Anda di halaman 1dari 5

JAKARTA - Remaja saat ini akan menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia, generasi yang pada

tahun 2045, saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka, akan berusia antara 35-54 tahun.
Generasi ini akan berada pada usia produktif sehingga secara pasti akan mewarnai dan menjadi
pemimpin bangsa.

Menurut sumber Proyeksi Penduduk Indonesia pada tahun 2016 sebesar 258,7 juta dan penduduk
remaja (usia10 - 24 tahun) sekitar 66,3 juta jiwa. Ini berarti 1 di antara 4 penduduk adalah remaja.
Jumlah remaja yang besar tersebut adalah potensi yang memerlukan pengelolaan yang terencana,
sistematis dan terstruktur agar dapat dimanfaatkan menjadi modal pembangunan ke depan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Surya Chandra Surapaty
mengatakan, salah satu Program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup adalah mengembangkan Program Generasi Berencana
(GenRe).

“Program GenRe adalah program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa di kalangan
generasi muda. Program GenRe merupakan wadah untuk mengembangkan karakter bangsa karena
mengajarkan remaja untuk menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pranikah dan Napza guna menjadi remaja
tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan,” ujar Chandra dalam keterangan tertulisnya
yang diterima SINDOnews, Rabu (25/10/2017).

BKKBN memberikan apresiasi kepada remaja yang aktif dalam kelompok Pusat Informasi dan
Konseling (PIK) Remaja dalam mengembangkan program GenRe. Setiap tahun BKKBN memilih Duta
Genre yang diambil dari remaja yang memiliki kompetensi dan karakter yang sangat baik.

Mereka juga akan ditunjuk BKKBN menjadi motivator untuk menyampaikan pesan-pesan Program
Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Apresiasi Duta GenRe dan Jambore
Ajang Kreativitas Remaja (ADUJAK GENRE) Tingkat Nasional Tahun 2017, diselenggarakan di Kota
Padang Panjang, Sumatera Barat, Rabu (25/10).

Generasi milenial
Surya menekankan, remaja Indonesia saat ini adalah generasi milenial, generasi yang hidup di alam
keterbukaan, kebebasan berekspresi, dan dibanjiri beragam informasi yang tentunya muncul
beragam persoalan di kalangan remaja.

“Namun kalau remaja Indonesia menjadi Generasi Berencana saya berharap mampu menjadi remaja
yang tangguh siap menghadapi masa depan dengan terencana,” kata Surya di hadapan para
mahasiswa pada pembukaan ADUJAK GENRE di Kampus Institut Seni (ISI) Padang Panjang.

Apresiasi Duta GenRe dan Jambore Ajang Kreativitas Remaja (ADUJAK GENRE) Tingkat Nasional 2017
merupakan gelaran yang ke-8. Diikuti oleh lebih dari 800 perwakilan remaja dari seluruh Indonesia.

Kegiatan kali ini mengambil tema Sewindu Mengabdi Untukmu Negeri, diselenggarakan pemilihan
Duta GenRe dari tanggal 22-27 Oktober 2017 dan Jambore Ajang Kreatifitas Remaja GenRe dari 24-
27 Oktober 2017. Ajang ini akan memilih Duta GenRe dari jalur pendidikan dan masyarakat dengan
juri dari Kemendikbud, Kemenko PMK, BNN, Psikolog dan BKKBN.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengharpakan, melalui GenRe remaja dapat memiliki
perencanaan dalam hidupnya. Nasrul mengajak generasi muda merencanakan hidup dengan
matang.

“Tantangan saat ini cukup berat bagi generasi muda, perkembangan teknologi dan kebebasan harus
disikapi dengan bijak, jangan larut, hidup adalah pilihan, pilihan adalah perencanaan,” kata Nasrul
Abit.

Program GenRe di antaranya adalah Kesehatan Reproduksi Remaja, Life Skill, Penyiapan Kehidupan
Berkeluarga, serta Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Program GenRe dilaksanakan
melalui pengembangan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dengan pendekatan dari, oleh
dan untuk remaja sesuai dengan kecenderungan remaja yang lebih menyukai bercerita tentang
permasalahannya dengan teman sebaya.

Jumlah PIK Remaja saat ini tercatat sekitar 23.579 yang keberadaannya tersebar di 34 provinsi.
Kelompok PIK Remaja diharapkan menjadi wadah bagi mereka untuk berkumpul, berbagi cerita,
berkreatifitas dan saling tukar informasi. Melalui Program GenRe, remaja dibina dan diarahkan
untuk mampu menjalani masa transisi kehidupan remaja.
BKKBN Kaltim Gelar Pemilihan Duta
Genre 2017
19 Mei 2017 Tweet

1724

IPKB Kaltim – BKKBN Provinsi Kalimantan Timur menggelar pemilihan duta generasi
Berencana (Genre) 2017 tingkat Provinsi Kaltim dan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di
Mall Samarinda Central Plaza (SCP).

“Lomba duta Genre ini adalah salah satu jawaban merespon permasalahan remaja yang saat
ini begitu kompleks agar terhindar dari tiga permasalahan terkait kesehatan reproduksi remaja
yakni seks bebas, narkoba dan terjangkitnya HIV/AIDS,” kata Kepala Perwakilan BKKBN
Kaltim, Eli Kusnaeli di Samarinda, Sabtu (13/5).

Ia mengatakan melalui program Genre mengedepanan pembentukan karakter


bangsa dikalangan generasi muda mereka diberikan wawasan tentang kependudukan,
kesehatan reproduksi remaja, penyiapan kehidupan berkeluarga, pembangunan
keluarga melalui pusat informasi konseling (PIK) remaja yang ada di Masyarakat, sekolah
dan perguruan tinggi.

Menurutnya pemilihan duta Genre ini diharapkan menjadi figur atau contoh, motivator, serta
dapat menularkan ilmunya bagi para remaja lainnya, sehingga para remaja mampu menunda
usia perkawinanya di usia muda, dengan mempersiapkan segalanya atau dengan merencanakan
perkawinan dengan matang.

“Jadi para remaja telah dibekali pengetahuan tentang berkeluarga sehingga nantinya bisa
merencanakan kapan memiliki anak, mengatur jarak kelahiran dan berapa jumlah anak yang
ideal,” kata Eli Kusnaeli.

Ketua panitia lomba pemilihan duta Genre 2017 , Hartini mengatakan jumlah peserta yang
masuk grand final sebanyak 28 peserta terdiri dari 22 peserta dari Provinsi Kaltim dan 6 peserta
dari Provinsi Kaltara.

“Sebelum masuk grand final tingkat Provinsi mereka terlebih dahulu dinyatakan menang di
tingkat kabupaten /kota dan sebagai wakil daerahnya,” kata Hartini.

Adapun sejumlah peseta berasal dari Provinsi Kaltim adalah Kota Samarinda, Kota
Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Penajam Paser Utara ,
Paser dan Berau. Sedangkan dari Provinsi Kaltara berasal dari Kota Tarakan, Kabupaten
Nunukan, Malinau dan Bulungan.

“Bagi pemenang tingkat Provinsi Kaltim dan Kaltara akan mengikuti lomba tingkat nasional
di Jakarta sekitar bulan Juli,” ujar Hartini.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam sambutannya di wakili Sahbuddin dari Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Kaltim memberikan
apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh BKKBN Kaltim.

Berdasarkan data katanya jumlah remaja umur 10-24 tahun jumlahnya sekitar 64 juta jiwa
atau 27,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa. Melihat jumlah
usia remaja cukup besar maka perlu dipersiapakan sehat jasmani dan rohaninya.

Diakui Sahbuddin bahwa Provinsi Kaltim menduduki peringkat 3 nasional kasus peredaran
Narkoba yang melibatkan banyak generasi muda . Kondisi ini sangat memprihatinkan ,
sehingga program BKKBN seperti Genre perlu dikembangkan dan dipromosikan untuk
mewujudkan generasi muda Kaltim yang berprilaku hidup sehat.

Adapun pemenang lomba pemilihan duta Genre 2017 jalur pendidikan juara I putra diraih
Andi Sirajuddin (Kota Samarinda),Juara I Putri diraih Hotmaida Ainun (Kota Bontang).

Sedangkan Juara I jalur masyarakat di raih Muhammad Jainuddin (Kota Bontang) dan Juara I
Putri diraih Radhika Darmawan (Kabupaten Kutai Kartanegara).

Selanjutnya untuk pemenang lomba tingkat Provinsi Kaltara, jalur pendidikan, juara I diraih
Muhammad Dani Daud (Kabupaten Nunukan) dan untuk juara I putri diraih Nindya Yunasih
(Kabupaten Nunukan).

Sementara untuk juara favourite putra maupun putri keduanya di raih Kota Bontang atas nama
Muhammad Jainuddin dan Hotmaida Ainun.(*)

PROKAL.CO, Informasi seputar kenakalan remaja sudah tentu harus dipahami oleh remaja itu
sendiri. Tidak sampai di situ, para remaja yang telah mengerti diharapkan bisa menyebarkan
paham yang sama. Maksudnya agar tingkat kenakalan bisa diredam.

MENGAKOMODASI kepentingan itu, perlu ada sosok remaja yang menjadi panutan. Salah
satu yang tengah diupayakan pemerintah kini, yakni pemilihan duta GenRe, alias generasi
berencana. Sudah tiga tahun terakhir pemilihan itu terlaksana, hasil kerja sama antara Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pusat Informasi Konseling (PIK) Universitas Widya Gama
Mahakam (UWGM) Samarinda dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DPPKB) Samarinda.

“Duta yang terpilih diharapkan bisa menjadi role model, panutan, motivator, dan konselor
untuk sesama remaja,” terang Iqbal Permana, ketua UKM PIK UWGM, Selasa (2/5).

Dia menjelaskan, lewat para duta, diharapkan angka pernikahan dini, seks bebas, dan
penyalahgunaan narkoba di kalangan bisa ditekan. Salah satu cara pencegahan, yakni dengan
menyosialisasikan bahaya aktivitas tersebut sejak dini. “Sebab, itu dapat merusak masa depan
pelajar, sehingga perlu digalakkan pembukaan wawasan terkait hal tersebut. Adanya duta,
dapat menjadi percontohan agar remaja semakin teredukasi,” jelas dia.

Tidak hanya itu, para pelajar bisa diselamatkan dengan memasyarakatkan kegiatan belajar,
menempuh pendidikan, dan mengikuti ajang-ajang positif penunjang prestasi. “Semoga
mereka yang menang tidak hanya berhasil memukau juri, juga menang di lingkungan
masyarakat dan remaja khususnya, sebagai teladan,” akhir Iqbal.

Duta GenRe terbuka untuk masyarakat dan para mahasiswa. Ada 10 peserta yang masuk final.
Kemampuan mereka diuji dari keluasan wawasan seputar bidang modeling, bahaya narkoba,
pengetahuan umum, hingga public speaking. Setelah itu, mereka yang terpilih diharapkan bisa
menyebarkan informasi positif ke masyarakat, khususnya sesama remaja. (*/el/ndy/k8)

Anda mungkin juga menyukai