Anda di halaman 1dari 2

ASMA BRONCHIALE

ASMA merupakan penyakit alergi dan diturunkan secara genetik yang mana tidak bisa disembuhkan
sebagaimana penyakit diabetes maupun hipertensi
ASMA hanya bisa dikendalikan dengan minum obat teratur dan pola hidup yang sehat
Peserta harus minum obat dan kontrol seumur hidup tergantung jenis asmanya

TIPE SERANGAN ASMA


A. ASMA BERSELANG/INTERMITEN
Serangan jarang muncul dan bersifat ringan,sekitar 75 % kasus.1 sampai 3x dlm setahun
B. ASMA AKUT
Serangan muncul secara tiba2 dan bersifat berat,biasanya indikasi rawat
C. ASMA KRONIK
Serangan muncul hampir setiap hari atau minggu kadang terbangun malam hari,memerlukan kontrol
teratur.

PENCETUS ASMA:
PENCETUS ASMA PADA TIAP ORANG BERBEDA,YG PALING SERING MEMICU DIANTARANYA:
Demam dan flu
Perubahan cuaca dan suhu
Alergi
Asap rokok
Bau yang menyengat
Olahraga yg berlebih/kecapean
Makanan berpengawet dan berbumbu
Obat
pekerjaan

PENCEGAHAN SERANGAN ASMA


Serangan dpt dicegah dengan mengenali faktor pencetusnya dan menghindarinya.untuk
mengetahuinya dr bisa membantu dengan menyuntikan bahan yang dicurigai sebagai pencetus ke
bawah kulit untuk mengetahui reaksi alergi.
Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan cara pola makan 4 sehat 5 sempurna,tidur dan
olahraga teratur sesuai kemampuan,terapkan pola hidup sehat.

Penanggulangan asma
Saat serangan
Duduk tegak
Longgarkan baju supaya nafasnya nyaman
Segera berikan pelega nafas yang dihisap,jika tida membaik dgn semprotan lakukan nebuliser
Pastikan minum obat asma teratur
Bungbulang, 28 April 2017
Penyuluh : dr. Lilis Suryati
UPT Puskesmas Bungbulang

Pengertian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)


PPOK adalah suatu penyakit yang ditandai oleh adanya hambatan aliran udara yang disebabkan

oleh bronkhitis kronis dan efisiema atau gabungan keduanya. Obstruktif aliran udara pada umumnya

progresif non reversible atau reversible parsial kadang diikuti oleh hiperaktivitas jalan napas.

Terminologi PPOK telah mengalami beberapa perubahan sejak dicetuskan pertama kali dalam forum

internasional “Ciba Guest Symposium 1959” semula dikenal sebagai chronic pulmonary emphyisema

and related Conditions, kemudian menjadi chronic airflow limitation, lalu obstructive pulmonary disease

kemudian Chronic Airways Obstructive (CAO), Chronic Aspecific Respiratory Affection (CARA),

Chronic Non Specific Lung Disease (CNSLD), dan saat ini lebih dikenal sebagai Chronic Pulmonary

Obstructive Disease (CPOD).

Kelainan patologis, anatomis dan fisiologis terdapat di saluran pernapasan bagian perifer mulai

dari bronkiolus terminalis sampai ke alveolus, bagian tersebut merupakan area pertukaran gas yang

penting untuk mempertahankan kehidupan manusia. Akibat kelainan tersebut pada PPOK berat akan

terjadi gangguan pertukaran gas dan berbagai komplikasinya antar lain gangguan pernapasan.

Penyakit-penyakit paru yang secara klinis dapat menyebabkan PPOK antara lain asma bronkial,

bronkhitis kronis, dan emfisema. Ketiga penyakit tersebut dapat berlanjut kepada PPOK yang berat.

Penderita bronkhitis kronis dan emfisema biasanya perokok berat, dan tidak merasakan gejala apapun

sampai usia lanjut. Pada saat itu barulah dirasakan kemampuan untuk bekerja mulai menurun dan batuk-

batuk mulai terjadi. Gejala yang ditimbulkan oleh PPOK terjadi bersama-sama dengan gejala primer dari

penyakit ini. Bila penyebabnya bronkhitis kronis maka gejala utama adalah produksi sputum yang

berlebih, tetapi bila penyebabnya emfisema maka gejala utamanya dalah kerusakan pada aveoli dengan

keluhan klinis berupa dyspnoe, yang terjadi sehubungan dengan adanya gerak badan.

Anda mungkin juga menyukai