Anda di halaman 1dari 5

Irfan Rahmad Fitriawan

21070116120039

PERMODELAN SISTEM
KELAS A
TUGAS 1
Kompleksitas Permasalahan
Pada bagian ini, ada lima permasalahan nyata yang akan membantu kita kita dalam
memahami bagiamana kompleksitas dan tantangan dalam pemecahan masalah. Tiap
permasalahan ditujukan untuk mengenalkan cara-cara dan basis dalam menghadapi masalah
yang nantinya akan menuju ke pengambilan keputusan, rekomendasi/usulan, dan penetapan
kebijakan.
1. Pusat Layanan Panggilan Darurat
Dewasa ini, banyak negara telah menggunakan telepon sebagai media
untuk memberikan layanan tanggap darurat seperti pemadam kebakaran, ambulans,
polisi, dan sebagainya. Pada operasinya, pusat layanan seperti haruslah dilakukan
oleh orang yang siap siaga menerima panggilan selama 24 jam. Tujuannya adalah
agar dapat memberikan respon secepat mungkin terhadap keadaan genting yang
sedang terjadi.
Pada kenyataannya, orang yang mebutuhkan layanan darurat tidak selalu
muncul tiap waktu. Hal ini akan memberatkan operator karena menunggu dan
membutuhkan biaya operasi yang tidak sedikit. Padahal layanan panggilan harus
siap 24 jam tiap harinya. Untuk itulah dibutuhkan suatu solusi yang mampu
menyeimbangkan antara biaya operasi dan waktu respon terhadap pelanggan.
Solusi seperti ini dapat kita temui contohnya pada bank di mana menggunakan
sistem ATM yang tidak terikat operator dan jam kerja.
2. Penjadwalan Pengiriman Barang
Pada proses pengiriman barang terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan seperti banyaknya tempat tujuan, kapasitas kendaraan, waktu kerja,
dan sebagainya. Bahkan dalam beberapa kasus, para penerima barang memiliki
kriteria tertentu seperti waktu penerimaan sehingga menyulitkan penjadwalan.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut akan menentukan rute terbaik mana yang
harus ditempuh, baik secara biaya minimum, panjang jalur minimum atau waktu
minimum yang dibutuhkan. Kasus seperti ini juga terjadi pada penjadwalan
pesawat udara dan bus.
Irfan Rahmad Fitriawan
21070116120039

3. Pernyataan Misi Organisasi


Pernyataan Misi adalah cerminan bahwa suatu organisasi memiliki
pandangan terhadap masa depan yang lebih baik. Misi merupakan cara bagaimana
suatu organisasi akan mecapai tujuannya. Bagi organisasi, membuat suatu
pernyataan tentang misi merupakan hal yang sulit karena harus sesuai dengan
tujuan dan dapat diukur keberhasilannya.
Kompleksitas masalah di sini adalah tiap-tiap orang dalam organisasi
memiliki cara pandang masing-masing terhadap tujuan yang ingin dicapai. Hal ini
akan menimbulkan perbedaan cara pendekatan dan apa yang harus dilakukan guna
mencapai tujuan tersebut apalagi ditambah dengan perbedaan peran masing-
masing anggota. Sehingga dibutuhkan suatu sistem yang mampu menyeimbangkan
semua perbedaan agar dapat menghasilkan kerja organisasi yang optimal sejalan
dengan tujuannya.
4. The Deep Cove Project
Deep Cove adalah suatu daerah di Selandia Baru yang memiliki sumber air
murni yang bebas bakteri atau zat kimia. Beberapa tahun lalu, pemerintah Amerika
Serikat memiliki hak untuk mengambil dan memanipulasi air tersebut. Pemerintah
AS akan mengangkut air tersebut dengan menggunakan kapal angkut raksasa dan
berencana membuat dermaga apung di tempat tersebut. Proyek ini akan
mempekerjakan masyarakat setempat dan pemerintah Selandia Baru berhak
mendapatkan royalti dari kepemilikan air murni tersebut yang tentu saja dapat
membantu ekonomi lokal dan nasional di sana.
Akan tetapi, tidak serta merta keputusan dapat diambil. Penggunaan kapal
angkut dan pembangunan dermaga apung ditakutkan akan menyebabkan
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dimulai dari suara bising yang
mengganggu flora dan fauna sekitar hingga tumpahan minyak yang ditakutkan
akan mengkontaminasi air membuat pemerintah Selandia Baru berfikir dua kali
untuk menerima proyek ini atau tidak.
Irfan Rahmad Fitriawan
21070116120039

5. Kebijakan Skrining Kanker Payudara


Kanker payudara telah menjadi salah satu penyebab utama kematian wanita
di sejumlah negara. Jumlah wanita yang mengidap kanker peyudara adalah sekitar
1 dari 11 orang di mana hampir setengahnya mati akibat penyakit ini. Kebijakan
skrining atau tes kesehatan dilakukan untuk mendeteksi gejala kanker payudara
pada wanita. Semakin sering skrining dilakukan, maka akan lebih cepat diketahu
wanita yang sudah mngidap kanker payudara. Namun, proses pelaksanaan skrining
tersebut tidaklah mudah. Banyak faktor yang harus diperhatikan seperti harga
perlatan yang mahal, tenaga kerja terlatih, frekuensi skrining dan masih banyak
lagi. Semakin banyak dan sering skrining dilakukan, semakin meningkat pula biaya
operasi yang dibutuhkan.
Permasalahan di sini mengarah ke bagaimana keputusan dibuat dibuat guna
menyeimbangkan waktu dan frekuensi skrining agar tetap dapat efektif tetapi tidak
membuat biaya membengkak.
Irfan Rahmad Fitriawan
21070116120039

PERMODELAN SISTEM
KELAS A
TUGAS 2
Sistematika Berfikir
Setiap permasalahan memiliki situasi dan kondisi yang sama dalam beberapa hal.
Pertama adalah adanya sifat tidak puas terhadap kondisi saat ini dan keinginan untuk sesuatu
yang lebih baik lagi. Kedua adalah baik itu solusi atau jawaban dari masalah tidak ada yang
pasti. Ketiga adalah setiap permasalahan memiliki faktor yang saling berhubungan di mana
kesemuanya tidak mampu dievaluasi menyeluruh akibat keterbatasan manusia. Terakhir adalah
sistem dari masalah tersebut. Sistem sendiri adalah segala hal yang saling berhubungan dengan
caranya masing-masing.
Dalam perkembangannya, pemecahan masalah yang ada dalam suatu sistem telah
memunculkan cara berfikir baru yang dapat disebut sebagai “Sistematika Berfikir”. Dimulai
dari era 1940 dengan Operations Research, System Engineering dan System Analysis. Era 1970
dengan Hard and Soft Operation Research/System Approaches. Kesemuanya merupakan
perkembangan cara berfikir yang sistematis di mana pengambilan keputusan terhadap
alternative solusi yang ada dilakukan secara rasional berdasarkan data dan informasi riil dan
bukan berdasarkan emosi atau perasaan.
Berbagai cara berfikir tersebut dikelompokkan menjadi suatu metodologi Management
Science (MS). Tiap permasalahan yang ada pada bagian pertama merupakan penerapan
Management Science dalam kehidupan.
1. Bagian 1
Bagian mencakup sistematika berfikir dan model sistem, terlepas dari pendekatan
pemecahan masalah spesifik apa yang diterapkan. Ini menyiratkan pemahaman
konsep sistem secara esensial.
2. Bagian 2
Bagian ini merupakan dua pendekatan utama Management Science: Hard
Operations Research yang mencakup kuantitas dalam permasalahan dan Soft
Operations Research yang mencakup nilai-nilai dan persepsi terhadap
permasalahan.
3. Bagian 3
Irfan Rahmad Fitriawan
21070116120039

Bagian ini menggambarkan bagaimana suatu keputusan diambil. Keputusan harus


dipertimbangkan dari berbagai aspek yang mungkin muncul baik itu suatu benefit
ataupun kerugian yang mungkin terjadi
4. Bagian 4
Bagian ini mencakup keterbatasan pilihan akan mempengaruhi pengambilan
keputusan dan bagaimana menghadapi hal-hal yang tidak pasti dalam pengambilan
keputusan

Anda mungkin juga menyukai