Anda di halaman 1dari 21

RANCANG BANGUN TURBIN AIR HELIKS ALIRAN DATAR

UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO

Prosiding seminar nasional penelitian & pkm sains,teknologi dan kesehatan


novrinaldi, aidil haryanto, umi hanifah

DISUSUN OLEH :

Nama : Benny Styawan

NIM : 111.03.1055

Jurusan : Teknik Mesin (S-1)

Fakultas Teknologi Industri

Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

2014
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat alloh SWT yang telah melimpahkan
rahmad serta hidayahnya , sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kulyah turbin uap, air, dan angin.

Sangat disadari tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak makalah
ini tidak akan terwujud. Tanpa disadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu semoga tulisan yang sederhana ini dapat
memberikan manfaat bagi kemajuan proses belajar mengajar di lapangan maupun
dalam proses akademik.

Yogyakarta November 2014


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….

KATA PENGANTAR ……………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………….


1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan ……………………………….
1.3 Manfaat Penulisan ……………………………………………
1.4 Batasan Masalah ……………………………………………...

BAB II DASAR TEORI

2.1 Teori Dasar Turbin Air ………………………………………

2.1.1 Prinsip Kerja Turbin Air …………………………………

2.2 Klasifikasi Turbin Air ……………………………………….

2.2.1 Turbin Impuls …………………………………………….

2.2.1.1 Turbin Crossflow …………………………………….

2.2.2 Turbin Reaksi ……………………………………………

2.3 Tinjauan Pustaka ……………………………………………

2.4 Turbin Heliks ………………………………………………..

2.5 Model matematik untuk perhitungan daya turbin heliks


BAB III Metode Penelitian

3.1 Waktu dan Tempat …………………………………………….

3.2 Material Turbin ………………………………………………...

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Airfoil ………………………………………………………….

4.2 Generator ………………………………………………………

4.3 Perancangan Turbin Heliks ……………………………………

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………

5.2 Saran …………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis turbin dan efisiensiya

Gambar 2.2 Prototipe turbin heliks

Gambar 2.3 Turbin heliks 2 sudu

Gambar 4.1 Bagian bagian Airfoil

Gambar 4.2 Aliran Gaya pada Airfoil

Gambar 4.3 Profil NACA 0020

Gambar 4.4 Model/Desain Turbin Heliks

Gambar 4.5 Blade Turbin


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik Indonesia tumbuh 10,17%


sepanjang tahun 2012 atau tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Pada tahun lalu,
penjualan listrik PLN mencapai 173 TWh. Ini merupakan pencapaian tertinggi
sejak krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia pada tahun 1998. Kenaikan
konsumsi listrik mulai terlihat signifikan pada tahun 2010 sekitar 9,4%. Berarti
kebutuhan listrik merupakan kebutuhan yang sangat vital dan terus tumbuh
setiap tahunnya namun secara umum belum diimbangi dengan ketersediaan
listrik yang cukup untuk skala nasional dan skala local. Hal ini karena belum
maksimalnya pemanfaatan sumber energi terbarukan dan keterbatasannya
sumber energi fosil yang mengakibatkan kurang terpenuhinya kebutuhan listrik
nasional. Pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH) sangat cocok untuk
dikembangkan di daerah pedesaaan terpencil yang jauh dari jangkauan listrik
PLN terutama yang memiliki aliran sungai, selama ini PLTPH yang dibangun
merupakan pemanfaatan sumber aliran air yang memiliki tinggi jatuh air (head)
sedangkan untuk daerah yang memiliki aliran sungai tetapi tidak memiliki
tingggi jatuh air (head) masih banyak belum dimanfaatkan padahal memiliki
potensi hidrokinetik berupa arus air yang mampu menggerakkan turbin.
Dengan meningkatnya dan semakin mahal minyak dunia diperlukan
pengembangan lebih lanjut sumber energy alternatif. Kebutuhan akan energy
yang ramah lingkungan pun ikut berperan dalam pengembangan energy
alternative ini, karena seperti diketahui bersama energy yang berasal dari bahan
bakar fosil dapat merusak lingkungan. Hasil dari pembakaran bahan bakar fosil
berupa gas karbon dioksida akan menyebabkan terjadinya pemanasan global
yang dapat mengancam kehidupan manusia. Di Indonesia, sebenarnya cukup
banyak sumber-sumber energy alternatif yang tersedia akan tetapi energy air
yang memiliki potensi untuk pengembangan yang lebih baik dan juga energy air
yang ada di alam sangat melimpah khususnya di Indonesia.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan


a. Dalam hal ini penulisan dimaksudkan untuk mengetahui unjuk kerja dari
turbin air tipe heliks
b. Tujuan penulisan ini adalah untuk merancang turbin air tipe heliks dan
mengetahui seberapa besar daya yang di hasilkan dari turbin air tipe heliks
ini.

1.3 Manfaat Penulisan


a. Dengan adanya makalah ilmiah ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
meneliti atau merancang atau pengembangan tentang turbin air tipe heliks
atau gorlov ini .
b. Kincir air ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pemanfaatan energi
terbarukan.

1.4 Batasan Masalah


a. Turbin ini digunakan untuk pembangkit listrik tenaga pikohidro.
b. daya yang dihasilkan oleh turbin maksimal 500 watt.
c. pengujian dilakukan pada saluran irigasi dengan lebar saluran irigasi 1 meter.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Teori Dasar Turbin Air
Turbin air adalah suatu alat untuk mengubah energy air menjadi energy punter.
Energi air yang meliputi energy potensial termasuk komponen tekanan dan kecepatan
aliran yang terkandung didalamnya merubah listrik melalui generator. Dalam proses
perubahan energy, pemanfaatan beda elevansi antara dua permukaan air yang
dinamakan tinggi terjun atau head umumnya juga di gunakan khususnya pada daerah
ketinggian hal ini sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi turbin. Untuk
menghasilkan energy secara umum komponen turbin terdiri dari poros dan sudu-sudu
serta sudu tetap yang tidak ikut berputar, berfungsi hanya untuk mengarahkan aliran
fluida sedangkan sudu putar mengubah arah dan kecepatan fluida sehingga
menimbulkan gaya untuk memutarkan poros.
Dalam upaya pemanfaatan energy arus dan pasang surut telah dikembangkan
berbagai jenis turbin dan efisiensi kerja yang dihasilkan. Dikenal dengan dua macam
turbin yaitu, propeller turbin dan crossflow turbin. Propeler turbin yang sifatnya non-
reversible sangat sulit untuk berputar terhadap perubahan arah aliran (pasang-surut)
atau pada kawasan terbatas namun sebaliknya pada jenis cross flow turbine dapat
menyesuaikan kondisi tersebut dengan cepat, disamping itu turbin aliran silang
memiliki efisiensi yang lebih baik disbanding propeller turbin. Turbin jenis aliran
silangterdapat dua type yaitu, darrieus turbin dan gorlov (helical) turbin, turbine tipe
darrieus pada saat operasi memiliki beberapa kelemahan dibanding gorlov turbin saat
operasi memiliki denyutan dan dalam banyak kasus turbin tidak dapat memulai
putarannya sendiri disamping itu gorlov mempunyai efisiensi yang tinggi 11.5% lebih
besar yang dihasilkan darrieus turbin.

2.1.1 Prinsip Kerja Turbin Air


Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip
kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis
Gambar 2.1 Jenis turbin air dan efisiensi
2.2 Klasifikasi Turbin Air

2.2.1 . Turbin Impuls


Turbin impuls merupakan turbin air yang memiliki tekanan sama pada setiap
sudu geraknya (runner). Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada
nosel. Air keluar nosel yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin.
Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan
momentum (impuls). Akibatnya roda turbin akan berputar. Jenis dari turbin impuls
adalah turbin Pelton, turbin turgo dan turbin crossflow.

2.2.1.1 Turbin Crossflow

Salah satu jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin Michell-
Banki yang merupakan penemunya. Selain itu juga disebut Turbin Osberger yang
merupakan perusahaan yang memproduksi turbin crossflow. Turbin crossflow dapat
dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec dan head antara 1 s/d 200 m.
Turbin Zcrossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan
lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi
energi kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan
memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan
turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang pada sepasang
piringan paralel.

2.2.2 Turbin Reaksi


Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya
pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin
reaksi bekerja dengan secara langsung mengubah energi kinetik juga energi tekanan
secara bersamaan menjadi energi mekanik. Jenis dari turbin ini adalah turbin Francis
dan turbin Kaplan.

2.3 Tinjauan Pustaka


Perkembangan teknologi tenaga air di Indonesia dirintis oleh Novriandi, dkk
telah dilakukan penelitian Perancangan Turbin Air Aliran Datar tipe L C500 di balai
besar pengembangan teknologi tepat guna – LIPI Subang. Dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan turbin air aliran datar tipe heliks dengan
memanfaatkan arus aliran sungai atau saluran irigasi perancangan turbin air aliran
datar ini mengacu pada turbin heliks yang sudah dikembangkan yakni turbin gorlov
yang memanfaatkan arus pasang surut laut sebagai sumber energy penggerak runner
turbin . Turbin gorlov yang sudah dikembangkan menggunakan profil sudu berupa
hydrofoil simetri NACA 0015 yang bekerja berdasarkan gaya lift. Turbin heliks yang
akan dibuat memliki tinggi total 2610 mm lebar 2279,66 mm. Turbin terdiri dari
komponen utama yakni rangka dengan panjang 2279,66 mm, lebar 1600 mm dan
tinggi 2000 mm yang terbuat dari baja ST 42, panjang chord 500 mm, tinggi 1250
mm dan diameter 1000 mm dengan sudut punter sebesar 63 derajat dan terbuat dari
fiberglass sebanyak 3 buah blade.
Gambar 2.2 Prototipe turbin heliks

2.4 Turbin Helik


Turbin helik adalah turbin yang digunakan untuk memanfaatkan energi
kinetik dan tenaga air pada head yang rendah. Turbin helik bekerja dengan
memanfaatkan aliran air yang akan melewati airfoil (sudu turbin helik) karena
bentuk sudu airfoil terpilin memungkinkan jika dilewati aliran air akan
mengakibatkan putaran.

Gambar 2.3 Turbin heliks 2 sudu


2.5 Model Matematik untuk Perhitungan Daya Turbin Helik
Gaya aerodinamis yang dihasilkan adalah gaya lifl (L) dan gaya drag (D),
dimana gaya lift dan gaya drag dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai
berikut:
D=1/2 . Cd . ρ. W². A
L= ½ . C1. ρ. W². A

Dimana:
Cl adalah koefisian lift

Cd adalah koefisien drag

W adalah resultan vektor kecepatan (m/s)


3
ρ adalah massa jenis air (kg/m )
2
A adalah luas penampang sudu (m )

Dengan memproyeksikan gaya lift dan drag sebagai gaya yang tegak lurus terhadap
lengan (jari-jari), maka selanjutnya dapat diketahui nilai torsi (T) dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:

T= F x R

Dimana:
T adalah torsi (Nm)
F adalah gaya tegak lurus terhadap lengan (N)
R adalah jari-jari turbin (m)

Daya air / daya hidro dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan


Pw= 0,5 x ρ x Q x V²
Dimana:
Pw adalah daya air / daya hidro ( Watt)
3
Ρ adalah kerapatan massa fluida (1000 kg/m )
Q adalah debit air
V adalah kecepatan aliran air ( m/s)

Daya turbin / daya poros dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan


P turbin =ώT

Dimana :
Pt adalah daya poros (Watt)

T adalah torsi (Nm)


ω adalah kecepatan sudut turbin, (rad / sec)
Efisiensi turbin diperoleh dengan menggunakan persamaan
η = (Pt / Pw ) x 100%

Dimana:
Pt adalah daya poros (Watt)

Pw adalah daya hidro (Watt)


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2011 di balai besar pengembangan
teknologi tepat guna – LIPI Subang Jawa Barat. Survey potensi aliran air dilakukan di
saluran irigasi tarum timur BTT 33 sampai BTT 40 (kec. Purwodadi dan kec. Cikaum
Kabupaten Subang ).

3.2 Material Turbin


Bahan yang digunakan dalam pembuatan turbin heliks ini meliputi bahan
rekayasa dan bahan pendukung. Baham rekayasa terdiri dari campuran mat fiber
glass, resin, epoxy, cat, Hardener, polyuretan, (bahan pembuat blade), ST42 ,bahan
as, flens dll, sedangkan bahan pendukung meliputi kawat elektroda , piringan ,
gerindra potong, baut dan mur, bearing dan sejenisnya.
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan ini adalah sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan , Untuk mengetahui informasi yang berkaitan dengan
turbin heliks / gorlov.
2. Studi Lapangan , Melakukan survey dan observasi secara langsung terhadap
potensi aliran untuk mengetahui kecepatan dan kedalaman air yang digunakan
sebagai salah satu dasar perancangan turbin.
3. Metode Perancangan, melakukan perhitungan yang terkait dengan
perancangan, pemilihan bahan yang digunakan secara detail.
4. Metode Pembuatan, Pelaksanaan pembuatan turbin meliputi proses
manufacturing (pengecoran blade, Pembuatan rangka), pemotongan,
pengeboran, dan lainnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Airfoil
Airfoil adalah merupakan suatu struktur dengan bentuk geometri spesifik yang
digunakan untuk menghasilkan gaya mekanis karena gerakan relatif dari airfoil
tersebut dan juga fluida sekitarnya.

Gambar 4.1 Bagian-bagian airfoil

Untuk airfoil NACA telah dikeluarkan standar data beserta karakteristik


aerodinamikanya yang dinyatakan dalam bentuk serial number yang terdiri dari 4
digit, yang mana setiap digitnya mempunyai arti sebagai berikut:
a. Angka pertama: menunjukkan harga maksimum chamber dalam persentase
terhadap chord.
b. Angka kedua: menunjukkan lokasi dari maksimum chamber dalam persepuluh
chord.
c. Dua angka terakhir: menunjukkan maksimum thickness dalam persentase
chord.
Gambar 4.2 aliran gaya pada airfoil

Dimana:
D adalah gaya drag
L adalah gaya lift
W adalah kecepatan relatif
v adalah kecepatan keliling sudu
u adalah kecepatan aliran fluida
α adalah sudut serang terhadap sudu

4.2 Generator

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya
banyakkesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui
sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah
ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air,
yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi
mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melakui
sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol
tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber
energi mekanik yang lain.

Turbin heliks/gorlov dirancang untuk pemenuhan kebutuhan listrik daerah yang


belum teraliri listrik.. Turbin tipe heliks ini merupakan pembangkit listrik tenaga
pikohidro (PLTPH) dengan kapasitas 500 watt. Pada aliran datar yang tidak
memerlukan head tinggi akan tetapi memiliki kecepatan air minimal 0,6 m/s.

4.3 Perancangan turbin heliks

1. Blade Turbin
Blade turbin terbuat dari bahan camuran mat fiberglass, resin ,epoxy, cat,
hardener, Polyuretan, turbin ini memilika 3 buah blade ,tinggi 1250 mm dan
profilnya menggunakan naca 0020 dengan panjang chord 500 mm

Gambar 4.3 Profil NACA 0020

Berdasarkan data dari survey lapangan, kecepatan air (v) 0,6 m/s, kecepatan sudut
4,8 rad/s, dari data itu diameter poros harus 40 mm

Daya air / daya hidro dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan


Pw = 0,5 x ρ x Q x V²
= 0,5 . 1000 .4,05 x 0,6²
= 729 Watt

T=FxR

= 236 N x 0,43 m
= 101,48 Nm

Daya turbin / daya poros dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan


P turbin =ώT
= 4,3 x 101,48
= 436,36 Watt

Efisiensi turbin diperoleh dengan menggunakan persamaan


η = (Pt / Pw ) x 100%

= 436,36 / 729 x 100%


= 59,85 %
Gambar 4.4 model/desain turbin heliks

Gambar 4.5 Blade turbin


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Telah di rancang sebuah turbin aliran datar dengan spesifikasi diameter turbin
1000 mm, tinggi turbin 1250 mm, jumlah blade 3 buah, bentuk blade dengan profil
NACA 0020 panjang cord 500 mm. turbin ini dirancang untuk menghasilkan daya
436,36 watt pada kecepatan arus sebesar 1,2 m/s dengan efisiensi 35,91 %.

5.2 Saran

Untuk Perancangan turbin air tipe heliks ini, masih perlu diadakan
pengembangan lebih lanjut. Untuk itu disarankan :

1. Proses pencarian data antara teori yang terdapat dalam buku atau referensi lain
dengan kenyataan komponen yang tersedia dipasaran harus diperhatikan.
2. Untuk mendapatkan keluaran daya listrik yang dapat dimanfaatkan perlu
dipilih generator dengan putaran rendah, mengingat turbin air tipe heliks ini
dipasang pada debit pasang surut.
3. Perawatan rutin pada bantalan sebaiknya juga diadakan pengecekan dan
pelumasan karena ada kemungkinan setelah beroperasi dalam jangka waktu
yang lama akan mengalami keausan dan berkarat sehingga putarannya tidak
presisi lagi yang akan mengakibatkan kerja mesin terganggu.
Daftar Pustaka

Gorlov, A.M. 2010. Helical Turbine and Fish Safety.25 Februari 2013.
http://www.mainetidalpower.com/files/gorlovrevised. pdf.html.

Wicaksono, P.E. 2013. Konsumsi Listrik RI Tumbuh Tertinggi dalam 14 Tahun


Terakhir. 21 Februari 2013. http://bisnis. liputan 6.com/read /505850/ konsumsi
listrik-ri-tumbuh-tertinggi-dalam-14tahun-terakhir.html.

Kancee Ayep. 2013. Adopsi Kincir Angin Belanda. 19 Februari 2013.


http://www..radarlampung.co.id/read/bandarlampung/56700-adopsi-kincir-angin
belanda.html.

Anda mungkin juga menyukai