Anda di halaman 1dari 22

STRUKTUR DAN KONTRUKSI BANGUNAN 4

Nama:Ibrar Dek Gusmana


Nim: 16619003

PENDAHULUAN

Pengertian Dilatasi
Dilatasi adalah sebuah sambungan / garis pada sebuah bangunan yang
karena sesuatu hal memiliki sistem struktur berbeda. Dilatasi baik
digunakan pada pertemuan antara bangunan yang rendah dengan yang
tinggi, antara bangunan induk dengan bangunan sayap, dan bagian
bangunan lain yang mempunyai kelemahan geometris

Di samping itu, bangunan yang sangat panjang tidak dapat menahan


deformasi akibat penurunan fondasi, gempa, muai susut, karena
akumulasi gaya yang sangat besar pada dimensi bangunan yang panjang,
dan menyebabkan timbulnya retakan atau keruntuhan _tructural. Oleh
karenanya, suatu bangunan yang besar perlu dibagi menjadi beberapa
bangunan yang lebih kecil, di mana tiap bangunan dapat bereaksi secara
kompak dan kaku dalam menghadapi pergerakan bangunan yang terjadi

Misalkan ada bangunan yang mempunyai tingkat tekanan yang


berbeda. Maka bangunan yang mendapat tekanan yang rendah akan
berbeda strukturnya dengan bangunan yang mempunyai tekanan yang
lebih tinggi. Walaupun dalam satu gedung, misalkan yang bertingkat,
maka tingkatan lebih rendah memiliki struktur yang lebih kuat.

Misalkan ada struktur tanah yang lemah dan yang kuat dalam satu
rencana bangunan, maka pondasi akan dubuat dengan sesuai dengan
struktur tanah tersebut.

Dalam satu komplek, misalkan deretan Ruko. Proses dilatasi


dilakukan dengan membuat struktur bangunan tidak memakai satu
dinding sebagai pemisah. Jadi bangunan yang satu memakai dinding
sendiri dan bangunan sampingnya makai dinding sendiri. Sehingga
walaupun terlihat menyatu sebenarnya terpisah.
Ini dilakukan untuk mengurangi efek samping dari bencana gempa.

 · Bangunan yang mempunyai tinggi berbeda – beda.


( pertemuan antara bangunan yang rendah dengan yang tinggi ).

 · Pemisah bangunan induk dengan bangunan sayap.

 · Bangunan yang memiliki kelemahan geometris.

 · Bangunan yang memiliki panjang >30m.

 · Bangunan yang berdiri diatas tanah yang kurang rata.

 · Bangunan yang ada didaerah gempa.

 · Bangunan yang mempunyai bentuk denah bangunan L, T, Z,


O, H, dan U.
Dalam praktek terdapat beberapa bentuk pemisahan bangunan yang
umum digunakan, diantaranya :
A.Dilatasi dengan Dua Kolom Pemisahan struktur dengan dua kolom
terpisah merupakan hal yang paling umum digunakan, terutama pada
bangunan yang bentuknya memanjang (linear).

B. Dilatasi dengan Balok Kantilever Mengingat bentang balok kantilever


terbatas panjangnya (maksimal 1/3 bentang balok induk), maka pada
lokasi dilatasi terjadi perubahan bentang antar kolom, yaitu sekitar 2/3
bentang antar kolom
C. Dilatasi dengan balok Gerber Untuk mempertahankan jarak antara
kolom yang sama, maka pada balok kantilever diberi balok Gerber,
sebagaimana terlihat pada Namun dilatasi dengan balok gerber ini
jarang digunakan, karena dikuatirkan akan lepas dan jatuh, jika
mengalami deformasi arah horizontal yang cukup besar (akibat beban
gempa bumi).
D. Dilatasi dengan Konsol Meskipun jarak antar kolom dapat
dipertahankan tetap sama, namun akibat adanya konsol, maka
langit-langit di daerah dilatasi menjadi lebih rendah dibandingkan dengan
tinggi langit-langit pada bentang kolom berikutnya . Dilatasi jenis ini
banyak digunakan pada bangunan yang menggunakan konstruksi
prapabrikasi, di mana keempat sisi kolom diberi konsol untuk tumpuan
balok prapabrikasi.
Dilatasi di dalam bangunan sipil, khususnya bangunan gedung baik
gedung bertingkat, ataupun gedung yang hanya berlantai satu, tetapi
biasanya luasan bangunnya terlalu panjang, sehingga design dalam
struktur diberikan siar dilatasi (dilatasion joint), dimana siar dilatasi
tersebut harus diiisi dengan bahan lunak tetapi kuat dan tidak pecah saat
ada benturan yang terjadi akibat gempa, atau settelment antara bangunan
yang biasanya berbeda.

Kendala yang biasa terjadi dengan adanya dilatasi biasanya adalah


kebocoran yang tidak dapat dicegah, kecuali menggunakan jenis dilatasi
joint yang juga berfungsi sebagai anti bocor atau rembesan air dari atas.

Atau dapa juga antara sambungan dengan ketinggian sama selain


diberikan karet dilatasi, juga ditutup dengan flashing berbahan aluminium
yang dibentuk dengan teukan tekukan, untuk bisa bergerak pada saat
kedua bangunan tersebut mengalami pergerakan.

Atau dapat juga menggunakan bahan dilatasi joint, yang berfungsi sebagi
sealant yang bisa expansi mengikuti gerakan kedua bangunan.

Dalam dunia kontruksi bangunan bertingkat atau bangunan mal-mal yang


memiliki area ramp parkir, biasa disana ada siar dilatasi, antara gedung
parkir dengan bangunan Malnya, kondisi seperti ini hanya memerlukan
sambungan dilatasi sebagai pencegah benturan antara beton-dengan beton
saja.

Tetap ada juga deign Bangunan yag membuat siar dilatasi antara kolom
struktur dengan kolom struktur, dengan perbedaan ting lantai, seperti ;
Bangunan berlantai 5, dan memiiki banguna podium hanya berlantai 2,
sebagai ruang tunggu atau lobby, siar dilatasi disini sangat rawan
kebocoran karean kondisi kolom struktur yang ada siar dilatasinya, berda
ditengah bangunan lobby, disinilah dibutuhkan selain dilatsi joint sebagai
peredam benturan, juga sebagai waterproofing, dan harus extra hati hati
dalam penagan kasus seperti ini.
Dilatasi biasanya merujuk pada sebuah garis pada sebuah bangunan yang
karena sesuatu hal memiliki sistim struktur berbeda.

Gunanya untuk menghindari retak-retak bila ada gempa.

Bisa karena perbedaan ketinggian, bisa karena perbedaan sistim pondasi


karena perbedaan kedalaman tanah keras.

Perbedaan ketinggian misalnya di gedung tinggi kan ada tower dan ada
podium (yang biasanya jadi lobby), nah antara tower dan podium harus
beda sistem strukturnya karena kan bebannya beda.

Pada saat gempa, baik lobby maupun tower akan bergoyang sesuai
dengan frekuensi naturalnya sendiri-sendiri yang berbeda karena
perbedaan ketinggian. Kalau tidak pakai siar dilatasi akan ada retakan.

Sedangkan perbedaan kedalaman tanah keras misalnya ada suatu


bangunan yang memanjang. Setelah dicek ternyata terdapat kedalaman
tanah keras yang berbeda. Misalnya ada yang 10 meter ada yang 20 meter.
Contoh lainnya adalah kalau kontur tanahnya miring seperti di daerah
berbukit misalnya.

Nah dilatasi digunakan untuk memisahkan kedua bagian ini. Tapi


bangunannya sih tidak terlihat terpisah. Kalau tidak dipisahkan, apabila
ada penurunan tanah, akan terjadi retakan di dinding bangunan.
Delatasi pada Slab on Ground
Delatasi atau joint pada plat beton bertulang di atas tanah (slab on ground)
dimaksudkan untuk membatasi dan mengarahkan retakan pada plat beton

Acuan Penempatan Delatasi:


 Jarak maksimum delatasi atau joint adalah 36 kali tebal plat betonyang
dilaksanakan konstruksinya
 Bidang delatasi sebaiknya berupa bujur sangkar atau empat persegi panjang
 Jika bidang berbentuk empat persegi panjang, ada acuan tambahan yaitu panjang
tidak boleh lebih dari 1,5 kali lebar : (P) maks = 1,5 x (L)
 Isolation joint atau delatasi pemisah antara kolom dan lantai, pada umumnya
berbentuk belah ketupat (bujur sangkar diputar 45°)
Tidak ada sudut kurang dari 90° pada tiap segmen atau modul plat beton
Jenis Delatasi/Joint pada Plat Beton :

Contraction Joint
 delatasi untuk mengantisipasi dan membatasi retak susut pada bidang plat beton
 berfungsi sebagai crack control
 dibuat pada satu bidang plat beton yang dicor bersamaan, antara 6-12 jam setelah
finishing permukaan beton selesai dilaksanakan, paling lama adalah 24 jam setelah beton
selesai dicor
 tidak harus berupa celah penuh, dapat berupa pemotongan/cutting pada lokasi yang
ditentukan di bidang plat beton, dengan lebar 3 mm – 6 mm dan kedalaman ¼ tebal plat
beton, untuk mengarahkan dan membatasi retak susut
Isolation/Expansion Joint
 delatasi untuk
mengantisipasi kembang dan susut
pada bidang plat beton, termasuk
pergerakan vertikal dan horisontal
 berupa celah penuh yang
memisahkan satu bidang plat beton
dengan konstruksi lain (plat beton,
tie beam, dinding, dsb) di
sekitarnya
 ukuran celah lebih lebar dari
contraction joint, biasanya berkisar
1,5 cm – 2,5 cm dan diisi material
yang bersifat elastis
 terletak di antara dua bidang
elemen struktur yang
berdampingan dicor pada waktu
yang berbeda

Construction Joint
 merupakan delatasi
yang disebabkan oleh
penghentian pekerjaan
pengecoran, dan beton
lama sudah mengalami
setting dan proses
pengerasan, misalnya
pengecoran yang berhenti
dan dilanjutkan pada hari
berikutnya
 pada umumnya
berupa pemisahan penuh
namun celahnya tidak perlu
selebar expansion joint dan
dapat berupa cutting atau
pemotongan saja pada
posisi pertemuan beton
lama dan baru
 pada umumnya
dipasang dowel, walaupun
tidak harus selalu
menggunakan
dowel ,tergantung pada
kebutuhan penyaluran gaya
pada struktur plat beton
yang dilaksanakan
CORE (INTI BANGUNAN)
Pengertian core (inti bangunan)Core atau inti bangunan menurut Schueller
(1989) adalah suatu tempat untuk meletakan transportasi vertikal dan
distribusi energi ( seperti lift, tangga, wc dan shaft mekanis ). Dari sumber
modul perkulihan teknologi bangunan 5, inti adalah tempat untuk memuat
sistem-sistem transportasi mekanis dan vertikal serta menambah kekakuan
bangunan.Jadi kesimpulannya bahwa inti bangunan (core) suatu tempat
untuk meletakan sistem transportasi vertikal dan mekanis dengan bentuk
yang disesuaikan dengan fungsi bangunan serta untuk menambah
kekakuan bangunan diperlukan sistem struktur dinding
geser sebagai penyalur gaya lateral (seperti tiupan angina tau gempa bumi)
pada inti.
Bentuk Inti Bangunan
Untuk bentuk dan ukuran inti bangunan tidak ada batasannya tetapi inti
bangunan
mempunyai beberapa ciri khas yaitu : (Schueller ,1989)
Bentuk inti :
o Inti terbuka (N)
o Inti tertutup (B)
o Inti tunggal dengan kombinasi inti linear (A)
Jumlah inti :
o Inti tunggal
o Inti jamak

Letak inti :
o Inti di dalam (C)
o Inti di sekeliling (J)
o Inti di luar (M)
Susunan inti :
o Inti simetris (F)
o Inti asimetris (J)
Geometri bangunan sebagai penentu bentuk bangunan :
o Langsung (K)
o Tidak langsung (P)
Menurut Juwana (2005), letak inti bangunan tinggi yang berbentuk
menara (tower)
berbeda dengan bangunan yang berbentuk memanjang (slab) yaitu :
1. Inti pada bangunan bentuk bujur sangkar
Bentuk bujur sangkar banyak digunakan untuk bangunan perkantoran
dengan koridor mengelilingi inti bangunan. Contoh : Gedung Blok ‘G’
DKI, Gedung Indosat, Wisma Bumi Putera di Jakarta dan One Park Plaza
di Los Angleles Amerika Serikat
2. Inti pada bangunan bentuk segitiga
Contoh dari inti bangunan dengan bentuk segitiga adalah Hotel Mandarin
diJakarta, Gedung US Steel di Pittsburg Amerika Serikat, Riverside
Development di Brisbane Australia dan Central Plaza di Hongkong.
3. Inti pada bangunan bentuk lingkaran
Menara berbentuk lingkaran biasanya digunakan pada fungsi hunian
(apartemen dan hotel) dengan koridor berada di sekeliling inti bangunan
sebagai akses ke unit-unit hunian. Contoh dari inti bangunan dengan
bentuk lingkaran adalah Shin-Yokohama Hotel di Jepang, Marina City di
Chicago Amerika Serikat dan Gedung Tabung Haji di Kuala Lumpur
Malaysia
4. Inti pada bangunan dengan bentuk memanjang

Bangunan dengan bentuk memanjang biasanya digunakan untuk fungsi


hotel, apartemen atau perkantoran. Seperti Gedung Central plaza di
Jakarta, Gedung Inland Steel di Chicago Amerika Serikat merupakan
bangunan memanjang dengan inti di luar bangunan.
Bahan Struktur Inti Bangunan
Inti dari bahan pembuatnya dapat menggunakan baja, beton ataupun
gabungan keduanya (beton tulang) yang disebut sebagai inti struktural.
Selain itu, inti dari material lain seperti dinding biasa (batu bata,celcon dll)
disebut sebagai inti non struktural karena tidak terlalu kuat menahan gaya
lateral. Adapun Adapun kelebihan dan kekurangan pada penggunaan
material sebagai penyusun inti structural menurut Schueller (1989) yaitu :
Untuk inti dari rangka baja bisa manggunakan kuda-kuda Vierendeel
untuk mencapai kestabilan lateral. Sistem Vierendeel ini cukup fleksibel
sehingga hanya digunakan untuk bangunan bertingkat relatif sedikit.
Pengakuan diagonal dari rangka Vierendeel digunakan untuk mencapai
kekakuan inti yang diperlukan untuk bangunan yang lebih tinggi.
Keuntungan inti rangka baja adalah karena relative cepatnya perakitan
batang-batang prefab

Anda mungkin juga menyukai