KEPUTUSAN DIREKTUR
Tentang :
M E M U TU S KAN
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : ………………………..
Bertepatan : ………………………...
Direktur RSI Aisyiyah Malang
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit memiliki fungsi utama memberikan perawatan dan pengobatan yang sempurna
kepada pasien. Rumah Sakit juga merupakan sebuah lembaga profesi yang mempunyai tanggungjawab
kepada pasien dan masyarakat. Sementara itu, di dalam profesi berlaku norma etika dan hukum, maka
kesalahan praktek (malpraktek) juga merupakan permasalahan yang memerlukan pengaturan dan
penyelesaian tersendiri, yang akhirnya juga harus mengacu pada ketentuan hukum positif. Oleh karena
itu, diperlukan suatu kebijakan berkaitan dengan penanganan kasus mediko-legal di Rumah Sakit Islam
Aisyiyah Malang, guna peningkatan mutu pelayanan secara menyeluruh dan profesional.
II. TUJUAN
1. Melaksanakan tanggungjawab RSI Aisyiyah Malang terhadap pelayanan medis sesuai ketentuan
hukum yang berlaku;
2. Sebagai upaya perbaikan mutu pelayanan RSI Aisyiyah Malang kepada pasien dan masyarakat;
3. Sebagai upaya perlindungan hukum terhadap pasien, tenaga medis dan rumah sakit sesuai
dengan hak dan kewajibannya masing-masing.
III. SASARAN
Kebijakan ini berlaku bagi :
1. Tenaga medis RSI Aisyiyah Malang;
2. Tenaga keperawatan RSI Aisyiyah Malang
3. Pihak-pihak yang terkait.
3. Pelanggaran etik/ethichal malpractice yang masuk dalam lingkup yudicial malpractice oleh
Panitia Etik penanganannya harus diserahkan kepada petugas Rumah Sakit yang diberi
kewenangan. Kemudian Direktur yang memutuskan penanganan berikutnya.
4. Untuk menentukan ada/tidaknya pelanggaran etik kedokteran, Panitia Etik dapat meminta
pendapat ahli dari Majelis Kehormatan Etik (MKE) masing-masing profesi, sebelum membuat
kesimpulan
ditugaskan untuk bidang tersebut oleh Direktur Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang ikut
bertanggung jawab
5. .Bilamana pelanggaran hukum tersebut tidak disebabkan karena segi pengelolaan Rumah
sakit, Direktur Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang dapat mengusulkan kepada instansi
atasan langsung dari yang bersangkutan, agar yang bersangkutan untuk sementara waktu di
non-aktifkan dari tugasnya.
6. Bilamana pelaku/pelanggar hukum tersebut oleh pengadilan tingkat pertama dinyatakan
bersalah telah melanggar norma hukum yang didakwakan kepadanya, Direktur Rumah Sakit
Islam Aisyiyah Malang dapat mengajukan permohonan pemberhentian untuk sementara
atau seterusnya kepada instansi atasan langsung yang bersangkutan.
7. Instansi atasan langsung dari pelaku/pelanggar hukum tersebut berdasarkan permohonan
Kepala Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang , menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian
sementara atau tetap terhadap yang bersangkutan, dan Direktur Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang harus diberikan tindasannya untuk pelaksanaannya.
8. Keputusan dalam butir 7 (tujuh) tersebut baru dapat diproses pelaksanaannya, bila
pelaku/pelanggar hukum yang bersangkutan tidak mengajukan banding atau kasus atas
keputusan pengadilan tingkat pertama tersebut, karena putusan tersebut belum dapat
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat untuk dilaksanakan.
Panitia Etik Direksi , KomDis / KomKep, Bag. KomDis / KomPer, Bag. Adm
Profesi RS Adm RS & Pan. Etik RS/Hukum RS & Pan. Etik RS & Hukum Penyelesaian secara
damai / kekeluargaan
Pembinaan /
sanksi etik Bila disebabkan kesalahan tenaga
Bila disebabkan kesalahan kesehatan sendiri : ganti rugi
prosedur RS : ganti rugi dibebankan pada tenaga medis yang
dibebankan ke RS bersangkutan
RINGAN :
Intern RSU’A
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : ........................
Bertepatan : ...........................
Direktur RSI Aisyiyah Malang