Anda di halaman 1dari 5

GEOLOGI UMUM DAN GEOLOGI TEKNIK

GEOLOGI UMUM
Kata geologi berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu geos(yang berarti
bumi) dan logos (yang berarti ilmu). Jadi, geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi dan
fenomena yang terjadi didalamnya. Geologi secara umum membahas mengenai material
pembentuk bumi dan segala proses yang terjadi baik di dalam bumi (bawah permukaan)
maupun yang terjadi di atas permukaan bumi. Gaya yang bekerja di dalam bumi (endogen)
menghasilkan gempa bumi dan aktivitas vulkanik, sementara itu gaya eksternal (eksogen)
menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, dan pembentukan bentang alam (Anonim, 2016).

1.2.SEJARAH PERKEMBANGAN BUMI


Bumi terbentuk dimulai 4,6 miliar tahun yang lalu dan mengalami beberapa
perkembangan sampai terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa
bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan
hujan mikroit.
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang
berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang berumur
3,8 miliar tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan
primitif. Masa Protozoikum adalah masa terjadinya perkembangan hidrosfer dan atmosfer
serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Berikut beberapa hipotesa mengenai
pembentukan bumi :
1. Hipotesa Nebula
Dikemukakan oleh Immanuel Kant, Pierre Marquis de Laplace dan Helmholtz
menjelaskan adanya suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa dengan suhu yang tidak
terlalu panas karena penyebarannya yang sangat terpencar. Benda tersebut yang kemudian
disebutnya sebagai awal mula dari matahari, digambarkannya sebagai suatu benda yang
bergaris tengah 2 bilyun mil yang berada dalam keadaan berputar.
2. Hipotesa Planetisimal
Dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Teori ini
mengemukakan adanya suatu bintang yang besar yang menyusup dan mendekati matahari.
Akibat dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk matahari akan terkoyak
dan direnggut dari peredarannya. Mereka berpendapat bahwa bumi kita ini terbentuk dari
bahan-bahan yang direnggut tersebut yang kemudian memisahkan diri dari matahari.
3. Hipotesa Pasang Surut Bintang
Hipotesa pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun
1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan
yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan
bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi
menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys membantah bahwa tabrakan yang
sedemikian itu tidak mungkin terjadi.
4. Hipotesa Kondensasi
Hipotesa kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang
bernama G.P. Kuiper pada tahun 1950. Hipotesa kondensasi menjelaskan bahwa tata surya
terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5. Hipotesa Bintang Kembar
Dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956. Hipotesa mengemukakan bahwa
dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan
yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
(Noor, 2009)

1.3 RUANG LINGKUP ILMU GEOLOGI


Ruang lingkup ilmu geologi meliputi susunan bumi secara umum, yang terdiri dari
lapisan-lapisan penyusun bumi yaitu inti bumi (core), mantel (mantle), kerak bumi (crust).

1. Inti bumi (core)


Terletak mulai dari kedalaman 2.883 km sampai ke pusat bumi. Densitasnya berkisar
dari 9,5 gr/cc di dekat mantel dan membesar ke arah pusat hingga 14,5 gr/cc. Berdasarkan
besarnya densitas ini, inti bumi diperkirakan memiliki campuran dari unsur-unsur yang
memiliki densitas besar, yaitu nikel (Ni) dan besi (Fe). Oleh karena itu, inti bumi juga sering
disebut sebagai lapisan NiFe.
a. Inti dalam (inner core) mempunyai kedalaman 5.140-6.371 km. Berfasa padat, berat, dan
sangat panas.
b. Inti luar (outer core) mempunyai kedalaman 2.883-5.140 km. Berfasa cair dan sangat
panas.
2. Mantel (mantle)
Merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi. Merupakan bagian terbesar dari
bumi, 82.3 % dari volume bumi dan 67.8 % dari massa bumi. Ketebalannya 2.883 km.
Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc di dekat inti dan 3.3 gr/cc di dekat kerak bumi.
3. Kerak bumi (crust)
Merupakan lapisan terluar yang tipis, terdiri batuan yang lebih ringan dibandingkan
dengan batuan mantel di bawahnya. Densitas rata-rata 2.7 gr/cc. Ketebalannya tidak merata,
perbedaan ketebalan ini menimbulkan perbedaan elevasi antara benua dan samudra. Pada
daerah pegunungan ketebalannya lebih dari 50 km dan dan beberapa samudra kurang dari 5
km. Berdasarkan data kegempaan dan komposisi material pembentuknya, para ahli membagi
menjadi kerak benua dan kerak samudra.
a. Kerak benua, terdiri dari batuan granitik, ketebalan rata-rata 45 km, berkisar antara 30–
50 km. Kaya akan unsur Si (Silikon) dan Al (Aluminium), maka disebut juga sebagai
lapisan SiAl.
b. Kerak samudra, terdiri dari batuan basaltik, tebalnya sekitar 7 km. Kaya akan unsur Si
(Silikon) dan Mg (Magnesium), maka disebut juga sebagai lapisan SiMa.
1.4.MANFAAT ILMU GEOLOGI
Hampir semua bidang ilmu yang berhubungan dengan bumi selalu membutuhkan
pengetahuan tentang geologi. Geologi sangatlah berpengaruh dalam sejarah perkembangan
bumi. Berikut manfaat ilmu geologi :
1. Ilmu geologi dapat membantu untuk mengetahui dan memahami awal terjadi dan struktur
dari bumi sebagai planet khususnya daratan dan lautan yang menyusun kerak bumi.
2. Ilmu geologi dapat membantu menjelaskan karakteristik dan bentuk alam yang sangat
bervariasi dan bagaimana bentang yang sangat berbeda ini dapat terbentuk dan
dimanfaatkan oleh manusia.
3. Pengetahuan geologi sangat membantu untuk mengetahui dimana mineral dan batuan
berharga dapat di jumpai.
4. Keberadaan material bangunan sangat tergantung pada kondisi geologi suatu daerah.
Pengetahuan geologisangat membantu para ahli bangunan untuk mendapatkan material
bahan bangunan.
5. Ilmu geologi sangat penting dalam hubungannya dengan sumber daya air, karena
keberadaan air sangat tergantung juga pada jenis atau macam batuannya.
6. Pengetahuan geologi sangat membantu untuk memprediksikan atau meramalkan
kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana alam seperti longsor.

1.5.CABANG-CABANG ILMU GEOLOGI


Geologi merupakan ilmu multidisiplin yang mempelajari mengenai bumi dan sejarahnya.
Seorang sarjana geologi harus mampu menguasai lintas disiplin yang ada pada ilmu geologi
dan implikasinya terhadap kebutuhan masyarakat. Cabang-cabang ilmu geologi tersebut
antara lain:
1. Geomorfologi adalah studi mengenai proses dan deskripsi dari bentang alam.
2. Kristalografi dan Mineralogi adalah studi mengenai geometri dan susunan atom di dalam
mineral, proses pembentukan, dan jenis-jenis mineral pembentuk batuan.
3. Petrologi adalah studi mengenai batuan, termasuk mineralogi, klasifikasi, dan proses
keterjadiannya.
4. Mineral optik dan Petrografi adalah studi mengenai parameter sifat-sifat optik mineral
yang dilihat menggunakan mikroskop petrografi.
5. Paleontologi adalah studi mengenai kehidupan purba (fosil), termasuk paleobotany,
paleontologi vertebrata serta invertebrata.
6. Sedimentologi adalah studi mengenai faktor lingkungan yang mengontrol pembentukan
sedimen dan batuan sedimen, termasuk perkembangan dan model pengendapannya.
7. Stratigrafi adalah studi mengenai perlapisan batuan yang menekankan pada hubungannya
terhadap waktu dan keterjadiannya.
8. Geologi struktur adalah studi mengenai struktur yang terlihat pada permukaan bumi
sebagai produk dari kegiatan tektonik.
9. Geologi terapan adalah penerapan geologi untuk kepentingan manusia pada bidang
tertentu.
GEOLOGI TEKNIK
Geologi Teknik adalah aplikasi geologi untuk kepentingan keteknikan, yang
menjamin pengaruh faktor-faktor geologi terhadap lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan
pembangunan (operation) dan pemeliharaan hasil kerja keteknikanatau engineering works
(American Geological Institute dalam Attewell & Farmer, 1976).

Didalamnya mempelajari antara lain:


· Mekanika Tanah dan Batuan
· Teknik Pondasi
· Struktur Bawah Tanah

Sebenarnya pengetahuan ini sudah dimengerti dan dipergunakan beberapa abad yang lalu
baik di indonesia maupun di negeri-negeri lain. Di indonesia misalnya pada pembuatan
candi-candi pada waktu itu sudah dapat memilih batu-batu berkualitas. Pemakaian ilmu
geologi untuk bidang teknik sipi dilakukan oleh ahli teknik sipil inggris bernama William
Smith (1839) dikenal sebagai bapak geologi inggris. Dengan pembuatan terowongan kereta
api swiss, bendungan di california, (1928). Di indonesia kira-kira 50 tahun yang lalu baru
mulai ada kesadaran pentingnya geologi dalam pekerjaan-pekerjaan sipil.

Gambar1.1 Ruang Lingkup Geologi Teknik

Peristilahan material bangunan sering terjadi masalah, oleh karena itu sebagai konsultan
bidang geologi teknik harus memahami istilah-istilah atau batasan-batasan yang benar
menurut teknik sipil. Ada perbedaan pengertian dalam bidang geologi maupun bidang
teknik sipil tentang tanah dan batuan.
Gambar1.2 Tabel Istilah

Peran Ahli geologi dan teknik sipil digambarkan sebagai berikut:

Gambar1.3 Korelasi Geoteknik

Anda mungkin juga menyukai