Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian dan RuangLingkup


Kerukunan hidup umat beragama biasa disebut toleransi. Toleransi adalah kesepakatan untuk
hidup bersama dalam mengamalkan ajaran agama bagi masing-masing pemeluk agama yang
mendiami negara Republik Indonesia. Kesepakatan dimaksud, merupakan kesepakan dalam
perbedaan keyakinan keagamaan sebagai warga negara dan sepakat untuk menjadikan
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Ruanglingkup kerukunan umat beragama dalam masyarakat najemuk yang biasa disebut
tasamuh. Tasamuh adalah toleransi antara masyarakat muslim dan masyarakat non muslim
yang bertujuan memelihara kerukunan hidup dan kerjasama yang baik dalam masyarakat.
Tasamuh berfungsi sebagai penertib, pengaman, pendamai, dan pemersatu dalam komunikasi
dan interaksi sehingga terpelihara kelestarian lingkungan hidup dan terwujudnya hubungan
baik antara sesama anggota masyarakatnya. Ruang Lingkup toleransi atau kerukunan umat
beragama mencakup hal-hal yang berkenaan kehidupan sosial kemasyarakatan. Misalnya:
pendidikan, transaksi di bidang mu'amalat (jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang, dan
sebagainya).
2. Konsep Persaudaraan dalam Islam
Bila mengkaji persaudaraan dalam Islam, maka perlu menguraikan contoh di dalam agama
Islam, yaitu khutbah yang pertama diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW, setibanya di
Madinah. Sebagaimana diriw:kan oleh Abdullah Ibn Salam (salah seorang sahabat dekat Nabi
Muhammad) bahwa salah satu isi khutbah tersebut adalah:
"Wahai segenap umat manusia, sebarluaskan salam itu. Salam yang mencakup arti
kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, keamanan dengan amal perbuatan dan ucapan
kata-kata. Semuanya dilaksanakan sehari-hari".
Berdasarkar. hadits tersebut, dapat diketahui bahwa di dalam Islam, langkah-langkah untuk
mewujudkan kedamaian adalah (Zainuddin Ali, 2011: 62) sebagai berikut.
a. Umat Islam diperintahkan untuk menyebarluaskan salam Salam dalam pengertian
mewujudkan kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, keamanan, melalui ucapan dan
perbuatan. Karena itu, ajaran Islam menghendaki orang Islam mewujudkan kedamaian.
Konsep kedamaian dalam Islam adalah melakukan interaksi sosial dalam arti akomodatif. Hal
itu menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial sesama manusia yang
harmonis antara seseorang dengan orang lain, antara satu kelompok manusia dengan
kelompok manusia lainnya. Interaksi sosial dimaksud adalah diawali dengan ucapan salam
ketika bertemu sesama muslim atau se-aqidah. Salam sebagai semboyan dari setiap muslim
menjumpai sesamanya dan merupakan do'a kepada Allah untuk memohon kedamaian dan
keamanan serta saling kasih sayang.
Setiap muslim yang mengucapkan salam kepada sesama muslim berarti memohon kepada
Allah SWT. keselamatan dan kedamaian. Hal itu berarti meng'icapkan salam sesama muslim
merupakan sesuatu yang amat penting. Karena itu, Rasulullah SAW. pada suatu ketika
duduk-aukuk bersama sahabatnya tibatiba datang salah seorang sahabatnya mengucapkan
salam: "Assalamu Alaikum ya Rasulullah" Setelah Rasulullah menyambut, kemudian ia
bersabda: "orang ini mendapat pahala dua puluh pahala". Kemudian datanglah yang ketiga
lalu mengucapkan: “Assalamu'alaikum warah-matullah." Setelah Rasulullah menyambut,
Beliau bersabda lagi: "Orang ini mendapat dua puluh pahala". Kemudian datanglah yang
ketiga lalu mengucapkan: "Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Setelah
Rasulullah menyambut salam yang ketiga dimaksud, Beliau bersabda: "Orang ini mendapat
tiga puluh pahala." Hadits dimaksud, menunjukkan bahwa masing-masing salam mempunyai
pahala yang berbeda di sisi Allah SWT.
b. Memberikan makanan kepada fakir miskin, anak yatim, dan semacamnya
Perintah Allah SWT.sebagaimana ditegaskan dalam Qur'an Surat At-taubah: 60 sebagai
berikut.

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,


pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.

: tersebut, merupakan tuntutan kepada setiap muslim yang mempunyai kemampuan untuk
memberikan makanan kepada fakir miskin, anak yatim, dan semacamnya. Perintah dimaksud,
disebut zakat, baik dalam bentuk zakat fitrah maupun dalam bentuk zakat maal (zakat harta,
penghasilan, emas,perak, dan sebagainya). Namun, bagi warga masyarakat muslim yang
belum mempunyai kriteria wajib zakat, ia dianjurkan memberikan hartanya dalam bentuk
infaq dan/atau shadaqah kepada orang yang berhak menerimanya. Hal itu, menunjukkan
bahwa orang Islam berkewajiban melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan perintah
agama, baik dalam bentuk kewajiban untuk mengeluarkan zakat maupun dalam bentuk
sunnat untuk mengeluarkan infaq dan/atau shadaqah. Semua bentuk pengeluaran harta
dimaksud, selain berfungsi ibadah kepada Allah dalam aspek tertentu dan dalam aspek
lainnya berfungsi sosial kemasyarakatan yang berpengaruh dalam interaksi sosial di antara
sesama manusia.
c. Bersilaturrahmi atau menjalin hubungan baik dengan kerabat
Perintah agama dalam bersilaturahmi atau menjalin hubungan baik dengan kerabat
merupakan hubungan sesama manusia secara horizontal yang harus berkesinambungan baik
terhadap kaya dengan miskin, pejabat dengan rakyat, majikan dengan buruh, maupun
terhadap manusia yang berstatus pekerjaanya sebagai petani, nelayan, dan sebagainya
terhadap manusia lainnya. Hal itu berarti ajaran Islam tidak mengenal pemisahan sesama
muslim yang dilatar belakangi oleh pekerjaan, status sosial, jabatan, dan sebagainya,
melainkan yang membedakan hubungan sesama manusia di hadapan Allah SWT. adalah
kualitas ketakwaan.

Anda mungkin juga menyukai