NIM : G311 16513 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : ERVAN TOGATOROP
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN BIOTEKNOLOGI PANGAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDINN MAKASSAR 2017 ISOLASI MIKROBA Dino Kanino1), Ervan Togatorop 2) Abstrak Isolasi adalah proses pemindahan mikroba dari media yang satu ke media yang lain. Isolasi mikroba dilakukan untuk memisahkan satu mikroba dari mikroba lainnya sehingga didapatkan kultur mikroba murni. Praktikum ini mengisolasi bakteri Lactobacillus casei menggunakan teknik tusuk dan cawan gores dengan pola zig-zag dan persegi. Pola zig-zag dilakukan pada cawan petri dan media agar miring, sementara teknik tusuk dilakukan pada media agar tegak. Media yang digunakan pada cawan petri adalah media PCA (Plate Count Agar) dan media yang digunakan pada tabung reaksi adalah media NA (Nutrient Agar). Proses isolasi dilanjutkan dengan inkubasi selama enam hari kemudian kenampakannya diamatai satu hari sekali. Praktikum ini menghasilkan isolat berwarna puti dan pola zig-zag hanya terlihat jelas pada media agar miring. Kata Kunci : Agar miring, Agar tegak Cawan Gores, Isolasi.
Abstract
Isolation is microbes transfer from natural to artificial media. Isolation of microbes
performed to separate one from the other microbes microbes to obtain pure microbial cultures. This lab isolate the bacteria Lactobacillus casei using techniques puncture and scratch cup with zig-zag pattern and square. Zig-zag pattern carried on a petri dish and the media in order to tilt, while the puncture technique performed on an agar medium upright. Media used in a petri dish is media PCA (Plate Count Agar) and the media used in the test tube is NA media (Nutrient Agar). The isolation process followed by incubation for six days were observed one day later appearance for all. This results in a color lab isolates puti and zig-zag pattern is only visible on the media for oblique. Keywords: To tilt, To erect the Cup Gores, Isolation.
I. PENDAHULUAN menghindari adanya tetesan air yang
I.1 Latar Belakang mungkin melekat pada dinding tutup Isolasi mikroba adalah proses cawan petri (Alam dkk. 2013). memisahkan suatu mikroba tersebut dari Ada beberapa cara atau metode yang lingkungannya di alam dan digunakan untuk mengisolasi mikroba, menumbuhkannya sebagai biakan murni diantaranya adalah metode cawan gores, dalam medium buatan. Isolasi harus agar miring dan agar tegak. Masing- diketahui cara-cara menanam dan masing metode memiliki fungsi, kelebihan menumbuhkan mikrobia pada medium dan kekurangan. biakan serta syarat-syarat lain untuk Ose jarum dan ose bundar pertumbuhannya. Memindahkan bakteri merupakan alat yang digunakan dalam dari medium lama kedalam medium yang isolasi mikroba. Ose jarum digunakan baru diperlukan ketelitian dan pengsterilan dalam isolasi metode agar tegak, alat-alat yang digunakan, supaya dapat sementara ose bundar digunakan dalam dihindari terjadinya kontaminasi. Pada isolasi metode cawan gores dan agar pemindahan bakteri dicawan petri setelah miring. agar baru, maka cawan petri tersebut harus Berdasarkan teori di atas, dibalik, hal ini berfungsi untuk dilakukanlah praktikum Isolasi mikroba untuk mengetahui prosedur isolasi dingin, tutup mulut Erlenmeyer mikroba menggunakan metode yang menggunakan kapas dan berbeda-beda dan mengasah keterampilan aluminium foil kemudian menggunakan alat-alat isolasi mikroba. masukkan ke dalam autoclave untuk disterilkan dengan tekanan 1 I.2 Tujuan atm, suhu 1210 C selama 15 menit. Tujuan praktikum Isolasi Mikroba II.3.2 Sterilisasi Alat adalah : Alat-alat yang disterilisasi 1. Mengetahui jenis-jenis isolasi mikroba fisik aalah alat-alat yang terbuat 2. Memahami penggunaan ose bundar dan dari kaca, yaitu cawan petri, ose jarum erlenmeyer, pipet ukur, dan tabung 3. Memahami penggunaan media agar reaksi. Masing-masing lubang tegak dan agar miring pada alat ditutupi kapas dan dibalut dengan aluminium foil II. METODOLOGI PRAKTIKUM kemudian dibungkus dengan II.1 Waktu dan Tempat kertas bekas, setelah itu Praktikum Isolasi Mikroba dimasukkan ke autoclave untuk dilaksanakan pada hari Kamis, 13 April disterilkan pada tekanan 1 atm, 2017 pada pukul 08.00-11.00 WITA di suhu 1210 C selama 15 menit. Laboratorium Mikrobiologi dan Alat yang disterilkan dengan sterilisasi kimia adalah batang pengaduk. Bioteknologi Pangan, Program Studi Ilmu Batang pengaduk disiram dengan alkohol dan Teknologi Pangan, Departemen kemudian dikeringkan menggunakan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, tissue. Ose bundar dan ose jarum Universitas Hasanuddin, Makassar. disterilkan dengan cara dipanaskan menggunakan api bunsen sampai berpijar. II.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada II.3.3 Pembuatan Larutan Fisiologis praktikum Isolasi Mikroba adalah ose NaCl 6,379 gram dilarutkan bundar, ose jarum, cawan petri, tabung ke dalam aquades 750 ml. reaksi, Erlenmeyer, laminar air flow, pipet Kemudian larutan NaCl ukur dan bulb. dihomogenkan. Setelah itu, larutan Bahan yang digunakan pada NaCl disterilkan ke dalam praktikum Isolasi Mikroba adalah Media autoclave pada tekanan 1 atm, PCA, media NA, kapas, aluminium foil, suhu 1210 C selama 15 menit. label, dan bakteri Lactobacillus casei. II.3.4 Prosedur Pengenceran Bertingkat II.3 Prosedur Praktikum Bahan sebanyak 1 gram II.3.1 Pembuatan Media dimasukkan ke dalam tabung reaksi pertama kemudian Timbang PCA 5,25 gram, ditambahkan larutan fisiologis dan NA 5 gram kemudian masuk sebanyak 9 ml. Homogenkan kan masing masing bahan ke menggunakan vorteks. 4 buah dalam tabung tabung reaksi diisi dengan larutan erlenmeyer.Tambahkan aquadest fisiologis 9 ml. 1 ml dari tabung 250 ml ke dalam masing-masing reaksi pertama dipipet dan tabung Erlenmeyer, campur hingga dimasukkan ke tabung reaksi rata. Homogenisasikan dan kedua. Pada tabung reaksi kedua panaskan larutan tersebut merupakan pengenceran 10-1. menggunakan microwave. Setelah Larutan pada tabung reaksi kedua dihomogenkan menggunakan vorteks kemudian dipipet II.3.6.2Isolasi pada Tabung Reaksi sebanyak 1 ml kemudian Media NA dituang ke dalam dua tabung dimasukkan ke dalam tabung reaksi, satu tabung reaksi untuk media reaksi ketiga. Pada tabung reaksi agar miring dan tabung reaksi lain untuk ketiga merupakan pengenceran 10- media agar tegak, kemudian media 2 . Lakukan hingga pengenceran 10- ditunggu hingga mengeras. Bakteri 4 . Lactobacillus casei diambil menggunakan ose bundar kemudian digoreskan pada permukaan media agar miring dengan pola II.3.5 Inokulasi zig-zag, setelah itu bakteri Lactobacillus II.3.5.1Inokulasi Metode Pour Plate casei diambil menggunakan ose jarum Media dituang sebanyak 1/5 kemudian ditusukkanpada media agar volume cawan petri ke dalam tegak. Setelah diisolasi, mulut tabung cawan petri, kemudian media reaksi ditutup menggunakan kapas dan ditunggu hingga mengeras. aluminium foil kemudian diinkubasi. Suspensi dalam pengenceran 10-4 dipipet sebanyak 1 ml ke dalam III. HASIL DAN PEMBAHASAN cawan petri. Kemudian media III.1 Hasil dituang sebanyak ¼ volume cawan Pengamatan ke :0 petri. Media didinginkan kemudian Hari / tanggal : Kamis, 13 April 2017 dibungkus menggunakan kertas Tabel 01. Hasil Pengamatan Mikroba bekas. Media yang telah sumber Metode Kenampakan Gambar dibungkus dimasukkan ke dalam mikroba Isolasi
inkubator. Cawan Mikroba
gores belum Lactoba zig-zag tumbuh II.3.5.2Inokulasi Metode Spread Plate cillus Mikroba Media dituang sebanyak 2/3 volume casei Cawan belum cawan petri kemudian tunggu hingga gores T tumbuh media mengeras. Suspensi dalam Sumber : Data Primer Mikrobiologi Umum, 2017. -4 pengenceran 10 dipipet sebanyak 1 ml Pengamatan ke :1 ke dalam cawan petri. Kemudian suspensi Hari / tanggal : Jumat, 14 April 2017 diratakan menggunakan drugalsky. Tabel 02. Hasil Pengamatan Mikroba Setelah itu cawan petri dibungkus sumber Metode Kenampakan Gambar menggunakan kertas bekas.Media yang mikroba Isolasi telah dibungkus dimasukkan ke dalam Lactoba Bercak Cawan berwarna inkubator. cillus gores putih banyak casei zig-zag dan tidak II.3.6 Isolasi beraturan. II.3.6.1Isolasi pada cawan petri Bercak besar berwarna putih Media PCA dituang ke dalam cawan petri Cawan menyebar, sebanyak ¾ volume cawan petri, gores T terdapat bintik kemudian media ditunggu hingga kecil soliter. mengeras. Bakteri Lactobacillus casei Cawan Goresan Radian Gores belum ada diambil menggunakan ose bundar perubahan yang kemudian digoreskan pada permukaan Radian menunjukkan media dengan pola zig-zag dan persegi. adanya mikroba. Setelah digoreskan, cawan petri dibungkus menggunakan kertas bekas kemudian Cawan Goresan Persegi dinkubasi. belum ada Gores Persegi perubahan yang Tidak ada menunjukkan Cawan perubahan adanya mikroba. gores T yang signifikan. Sumber : Data Primer Mikrobiologi Umum, 2017. Cawan Muncul mikroba Gores berbentuk bintik-bintik Radian berwarna putih Pengamatan ke :2 Hari / tanggal : Sabtu, 15 April 2017 Cawan Muncul Tabel 03. Hasil Pengamatan Mikroba Gores mikroba Sumber Metode Persegi berbentuk Isolasi Kenampakan Gambar mikroba bintik-bintik Terdapat berwarna koloni besar putih Cawan dan kecil Sumber : Data Primer Mikrobiologi Umum, 2017. gores saling Pengamatan ke :4 zig-zag tumpang Hari / tanggal : Senin, 17 April 2017 tindih. Mikroba Tabel 05. Hasil Pengamatan Mikroba tumbuh Sumber Metode Isolasi Kenampakan Gambar memenuhi mikroba permukaan Tidak ada Cawan Cawan cawan petri, perubahan gores T gores goresan yang Lactoba Lactoba zig-zag berbentuk T signifikan. cillus sudah tidak cillus Tidak ada casei kentara. casei Cawan perubahan gores T yang Cawan Muncul signifikan. Gores mikroba Cawan Muncul Radian berbentuk Gores mikroba bintik-bintik Radian berbentuk berwarna bintik-bintik putih berwarna putih. Tidak ada Cawan Muncul mikroba perubahan Gores berbentuk yang Persegi bintik-bintik signifikan berwarna Cawan Muncul putih Gores mikroba Sumber : Data Primer Mikrobiologi Umum, 2017. Persegi berbentuk Pengamatan ke : 3 bintik-bintik Hari / tanggal : Minggu, 16 April 2017 berwarna Tabel 04. Hasil Pengamatan Mikroba putih. Tidak sumber Metode Gamba ada Kenampakan perubahan mikroba Isolasi r Lactoba Cawan Tidak ada yang cillus gores perubahan signifikan zig-zag yang nSumber : Data Primer MikrobiologiUmum,2017. casei signifikan. III.2 Pembahasan III.2.1 Media fisiologis terbuat dari campuran PCA merupakan media NaCl 0,85% dan aquades. Hal ini sintesis non selektif yang dapat sesuai dengan Nurjannah dan menumbuhkan bakteri, khamir, Fajrihanif (2010) yang dan kapang. PCA berupa bubuk menyatakan bahwa larutan yang nantinya akan dicampur pengencer yang sering digunakan dengan aquades. PCA tersusun adalah larutan garam fisiologis (NaCl 0,85%). dari kasein hidrolisat enzimatik 5 gram, ekstrak khamir 2,5 gram, III.2.3 Pengenceran Bertingkat dextrose 1 gram, dan agar 15 Pengenceran bertingkat gram. PCA merupakan media merupakan salah satu proses dalam padat karena mengandung agar. inokulasi. Pengenceran bertingkat Hal ini sesuai dengan Partic (2008) dilakukan untuk mengurangi yang menyatakan bahwa Medium jumlah mikroba sehingga jumlah plate count agar (PCA) dapat koloni pada cawan mudah berfungsi sebagai medium untuk dihitung. Pengenceran bertingkat menumbuhkan mikroba. menggunakan larutan fisiologis NA merupakan media yang terdiri campuran NaCl dan sintesis yang berfungsi sebagai aquades dengan takaran yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan medium kultivasi dan enumerasi Wasteson dan Hornes (2009) yang bakteri. NA berupa bubuk yang menyatakan bahwa tujuan dari nantinya akan dicampur dengan pengenceran bertingkat yaitu aquades. NA tersusun dari intisari memperkecil atau mengurangi peptikum jaringan hewan 5 gram, jumlah mikroba yang tersuspensi Sodium Klorida 5 gram, ekstrak dalam cairan. daging sapi 1,5 gram, ekstrak khamir 1,5 gram, dan agar 15 III.2.4 Inokulasi gram. NA merupakan media padat Mikroba yang diinokulasi adalah karena mengandung agar. Hal ini bakteri Lactobacillus casei.Lactobacillus sesuai dengan Addina (2014) yang casei merupakan Bakteri Asam Laktat menyatakan bahwa Nutrient Agar (BAL), karena menghasilkan asam laktat (NA) merupakan suatu media yang sebagai produk akhir fermentasi. L. Casei banyak digunakan dalam produk makanan mengandung sumber nitrogen dan minuman karena merupakan bakteri dalam jumlah cukup yang dapat probiotik karena dapat meningkatkan digunakan untuk budidaya bakteri kekebalan dan keadaan fisiologis tubuh dan untuk penghitungan juga dapat membantu menjaga kesehatan mikroorganisme dalam air, limbah, usus. L. caseiberbentuk batang atau basil, kotoran dan bahan lainnya. tidak berspora, dan tidak motil. Hasil pewarnaan gram pada bakteri L. Casei III.2.2 Larutan Fisiologis menunjukkan bahwa bakteri tersebut Larutan fisiologis adalah merupakan bakteri gram positif. Hal ini larutan yang digunakan dalam sesuai dengan Desai (2008) yang proses pengenceran bertingkat. menyatakan bahwa bakteri yang termasuk Larutan fisiologis mampu menjaga dalam anggota L. casei merupakan bakteri tekana osmotik antara cairan di gram postif, anaerob fakultatif, katalase- luar sel dan cairan di dalam sel negatif, heterofermentatif fakultatif, sehingga mikroba yang diencerkan berbentuk batang dan tidak membentuk tidak mengalami lisis. Larutan spora dan dapat diisolasi dari banyak goresan zig zag dan goresan T sudah habitat. ditumbuhi oleh mikroorganisme pada cawan gores zig-zag terdapat bercak III.2.5 Isolasi berwarna putih banyak dan tidak Isolasi mikroba adalah proses beraturan. Sedangkan pada cawan gores T memindahkan mikroba dari lingkungan muncul bercak besar berwarna putih asalnya ke media buatan. Tujuan dari menyebar, terdapat bintik kecil soliter. isolasi adalah untuk memperoleh biakan Untuk cawan gores radian dan persegi murni, yang dimaksud dengan biakan belum ada mikroba yang tumbuh. Pada murni adalah hanya satu jenis mikroba hari kedua pada cawan gores zig-zag saja yang tumbuh di media tersebut, tidak muncul koloni besar dan kecil saling ada mikroba lain. Proses isolasi diperlukan tumpang tindih sedangkan cawan gores T, kondisi yang aseptis agar benar-benar mikroba tumbuh memenuhi permukaan didapatkan biakan yang murni. Hal ini cawan petri, goresan berbentuk T sudah sesuai dengan Nur dan Asnani (2007) tidak kentara. Pada cawan gores radian yang menyatakan bahwa prinsip dari dan persegi muncul mikroba berbentuk isolasi mikroba adalah memisahkan satu seperti bintik bintik berwarna putih pada jenis mikroba dengan mikroba lainnya cawan petri. Pada hari ketiga hingga hari yang berasal dari campuran bermacam- keempat tidak ada perubahan yang macam mikroba. signifikan pada cawan gores T dan zig-zag hanya mikroba yang bertambah. Sedangkan pada cawan gores radian dan III.2.6 Metode Zig-zag dan T persegi hanya mengalami sedikit Metode gores atau streak plate adalah pertumbuhan mikroba pada cawan. Hal ini salah satu metode yang digunakan dalam disebabkan karena proses isolasi pada proses isolasi mikroba, metode ini cawan gores T dan zigzag berlangsung dibutuhkan keterampilan khusus. Metode ditempat yang suhunya optimum artinya gores dilakukan dengan menggoreskan suhu tempat isolasi hampir sama dengan mikroba ke media menggunakan ose suhu inkubator sedangkan cawan gores bundar untuk mendapatkan koloni yang radian dan persegi mengalami kegagalan terpisah. Pola goresan yang digunakan yang disebabkan karena suhu ruangan adalah zig-zag dan T, penggoresan pola tidak sesuai dengan inkubator dan tempat dilakukan satu kali dan tidak berdempetan yang digunakan untuk inkubasi selalu antara satu goresan dengan goresan berubah-ubah. Hal ini sesuai dengan lainnya, sehingga koloni terpisah dan pernyataan Suriani (2013) bahwa suhu dapat dilihat dengan jelas. Hal ini sesuai sangat mempengaruhi kecepatan dengan Buckle (2007) yang menyatakan pertumbuhan mikrobia, kecepatan sintesis bahwa untuk memperoleh hasil yang baik dan kecepatan inaktivasi enzim. Setiap diperlukan keterampilan, yang biasanya mikroorganisme meiliki suhu optimum, diperoleh dari pengalaman, metode cawan maksimum, dan minimum untuk gores yang dilakukan dengan baik pertumbuhannya. Jika suhu lingkungan kebanyakan akan menyebabkan lebih kecil dari suhu minimum atau lebih terisolasinya mikroba yang diinginkan. besar dari suhu maksimum pertumbuhannya maka aktvitas enzim III.2.7 Hasil Pengamatan akan terhenti bahkan pada suhu yang Hasil dari praktikum yang terlalu tinggi akan terjadi denaturasi dilakukan terlihat ketika hari ke nol semua enzim. cawan petri belum ditumbuhi oleh mikroba karena baru dilakukan proses IV. PENUTUP isolasi. Pada hari pertama isolasi teknik IV.1 Simpulan Berdasarkan praktikum Nur Indriyani, Asnani. 2007. Penuntun Isolasi Mikroba, kesimpulan yang Praktikum Mikrobiologi Akuatik, dapat diperoleh adalah : Kendari : Fakultas Perikanan dan 1. Ada empat metode yang digunakan Ilmu Kelautan. Unhalu. dalam proses isolasi mikroba, yaitu Partic, Li. 2008. Media pertumbuhan pour plate, streak plate (metode gores), Mikroorganisme.http://dunia- agar miring dan agar tegak. mikro.com/id. Diakses pada tanggal 2. Ose bundar digunakan dalam metode 12 April 2017 di Makassar. cawan gores dan agar miring sementara Rusdimin. 2003. Mikrobiologi Dasar ose jarum digunakan dalam metode Dalam Praktek. Jakarta: Pt tusuk. Gramedia. 3. Media agar miring digunakan untuk Suriani, Sanita., Soemarno., Soeharjo. menumbuhkan mikroba aerob, 2013. Pengaruh Suhu dan pH sementara media agar tegak digunakan Terhadap Laju Pertumbuhan Lima untuk menumbuhkan mikroba anaerob Isolat Bakteri Anggota Genus dan anaerob fakultatif. Pseudomonas yang Diisolasi dari Ekosistem Sungai Tercemar IV.2 Saran Detegen Disekitar Kampus Sebaiknya praktikan lebih Universitas Brawijaya.J-PAL Vol 3 memperhatikan suhu ruangan dalam No 2. Malang: Universitas penyimpanan media karena bila suhu Brawijaya ruangan tidak memenuhi syarat maka Wasteson, Y, and Hornes, E. 2009. Pathogenic Escherichia Coli Found pertumbuhan mikroba akan terhambat. in Food. International Journal Of Food Microbiology, 12, 103-114. DAFTAR PUSTAKA Addina, G. 2014. Evaluasi Kadar Bakteri di Udara dengan Menggunakan LAMPIRAN Media Plate Count Agar (PCA) Berdasarkan Tinggi Secara Vertikal Lampiran 10. Diagram Alir Media NA di Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU dengan Metode Total Plate Count (TPC)[skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara. Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. ‘Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah’. Chem Info. Vol: 1. No: 1. hh:190-195. Buckle. 2007. Mikrobiologi Terapan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Colome,J.S. Et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. New York : West Publishing Company. Desai, A. Strain Identification, Viability and Probiotics Property of Lactobacillus casei[Tesis]. Australia : School of Biomedical and Health Sciences Victoria University. Lampiran 13. Diagram Alir Pengenceran Bertingkat