Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan biopsikososio dan spiritual yang komprehensif ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pada hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu, kiat dan profesi
yang berorientasi pada pelayanan. Sebagai ilmu dan seni dalam aplikasinya lebih
kearah ilmu terapan dengan menggunakan pengetahuan, konsep dan prinsip serta
mempertimbangkan seni didalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang,
ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah adanya tuntutan
kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa berkembang
dimana keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara profesional.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus
selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori
keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam
mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada
kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep model
yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman.
Model sistem Betty Neuman memberikan perspektif keperawatan yang
felsibel, holistik dan komprehensif. Model tersebut berfokus pada respon sistem
klien terhadap stressor aktual maupun potensial. Model tersebut digunakan dalam
intervensi keperawatan yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier dalam
upaya mencapai dan memelihara sistem kesehatan klien yang optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah mampu menganalisa model
keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman dalam penerapan pelayanan
asuhan keperawatan.

2. Tujuan khusus
Tujuan khusus pembuatan makalah ini :

a. Memahami model konseptual keperawatan menurut Betty Neuman

b. Menganalisa empat konsep sentral dalam paradigma keperawatan menurut


konsep model Betty Neuman
BAB II

TINJUAN TEORITIS
MODEL KONSEPTUAL BETTY NEUMAN

Pemicu: Conceptual Model and Grand Theories


Keperawatan diakui sebagai suatu disiplin, karena memiliki body of
knowledge yang dikembangkan melalui proses ilmiah bersifat universal dan diakui
kebenarannya secara ilmiah. Suatu disiplin berkembang karena ilmu yang
diaplikasikan dalam praktik. Berbagai jenis karya pakar keperawatan
diklasifikasikan dalam tingkatan filosofis, conceptual models and grand
theories, theories dan middle range nursing theories.

A. Latar Belakang Grand Theories menurut Betty Neuman


Betty Neuman lahir pada tahun 1924 dan dibesarkan di lingkungan petani di
Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan membantu dirinya mengembangkan
rasa kasih sayang terhadap orang-orang yang membutuhkan , seperti yang
dilakukan sepanjang kariernya. Ia telah menyelesaikan pendidikan dari sekolah
keperawatan general hospital tahun 1947 di Akron, Ohio. Sebagai seorang
perawat muda ia pergi ke Califonia dan bekerja dengan banyak peran termasuk
sebagai perawat di rumah sakit, di sekolah perawat, perawat di industri dan
sebagai klinikal instruktur pada universitas Medical Centre Califonia selatan
(USCMC). Gelar sarjana muda di dapat pada tahun 1957 di public health dan
psykologi dengan peringkat sangat baik.Gelar master diperoleh pada tahun 1966
pada kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat dari Universitas
California Los Angelea (UCLA). Dia mendapatkan gelar doktornya dalam
klinikal psykologi dari Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman
&Fawcett, 2002 dalam McEwen & Willis, 2007)
Neuman telah menjadi pionir keperawatan yang berkaitan dengan kesehatan
mental. Beliau dan Donna Aquilina, dua orang nurse mengembangkan peran
perawat sebagai konselor dalam community crisis center di Los Angeles. Ia telah
membangun , mengajar dan memberbaiki program kesehatan mental komunitas
untuk perawat setingkat post master pada UCLA. Beliau telah mengembangkan
praktek dan mengajarkan secara ekplisite untuk konsultan kesehatan mental pada
akhir tahun 1960 an. Pertama kali Neuman mempublikasikan modelnya selama
awal tahun 1970 an. Beliau selanjutnya mendefinisikan dan menyaring berbagai
aspek dari model dalam menyiapkan edisi pertamanya yaitu the Neuman System
model : Application Nursing Education and Practice pada tahun 1982. Selanjutnya
dikembangkan dan direvisi model yang digambarkan dalam sub bagian edisinya.
( Neuman 1989, 1995, 2002)

B. Konsep Grand Theories dan Konseptual Model


1 Pengertian
Menurut Fawcett, 2005 dalam McEwen & Willis, 2007, konseptual model
adalah kumpulan filosofi yang berdasarkan realita dalam keperawatan dan
lebih abstrak. Sedangkan grand Theories sebaliknya merupakan kumpulan dari
konseptual model dan lingkupnya lebih kompleks dan luas daripada teori; lebih
menjelaskan issue-issue keperawatan yang lebih luas. Grand Theories berisi
konsep-konsep yang abstrak dan kurang sekali definisi operasional.
2. Model Konseptual Neuman
Neuman model system didasarkan pada system teori umum dan refleksi
kehidupan alami mahluk hidup (manusia) sebagai system terbuka dalam
berinteraksi degan yang lainnya serta dengan lingkungan sekitarnya. Modelnya
mengambil dari teori Gestalt, yang menggambarkan keseimbangan sebagai
suatu proses dimana organisme (mahluk hidup) memelihara keseimbangan dan
konsekuensinya adalah sehat, dengan berbagai kondisi.
Neuman menggambarkan bahwa penyesuaian sebagai proses dimana
kepuasan dalam mahluk hidup adalah suatu kebutuhan. Banyaknya kebutuhan
dan adanya gangguan keseimbangan atau stabilitas. Kemudian proses penyesuaian
adalah suatu yang dinamis dan terus menerus. Seluruh kehidupan ditandai oleh
adanya saling mempengaruhi antara kesimbangan dan ketidakseimbangan dalam
mahluk hidup. Ketika proses stabilisasi gagal pada beberapa tingkatan , atau
ketika mahluk hidup berada dalam kondisi yang tidak harmonis dalam waktu lama
konsekuensinya yaitu ketidakmampuan memuaskan kebutuhan, timbulnya suatu
penyakit. Ketika sakit sebagai proses kompensasi gagal , mahluk hidup dapat
meninggal.
Neuman telah menggunakan definisi Selye’s tentang stress sebagai suatu
respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress meningkatkan
kebutuhan untuk menyesuaikan kembali. Kebutuhan ini tidak spesifik, itu
membutuhkan adaptasi terhadap suatu masalah.
Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep model
Kaplan (1964) kemudian menghubungkan tahapan pencegahan ini dalam
keperawatan. Primary prevention digunakan oleh mahluk hidup sebelum itu
terjadi sebagai stressor yang berhahaya.
Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari stressor atau
memperkuat garis pertahanan normal klien untuk mengurangi reaksi terhadap
stressor. Pencegahan sekunder dan tertier digunakan ketika klien mendapatkan
stressor yang berbahya. Pencegahan sekunder berupaya untuk mengurangi efek
atau kemungkinan efek dari stressor melalui early diagnosis dan pengobatan
efektif terhadap gejala suatu penyakit. Neuman mendeskripsikan hal ini sebagai
kekuatan garis pertahanan internal. Pencegahan tertier berusaha untuk mengurangi
efek residual stressor dan mengembalikan pasien ke kondisi sehat setelah
pengobatan.
System model Neuman merefleksikan perawat tertarik terhadap manusia
sehat dan sakit sebagai system yang holistic dan lingkungan mempengaruhi
kesehatan. Klien dan perawat berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah
penting, dan klien bertindak sebagi parter perawat untuk menentukan tujuan dan
mengidentifikasi tindakan pencegahan yang relevan. Individu, keluarga,
kelompok lain, masyarakat dan isu social semuanya merpakan system klien,
dimana digambarkan sebagai gabungan interaksi fisiologi, psikologi, social
cultural, perkekembangan dan variable-variabel spiritual.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang
dilukiskan pada skema Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pedekatan
holistic, system terbuka (meliputi fungsi, input dan out put, feed back, negentropy,
egentropy dan stbilias), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, system
klien (meliputi lima variable klien , struktur dasar, garis pertahanan , garis
pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel,), stressor, tingkat reaksi,
pencegahan dan intervensi dan reconstitution. Adapun maksud dari konsep-
konsep utama tersebut adalah :

Pendekatan Holistik, Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan


sebagai orang , keluarga, kelompok, masyarakat atau sosial issu. Klien telah
digambarkan sebagai sesuatu yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini
mempertimbangkan semua variable yang secara simultan mempengaruhi klien :
fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Open System, elemen-elemen system tersebut secara kontinu bertukar
informasi dan energi dalam suatu oragisasi yang kompleks. Stress dan reaksi
terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.
Fungsi atau Proses, klien sebagai system bertukar energi , informasi,
berbagai hal dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energi yang
didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh.
Input dan Out Put, klien sebagai suatu system , input dan output adalah zat-
zat, energi, informasi yang saling bertukar antara klien dan lingkungan .
Feed Back, sistem out put dalam bentuk zat, energi, dan informasi
memberikan sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki
tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.
Negentropy, yaitu suatu proses pemanfaatan energi konservasi yang
membantu kemajuan system kearah stabilitas atau baik
Entropy, suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang mengerakan
sistem ke arah sakit atau kemungkinan kematian
Stability, adalah suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan
system dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan
integritas.
Enviromen, kekuatan internal dan ekternal disekitarnya dan mempengaruhi
klien setiap saat sebagai bagian dari lingkungan.
Created Enviroment, maksudnya adalah suatu pengembangan yang tidak
disadari oleh klien untuk mengekpresikan system secara simbolik dari
keseluruhan system. Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman untuk
system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien dari stressor
Client System, lima variable ( fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian
dari klien sebagai system.
Basic Clien Structure, Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang
dikelilingi oleh lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan
factor kehidupan dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari
factor kehidupan dasar yang umum untuk seluruh anggota spesies. Seperti
sebagai factor bawaan atau genetic.
Lines Of Resistance, Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar
struktur inti dasar disebut Garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber
sumber yang membantu klien mempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai
contoh adalah respon system imun tubuh
Ketika garis pertahanan efektif , klien system dapat menyusun kembali. Jika
tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan terhadap stressor
ditentukan oleh interrelationship kelima variable pada system klien.
Normal line defence, Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar
lingkaran padat. Hal itu menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau
system. Itu dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar
untuk mengkaji penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi
variable system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang , gaya
hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan suatu
penigkatan keadaan sehat.pengecilan, suatu penyusutan keadaan kesehatan.
Garis Pertahanan Fleksibel, garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan
garis pertahanan fleksibel. Hai ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam
waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang melindungi
terhadap stresor dari pecahnya/ berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang
dipresentasikan sebagai garis pertahanan normal. Hubungan antara variabel
(fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual) dapat
mempengaruhi tingkat kemampuan individu untuk mengguanakan pertahanan
garis fleksibel untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan
tidur.Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel sebagai mekanisme
pertahanan sistem pertama. Ketika pertahana garis fleksibel meluas, hal ini akan
memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap
invasi stresor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan.
Kesejahteraan (Wellness), Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap
bagian dari sistem klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem.
Kebutuhan sistem terpenuhi.
Sakit (Illness), Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang
mengakibatkan keadaan tidak seimbang dan penurunan energi.
Stressor, Sresor adalah kekuatan yang secara potensial dapat
mengakibatkan gangguan pada system yang stabil. Stresor dapat berupa:
 Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon
kondisional seseorang.
 Kekutan intrapersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu,
seperti harapan peran.
 Kekuatan ekstrapersonal yang terjadi diluar individu, seperti
keadaan financial.
Tingkat reaksi, Tingkat reaksi merupakan jumlah energi yang diperlukan
oleh klien untuk menyesuaikan terhadap stressor.
Pencegahan sebagai intervensi, Intervensi adalah tindakan yang bertujuan
untuk membantu klien menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas
system. Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis perlindungan dan
perlawanan yang dilakukan pasa fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi dimulai
ketika stresor dicurigai atau diidentifikasi. Intervensi didasarkan pada
kemungkinan atau faktual dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil
antisipasi. Neuman mengidentifikasi tiga level intervensi: (1) primer, (2)
sekunder, (3) tersier.
Pencegahan primer, Pencegahan primer dilakukan ketika stresor dicurigai
atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman
menyatakan sebagai berikut:
Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk mengurangi kemungkinan
pertemuan individu dengan stresor, atau dengan kata lain usaha untuk
memperkuat seseorang bertemu dengan stresor, atau menguatkan garis pertahanan
fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi.
Pencegahan sekunder, Pencegahan sekunder meliputi intervensi atau
tretmen awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya internal dan
eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan garis internal
resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi.
Pencegahan tersier, Pencegahan tersier terjadi sesudah tretmen aktif atau
pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian kearah
kestabila sistem yang optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan resistensi
terhadap stresor untuk membantu mencegah terjadinya kembali reaksi atau
regresi. Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus ke pencegahan
primer. Sebagai contoh akan dihidarinya suatu stressor yang telah diketahui akan
membahayakan klien.
Rekosnstitusi, Rekosnstitusi terjadi mengikuti tretmen reaksi stressor. Hal
ini menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya
lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya untuk melawan stresor.
Hal ini mencakup faktor interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan
lingkungan yang berhubungan dengan variabel sistem klien (fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).
C. Empat Komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut
Teori Betty Neuman
1. Manusia
Manusia sebagai klien atau sistem klien, Model sistem Neuman
menyatakan konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga,
kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertetu. Sistem klien adalah
gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan, dan spiritual. Sistem klien digambarkan sebagai
perubahan atau pergerakan konstan yang hidup sebagai system terbuka dalam
hubungan timbal balik dengan lingkungan.
2. Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia
memandang kesehatan sebagai kondisi yang terus menerus dari sehat menuju
sakit yang secara alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah
untuk mencapai kondisi sehat yang optimal atau stabil yang diindikasikan
seluruh kebutuhan sistem terpenuhi. Menurunnya kondisi sehat merupakan
akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem. Klien berada dalam kondisi
dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang diberikan pada waktu
itu.
3. Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua
aspek manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi
yang unik yang memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon
individu terhadap stres. Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan
yang diberikan sehingga Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi
pelayanan dan pasien harus dikaji. Dia mengembangkan instrumen pengkajian
dan intervensi untuk membantu melakukan tugas tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model
sistem Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah
hubungan yang timbal balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor
internal dan eksternal yang berada disekeliling manusia dan berinteraksi
dengan manusia dan klien. Stresor (intrapersonal, interpersonal, dan
ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap konsep lingkungan dan
digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan
secara potensial dapat mengubah stabilitas sistem.
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai berikut:
(1) internal, (2) eksternal, (3) lingkungan yang diciptakan. Lingkungan
internal adalah intrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi pada
klien. Lingkungan eksternal adalah interpersonal atau ekstrapersonal dengan
semua interaksinya yang terjadi di luar klien. Lingkungan yang diciptakan
adalah perkembangan tidak sadar dan digunakan klien untuk membantu
mekanisme pertahanan. Hal ini merupakan komponen utama pada
intrapersonal. Lingkungan yang diciptakan adalah kondisi dinamis yang diatur
atau memobilisasi variabel-variabel sistem untuk menciptakan efek yang
ditentukan sehingga dapat membantu klien mengatasi stresor lingkungan yang
mengancam dengan melakukan perubahan pada diri sendiri atau situasi.
Contohnya respon menolak (variabel fisiologi), dan semangat untuk survife
pada siklus kehidupan (variabel perkembangan). Lingkungan yang diciptakan
secara terus menerus mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perubahan oleh
kedaan sehat yang dipersepsikan klien.

D. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey, 2006 )


1. Klien sebagai individu atau kelompuk merupakan system yang unik,
setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui,
atau karakteristi normal
2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak , masing-masing
memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis
pertahanan normal klien. Pada dasarnya hubungan antara klien dengan
variabel-variabel : fsiologis, psikologis, sosiokulturan, perkembangan dan
siritual kadang-kadang mempengari tingkat kemampuan klien untuk
melindungi dalam berespon terhadap stress.
3. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang
normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal
petahanan atau stabilitas kondisi sehatnya.
4. Perlindungan diri muncul sasat menghadapi stressor.
5. Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai
komposisi dinamis yang dipengaruhi
fisio,psiko,sosiokultural,perkembangan dan spiritual.
6. Secara implicit factor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan
7. Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi,
identifikasi dalam berespon terhadap stressor.
8 Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.
9. Preventif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.
10. klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi
dengan lingkungan.

E. Variabel dan kesehatan


1. Analisa data
2. Menegakan diagnosa keperawatan
3. Proritas Tujuan.

F. Diagnosa keperawatan
1. Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara simultan
interaksi dinamis dari variabel-variabel fisiologis, psikologis ,
siokultural, perkembangan dan spiritual.
a. Identifikasi persepsi klien:
1. Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur dasar dan
sumber daya klien.
2. Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal
pertahanan, tingkat
3. Kaji faktor internal dan eksternal misalnya :
)a Identifikasi dan evaluasi stressor yang
mengancam
)b Identifikasi stressor yang mengancam
stabilisasi sistem klien (kehilangan, kelebihan, perubahan
dan intoleransi)
.b Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan
potensial faktor yang berhubungan dengan variabel c
.c Kaji pengaruh lingkungan :
1) Persepsi klien terhadap stressor
2) Identifikasi thdp masalah perubahan hidup
3) Identifikasi dalam mengatasi masalah
4) Identifikasi klien dalam mengatasi masalah
5) Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan datang
6) Identifikasi dan evaluasi gangguan aktual dan potensial yang
mengancam
2. Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan.
3. Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan
a. persamaan dan perbedaan persepsi
b Kesadaran akan fasilitas kesehatan
c. Mengatasi perbedaan
G. Tujuan keperawatan
1. Negosiasi perubahan klien dan kelompok
2. Negosiasi preventif sebagai intervensi Respon klien dan kelompok.
H. Outcome keperawatan
1 Implementasi intervensi
a. Prinsip yang utama (Invasi stressor, dukung koping positif, dll)
b. Preventif sekunder : (Perlindungan dasar, Dukung faktor positif dalam
meningkatkan status jari)
c. Preventif Tersier : (Mencapai status kesehatan yang tinggi, dukung
untuk mencapai tujuan, Koordinasi dan intregasikan sumber layanan
kesehatan)
Evaluasi hasil : Konfirmasikan hasil yang dicapai, reformasi tujuan

BAB III

KONSEP INTI MODEL BETTY NEWMAN

A. KONSEP DASAR
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis

pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem

klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall,

1989).

C. PENERAPAN TEORI PADA PRAKTEK KEPERAWATAN

Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian bagi perawat.

Pengkajian tersebut di fokuskan pada pengkajian garis pertahanan

normal/mekanisme koping (neal, 1981). Perawat dapat mengkaji factor resistensi

internal individu, menurut Neal, 1981 kualitas keseimbangan individu tergantung

dari pertahanan diri terhadap stressor.Model ini juga dapat diaplikasikan pada

praktek keperawatan jiwa (Beitler,Tkachuck,Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang

didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap primer,sekunder dan tertier.

Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer dapat dilakukan perawat dengan

memberikan promosi tentang penerimaan kehidupan sebagai suatu cara untuk

mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder perawat dapat berusaha untuk

memberikan bantuan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya.Pada

tahap tertier perawat mengusahakan dengan memberikan support lingkungan

terhadap pasien dengan krisis.

Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan

kesehatan masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka

cocok untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh

banyak teori dan mempunyai tujuan yang bermanfaat (tool) pada perawatan
kesehatan masyarakat untuk mengorganisasikan data dan bimbingan praktek.

Perawat kesehatan masyarakat menekankan pada peningkatan kesehatan dan

memperbaiki kesehatan pada kelompok yang luas menghimpun individu

(aggregates=mengumpulkan), berbeda dengan dibutuhkan sendiri (solely) yang

difokuskan kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system dari

Neuman didasarkan pada system teori yang memungkinkan perawat kesehatan

menjelaskan paradigm perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku pada

masyarakat ialah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dapat sebagai

target pelayanan. Lingkungan didefinisikan sebagai semua keadaaan internal dan

eksternal atau pengaruh yang berdampak kepada masyarakat.

Faktor negative biasanya merujuk sebagai stressors. Penekanan kepada

dinamika interaksi antara masyarakat dan lingkungan seperti pada gestalt theory

(Neuman, 1989). Kesehatan untuk masyarakat adalah suatu nilai nilai yang

optimal atau tingkat yang stabil.Bila system dalam masyarakat menyebabkan

lebih bersemangat (energy) dari biasanya, maka status kesehatan bergerak

kedepan negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energy berlebihan digunakan

dari produksi, maka masyarakat bergerak kepada entropy atau mati (Neuman,

1989 hal 33).

Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat

diterapkan di Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa,hal

ini didukung dengan penelitian dan penerapan lebih lanjut. Penerapan teori model

Neuman adalah pada garis pertahanan diri pada komunitas yang meliputi garis
perthanan fleksibel, yaitu ketersediaan dana, pelayanan kesehatan, iklim dan

pekerjaan dll.Garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan ,

adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang

memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan.Garis

pertahanan resisten yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan,

tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari

imunisasi didaerah yang ada.Intervensi keperawatan diarahkan pada garis

pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer,sekunder dan tertier. Dengan

demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga dalam lingkungan akan optimal.

BAB IV
PEMBAHASAN

Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep
Health Care System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten
dengan sasaran pelayanan adalah klien sebagai sistem yang dapat berupa individu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertetu.
Garis pertahanan diri pada klien sebagi sistem tersebut meliputi garis
pertahanan fleksibel, melilputi hubungan antara variabel fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual, ketersediaan pelayanan, lingkungan
yang sehat, sikap masyarakat terhadap kesehatan, ketersediaan dana pelayanan
kesehatan, iklim, dan perkejaan .
Garis pertahanan normal yang meliputi pola koping individu, gaya hidup
dan tahap perkembangan, ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status
nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan
dan sikap masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan resisten lingkaran ini
menyediakan sumber-sumber yang membantu klien mempertahankan melawan
suatu stresor misalnya mekanisme sistem kekebalan tubuh.
Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan
pencegahan primer meliputi berbagai tindakan keperawatan seperti
mengidentifikasi adanya stresor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stresor
serta mendukung koping secara konstruktif. Pencegahan sekunder meliputi
berbagai tindakan keperawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala
penyakit sertareaksi tubuh lainnya karena adanya stresor. Pencegahan terstier
meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pensegahan terhadap adanya
kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit. Untuk mencapai upaya
pencegahan yang maksimal diperlukan adanya pendidikan dan pemeliharaan
kesehatan.
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar
pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia
sebagai suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan
satu kesatuan dari variabel yang utuh diantaranya fisiologis, psikologis,
sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan keperawatan akan
dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan
yang dinamis yang terhindar dari stressor.
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini
berfokus pada respon terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi
proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tidakan keperawatan yang seharusnya
dilakukan menurut Neumen adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi
tubuh akibat stresor . Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,
sekunder dan tersier.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan teori Betty Neuman diatas maka dapat kita simpulkan sebagai

berikut ;
1. Keperawatan klien adalah dinamis, mereka mempunyai

karakteristik yang unik dan universal dan berada dalam pertukaran energi

yang konstan dengan lingkungan.

2. Hubungan antara variable-variabel klien: fisiologis, psikologis,

sosio kultural, perkembangan dan spiritual mempengaruhi mekanisme

pertahanan klien dan menentukan respon klien.

3. Klien berada pada rentang respon yang normal terhadap

lingkungan yang diperlihatkan pada keadaan baik dan sehat.

4. Stressor menyerang garis pertahanan flexible kemudian garis

pertahanan normal.

5. Tindakan perawat difokuskan pada pencegahan primer, sekunder

dan tersier.
B. Saran

.1 Model Neuman sangat luas sehingga

perlu terus menerus melakukan riset yang mendukung Model Neuman

untuk dapat di terapkan dilapangan keperawatan yang lebih luas baik di

lahan praktek, pendidikan, dan riset.

.2 Perlu penjelasan melalui riset

keperawatan tentang peran perawat sesuai dengan Model Neuman.

.3 Perlu penjelasan lebih lanjut tentang

hubungan antara perawat klien sehingga dalam setiap tahapan pencegahan

tugas masing-masing pihak lebih jelas.

.4 Penerapan Model Neuman yang

membutuhkan multidisiplin ilmu akan sangat komplek, sehingga

keperawatan harus harus menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

disiplin ilmu lain. Hal ini dapat dilakukan pada saat keperawatan terus

menerus mengembangkan keilmuan melalui penelitian yang terintegrasi.


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat AA. (2004). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika
McEwen, Melanie; Wills, Evelyn. (2007). Theoretical Basis for Nursing. 2nd
edition.Philadelphia. Lippincot Williams & Wilkins.
Pearson A., Vaughan B.(1986). Nursing Models for Practice. London :
WilliamHeinemann Medical Books.

Tomey Ann Marriner, Alligood M.R.(2006). Nursing Theorists and Their work. 6
Ed. USA : Mosby Inc.
DAFTAR ISI
Halaman

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1


A. Latar Belakang ……………………………………… 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………..... 3
A. Definisi................................... ………………………. 4
B. Penyebab.................………………………………….. 4
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA IBU HAMIL NY. S USIA 29
TAHUN G2PIA0 HAMIL ATERM (38 MINGGU) DENGAN PRESENTASI
BOKONG
TUGAS
SAIN KEPERAWATAN

TOPIK:
KONSEP MODEL BETTY NEWMAN

Oleh : Jum’atina

MAGISTER KEPERAWAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2011-2012

Anda mungkin juga menyukai