Sejarah muhammadiyah
DOSEN PENGAMPUH
DISUSUN OLEH :
2016 / 2017
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
4.1 Kesimpulan
Muhammad Darwis atau lebih dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan
menuntut ilmu di kota suci Makkah, dan hasil dari pendidikannya itu
kemudian beliau membentuk sebuah wadah perubahan untuk kembali
kepada Al-Qur’an dan As -unnah Rasullullah sesuai dengan arti
Muhammadiyah yaitu pengikut Nabi Muhammad SAW. Dari terbentuknya
Muhammadiyah di kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijah
1330 H yang bertepatan pada 18 November 1912 M dan tersebar luas
hampir seluruh Indonesia sehingga menjadi organisasi besar sampai dengan
sekarang tidak lepas dari buah pikiran K.H. Ahmad Dahlan.
4.2 Saran
Dari kesimpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Sebagai warga umat Islam Muhammadiyah, kita harus
mempertahankan dan meneruskan perjuangan KH. Ahmad Dahlan dari
segala bentuk yang dapat menghancurkan agama Islam.
2. Sebagai umat Islam yang beriman dan bertaqwa pada-Nya, kita tidak
seharusnya melakukan hal-hal yang dilarang Islam seperti tahayul,
bid’ah, khurofat. Kita harus menjalankan dan mengamalkan seperti apa
yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist.
3. Sebagai umat Islam yang berilmu, kita harus memperdalam ilmu dalam
segala bidang seperti IPTEK dan ilmu yang lainnya tanpa
membedakan, dengan syarat kita tahu apa yang kita pelajari sesuai
dengan ajaran Islam.
4. Untuk menjaga agama Islam dari pemusnahan orang-orang kafir, kita
sebagai umat Islam harus bersatu melindungi agama Islam.