PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satunya dapat diukur dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh pengelolaan yang kurang
baik pada masa tersebut dan bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan
terjatuh dan lainnya setiap 100.000/KH (kelahiran hidup). AKI didunia sangat
tinggi yaitu tercatat sebanyak 830 wanita meninggal per hari karena komplikasi
kehamilan dan kelahiran anak. Kematian ibu di dunia mencapai sekitar 303
kasus tahun 2015, kematian ibu tersebut 99% terjadi di negara berkembang
(WHO, 2016).
AKI dapat dilakukan dengan cara menjamin setiap ibu mendapatkan akses
oleh tenaga kesehatan yang terlatih di fasilitas kesehatan, perawatan nifas dan
bayi, serta perawatan khusus dan rujukan bila ada komplikasi, kemudahan
1
2
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 yaitu perdarahan sebanyak 21,14%,
hipertensi 26,34%, Infeksi 2,76%, gangguan sistem peredaran darah 9,27% dan
2015).
Pada tahun 2011 AKI di Blora sebanyak 22 kasus, terjadi penurunan pada
tahun 2012 sebanyak 15 kasus, tahun 2013 sebanyak 14 kasus dan mengalami
penurunan lagi di tahun 2014 menjadi 12 kasus. Pada tahun 2015 cakupan
Blora. AKI pada tahun 2017 sebanyak 2 kasus dengan kasus pendarahan.
diperoleh dari puskesmas Ngawen pada tahun 2017 cakupan (K1) pada tahun
98,2% dari target 96%, Pn 97,7% dari target 96%, Kf 97,8% dari target 97%,
Ngawen pada tahun 2017 sudah mencapai target yang harus dicapai
keterbatasan sumber daya yang dimiliki yaitu tenaga, sarana prasarana, dan
anggaran. Oleh karena itu, mutlak diperlukan kerja sama lintas program dan
lintas sektor terkait, yaitu pemerintah daerah, sektor swasta, organisasi profesi
Target penurunan AKI dan AKB saat ini menjadi salah satu tujuan dari
SDGs pada goal 3 yaitu Kesehatan yang Baik. Pada tahun 2030, target SDGs
acuan data 359/100.000KH dalam SDKI tahun 2012. Target penurunan AKB
pada 2030, yaitu mengakhiri kematian bayi dan balita dengan cara seluruh
12/1.000KH dan Angka Kematian Balita 25/1.000KH dari acuan data kematian
jiwa. Hal ini berarti laju pertumbuhan penduduk Indonesia sangat pesat. Untuk
Peran bidan sangat penting khususnya dalam menurunkan AKI dan AKB
dalam proses melahirkan yang hingga saat ini masih tinggi. Karenanya,
keahlian dan kecakapan seorang bidan menjadi bagian yang menentukan dalam
menekan angka kematian ibu dan bayi. Bidan diharapkan mampu mendukung
kualitas pelayanan kesehatan terutama dalam lingkup asuhan ibu dan anak.
Hal ini terbukti dalam penelitian yang dilakukan oleh Astutik (2017)
yang berjudul “Continuity of Care pada Ibu Hamil Trimester III dengan
Kabupaten Kediri” yang mendapatkan hasil bahwa ibu hamil trimester III yang
masa nifas, masa interval serta perawatan bayi baru lahir serta melakukan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kabupaten Blora.
2. Tujuan Khusus
d. Memberikan asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir, bayi Ny.S Umur
C. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran pada studi kasus ini yaitu subjek yang akan di berikan
asuhan kebidanan adalah ibu hamil Trimester III yang usia kehamilannya
dalam kehamilan diikuti asuhan ibu bersalin, asuhan ibu nifas, KB dan
2. Tempat
3. Waktu
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
2. Bagi Klien
5. Bagi IPTEK
bidang kebidanan.
8
keadaan umum dan pemeriksaan dari ujung kepala sampai kaki. Pemeriksaan
dokumen diambil dari buku KIA , kohort dan rekam medik ibu.
F. Sistematika Penulisan
metode pengambilan data dan sistematika penulisan. Pada Bab II yaitu tinjauan
pustaka yang berisi tinjauan teori asuhan kebidanan dan tinjauan teori medis.
Pada Bab III yaitu metode yang berisi rancangan, subyek, metode
pengumpulan data dan analisa data dan masalah etika. Bab IV tinjauan kasus
yang berisi studi kasus dan pembahasan dari kasus tersebut. Bab V yaitu
penutup kesimpulan dan saran berisi tentang kesimpulan akhir dari pembuatan