Anda di halaman 1dari 8

Tujuan kuretase

 untuk mengurangi kehilangan perlekatan dengan tumbuhnya perlekatan jaringan ikat


yang baru (dental jurnal, 2006:102)
 untuk memotong dinding gingiva pada poker periodontal
 untuk meghilangkan jaringan granulasi yang terinflamasi kronis (Caranza, 2002:744)

Dasar pemikiran kuretase


Prosedur kuretase mencakup penyingkiran jaringan granulasi yang terinflamasi kronis
yang berada pada dinding poket periodontal. Berbeda dengan jaringan granulasi pada keadaan
yang normal, jaringan granulasi pada dinding jaringan ikat poket periodontal mengandung
daerah-daerah yang terinflamasi kronis, disamping adanya partikel-partikel kalkulus dan
koloni-koloni bakteri. Adanya koloni bakteri tersebut akan mempengaruhi gambaran patologis
dari jaringan dan menghambat penyembuhan(Carranza dan Henry, 2002:744-745).
Jaringan granulasi yang terinflamasi dilapisi oleh epitel, dan bagian epitel yang
penetrasi sampai ke jaringan. Adanya epitel tersebut akan menghambat perlekatan serat-serat
gingiva dan ligamen periodontal yang baru ke permukaan sementum pada daerah
tersebut(Carranza dan Henry, 2002:744-745).
Apabila dalam melakukan perawatan permukaan akar dibersihkan dengan sempurna,
sumber utama bakteri hilang dan perubahan patologis mereda, tidak perlu lagi dilakukan
kuretase untuk menyingkirkan jaringan granulasi. Jaringan granulasi lambat laun akan
diresorbsi; bakteri, yang tidak bertambah jumlahnya oleh plak yang ada dalam poket, akan
dihancurkan oleh mekanisme pertahanan periodonsium. Dengan demikian tidak ada gunanya
melakukan kuretase apabila tujuannya semata-mata untuk menyingkirkan jaringan granulasi
yang terinflamasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan pada kondisi jaringan
periodonsium yang dicapai dengan scalling dan root planing yang disertai dengan kuretase
tidaklah jauh melebihi perbaikan yang dicapai dengan pensekeleran dan penyerutan akar
saja(Carranza dan Henry, 2002:744-745).
Kuretase sebenarnya dapat menyingkirkan sebagian atau keseluruhan epitel yang mendindingi
poket (epitel poket), perluasan epitel yang penetrasi ke jaringan granulasi, dan epitel penyatu.
Kegunaan kuretase masih diperlukan terutama bila diharapkan terjadinya perlekatan baru pada
poket infraboni. Namun ada perbedaan pendapat dalam hal terjaminnya penyingkiran epitel
dinding poket dan epitel penyatu. Beberapa peneliti menemukan bahwa dengan penskeleran
dan penyerutan akar epitel dinding poket hanya terkoyak dan epitel dinding poket serta epitel
penyatu tidak tersingkirkan. Sekelompok peneliti lain menemukan terjadinya penyingkiran
epitel poket dan epitel penyatu, meskipun tidak tuntas(Carranza, 2002:744).

Tujuan gingivektomi:
 Untuk menyingkirkan dinding poket yang terinflamasi
 Untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi penyembuhan gingiva dan
restorasi kontur gingiva yang fisiologis (Caranza, 2002:749).

INSTRUMEN KURETASE
Untuk tindakan kuretase bisa menggunakan kuret universal atau kuret spesifik. Kuret
Gracey adalah contoh dari kuret area spesifik, merupakan suatu set instrument yang di desain
dan dibentuk lengkungannya agar dapat beradaptasi sesuai dengan permukaan anatomi gigi
yang spesifik. Kuret Gracey pisaunya bersudut antara 60-70o terhadap tangkainya.

Gingivektomi bedah
Step 1: Poket pada masing-masing permukaan dieksplorasi dengan probe periodontal dan
ditandai dengan pocket marker. Masing-masing poket ditandai pada beberapa daerah sebagai
outline pada permukaannya.
Step 2: Pisau periodontal (Kirkland knives) digunakan untuk insisi pada daerah permukaan
fasial dan lingual. Pisau periodontal Orban digunakan untuk insisi interdental, jika diperlukan,
dan pisau Bard-Parker, dan gunting digunakan sebagai instrumen tambahan.
Insisi dimulai dari apikal ke tanda poket dan aecara langsung ke koronal di antara dasar poket
dan puncak tulang. Proses penyembuhan tidak akan terjadi masalah jika daerah ditutupi
periodontal pack secara adekuat.
Insisi kontinyu dan terputus bisa digunakan. Insisi harus dibevel kurang-lebih 45o sehingga
blade dapat menembus seluruh gingiva menuju ke dasar poket. Insisi yang akurat akan dapat
menghilangkan dinding poket dan membentuk kontur jaringan yang ramping; bila insisi terlalu
datar akan terbentuk kontur pascaoperasi yang kurang memuaskan Kealahan yang paling
sering dibuat pada operasi ini adalah insisi pada posisi koronal sehingga dinding dasar poket
tetap tertinggal dan penyakit cenderung timbul kembali.
Step 3: Menghilangkan dinding poket yang telah dieksisi, membersihkan daerah, dan
memeriksa permukaan akar. Bila insisi sudah dapat memisahkan seluruh dinding poket dari
jaringan di bawahnya, dinding poket akan dapat dengan mudah dihilangkan dengan kuret atau
skaler yang besar. Sisa jaringan fibrosa dan jaringan granulasi dapat dibersihkan seluruhnya
dengan kuret yang tajam(Carranza, 2002:749-750).

Instrument Kuretase
Untuk tindakan kuretase bisa menggunakan kuret universal atau kuret spesifik. Kuret
Gracey adalah contoh dari kuret area spesifik, merupakan suatu set instrument yang di desain
dan dibentuk lengkungannya agar dapat beradaptasi sesuai dengan permukaan anatomi gigi
yang spesifik. Kuret Gracey pisaunya bersudut antara 60-70o terhadap tangkainya. Kuret
Gracey berujung ganda terdiri dari pasangan sebagai berikut :

 KuretGracey No. 1-2;3-4 gigi anterior


 KuretGracey No. 5-6, gigi anterior dan premolar
 KuretGracey No.7-8;9-10, gigi posterior permukaan facial &lingual
 KuretGracey No. 11-12, gigi posterior permukaan mesial
Elektrosugery

Penampilan klinis setelah scaling dan kuretase


Menurut penelitian yang pernah dilakukan 2 minggu dan 3 minggu setelah kuretase, pola
penyembuhan setelah berbagai prosedur kuretase periodontal. Kuretase adalah gesekan pada
gingiva dinding saku periodontal untuk menghilangkan keradangan pada jaringan, segera
setelah mengisi gumpalan darah kuretase sulkus gingiva. Restorasi dan epitelisasi dari sulkus
umumnya dimulai sekitar 2-3 hari setelah kuretase dan selesai antara 7-10 hari setelah
pengobatan. Perubahan klinis dari jaringan setelah kuretase gingiva marginal tampak merah
dan darah koagulum akan nampak pada margin gingiva pertama setelah 2 hari gingiva muncul
cahaya merah kebiruan. Setelah 4 hari gingiva tampak merah edema dengan intensitas
berkurang. Setelah 6 hari jaringan gingiva akan tampak merah dan edema berkurang. Setelah
7 hari jaringan gingiva akan menjadi merah muda dengan penyempitan dan resesi tapi marjinal
gingiva halus dan mengkilap. Setelah 8 hari gingiva tetap lancar. Setelah 9 hari gingiva muncul
merah muda pucat dengan keritinisasi pada permukaan. Proses penyembuhan diamati dan plak
profesional kontrol dilakukan selama pemeriksaan dan 3 minggu klinis setelah intervensi.
Dilaporkan bahwa penyembuhan lapisan epitel saku setelah debridement periodontal dan
gingiva kuretase dapat diharapkan untuk berlangsung selama 5-12 hari sementara studi lain
mengatakan bahwa pemulihan dan epitelisasi dari sulkus umumnya memerlukan 2-7 hari.
Perbaikan klinis dilaporkan pada 1 dan 3 evaluasi tahun berikutnya prosedur tetapi kedalaman
probing sedikit meningkat dan jumlah lampiran yang baru diperoleh sedikit menurun pada
setiap evaluasi pasca operasi dari 1-5 tahun. Namun, keuntungan secara keseluruhan dari 1,5
mm di perlekatan klinis masih terlihat 5 tahun setelah pengobatan.

Terapi oral pasca kuretase


Periodontitis agresif dengan skaling dan root planing ditambah pemberian sistemik tetrasiklin
(250 mg, empat kali sehari selama 14 hari setiap 8 minggu). Tetrasiklin sistemik (250 mg
tetrasiklin hidroklorida empat kali sehari selama minimal 1 minggu) harus diberikan dalam
hubungannya dengan terapi mekanik lokal. Jika diperlukan, sistemik tetrasiklin dapat
diresepkan dan pasien diinstruksikan untuk mulai mengkonsumsi antibiotik sekitar 1 jam
sebelum tindakan kuretase. Doxycycline, 100 mg/ hari, dapat digunakan sebagai pengganti
tetrasiklin. Bilasan klorheksidin harus diresepkan dan dilanjutkan selama beberapa minggu
untuk meningkatkan kontrol plak dan memfasilitasi penyembuhan.3
Alternatif lain adalah dengan pemberian antibiotik amoxicillin 500 mg, 3 kali sehari selama 3
hari. Setalah itu dilihat hasilnya, jika diperlukan dapat dilanjutkan selama 3 hari lagi. Pada
pasien-pasien yang mempunyai riwayat alergi terhadap penicillin dapat diberikan terapi oral
clindamycin dengan dosis 300 mg sehari 4 kali selama 3 hari. Alternatif lain dengan
azithromycin (clarithromycin) dengan dosis 500 mg sehari 4 kali selama 3 hari.
INSTRUMENT DAN TATA LAKSANA GINGIVEKTOMI
Instrument
Instrumen yang paling banyak digunakan untuk melakukan gingivektomi:
1. Pisau periodontal

Kirkland knives digunakan untuk insisi bagian fasial, lingual, palatal dan bukal. Orban
interdental knives digunakan pada bagian interdental

Keterangan : (atas) A. Kirkland Knife, B. Orban Knife. (bawah kiri)blade Kirkland Knife
(bawah kanan) blade Orban Knife
2. Surgical Blade
Bentuk dari surgical blade bermacam-macam, namun yang sering digunakan yaitu :

a. no.12D : memiliki bentuk seperti paruh, memiliki dua cutting edge


b. no.15 : untuk flap yang tipis
c. no.15C : untuk insisi pada flap interdental

Keterangan : Kiri: Surgical blade #15C, Tengah: Surgical blade #15, Kanan: Surgical blade
#12D

Anda mungkin juga menyukai