Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :Pemberian Latihan Senam Kaki Dalam Penurunan Kekakuan


Pada Kaki

Sasaran : Lansia Wisma Cinta Kasih

Tempat :Wisma Cinta Kasih

Hari/ Tanggal: Jum’at, 26 Oktober 2018

Waktu : 09:00 - 09:30 WIB

Penyuluh :Kelompok C18 Profesi Ners Universitas Andalas

A. Latar Belakang Masalah


Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena
adanya peradangan atau inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan sendi
dan nyeri. Nyeri dapat muncul apabila adanya suatu rangsangan yang
mengenai reseptor nyeri. Penyebab arthritis rheumatoid belum diketahui secara
pasti, biasanya hanya kombinasi dari genetic, lingkungan, hormonal, dan faktor
system reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi
seperti bakteri, mikroplasma dan virus (Yuliati, et.a., 2013)
Jumlah penderita rheumatoid artritis didunia saat ini telah mencapai angka
355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 penduduk bumi menderita penyakit rheumatoid
arthritis (WHO 2010). Di Indonesia prevalensi rheumatoid arthritis 23,3%-
31,6% dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 2007 lalu, jumlah pasien
ini mencapai 2 juta orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih
banyak dari pria. Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025
dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan (Zen, 2010).
Di Indonesia menunjukkan banyak terjadinya penyakit tulang rawan sendi
pada lutut, dimana populasi osteoatritis meningkat 40% – 60% diatas usia 45
tahun, dimana mulai terjadi proses degenerasi pada rawan sendi. Persentase ini
bertambah mencapai 85% pada usia 75 tahun. Pada tahun 2008 penyakit
rheumatoid artritis termasuk penyakit sepuluh besar di Sumatera Barat, jumlah
penderita rheumatoid artritis sebanyak 7,5% dari 4.555.810 jiwa penduduk
(DinKes SUMBAR, 2010).
Jumlah penduduk yang bertambah dan usia harapan hidup lansia akan
menimbulkan berbagai masalah antara lain masalah kesehatan, psikologis, dan
sosial ekonomi. Permasalahan pada lansia sebagian besar adalah masalah
kesehatan akibat proses penuaan, ditambah permasalahan lain seperti masalah
keuangan, kesepian, merasa tidak berguna, dan tidak produktif. Penduduk
lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat proses alamiah
yaitu proses menua (Aging) dengan adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis, maupun sosial yang saling berinteraksi. Permasalahan yang
berkembang memiliki keterkaitan dengan perubahan kondisi fisik yang
menyertai lansia. Perubahan kondisi fisik pada lansia diantaranya adalah
menurunnya kemampuan muskuloskeletal kearah yang lebih buruk (Nugroho,
2010)
Banyak orang menganggap sepele rheumatoid arthitis dan menganggap
penyakit itu sebagai radang sendi biasa, sehingga mereka terlambat melakukan
pengobatan. Rheumatoid Artritis tidak boleh diabaikan karena termasuk
kategori penyakit autoimun. Penyakit autoimun tersebut bersifat progresif yang
bisa menyerang fungsi organ tubuh lainnya dalam waktu yang cepat. Penyakit
autoimun ini ditandai dengan peradangan kronis pada sendi tangan dan kaki
yang disertai dengan gejala anemia, kelelahan, dan depresi. Peradangan ini
menyebabkan nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan yang menyebabkan
hilangnya fungsi sendi karena kerusakan tulang yang berujung pada kecacatan
progresif. Dalam waktu dua hingga lima tahun, jari penderita bisa bengkok-
bengkok. Penyakit ini bisa menyerang organ tubuh lainnya di antaranya
jantung, mata, dan paru-paru. Bukan hanya penyakit persendian, tetapi bisa
menurunkan fungsi organ tubuh lainnya sehingga dalam waktu sepuluh tahun,
pasien harus dibantu orang lain dalam aktivitas sehari-hari (Sasetyo, 2013).
Upaya untuk mengatasi nyeri sendi pada lansia, dapat dilakukan dengan
farmakologi maupun nonfarmakologi. Salah satu terapi Snon-farmakologi
dapat dilakukan latihan stretching.
Stretching merupakan suatu aktivitas meregangkan otot untuk
meningkatkan fleksibilitas otot dan jangkauan gerakan persendian. The
Crossfit Journal Article (2006) mengemukakan bahwa stretching sangat efektif
dilakukan untuk meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi sehingga dapat
memberikan efek penurunan atau hilangnya rasa nyeri sendi pada lansia.
Latihan ini juga dapat meningkatkan aliran darah, juga memperkuat tulang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan lansia dapat mengetahui
tentang senam kaki untuk menurunkan kekakuan pada kaki.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu :
a. Memahami perubahan sistem muskoleskeletal padal lansia
b. Memahami pengertian senam kaki
c. Memahami tujuan senam kaki
d. Memahami dan mempraktikkan langkah-langkah senam kaki

C. Materi
Terlampir

D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Pemberian Latihan Senam Kaki Dalam Penurunan Kekakuan Pada Kaki

2. Sasaran/Target
a. Sasaran : Lansia yang mobilisasi nya terganggu
b. Target : Lansia yang mengalami kekakuan pada kaki.

3. Metode
a. Ceramah, Modelling, & Remodelling
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
4. Media dan Alat
a. Proyektor
b. Laptop
c. Slide Presentasi
d. Leaflet

5. Waktu dan Tempat


Hari/ Tanggal : Jum’at, 26 Oktober 2018
Tempat : Wisma Cinta Kasih
Jam : 09:00 s/d 09.30 WIB
Waktu : 30 Menit

6. Pengorganisasian
a. Moderator :Mitha Angelia Mayestika, S.Kep
b. Pemateri :Hayatunnupus Haqiqi, S.Kep
c. Observer :Denis Marsela, S.Kep
d. Fasilitator :
 M. Agung Akbar, S.Kep
 Warsiatun, S.Kep
 Busrini Hartati, S.Kep
 Putri Rahmadini, S.Kep
 Yaumil Hidayatil Husna, S.Kep
 Ega Tri Kurnia, S.Kep
 Hana Kenita Sari, S.Kep
 Erlinda Citra Dewi, S.Kep
Rincian deskripsi tugas:
a. Peran Moderator
 Membuka dan menutup acara.
 Memperkenalkan diri
 Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
 Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan.
 Menjelaskan kontrak waktu.
 Menjelaskan kontrak bahasa
 Menjaga kelancaran acara.
 Memimpin diskusi.
b. Peran Pemateri
 Menyajikan materi penyuluhan
 Menjawab pertanyaan dari peserta
c. Peran Observer
 Mengamati jalannya kegiatan.
 Mengevaluasi kegiatan.
 Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan.
d. Peran Fasilitator
 Memfasilitasi lancarnya kegiatan penyuluhan
 Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi
penyuluhan
 Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya

7. Setting Tempat
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan

Keterangan:
: Moderator : Penyaji
: Pembimbing : Peserta
: Media : Fasilitator
: Observer

8. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
1. 5 menit Pembukaan
- Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan topik dan tujuan - Mendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan
- Menjelaskan kontrak waktu - Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 40 menit Pelaksanaan
- Menggali pengetahuan peserta - Mengungkapkan
tentang perubahan sistem pendapat
musculoskeletal pada lansia
- Memberikan reinforcement atas - Mendengarkan dan
tanggapan peserta memperhatikan
- Menjelaskan pengetahuan - Mendengarkan dan
peserta tentang perubahan memperhatikan
sistem musculoskeletal pada
lansia
- Menggali pengetahuan peserta - Mengungkapkan
tentang senam kaki pendapat
- Memberikan reinforcement atas - Mendengarkan dan
tanggapan peserta memperhatikan
- Menjelaskan tentang senam kaki - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menggali pengetahuan peserta - Mengungkapkan
tentang tujuan senam kaki pendapat
- Memberikan reinforcement atas - Mendengarkan dan
tanggapan peserta memperhatikan
- Menyebutkan tujuan senam kaki - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menjelaskan langkah-langkah - Mendengarkan dan
senam kaki memperhatikan
- Mencontohkan latihan senam - Memperagakan
kaki
- Memberikan kesempatan - Audiens ikut serta dalam
mempraktekkan
kepada peserta untuk
mecobakan latihan senam kaki
- Tanya jawab - Bertanya
3. 15 menit Penutup
- Bersama klien menyimpulkan - Bersama mahasiswa
materi penyuluhan. menyimpulkan materi
penyuluhan
- Melakukan evaluasi - Menjawab pertanyaan
- Menutup penyuluhan dan - Menjawab salam
memberikan salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah direncanakan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Pre Planning telah disetujui
d. 75% audien menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. 75% audien berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi hasil
Pada evaluasi hasil diharapkan 75% audien :
a. Audien mampu menyebutkan perubahan sistem musculoskeletal pada
lansia
b. Audien mampu menyebutkan pengertian senam kaki
c. Audien mampu menyebutkan 5 dari 6 tujuan senam kaki
d. Audien mampu mempraktekkan latihan senam kaki
DAFTAR HADIR
PESERTA PENYULUHAN
Hari/Tanggal :
Tempat :
Topik/ Judul :

No Nama Alamat Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai