TEKNOLOGI BANGUNAN
Referensi Material Lantai, Dinding, Atap, Akustik, dan
Artistik
ARIANI AMONGPRADJA
034 2014 0001
C.2
JENIS MATERIAL LANTAI
A. Homogenous Tile
Homogenous tile yang sering juga disebut granite tile adalah material penutup lantai dan
dinding yang terbuat dari bahan-bahan seperti tanah liat, silika, dan kaolin yang dicampuR menjadi
satu sehingga homogen. Biasanya cara yang paling mudah untuk membedakan dengan keramik
adalah bagian bawah homogenous memiliki warna putih sedangkan untuk keramik memiliki warna
tanah liat.
(+) Kelebihan:
1. Material Homogenous tile memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan material
lantai keramik, sehingga lebih tahan lama.
2. Homogenous tile memiliki tampilan yang mewah dan tersedia dalam berbagai macam motif dan
warna.
3. Homogenous tile tersedia dalam bermacam-macam ukuran dari 40 x 40 cm, 60 x 60 cm, 80 x 80
cm, 100 x 100 cm, sampai 120 x 120 cm.
4. Lapisan atas granite tiletidak mudah tergores ataupun terkikis seperti marmer bila mendapat
goresan.
(-) Kekurangan:
1. Dalam tahap pengerjaan pemotongan memerlukan pisau khusus karena keras dan tebal.
2. Harga lebih mahal dibandingkan keramik.
3. Variasi warna dan motifnya tidak 100% mungkin sama, sehingga lebih baik melebihkan volume
yang sudah di hitung. Karena untuk persediaan yang memiliki warna dan motif yang sama.
B. Lantai Terrazzo
Lantai ini terbuat dari semen dan pasir yang pada bagian atasnya dilapisi bahan keras
dengan beberapa beberapa kombinasi campuran antara kulit kerang laut dan pecahan marmer,
sehingga tampak berbagai corak dan texstur sesuai bahan yang digunakan.
(+) Kelebihan:
(-) Kekurangan:
C. Lantai Marmer
Batuan hasil dari proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping yang terbentuk dalam
waktu ratusan tahun. Pengolahannya hanya memerlukan proses pemotongan dan penghalusan saja.
(+) Kelebihan:
(-) Kekurangan:
D. Lantai Granit
Lantai granit terbuat dari batu granit yang dipoles hingga mengkilap dan memiliki daya
tahan terhadap beban hingga 500 kg. Kepadatan batu granit sekitar 2,70 gram per cm³.
(+) Kelebihan:
1. Ukurannya bisa lebih dari 60×60 cm bahkan bisa mencapai 100 x 100 cm.
2. Tidak gampang melenting.
3. Pada bagian sambungan natnya tidak terlalu lebar sehingga granit lebih terlihat mewah dan
terlihat menyatu.
4. Tidak memerlukan bahan khusus untuk pemasangannnya.
5. Mempunyai ketahanan yang tinggi dan anti gores.
6. Memberikan kesan mewah pada rumah.
7. Dengan ukuran yang lebih besar, ruangan jadi tampak lebih luas.
(-) Kekurangan:
E. Lantai Parket
Parket ini sendiri adalah lantai kayu. Caranya dengan menyusun potongan-potongan kayu
(parket) untuk dijadkan bahan penutup lantai. Memiliki variasi ukuran, contohnya
90cmx10,2cmx10mm, 92,5cmx10,2cmx10mm dan masih banyak lagi.
(+) Kelebihan:
(-) Kekurangan:
F. Lantai Epoxy
Lantai epoxy merupakan proses pelapisan lantai dengan cat epoxy. Cat ini menghasilkan
tampilan lantai yang lebih rapih dan mengkilap.
(+) Kelebihan:
(-) Kekurangan:
G. Lantai Linoleum
Lantai ini merupakan lantai yang paling ramah lingkungan, karena terbuat dari minyak biji
flax yang dicampurkan dengan tepung kayu atau serbuk gabus dengan backing dari kain berserat
kanvas. Lantai linoleum ini juga dapat diurai kembali oleh tanah.
(+) Kelebihan:
1. Ramah lingkungan.
2. Mempunyai daya tahan terhadap panas dan api lebih baik dari plastic dan kain.
3. Mempunyai variasi warna dan motif.
4. Cara pemasangan yang mudah.
5. Perawatan yang mudah.
6. Anti rayap.
(-) Kekurangan:
A. DINDING BATA
Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakar. Untuk dapat
digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus memenuhi standar
peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah). Dinding dari
pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu
(struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat dengan kolom
praktis, sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan
menahan/ menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan
dinding bata tsb. Pengerjaan dinding pasangan bata dan plesterannya harus sesuai dengan
syarat-syarat yang ada, baik dari campuran plesterannya maupun teknik pengerjaannya.
Fungsi dinding bata pada rangka bangunan :
a. Penutup dari rangka bangunan adlah pasangan dinding tembok bata yang
mempunyai fungsi sebagai pembatas antar ruangan.
b. Pasangan dinding batu bata dibuat dengan pasangan ½ batu yang disusun bergigi
atau bertangga dengan menggunakan spesi/ adukan 1 Pc: 4Ps atau satu bagian
Portland cement berbanding empat bagian pasir ditambahkan dengan air
secukupnya. bangunan yang dari sisi pengamanan, atau dari sisi arsitektonis
mungkin dapat ditempatkan pada bangunan yang mempunyai bentang yang
panjang.
c. Kualitas batu bata harus yang baik dan matang pembakarannya, yang harus
diperhatikan juga persediaan bata dan tata cara memasang juga harus lebih
diperhatikan.
d. Untuk menjaga agar dinding pasangan batu bata dapat kuat berdiri ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan;
Mutu bahan batu bata.
B. DINDING BATAKO
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang tidak
dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena
dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat
plesteran 75%, berat tembok 50% - beban pondasi berkurang. Selain itu apabila dicetak dan
diolah dengan kualitas yang baik, dinding batako tidak memerlukan plesteran+acian lagi untuk
finishing.
Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan bata,antara lain:
a. Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.
b. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak boleh
direndam dengan air.
c. Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/ batu
yang lancip.
d. Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan berakhir di tengah -
tengah.
e. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom dan balok
beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang pada sudut-
sudut, pertemuan dan persilangan.
DINDING KAYU
C. DINDING SIRAP
Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam
penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik
terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding sirap
dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1”) pada papan atau reng, dengan 2 – 4 lapis
tergantung kualitas sirap. (panjang sirap ± 55 – 60 cm).
D. DINDING BATU ALAM
Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip
pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-
seling. Untuk menyatukan batu diberi adukan (campuran 1 kapur : 1 tras untuk bagian dinding
dibawah permukaan tanah, dan ½ PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di atas
permukaan tanah). Dinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga
sudah cukup kuat tanpa kolom praktis, hanya diperlukan.
JENIS MATERIAL ATAP
A. ATAP ABSES
Genteng asbes sifatnya yang murah meriah dan sering menjadi pilihan beberapa
rumah minimalis. Genteng asbes bisa tahan akan suhu panas. Hanya saja pada beberapa
penelitian penggunaan genteng asbes bisa memicu penyakit kanker paru terhadap
penghuninya.
B. ATAP SENG
Para orang berekonomi menengah sering menggunakan seng sebagai atap rumah
mereka karena harga yang ekonomis. Namun kelemahan genteng ini adalah dapat
menimbulkan panas di dalam ruang karena terbakar oleh matahari, seng juga mudah
berkarat.
C. ATAP METAL
Genteng metal adalah inovasi terbaru untuk atap rumah. Genteng metal terbuat dari
bahan logam antikarat. Kelebihan dari genteng ini adalah bentuknya yang elegan bisa
dibuat sesuai kebutuhan, bisa seperti genteng tanah liat, genteng sirap dan sebagainya.
Kemudian bobotnya yang sangat ringan serta efek bisa memantulkan panas.
D. ATAP BETON
Genteng menjadi pilihan bagi para masyarakat ekonomi tinggi. Banyak rumah-
rumah minimalis dan rumah mewah di komplek perumahan yang menggunakan atap dari
bahan genteng beton. Kelebihan genteng ini terbuat dari bahan semen yang dilapisi dengan
serat dan bahan aditif tertentu. Genteng beton juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
pelapukan, kebakaran, cuaca dan serangga. Namun, bobot genteng ini sangat berat.
E. ATAP KERAMIK
Jenis kramik ini termasuk perkembangan dari tanah liat yang di-finishing glazur di
bagian atasnya. Membuat tampilannya terlihat licin, mengkilap, dan mempunyai banyak
pilihan warna. Termasuk juga bahan yang tahan lama, warnanya pun awet jadi tak
memerlukan pengecatan ulang. Namun, pemasangan atap ini memerlukan kemiringan 30
derajat supaya air hujan dapat mengalir dengan baik serta tidak mudah lepas ketika diterpa
angin.
F. ATAP KACA
Atap genteng kaca merupakan atap yang tersusun dari genteng yang terbuat dari
kaca. Kelebihan dari genteng kaca dapat difungsikan sebagai ventilasi dimana cahaya
matahari dapat masuk kerumah. Pemasangan atap genteng kaca juga dapat menjadi salah
satu cara menjaga dan mencegah dinding dari kelembapan yang berlebih dan berjamur.
Bentuknya genteng kaca sama seperti bentuk genteng yang lainnya.
Kelemahan genteng kaca adalah genteng ini hanya dapat di terapkan pada bagian-
bagian tertentu dari rumah karena jika anda menggunakan terlalu banyak genteng kaca
maka suhu rumah anda akan cukup panas ketika siang hari matahari bersinar dengan
cerahnya. Selain itu model genteng kaca hanya sedikit dan terbatas. Selain itu genteng kaca
juga lumayan mudah pecah.
G. ATAP ASPAL
Atap genteng aspal terbuat dari campuran aspal dan bahan kimia lainnya. Kelebihan
atap genteng aspal adalah lebih ringan di banding atap metal dan keramik. Tahan api dan
tahan terhadap angin kencang. Dilapisi lapisan anti jamur dan anti pudar dengan beragam
pilihan warna. Kelemahan dari atap aspal adalah harganya yang mahal. Selain itu ia juga
membutuhkan kerangka yang cukup kuat untuk menopang beratnya yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis atap lainnya. Atap ini sering digunakan untuk daerah yang
sering dilanda bencana atau membutuhkan genteng yang cukup kuat dan tahan atas berbagai
bencana.
H. ATAP UPVC
A. Acourete Fiber
Acourete Fiber adalah bahan peredam suara dengan densitas beragam densita mulai
300, 600, 800 dan 1000. Acourete Fiber terbuat dari anyaman serabut poly-propilene halus.
Acourete Fiber memiliki kekuatan serap suara yang sama atau lebih baik dibandingkan
bahan peredam lain yang tebalnya 10 kali lebih tebal. Berwarna putih dengan lebar 1.5m
dan tebal mulai dari 4mm.
http://vokuz.com/panel-akustik-peredam-suara-yang-bagus
B. Acourete Board
Acourete Board adalah bahan peredam suara berpori yang berbentuk softboard.
Material ini terbuat dari serat polyester yang dipadatkan dengan densitas 230 kilogram per
meter kubik. Material ini memiliki panjang 1.2 meter, lebar 0.6 meter, dan tebal 9
milimeter.
http://vokuz.com/panel-akustik-peredam-suara-yang-bagus
C. Acourete Board Panel
Acourete Board Panel adalah sebuah panel peredam suara yang memiliki redaman
suara pad frekuensi mid-bass dan treble. Redaman suara pada mid-bass berfungsi untuk
mengatasi resonansi (room modes) dan redaman suara pada frekuensi tinggi berfungsi
untuk meredam pantulan awal, echo, dan reverberasi.
http://vokuz.com/panel-akustik-peredam-suara-yang-bagus
D. Glasswool
Material yang berbahan campuran serat kaca dan tidak mudah hancur dengan daya
redam tinggi dan tahan panas. Tersedia dalam bentuk rol gulungan dengan tebal 2.5mm,
lebar 1.20m berwarna kuning dan panjang 1 roll -+30m.
E. Busa Profil
Busa profil atau yang lebih dikenal dengan busa telur, terbuat dari Polyurethane
Foam yang dibentuk khusus seperti rak tempat telur yang berfungsi sebagai material
peredam suara sama halnya dengan peredam studio dan glasswool. Sering digunakan untuk
rumah-mesin industry (genset, crushing dll), untuk rumah music (karaoke, studio music,
studio recording dll). Berbentuk lembaran dengan ukuran 2x1m.
Guna busa terlur merupakan peredam yang terakhir setelah karpet glasswoll, karpet
standard dan terakhir busa telur.
JENIS MATERIAL ARTISTIK
Cladding adalah struktur eksterior pada bangunan yang dipasang pada dinding luar sebagai
finishing. Cladding ini berfungsi sebagai kerangka yang menopang struktur utama eksterior
bangunan. Cladding ini disebut memiliki dual fungsi, yakni sebagai salah satu elemen yang
memberikan tampilan indah pada bangunan, serta sebagai proteksi agar bangunan tak mudah
tersentuh kotoran atau polusi dari luar yang mengakibatkan struktur eksterior bangunan mudah
rusak.
A. METAL CLADDING
Metal cladding merupakan cladding yang tersusun dari campuran bahan logam yang berbeda-
beda. Ada dua macam produk cladding ini, yaitu aluminium sidding dan corrugated steel. Jenis
aluminium sidding biasa digunakan pada bangunan rumah hunian, sedangkan corrugated steel
biasa digunakan pada bangunan gudang penyimpanan.
B. STONE VENEER
Cladding jenis ini merupakan suatu pelapis dinding/ lapisan finishing terbaru berbahan
batu alam yang diiris sangat tipis. Batu alam ini biasanya diiris setebal 1 inci dengan berat
yang kurang dari 73 kg/ m2. Kelebihan yang dimiliki stone veneer dibandingkan dengan
batu alam biasa antara lain adalah:
material yang ringan sangat memungkinkan untuk dipindah-pindah
sangat mudah dipotong dan dibentuk sesuai keinginan, bahkan dipotong dengan
menggunakan gunting
sifat batu fleksibel karena bisa ditekuk sesuai media pemasangan
bahan ini anti ulra violet, cenderung tahan terhadap sengatan sinar matahari
motif batu sangat beragam sehingga tidak terkesan monoton untuk keperluan
dinding dekoratif
dapat diaplikasikan ke berbagai media, semisal: dinding, plafon, lantai, dan furniture
mengurangi daya serap dinding terhadap air
C. WOOD CLADDING
Wood cladding terbuat dari kayu, relatif mudah diterapkan pada sturktur bangunan.
Meskipun instalasi dan perbaikannya relatif sederhana, wood cladding lebih membutuhkan
perawatan yang kontinu dalam kurun waktu sekitar 4-9 tahun. Hal ini disebabkan karena
bahan kayu sangat diminati oleh jenis serangga pemakan kayu, jika tidak dilakukan
perawatan secara berkala dikhawatirkan akan mengakibatkan percepatan kerusakan kayu.
Bisa dikatakan bahwa Exterior Insulation and Finish Systems adalah cladding yang
sangat populer saat ini, terutama untuk diaplikasikan pada bangunan-bangunan non-
residensial (kantor, sekolah, gedung rumah sakit, gedung komersial, dll.). EIFS adalah
sistem yang terbuat dari plastik yang dilapisi material. EIFS adalah cladding dinding sintetis
ringan yang mencakup insulasi busa plastik dan coating sintetis tipis.