TINJAUAN PUSTAKA
a. Data Subjektif
nama, ditanyakan pada klien agar tidak keliru bila ada kesamaan nama
mengetahui apakah klien termasuk ibu hamil dengan faktor risiko atau
tidak. Ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun dan kurang dari 17
(Maryunani, 2016).
9
10
Biasanya pada ibu trimester III hal yang dikeluhkan adalah nyeri ulu
usus yang terdesak oleh rahim yang membesar atau karena efek tablet
Fe. Asuhan yang dapat diberikan yaitu dengan makanan tinggi serat,
kecil terutama di malam hari yang disebabkan karena uterus atau rahim
pada kandung kemih meningkat didalam tubuh dan kadar natrium juga
kemih yaitu sakit ketika berkemih (disuria), kencing sedikit tapi sering
minum air putih di siang hari, segera berkemih jika sudah terasa ingin
kencing, kurangi minum teh, kopi dan cola karena yang mengandung
(Maryunani, 2016).
ketiga. Ibu hamil trimester ketiga yang tinggal dengan suaminya telah
perubahan pada ibu hamil, baik perubahan secara fisik dan psikologis.
seperti perubahan bentuk citra tubuh, dan perasaan takut dan cemas
terhadap kehamilan.
ketiga.
kehamilan, keadaan anak dan usia anak, ada tidaknya masalah pada
persalinan, keadaan bayi saat bayi baru lahir ataupun berat badan bayi
(Maryunani, 2016).
makanan, jumlah ibu saat makan, pantangan makanan selama hamil dan
siang dan malam hari. Personal hygiene meliputi frekuensi mandi, sikat
gigi, ganti baju, ganti celana dalam dan bra serta keramas. Aktifitas
(Astuti, 2010).
gizi ibu yang diperlukan selama hamil, tanda bahaya selama masa
keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa dan nyeri yang
tinggi.
b. Data Objektif
terdiri dari tekanan darah, suhu, pernapasan, dan nadi. Data yang
hamil. Ukuran LILA wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5
dengan berat badan lahir rendah (Walyani, 2015). Status gizi dapat
pertama kategori KEK nilainya < 18,5 kedua kategori normal nilainya
18,5 - 25, ketiga kategori BB berlebihan nilainya > 26 - 29, dan terakhir
mempunyai risiko 2,76 kali lebih besar mengalami IUFD daripada ibu
I, untuk menentukan tinggi fundus uteri dan meraba bagian janin yang
yang berada pada kedua sisi uterus, biasanya punggung janin atau
kepala akan teraba keras. Leopod III satu tangan meraba bagian janin
apa yang terletak dibagian bawah dan tangan lainnya menahan fundus
menggunakan pita ukur dal am senti meter yaitu jarak fundus uteri
(Maryunani, 2016).
kesakitan dan kematian ibu dan bayi bila tidak segera di antisipasi.
menjadi keruh berarti ada protein dalam urine. Standar kadar keluhan
protein urine adalah yaitu jika urine jernih maka urine protein negatif.
Jika ada keruahan maka urine protein positif satu. Jika kekeruhan
mudah dilihat dan ada endapan maka urine protein positif dua. Jika
urine lebih keruh dan endapan lebih jelas maka urine protein positif
tiga. Jika urine sangat keruh disertai endapan yang menggumpal maka
untuk melihat adanya kosa dalam urine. Urine normal biasanya tidak
2014).
2. Interpretasi data
akurat atas data yang dikumpulkan. Contoh diagnosa Ny.. G..P...A… umur
2011).
19
Ibu hamil perlu mengetahui tentang tanda bahaya pada trimester III
bahwa semakin baik pengetahuan ibu hamil maka akan lebih mengenal
ibu maka semakin cepat pula ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan dan
persalinan.
4. Implementasi
yang dilakukan yaitu bagaimana keadaan pasien, apakah ibu dalam keadaan
trimester III, yaitu nyeri kepala yang hebat, hipertensi, bengkak di wajah,
tangan dan kaki, penglihatan kabur, perdarahan pada jalan lahir, dan
gerakan janin tidak terasa. Konseling selanjutnya adalah nutrisi pada ibu
hamil, makanan yang dapat dikonsumsi oleh ibu diantaranya susu, keju,
ibu hamil trimester III yaitu memberitahu pasien tentang kunjungan ulang
21
pada ibu hamil trimester III yaitu dua kali, dan segera periksa jika ada
ini ibu harus melakukan pemeriksaan secara teratur . Kepatuhan ibu hamil
pengetahuan ibu hamil. Hal ini sesuai pengan penilitian Febyanti dan
5. Evaluasi
(Heryani, 2011).
22
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya
pengeluaran), Kala III (kala uri) dan Kala IV (kala pengawasan) (Ilmiah,
2015).
pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak yang dilakukan oleh bidan dalam
terbagi menjadi 4 kala yaitu kala I, kala II, kala III dan kala IV dengan
a. Subyektif
yang dirasakan dan dialaminya saat ini, dapat juga berisi informasi
jika ibu merasa sangat nyeri atau sangat sakit. Nyeri persalinan pada
hasil penelitian Tazkiyah dan Yanti (2014) nyeri persalinan pada kala I
23
pembukaan lengkap. Kala I dibagi dalam dua fase yaitu fase laten
dari 8 jam, dan fase aktif (pembukaan serviks 4-10 cm atau lengkap),
dilakukan oleh Astuti dan Masruroh (2016) dengan hasil ada perbedaan
lama kala I fase aktif pada ibu bersalin yang dilakukan dan yang tidak
b. Obyektif
ibu dan bayinya serta tingkat kenyamanan fisik ibu saat bersalin. Pada
pemeriksaan fisik yang perlu dikaji adalah keadaan umum ibu, tingkat
setiap 4 jam sekali atau lebih sering jika ada tanda-tanda penyulit atau
c. Analisa
ditentukan diagnosa kebidanan yaitu Ny. … umur ... tahun hamil ...
Minggu G ... P ... A..., janin tunggal, hidup intrauteri, letak membujur,
puka atau puki, presentasi kepala, inpartu kala I fase laten atau aktif
(Heryani, 2011)
d. Penatalaksanaan
reaksi bayi saat persalinan dan membantu ibu memahami keadaan saat
26
dukungan.
yang di dukung oleh suami atau keluarga lebih cepat dibandingkan tanpa
dukungan suami atau keluarga. Pada kala I anjurkan suami dan anggota
keluarga yang lain untuk menemani ibu selama persalinan dan kelahiran.
kata-kata yang membesarkan hati dan pujian kepada ibu, membantu ibu
bernafas pada saat kontraksi, memijat punggung atau kaki ibu menyeka
dan kemajuan pada ibu dan keluarga, menganjurkan ibu untuk makan
a. Subyektif
Pada kala II ibu akan merasakan ingin meneran dan rasa sakit yang
semakin sering. Ibu ingin mengejan karena kepala telah masuk ruang
panggul. Pada kala II ini biasa ditandai dengan ibu merasakan ingin
berlangsung pada primi sekitar 1,5 – 2 jam dan multi 0,5 – 1 jam (Ilmiah,
2014).
b. Obyektif
janin. Tanda gejala yang di lihat oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
c. Analisa
bagian kepala bayi pada interoitus vagina atau kepala janin sudah tampak
obyektif dapat ditentukan diagnosa kebidanan yaitu Ny. … umur ... tahun
hamil ... minggu G ... P... A..., janin tunggal, hidup intra uteri, letak
d. Penatalaksanaan
diri, persiapan tempat, peralatan dan bahan serta penyiapan tempat dan
lengkap bimbing ibu cara meneran yang efektif apabila timbul dorongan
berikan posisi ibu yang di inginkan dan nyaman bagi ibu, pantau kondisi
janin, jika pembukaan belum lengkap sarankan ibu untuk bernafas cepat
(Walyani, 2016).
diperhatikan untuk mengurangi risiko laserasi jalan lahir. Hal ini sesuai
bahwa hubungan tehnik meneran terhadap laserasi jalan lahir pada ibu
a. Subyektif
belum lahir, ibu merasa mules pada perut dan ingin meneran. Waktu
plasenta lahir. Ketika plasenta lepas tetapi tidak keluar, maka perdarahan
b. Obyektif
menentukan apakah ada janin kedua atau tidak, kontraksi uterus, dan
kondisi kesehatan ibu dan bayi serta tingkat kenyamanan fisik ibu
persalinan, kondisi ibu dan kondisi janin serta komplikasi yang terjadi.
utuh atau robek, perdarahan, masalah yang pernah ada dalam kehamilan
31
istirahat.
penipisan serviks, ketuban, anggota tubuh bayi yang sudah tampak. Pada
yaitu tanda vital, edema, kondisi puting susu, kandung kemih, pemberian
c. Analisa
Diagnosa pada persalinan kala III dapat dilihat dari tanda dan
dapat ditentukan diagnosa kebidanan yaitu Ny. … umur ... tahun hamil ..
d. Penatalaksanaan
manajemen aktif kala III dengan menjepit dan menggunting tali pusat
kelahiran bahu depan bayi 2 menit setelah kelahiran bayi dan hanya ada
32
dan Clervo, 2012). Penundaan penjepitan tali pusat satu sampai tiga
menit dapat mencegah anemia sampai usia dua bulan dan meningkatkan
cadangan zat besi sampai usia enam bulan. Hal ini telah dibuktikan
dalam penelitian yang dilakukan oleh Agustini dan Roeslani (2016) yang
bayi dapat dilakukan Lotus Birth. Lotus Birth adalah proses persalinan
pada kala III yang tidak langsung dilakukan pemotongan tali pusat, tetapi
dibiarkan tetap terhubung antara bayi dan plasenta hingga puput dengan
mencegah anemia.
salah satu faktor yang membantu pertumbuhan bayi baru lahir secara
optimal yaitu dengan cara Lotus Birth yaitu tanpa menjepit ataupun
masuk ke dalam tubuh bayi melalui tali pusat. Metode lotus birth ini
dapat menambah kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir. Dengan
2013).
a. Data Subyektif
lahir, perutnya terasa mules, ibu merasa lelah dan capek, namun bahagia
b. Data Obyektif
perineum dapat disebabkan oleh faktor ibu (paritas, jarak kelahiran dan
riwayat persalinan.
34
ibu bersalin, seperti pada saat belum ada pembukaan lengkap ibu
teknik mengejan yang benar, posisi persalinan yang benar dan perineum
pada primipara cenderung kaku dan tidak elastis sehingga mudah sekali
terjadi ruptur.
c. Analisa
2011).
d. Penatalaksanaan
kontraksi serta tanda bahaya bagi ibu dan bayi (Ilmiah, 2015).
35
Salah satu tanda bahaya bagi ibu adalah perdarahan. Ibu dikatakan
Perdarahan pada kala IV ini dapat dicegah dengan cara melakukan pijat
sentuhan dan pemijatan ringan yang dapat dilakukan oleh pasangan pada
huruf V terbalik, kearah luar menuju sisi tulang rusuk. Sedangkan kala
IV dengan penyulit yaitu sub involusi uterus tidak keras, posisi di atas
faktor resiko umur dan paritas berisiko lebih besar mengalami perdarahan
antonia uteri. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh
paritas lebih dari 3 dan ibu dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih
36
Hal ini disebabkan karena pada umur kurang dari 20 tahun rahim dan
panggul ibu belum berkembang dengan baik dan belum cukup dewasa
untuk menjadi ibu, sedangkan pada umur 35 tahun keatas elastisitas otot-
2015).
yang terjadi.
37
a. Subyektif
b. Obyektif
(Anggraini, 2010).
c. Analisa
nama, umur, P... A... 6 jam post partum fase taking in (Anggraini,
2010).
38
d. Penatalaksanaan
harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran
atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.
nifas. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
a. Data Subyektif
saat ini, keluhan atau masalah yang dirasakan saat ini, biasanya ibu
b. Data Obyektif
tungkai atau betis (tanda-tanda homan, gumpalan darah pada otot yang
(Anggraini, 2010).
sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit hal ini telah
sedikit.
masuknya kuman. Hal ini dapat terjadi jika pengetahuan ibu mengenai
c. Analisa
Analisa yang bisa ditegakkan yaitu nama... umur... tahun P... A..
d. Penatalaksanaan
bayi, tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan perawatan bayi
mengkonsumsi daun ubi jalar. Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian
mengkonsumsi daun ubi jalar bagi ibu nifas. Daun ubi jalar dapata
ASI, dengan meningkatnya produksi ASI maka ibu akan lebih sering
involusi uterus pada ibu nifas. Senam nifas yang dilakukan setelah
bawah.
Selain senam nifas ibu nifas juga bisa melakukan senam kegel
a. Subyektif
Ibu mengatakan sudah merasa segar, tidak pusing lagi dan sudah
Ibu mengatakan ASI sudah keluar banyak dan bayi minum ASI dengan
b. Obyektif
pemeriksaan fisik pada ibu meliputi kesehatan atau keadaan umum ibu,
dan tungkai atau betis (tanda-tanda homan, gumpalan darah pada otot
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
ibu mengenai asuhan pada bayi, menjaga bayi agar tetap hangat dan
meningkat 3 kali dari biasanya. Nutrisi pada masa nifas erat kaitannya
kembang bayi. Kuantitas dan kualitas makanan ibu yang baik pada
saat hamil maupun pada saat nifas akan mempengaruhi produksi ASI
hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanti (2016)
mengenai manfaat ASI. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
wajib diberikan untuk bayi hal ini harus diberitahukan kepada ibu karena
Pasien pasca bersalin tidak perlu khawatir untuk segera ber KB. Banyak
46
memberikan ASI masa infertilitas lebih lama tetapi kesuburan tidak dapat
(Metode Amenorea Laktasi), mini pil, suntik progestin, implan, dan IUD
secara eksklusif, tanpa ada makanan tambahan atau minuman. Bagi ibu
yang sering memberikan ASI maka masa infertilitas lebih lama namun
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42
a. Pengumpulan Data
1) Data subjektif
bayi, dari nama bayi, tanggal lahir, jenis kelamin, umur, alamat.
Data lain yang juga dikaji adalah identitas orang tua, keluhan
2013).
yaitu karena kondisi ibu saat hamil dan riwayat kesehatan yang
2) Data objektif
2013).
b. Interpretasi Data
Contoh By… umur 1 jam fase tidur (Marmi dan Rahardjo, 2012).
49
d. Melaksanakan perencanaan
e. Evaluasi
Apriastuti & Tinah (2015) dengan hasil hipotermi pada bayi baru
tentang ASI Eksklusif pada orang tua bayi. Hal ini telah dibuktikan
51
yang harus diberikan kepada semua bayi baru lahir atau hanya
a. Subyektif
dasar seperti pola minum (berapa frekuensi bayi menyusu), BAB dan
BAK, pola tidur. Dalam pola minum yang dikaji apakah bayi sudah
bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit 4 jam), pola BAB yang dikaji
untuk pola tidur (16 jam dalam sehari) (Marmi dan Rahardjo, 2014).
52
b. Obyektif
kelahiran bayi. Hal yang dikaji adalah keadaan umum bayi dan tanda-
tanda vital seperti frekuensi napas (40-60 kali per menit), frekuensi
c. Analisa
Analisa pada bayi baru lahir dapat ditegakkan dari data subyektif
asuhan kebidanan bayi baru lahir, By. … usia 6 jam fase reaktivitas II
d. Penatalaksanaan
a. Subyektif
didapatkan dari ibu, suami, keluarga, atau yang mengantar bila rujukan
dari bidan, dukun, maupun lainnya. Biasanya bayi usia 6 hari sudah
mulai banyak menyusu, dan sering buang air kecil serta buang air besar
b. Obyektif
pemeriksaan fisik dan tanda vital bayi termasuk pemeriksaan tali pusat
dan tanda vital bayi, dan mendeteksi adanya tanda bahaya pada bayi
yang salah satunya ada pada keadaan tali pusat (Marmi dan Rahardjo,
2012).
“Perbedaan Lama Pupus Tali Pusat Dalam Hal Perawatan Tali Pusat
Antara Penggunaan Kasa Steril Dengan Kasa Alkohol 70% Di Bps Hj.
Maria Olfah Tahun 2012” didapatkan hasil bahwa perawatan tali pusat
bayi dengan kasa steril lebih cepat pupus daripada dengan kasa alkohol.
perawatan agar cepat pupus dan terhindar dari infeksi yang diakibatkan
oleh bakteri.
54
c. Analisa
benar. Bidan dapat menyimpulkan, By.. usia 6 hari sehat (Marmi dan
Rahardjo, 2012).
d. Penatalaksanaan
neonatus usia 2-6 hari meliputi pemberian ASI saja sesering mungkin
sesuai kehendak bayi atau kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit
setiap 4 jam), melatih bayi anda agar mengerti bahwa malam hari adalah
waktu tidur dan siang hari adalah waktu bangun, menjaga selalu
kebersihan kulit, muka, pantat, dan tali pusat bayi, cuci tangan sebelum
dan sesudah memegang bayi, mengajari ibu cara memandikan bayi baru
a. Subyektif
b. Obyektif
masa neonatus yaitu pada tanda-tanda vital. Suhu tubuh normal pada
dan rektum. Apabila suhu tubuh bayi dibawah 36,5 0C maka bayi
badan selama 7-10 hari pertama yaitu sampai 10% untuk bayi dengan
berat lahir lebih dari 1500 gram, 15% untuk bayi dengan berat lahir
kurang dari 1500 gram dan pada minggu ke dua berat badan bayi akan
cairan dalam tubuh, bila 2 minggu bayi tidak ada kenaikan berat badan
dalam jumlah yang cukup. Hal ini telah dibuktikan oleh penelitian
teratur pada bayi pada kaki, perut, dada, tangan, punggung dan
c. Analisa
d. Penatalaksanaan