Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU POSTPARTUM 5 JAM

DI RUANG NIFAS Lt. 2 RSUD H. Moch. ANSARI SALEH

Tanggal pengkajian Nama mahasiswa : Putri Kartini


Hari / tanggal : 14-02-2017 Nim : S.14.1512
Jam pengkajian : 23.00 wita No. Keterampilan :1

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri
Nama : Ny. A
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Sungai Jingah

Suami
Nama : Tn. M
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Sungai Jingah
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan 2 jam yang lalu, mengeluh nyeri perut
khususnya pada daerah bagian bawah masih tetap terasa, apalagi saat
menyusui

1
2

3. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 20 tahun, dengan suami sekarang
sudah 1 tahun yang lalu.

4. Riwayat Obstetri
P1A0
Kehamilan Persalinan Bayi
Penyulit
No Thn Tempat/ BB PB Keadaan
UK Penyulit Cara Penyulit Seks Nifas
Penolong (gr) (cm) Lahir
37 Pervagina BPM/
1 2015 - - 3400 49 L Baik
mgg m Bidan

5. Riwayat Persalinan Sekarang


a. Umur saat melahirkan : 21 tahun
b. Tanggal/ jam melahirkan : 14 – 02 – 2017 / 18.40 WITA
c. Tempat/ penolong : BPM / Bidan
d. Lama proses persalinan
1) Mulai merasakan nyeri sampai dengan mulai mengedan : 8 jam
2) Lama mengedan sampai dengan bayi lahir : 15 menit
3) Lama masa pengeluaran plasenta : 5 menit
e. Jenis persalinan : Pervaginam
f. Penyulit saat bersalin : Tidak ada
g. Tindakan saat persalinan
1) Pelebaran jalan lahir : Ya
2) Penjahitan luka jalan lahir: Ya
h. Keadaan bayi yang dilahirkan : Hidup, segera menangis, BB 3400
gram, PB 49 cm, jenis kelamin laki
laki
6. Riwayat Keluarga Berencana
Belum pernah memiliki riwayat keluarga berencana.
3

7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti asma, jantung, DM, dan hipertensi dan penyakit
menular seperti hepatitis, TBC, dan penyakit kronis lainnya.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti asma, jantung, DM, dan hipertensi dan penyakit
menular seperti hepatitis, TBC, dan penyakit kronis lainnya.
8. Pola Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
1) Jenis : Nasi, telur rebus, air putih
2) Frekuensi : 1x/hari
3) Porsi makan : 1/2 porsi
4) Pantangan : Tidak ada
b. Eliminasi
BAB
1) Frekuensi : Belum BAB
2) Konsistensi : Lembek
3) Warna : Kunig Kecoklatan

BAK
1) Frekuensi : 1x/hari
2) Warna : Kuning jernih
3) Bau : Khas Urine
c. Personal Hygiene
1) Frekuensi mandi : Belum mandi
2) Frekuensi gosok gigi : 1x/hari
3) Frekuensi ganti pakaian/jenis : Sesuai kebutuhan
4

d. Aktifitas
Ibu belum bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena baru 2 jam
melahirkan.
e. Tidur dan Istirahat
1) Siang hari : 2 jam
2) Malam hari : 8 jam
3) Masalah : Tidak ada
f. Pola Seksual
Masalah : Tidak ditanyakan
9. Data Psikososial dan Spiritual
a. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap kelahiran bayinya : Bahagia
b. Tanggapan ibu terhadap perubahan fisik : Senang
c. Tanggapan ibu terhadap peristiwa persalinan yang dialaminya:Bahagia
d. Pengetahuan ibu tentang perawatan bayi : Dari bidan dan orang tua
e. Hubungan sosial ibu dengan mertua, orang tua dan keluarga: Baik
f. Mengambil keputusan dalam keluarga : Suami
g. Orang yang membantu ibu merawat bayi : Suami dan orang tua
h. Adat atau kebiasaan yang berkaitan dengan kelahiran dan perawatan
bayi : Tasmiyah dan aqiqah
i. Kegiatan spiritual yang dilakukan ibu pada masa nifas : Tidak ada

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Berat badan : 57 kg
d. Tinggi badan : 160 cm
e. LILA : 25 cm
f. Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg N : 82 x/menit
T : 36,5 °C R : 21 x/menit
5

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi dan Palpasi
1) Kepala : Bentuk kepala tampak simetris, rambut tampak berwarna
hitam, tidak tampak ketombe, penyebaran rambut merata,
tidak tampak dan tidak teraba adanya benjolan.
2) Muka : Simetris, tidak tampak pucat, tidak tampak adanya closma
gravidarum, tidak tampak dan tidak teraba adanya
oedema.
3) Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat, dan sklera tidak ikterik.
4) Telinga : Simetris antara kiri dan kanan, tidak tampak adanya
pengeluaran serumen, tidak ada massa
5) Hidung : Tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada secret,
tidak ada polip.
6) Mulut : Bibir tidak tampak pucat, tidak tampak adanya bibir
pecah-pecah, sariawan, gusi berdarah, dan karies pada
gigi.
7) Leher : Tidak ada penyumbatan vena jugularis dan tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
8) Dada : Simetris saat inspirasi dan ekpirasi, tidak ada retraksi
dada, tidak ada massa
9) Payudara : Bentuk tampak simetris, puting menonjol, tampak
hyperpigmentasi pada areola, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan, terdapat pengeluaran
kolustrum.
10) Abdomen : Tidak tampak bekas luka operasi, tampak striae
gravidarum,
11) TFU : 2 jari dibawah pusat
12) Tungkai : Tidak tampak adanya luka operasi, tidak tampak,
dan tidak teraba adanya odem dan varises
13) Genetalia : Tidak tampak odem dan varises, tampak lochea
rubra.
6

14) Punggung : Tidak tampak jaringan parut

3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

C. ANALISA DATA
a. Diagnosa Kebidanan : P1A0 Post partum hari ke 1 ( J.18.40)
b. Masalah : Tidak ada
c. Kebutuhan : KIE dan pemeriksaan masa nifas.

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan
baik dan sehat, hasil pemeriksaan TD : 110/70 mmHg, N : 82 x /menit ,
R : 21 x/menit, suhu : 36,5oC, BB : 57 kg, TB : 160 cm, Lila : 25 cm,
TFU : 2 jari dibawah pusat, Kontaksi uterus (+), perdarahan pervaginam
normal.
“Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan”
2. Memberikan KIE tentang kebutuhan pada masa nifas serta tanda-tanda
bahaya pada masa nifas :
a. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi seperti nasi, lauk
pauk (ikan, telur, ayan, daging, tahu, tempe), sayuran hijau (bayam,
kangkung), buah (pisang, papaya), serta susu untuk ibu menyesui
dan jangan berpantangan saat makan.
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, siang hari kurang
lebih 2 jam dan malam hari kurang lebih 8 jam agar kondisi dan
stamina ibu tetap terjaga dan tercukupi.
c. Menganjurkan ibu untuk lebih meningkatkan personal hygiene atau
kebersihan diri terutama pada daerah kewanitaan seperti mengganti
pembalut jika lembab agar tidak ada bakteri yang menyebabkan
infeksi.
3. Mengajarkan ibu cara perawatan payudara :
7

1) Lakukan kompres kedua putting susu dengan minyak/baby oil


selama 2-3 menit.
2) Melakukan gerakan memutar putting susu kearah dalam dan
arah luar sebanyak 20x dan tarik lembut 20x.
3) Membasahi kedua telapak tangan dan meletakkan kedua ibu jari
diatas dan dibawah putting susu, regangkan daerah areola
dengan menggerakkan kedua ibu jari kearah atas dan kebawah
sebanyak 20x ( gerakkannya kearah luar). Letakkan kedua ibu
jari di samping kiri dan kanan putting susu regangkan daerah
areola degan menggerakkan kedua ibu jari kearah kiri dan kanan
sebanyak 20x ( gerakannya kearah luar).
4) Melakukan pengurutan dengan menggunakan ulnar/kelingking
dengan tangan satunya menopang payudara. Gerakan dimulai
dari arah atas kemudian kearah areola secara merata, dilanjutkan
bagian sisi payudara kiri dan kanan dengan gerakan yang sama,
dilakukan sebanyak 20x.
5) Gunakan 3 jari ( jari telunjuk, tengah dan manis) dan buat
gerakan memutar dan melingkar dari arah pangkal payudara
sampai keputing payudara sebanyak 20x
6) Melakukan pengurutan dengan meletakkan diantara kedua
payudara, arahkan keatas, samping, bawah, dan melintang
sehingga tangan menyangga masing-masing payudara kemudiaa
dilepaskan, lakukan sebanyak 20x.
7) Bersihkan dan kompres kedua payudara dan sekitarnya dengan
waslap hangat kemudian dilanjutkan waslap dingin, setelah itu
keringkan kedua payudara dengan waslap kering.
4. Mengajarkan pada ibu cara perawatan tali pusat yaitu dengan
membersihkan tali pusat sehari-hari dengan menggunakan kapas bersih
yang telah di celupkan ke air matang, bungkus dengan kasa steril/ kering.
Jangan biarkan tali pusat lembab ataupun basah dan jangan terkena bedak
ataupun member rempah-rempah karena dapat menimbulkan infeksi.
8

5. Menganjurkan ibu untuk selalu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan


tanpa memberikan makanan tambahan pendamping ASI.
6. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar :
1) Taruh bantal pada pangkuan ibu
2) Oleskan asi pada putting susu
3) Baringkan bayi dipangkuan dengan kepala di letakkan di
pelipatan siku dan tangan menyangga bokong bayi.
4) Sentuhkan putting susu ke pipi bayi untuk merangsang bayi
membuka mulut.
5) Masukkan putting susu sampai areola
6) Topang payu dara dengan tangan satunya.
7) Setelah bayi sudah kenyang, lepaskan putting susu dengan
menekan dagu bayi.
8) Oleskan putting susu dengan asi kembali.
9) Sendawakan bayi
7. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas yaitu
1) Pengeluaran darah/ lochea bercampur nanah dan berbau dari
daerah kemaluan.
2) Perdarahan
3) Badan panas serta menggigil
4) Sakit kepala yang hebat, pembengkakan wajah dan ekstremitas
5) Nyeri perut
6) Mastitis
7) Abses payudara
“ Ibu mengetahui kebutuhan dan tanda-tanda bahaya pada masa nifas”
8. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG dalam pemberian terapi:
- Tablet Cepadroxil 3 x 500
- Tablet Asam Mefenamet 3 x 500
- Tablet Prenamia 2 x 1
9

9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan kepetugas kesehatan terdekat jika


terdapat masalah atau keluhan.
“ Ibu bersedia kunjungan ulang”

Anda mungkin juga menyukai