk program peningkatan/rehabilitasi jaringan irigasi
berdasarkan kebutuhan.
3. Tersedianya pola penanganan skala prioritas sistem program
pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan/rehabilitasi berdasarkan
kebutuhan.
1.3 OUTPUT/KELUARAN
Keluaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah laporan yang berupa :
2. Pelaksanaan/Pembuatan Peta
Pada tahap ini dilakukan digitasi peta skala rinci dari Google Earth atau Citra
beresolusi tinggi seperti Ikonos. Digitasi dilakukan dalam dua rentang waktu,
yaitu tahun 2010 dan tahun 2016 (tahun citra terbaru) untuk mengetahui
perubahan penggunaan lahan terutama luas fungsional lahan sawah. Untuk
mengetahui daerah persawahan yang dapat diberikan air irigasi maka peta
yang telah dilakukan digitasi tersebut dilengkapi dengan peta kontur yang
diperoleh dengan mengolah data DEM (Digital Elevation Model)
3. Integrasi Database
Pada tahap ini dilakukan integrasi terhadap peta yang telah dibangun dengan
data teknis irigasi seperti peta lokasi bendung, peta saluran irigasi, termasuk
foto dan video dokumentasi.
4. Pelaporan
Pada tahap ini dilakukan penyesuaian pewarnaan peta sesuai dengan kaidah
yang berlaku yaitu PP No. 8 Tahun 2013 dan melakukan layout terhadap peta
skala rinci yang telah dibuat kemudian dicetak dalam format album peta
berukuran A3
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini bersikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup
pekerjaan yang berisikan lokasi dan materi pekerjaan, kemudian pengertian
pembahasan dari penyusunan penyusunan Geospasial DI. Cicinta.
BAB VI PENUTUP