PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ISPA
B. DISTRIBUSI PENYAKIT
Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran
pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah.
ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu. dan banyak
3
4
dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat.
Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat
pula memberi kecacatan sampai pada,masa dewasa. dimana ditemukan adanya
hubungan dengan terjadinya Chronic Obstructive Pulmonary Disease.
D. PENYEBAB ISPA
F. CARA PENULARAN
a. Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan faktor resiko terhadap kejadian ISPA
yaitu laki-laki lebih beresiko di banding perempuan, hal ini disebabkan
aktivitas anak laki-laki lebih banyak dari anak perempuan sehingga
peluang untuk terpapar oleh agent lebih banyak. Penelitian yang
dilakukan oleh Yusuf dan Lilis (2006), didapatkan hasil bahwa
proporsi kasus ISPA menurut jenis kelamin tidak sama, yaitu laki-laki
59% dan perempuan 41%, terutama pada anak usia muda.
b. Umur
Umur mempunyai pengaruh cukup besar untuk terjadinya
ISPA. Anak dengan umur <2 tahun merupakan faktor resiko terjadinya
ISPA. Hal ini disebabkan karena anak dibawah dua tahun imunitasnya
belum sempurna dan saluran napas lebih sempit. Kejadian ISPA pada
bayi dan balita akan memberikan gambaran klinik yang lebih besar
dan jelek, hal ini disebabkan karena ISPA pada bayi dan balita
merupakan kejadian infeksi pertama serta belum terbentuknya secara
optimal proses kekebalan secara alamiah.
terhadap serangan infeksi menjadi turun. Oleh karena itu, setiap bentuk
gangguan gizi sekalipun dengan gejala defisiensi yang ringan
merupakan pertanda awal dari terganggunya kekebalan tubuh terhadap
penyakit. Penelitian yang dilakukan di berbagai negara menunjukkan
bahwa infeksi protozoa pada anak-anak yang tingkat gizinya buruk
akan jauh lebih parah dibandingkan dengan anak-anak yang gizinya
baik (Notoatmodjo, 2011).
d. Status Imunisasi
Imunisasi berarti memberikan kekebalan terhadap suatu
penyakit tertentu. Salah satu strategi untuk mengurangi kesakitan dan
kematian akibat ISPA pada anak adalah dengan pemberian imunisasi.
Pemberian imunisasi dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian
pada balita tertutama penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Setiap anak harus mendapatkan imunisasi dasar terhadap tujuh
penyakit utama sebelum usia satu tahun yaitu imunisasi BCG, DPT,
hepatitis B, polio, campak. Imunisasi bermafaat untuk mencegah
beberapa jenis penyakit infeksi seperti campak, polio, TBC, difteri,
pertusis, tetanus dan hepatitis B. Bahkan imunisasi juga dapat
mencegah kematian dari akibat penyakit-penyakit
a. Ventilasi Rumah
b. Pencahayaan
nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup
dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak
cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat
merusak mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi dua,yakni:
1) Pencahayaan Alam
2) Pencahayaan buatan
15
c. Kepadatan Hunian
Setiap rumah harus mempunyai bagian ruangan yang sesuai
fungsinya. Penentuan bentuk, ukuran dan jumlah ruangan perlu
memperhatikan standarminimal jumlah ruangan. Sebuah rumah tinggal
harus mempunyai ruangan yaitu kamar tidur, ruang tamu, ruang
makan, dapur, kamar mandi dan kakus.
e. Suhu Ruangan
Salah satu syarat fisiologis rumah sehat adalah memiliki suhu
optimum 18-30°C. Hal ini berarti, jika suhu ruangan rumah dibawah
18°C atau di atas 30°C keadaan rumah tersebut tidak memenuhi syarat.
Suhu ruangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan menjadi faktor
resiko terjadinya ISPA pada balitasebesar empat kali. Suhu dalam
ruangan berperan untuk menjaga rumah dalam kelembaban optimal
untuk membebaskan bakteri dan virus (Erna, 2005: 77).
f. Kelembaban Ruangan
Kelembaban rumah yang tinggi dapat mempengaruhi
penurunan daya tahan tubuh seseorang dan meningkatkan kerentanan
17
Polusi udara dapat dibagi menjadi dua yaitu polusi udara dalam
ruangan (Indoor Air Pollution=IAP) dan polusi udara luar ruangan
(outdoor AirPollution).World Health Organization (WHO)
melaporkan sekitar 12,8 jutakematian didunia disebabkan oleh
pengaruh polusi udara dalam ruangan. Pencemar udara umumnya
berupa gas, debu, dan partikulat (butiran amat halus). Partikulat
berukuran 7 mikron umumnya menempel atau mengenai bagian luar
tubuh manusia seperti kepala, rambut mata. Sedangkan ukuran kecil
(0,4-2,5 mikron) terhirup bersama udara dan masuk sampai ke jaringan
18
Hal ini dapat merangsang sakit kepala, batuk, iritasi kerongkongan dan
membawa risiko berat berupa penyakit paru-paru dan jantung.
J. PENGOBATAN
Pengobatan
K. Perawatan dirumah
Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan
tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan
kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi
berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika
muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap
diteruskan.
Pemberian minuman
Lain-lain
M. Pelaksana Pemberantasan
Kader kesehatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Karena yang terbanyak penyebab kematian dari ISPA adalah
karena pneumonia, maka diharapkan penyakit saluran pernapasan
penanganannya dapat diprioritaskan. Disamping itu penyuluhan kepada
ibu-ibu tentang penyakit ISPA perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara
berkesinambungan, serta penatalaksanaan dan pemberantasan kasus ISPA
yang sudah dilaksanakan sekarang ini, diharapkan lebih ditingkatkan lagi.
26
DAFTAR PUSTAKA
Somantri Irman. 2012. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan Edisi 2. Jakarta. Salemba Medika
Magnus Manya. 2007. Buku Ajar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta. Buku
Kedokteran EGC
27
28
DISKUSI
jenis penyakit infeksi seperti campak, polio, TBC, difteri, pertusis, tetanus
dan hepatitis B. Bahkan imunisasi juga dapat mencegah kematian dari
akibat penyakit-penyakittersebut. Sebagian besar kasus ISPA merupakan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyakit yang tergolong
ISPA yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah difteri dan batuk rejan.
Jadi seseorang yang tidak diberi Imunisasi lebih rentan terkena penyakit
ISPA karena pada umumnya Anak umur ≤ 2 tahun mempunyai saluran
pernapasan yang masih sempit dan Imunitas tubuhnya belum terbentuk
dengan baik.
3. Eka Fidyastuti Yunus : Mengapa bayi rentan terkena penyakit ISPA?
Dan Bagaimana Ibu Hamil mengobati Penyakit ISPA sedangkan Ibu
Hamil tidak bisa mengonsumsi obat-obatan & Bagaimana pencegahan
ISPA pada Ibu Hamil?
Jawab :
- Bayi rentan terkena penyakit ISPAkarena pada umumnya Anak umur
≤ 2 tahun mempunyai saluran pernapasan yang masih sempit dan
Imunitas tubuhnya belum terbentuk dengan baik.
- Pengobatan Non Medis yang dapat dilakukan oleh Ibu Hamil yang
menderita ISPA
Mengatasi panas (demam)
Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih,
celupkan pada air hangat (tidak perlu air es).
Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan
tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan
kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi
berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika
30
Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang
terlalu tebal dan rapat, Jika pilek, bersihkan hidung yang
berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari
komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat
tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak
berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak
memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau
petugas kesehatan.
Jawab :
Berpengaruh atau tidak itu tergantung seberapa parah Penyakit ISPA yang
dideritanya karena penyakit ISPA itu terdiri dari dari 2 golongan,ISPA
Pneumonia dan ISPA bukan Pneumonia& tergantung dari sistem imunitas
orang itu sendiri. Kalaupun penyakit ini berpengaruh, itu dapat
menyebabkan penderitanya terkena penyakit OMA karena Penyakit ISPA
itu sendiri merupakan penyakit pernapasan yang berhubungan langsung
tuba eustachius yang dapat membawa virus dan bakteri ke dalam telinga.
5. Mohamad Deden Adam : Bagaimana pengobatan dan pencegahan ISPA
dilihat dari Sisi Medis dan Paramedis ?
Jawab :
Pengobatan dari sisi medis :
Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan
tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan
kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi
berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika
muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap
diteruskan.
Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya)
lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan
dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang
diderita.
Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang
terlalu tebal dan rapat, Jika pilek, bersihkan hidung yang
berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari
komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat
tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak
berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak
memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau
petugas kesehatan.
Pencegahan ;
33
JAWABAN
1.